Anda di halaman 1dari 79

FIRST AID TRAINING

dr. Andi Reza Pawelloi


LATAR BELAKANG

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

karyawan agar dapat berpartisipasi dalam

pengelolaan Keselamatan Kerja di lingkungan

pekerjaannya.
FIRST AID

Adalah Upaya pertolongan dan perawatan


sementara atau tindakan awal yang
bertujuan menyelamatkan jiwa
TUJUAN

1. Menciptakan lingkungan yang aman


2. Melindungi dan menyelamatkan jiwa korban
3. Menenangkan korban yang terluka
4. Meringankan penderitaan korban agar cederanya
tidak semakin parah
5. Mencegah tindakan yang dapat membahayakan
korban
6. Mempertahankan keadaan / kondisi korban sampai
tibanya pertolongan dari petugas medis / dokter
PRINSIP

• DON’T BE THE NEXT VICTIM


(Jangan jadi korban selanjutnya)

• FIRST, DO NO HARM
(Jangan memperparah keadaan)
WAKTU KRISIS
 Clinical death : tak ada nafas & nadi (≤4 menit )
 Brain damage : setelah 4–6 menit
 Biological death : setelah 10 menit

Successful Rate
Chances
Clinical death 98 %

Brain damage 50 %

Biological death 1%
Golden Period
KORBAN

TRAUMA NON TRAUMA

PRINSIP DASAR PRINSIP DASAR


Danger
SEBELUM MEMEGANG PENDERITA
HARUS :

3A
Aman diri (APD)
Aman Lingkungan
Aman Pasien
PRINSIP

• Jangan menjadi korban berikutnya (“Death Hero”)


• Ingatkan orang disekitar
• Pindahkan bahaya dari korban atau pindahkan
korban dari bahaya
• Jika bahaya tidak dapat diamankan tunggu
bantuan ahli
Response

Alert – Verbal – Pain - Unconscious


•Tujuan: Memeriksa kesadaran

•Tehnik
– Tepuk bahu korban dan panggil dengan lantang
– Tekan refleksi nyeri dari korban (ujung jari atau tengah
sternum)
– Jika korban sadar, periksa dan tangani segera jika terdapat
luka (perdarahan) atau pertolongan pertama lain
– Jika tidak ada respon maka segera minta tolong atau panggil
bantuan, kemudian lanjutkan dengan tindakan PRIMARY
SURVEY
Makin cepat anda melapor, makin cepat pula
“Bantuan Medis” sampai ke tempat korban

?
Apakah anda mengetahui
NOMER TELEPON ATAU
CANNEL RADIO
EMERGENCY DITEMPAT
ANDA
Channel ?
Isi Laporan

• Emergency,emergency,emergency
• Nama dan no telepon pelapor
• Jenis kecelakaan atau serangan jantung
• Lokasi kejadian
• Jumlah korban (kalau anda dapat
mengetahuinya)
• Kondisi korban atau cedera yang
dialami: Berat? Sedang? Ringan?
PRIMARY SURVEY
Deteksi cepat dan koreksi segera terhadap
kondisi yang mengancam nyawa

A = AIRWAY
YANG WAJIB DIKETAHUI
B = BREATHING OLEH KARYAWAN ATAU
NON MEDIS
C = CIRCULATION
D = DISABILITY
E = EXPOSURE
Airway = jalan nafas

• Tujuan:
– membersihkan dan membuka jalan nafas

• Tehnik
– Buka dan bersihkan mulut korban
– Tahan dahi, angkat dagu korban ke atas-depan (head
tilt chin lift)
– Memegang sudut rahang bawah (angulus mandibulae) dan
mendorong rahang bawah kedepan (Jaw Thrust)
• Head Tilt Chin Lift
JAW THRUST - Jika korban dicurigai cidera
Cervical (tulang leher)
- Semua kasus trauma wajib
mencurigai adanya cidera
cervical sampai betul betul tidak
terbukti
MASALAH PADA AIRWAY

 Stridor (Crowing)  sumbatan oleh benda padat atau


oedema laring/faring TERSEDAK

 Gargling  sumbatan oleh benda cair PERDARAHAN


LENDIR

 Snoring  sumbatan oleh pangkal lidah jatuh


kebelakang TIDAK SADARKAN DIRI/KOMA
TERSEDAK (CHOKING)
Definisi
Tersumbatnya jalan nafas oleh makanan (daging) muntahan,benda
asing lainnya (gigi palsu), dll

Gejala
batuk-batuk
Sulit berbicara dan sukar bernafas
Mengorok (tersumbat sebagian) atau tanpa suara (total)
Muka tampak tegang
Kulit muka pucat - kemudian kebiruan
Tanda distres dengan memegang kerongkongan / leher
Bila tersumbat total, korban menjadi tak sadarkan diri
Back Blow dan Heimlich Manuver
Heimlich Manuver
Chest Thrust (Tekan Dada)
Abdominal Trust
Finger Swept
Breathing = pernafasan
Normal pernapasan pada orang dewasa 16-24 x/menit

