DASAR
(BHD)
Oleh :
dr. Yudika K. Zendrato
Bantuan hidup dasar :
Palpasi A. Karotis
d. Lakukan kompresi dada:
1) Penderita baringkan di tempat yang datar dan keras.
2) Tentukan lokasi kompresi dada dengan cara
meletakkan telapak tangan yang telah saling berkaitan
di bagian setengah bawah sternum.
3) Frekuensi min.100 kali per menit, kedalaman min. 5
cm.
4) Lakukan kompresi dengan perbandingan kompresi dan
ventilasi 30:2.
Jaw thrust
Mulut ke hidung :
1) Katupkan mulut penderita disertai chin lift,
kemudian hembuskan udara.
Buka mulut penderita waktu ekshalasi.
Mulut ke sungkup :
1) Letakkan sungkup
2) Lakukan head tilt chin lift/ jaw thrust.
Tekan sungkup ke muka penderita dengan
rapat.
3) Hembuskan udara melalui lubang
sungkup hingga dada terangkat.
4) Amati turunnya pergerakan dinding dada.
Dengan kantung pernapasan
1) Tempatkan tangan untuk membuka jalan
napas.
2) Letakkan sungkup menutupi muka
dengan teknik E-C clamp (bila seorang
diri) yaitu dengan meletakkan jari ketiga,
keempat, kelima membentuk huruf E dan
diletakkan dibawah rahang bawah dan
mengekstensi dagu serta rahang bawah;
ibu jari dan telunjuk membentuk huruf C
untuk mempertahankan sungkup.
3) Bila 2 penolong.
Penolong 1, berada pada posisi di atas
kepala penderita dan dengan
menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan
kiri dan kanan mencegah agar tidak terjadi
kebocoran disekitar sungkup. Jari-jari yang
lain mengektensikan kepala sambil melihat
pergerakan dada. Penolong 2, memompa
kantung sampai dada terangkat.
a. Pemeriksaan nadi
Bayi < 1 tahun --> pada arteri brachialis atau
arteri femoralis.
Anak ≥ 1 tahun, pemeriksaan seperti pada
orang dewasa.
Keberhasilan BHD
8.Warna kulit berubah dari sianosis menjadi kemerahan
9.Pupil akan mengecil
10.Pulihnya denyut nadi spontan.
Henti jantung dapat terjadi kapan saja, di mana saja,
dan disebabkan oleh berbagai kondisi dan lingkungan yang
beragam.
BHD harus segera dilakukan saat pasien mengalami henti
jantung.
Terima kasih