•Tujuan:
– Memeriksa nafas “normal” korban
– Memberikan nafas buatan

•Tehnik Memeriksa Nafas


– Look : Lihat pergerakan dada dan perut, retraksi
sela iga, warna mukosa kulit
– Listen: Dengarkan suara hembusan nafas
– Feel : Rasakan hembusan nafas dengan pipi
Lakukan selama 5 – 10 detik!
Look - Listen - Feel
Breathing
– Bila korban tidak bernafas, “berikan nafas
buatan 2 kali”
– Jika pada saat memberikan nafas buatan dada
korban tidak terlihat mengembang,
kemungkinan ada sumbatan.
– Penolong hanya diperkenankan mencoba 2 x
pernafasan buatan untuk tidak menghambat
atau menginterupsi waktu untuk kompresi
dada
Mouth to Mouth

Mouth to Mask

Mouth to Nose

Perhatikan :
Jangan melakukan bantuan nafas
tanpa pelindung (kain, plastik, dsb )
Circulation = Peredaran Darah
Normal nadi pada orang dewasa 60-100 x/menit

Tujuan
– Mengalirkan kembali darah ke otak dan otot jantung
dengan melakukan Cardio Pulmonary resuscitation
(CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Cek arteri carotis


Pastikan apakah ada
denyutan atau tidak
Periksa selama 10
detik

Jika tidak teraba


segera lakukan RJP
Tehnik RJP
– Terlentangkan korban di tempat datar
dan keras dengan penolong berlutut
disamping dada korban.

– Letakkan tumit telapak tangan di ½


bagian bawah tulang dada (sternum)
ditengah-tengah dada diantara 2
puting susu, kemudian letakkan
telapak tangan yang lain diatasnya
– Posisi lengan lurus (vertikal)
– Lakukan tekanan ke dada sedalam
4-5 cm
– Lepas tekanan hingga dada
mengembang maksimal dengan
tidak kehilangan kontak dengan
dada,
– Kecepatan tekanan 100x/menit

– Lakukan bergantian dengan nafas


buatan dengan kombinasi:
30x tekan dada : 2x nafas buatan
– Irama/Ritme penekanan;
sebaiknya penolong menghitung
dengan cara:
• “ One, Two, Three, Four, Five ……”
or
• ” Sa-tu, Du-a, Ti-ga, Em-pat, Li-
ma,..dst”
Hand Grip
Tindakan dihentikan bila

1. Pasien meninggal
2. Penolong kelelahan
3. Datang bantuan
UNTUK MEMUDAHKAN
Nafas (-), nadi (+)  bantuan
nafas.

Nafas (-), nadi (-)  RJP.

Nafas (+), nadi (+)  posisi


recovery

INGAT
Setiap selesai melakukan tindakan evaluasi ulang
(RE_EVALUASI) Airway Breathing Circulation
Posisi Stabil / Recovery Position

Tujuan:
– Membebaskan jalan nafas
– Melindungi jalan nafas dari muntah/lendir

Tehnik:
– Miringkan korban dengan posisi tangan dibawah dagu
sehingga kepala dapat lebih terangkat.
– Lepaskan kacamata dan barang-barang berbahaya
– Berlututlah di sisi korban dan pastikan kedua kaki
korban dalam keadaan lurus
– Letakkan lengan korban yang terdekat dengan anda
dalam posisi terbuka, dengan siku tertekuk serta
telapak tangan menghadap ke atas
– Angkat lengan korban yang jauh dari anda melintang
dada, dan tahan punggung telapak tangan pada pipi
korban sisi terdekat dengan anda.
– Dengan tangan anda yang lain raih tungkai yang terjauh
di atas lutut dan tarik ke atas dengan telapak kaki tetap
di tanah.
– Pertahankan tangan korban menekan pipi, tarik tungkai
terjauh dan gulingkan korban ke arah anda sehingga
korban berbaring pada sisi tubuhnya
– Atur tungkai atas sehingga panggul dan lutut tertekuk
pada sudut yang sesuai
– Dongakkan leher untuk memastikan jalan napas tetap
terbuka
– Atur posisi telapak tangan di bawah pipi bila perlu
untuk menjaga kepala tetap terdongak
– Periksa pernapasan secara teratur
Pada korban cedera, harus dicari adanya:
Deformity (perubahan bentuk)
Open Wounds (luka terbuka)
Tenderness (nyeri tekan, bagian lunak/ mengeras)
Swelling (pembengkakan)
PERDARAHAN
Tujuan utama pertolongan pertama

Mempertahankan penderita tetap hidup


Membuat keadaan penderita tetap stabil
Mengurangi rasa nyeri,
ketidaknyamanan, dan rasa cemas
Tiga klasifikasi dari perdarahan
Kapiler
Perdarahan dari pembuluh darah kapiler sangat lambat keluarnya.
Vena
Perdarahan dari pembuluh darah Vena - merah kehitaman
Arteri
Perdarahan Arteri - Warna merah segar menyembur dari luka
(WASPADA)
PENANGANAN

“Usahakan agar daerah yang terluka


diangkat dan posisi lebih tinggi dari
jantung ”
TEKNIK BALUT TEKAN
Tourniquet Penanganan luka
amputasi
1. Tutup ujung tungkai yang
putus dengan kain yang bersih
Dilaksanakan pada luka AMPUTASI 2. Bersihkan bagian yang putus,
(anggota badan yang terputus ) kemudian masukkan kedalam
kantong plastik.
3. Masukkan bungkusan tersebut
kedalam kantong plastik yang
berisi air dingin atau air es
4. Bawa potongan tersebut ke
rumah sakit bersama dengan
pasien

COLD WATER
PERLUKAAN
Luka Adalah Terputusnya kontinuitas jaringan
yang disebabkan oleh benda tajam atau tumpul,
benda panas, bahan kimia dan lain-lain.
LUKA LECET
 Bersihkan kulit dan luka dengan
air bersih.
 Cuci luka dengan Yodium / H2O2
 Beri obat Antiseptik.
 Balut luka dengan pembalut
steril / bersih.
LUKA IRIS
 Bersihkan luka dengan Air bersih.
 Beri Antiseptic ( Bethadine, H2O2,
Sabun, Alkohol ).
 Penekanan dengan verband &
plester.
 Pasang balut tekan
LUKA TUSUK
 Bila ada benda yang menancap,
jangan dicabut.
 Buat balutan cincin / donat dari
kassa atau mitella untuk menjaga
luka & benda yang menancap tidak
bergerak.
 Rawat luka
 Monitor A.B.C
LUKA MEMAR

 Bersihkan luka & kulit sekitar


luka.
 Kompres dengan Es
 Pasang balut tekan.
 Monitor A, B, C
LUKA BAKAR
 Panas berlebihan (api, air, minyak dan benda panas)
 Kimia (larutan asam atau basa kuat)
 Listrik (tegangan tinggi, perumahan)
 Radiasi (sinar matahari, panas lampu, nuklir)

1. Kematian jaringan kulit bagian atas sampai


dalam
2. Daerah kulit mudah terinfeksi
EFEK PADA MANUSIA 3. Rasa sakit yang hebat
4. Daerah yang terluka kemerahan, bengkak dan
bergelembung atau hitam/hangus
5. Syok
- DRABC
- Padamkan baju yang masih
terbakar
- Lepaskan benda-benda yang
masih berasap dan panas
- Jangan lepaskan pakaian yang
sudah lengket dengan kulit

- Potong benda yang dapat meleleh


dipergelangan tangan atau jari
- Dinginkan area yang terbakar
dengan air dingin yang mengalir,
selama  10 menit
- Jangan pegang/sentuh luka bakar
atau memecahkan gelembung air
- Jangan oleskan krim atau apapun di
atas luka bakar

- Tutup luka bakar dengan


perban/kain yang tidak lengket
- Bila terkena wajah, leher atau
dada  monitor pernafasan
- Bila korban tidak sadarkan diri
 baringkan dalam posisi
miring
- Cari bantuan medis
LARANGAN
1. Jangan pakai minyak, krim atau kasa berminyak

2. Jangan pecahkan gelembung

3. Jangan beri minum alkohol

4. Jangan sampai memberi pendingin berlebihan

5. Jangan gunakan handuk, kapas, selimut, atau


plester langsung pada luka bakar.
AKIBAT BAHAN KIMIA
- DRABC
- Segera cuci dengan
air mengalir selama
20 menit
- Lepaskan baju yang
terkena dan alas kaki
(jangan sampai kena
anda juga)

- Jangan berusaha
melepaskan zat yang
menempel pada kulit
- Tutup daerah luka
dengan kasa
steril/kasa bersih
- Cari pertolongan
medis
AKIBAT LISTRIK
Tanda-tanda:
- Kesadaran terganggu, luka
bakar yang serius
- Nadi lemah, tidak teratur atau
tidak ada.
- Nafas dangkal dan tidak
teratur
- Patah tulang akibat hentakan
otot yg keras
- Ada luka masuk dan luka
keluar

Penanganan:
Seperti penanganan kasus luka bakar lain. Korban dapat
terlempar jauh sehingga perlu diperhatikan luka trauma
lain.
AKIBAT SINAR MATAHARI
Gejala:
• Kulit kemerahan terasa perih yang sangat
• Biasanya luka bakar derajat satu dan ringan
• Cepat sembuh dengan krim anti luka bakar

Penanganan:
• Siram dengan air dingin, bisa pakai krim luka
bakar
• Istirahatkan ditempat sejuk
• Pada bayi dan kasus gelembung perlu
pertolongan medis
DISLOKASI
Definisi
Terlepasnya tulang sendi dari tempat
kedudukannya dan sambungan antara
tulang yang satu dengan yang lainnya.

Gejala dan tanda


- Sakit dan bengkak
kemerahan/kebiruan
- Sulit digerakkan
- Kelainan bentuk sendi
- Bentuk sendi tidak normal
- Tulang sekitar masih utuh
PENANGANAN UMUM DISLOKASI
1. DRABC
2. Stop perdarahan jika ada.
3. Jangan coba-coba memperbaiki posisi sendi yang
lepas (dislokasi).

Jika di daerah tungkai (kaki/tangan):


- Periksa nadi, jika tidak ada gerakan tungkai perlahan untuk
mengembalikan aliran darah.
- Istirahatkan tungkai senyaman mungkin
- Naikan tungkai jika mungkin
- Kompres es
- Gunakan bantalan atau perban untuk mensuport sendi pada posisi
sewaktu ditemukan
PATAH TULANG (FRAKTUR)

Definisi
Terpisahnya tulang menjadi 2 atau beberapa
bagian, komplit atau partial (retak).

Akibat dari fraktur bisa terjadi:


-Perdarahan
-Kerusakan jaringan sekitarnya
-Nyeri
-Syok
TERTUTUP
Kulit tidak terluka dan
perdarahan disekitar
jaringan.
TERBUKA
Patahan tulang menyebabkan
kulit terluka atau tulang
menembus kulit. Perdarahan
hebat dan bahaya infeksi.
GEJALA DAN TANDA
1. Bunyi patahan tulang dapat terdengar.
2. Nyeri di tempat atau sekitar daerah cedera
3. Sulit atau tidak dapat digerakan
4. Tidak ada kekuatan
5. Bentuk menjadi tidak normal, terputar atau bertambah
pendek.
6. Nyeri jika ditekan perlahan.
7. Bengkak
8. Lebam
9. Suara gesekan antar tulang jika bergerak
PENANGANAN SECARA UMUM
Dalam berbagai kasus trauma semua mesti diawali

DANGER
RESPONSE
AIRWAY BREATHING

CIRCULATION
1. Stabilkan posisi 2. Ekspose daerah cedera

3. Tangani perdarahan

6. Ikat papan penahan dengan


ketat

4. Cek nadi di ujung bawah

5. Ukur panjang papan penahan


IMOBILISASI
Jika terjadi dislokasi atau
fraktur pada jari tangan

PEMASANGAN AIR SPLINT


PEMASANGAN SLING (PENYANDANG)
MENGANGKAT & MEMINDAHKAN KORBAN
(LIFTING & TRANSPORTING)

- Mengerti dasar cara mengangkat yang aman


(Safety Lifting)
- Mampu mengangkat & memindahkan korban
dengan aman.

– Tekuk lutut, jaga


P kelurusan tulang belakang
R – Dekatkan benda yang
akan diangkat ke badan
I – Pandangan lurus kedepan,
N kencangkan otot perut &
angkat dengan otot paha.
S
– Jangan mengangkat
I dengan cara menghentak
P – Cari bantuan bila perlu
CARA YANG SALAH
Beberapa cara Mengangkat & Memindah
Korban
Cara Mengangkat dengan 3 orang
penolong
– Penolong pada arah kepala sebagai komando
– Dekati korban dengan salah satu kaki berlutut dan
yang lain pada arah kepala diangkat (kuda-kuda)
– Masukkan tangan dibawah korban hingga ke
seberang

- Angkat dan taruh pada kuda-kuda


- Peluk/dekap korban ke badan.
- Pandangan lurus, tegangkan perut. Dengan
tumpuan pada otot paha, angkat korban
- Pindahkan korban dengan berjalan kaki didepan.
Teknik Log Roll dan memindahkan
korban ke tandu

1. Komando di posisi kepala


bertugas mempertahankan
jalan nafas dan
mempertahankan posisi
kepala tetap sejajar dengan
tubuh serta memperhatikan
ABC.
2. Tangan penolong berada
pada titik-titik tertentu.
3. Komando diberikan
untuk setiap
tindakan sambil
tetap menjaga
posisi kepala
sejajar dan ABC.
4. Penolong kedua
memeriksa bagian
punggung korban,
dan memeriksa
cedera lain.
5. Tandu dirapatkan 6. Korban difiksasi dan siap di
kepunggung evakuasi
korban dan
secara
bersamaan di
turunkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai