Anda di halaman 1dari 36

Profil Pemateri

dr. Eko Dian Syafithra


Kisaran, 17 April 1991
Pendidikan :
◦ S1 Pendidikan Dokter FK UNMUL Samarinda
◦ Profesi Dokter FK UNMUL Samarinda
RESUSITAS
I JANTUNG
PARU
(RJP)
Pernahkah Anda Melihat Ini ???
TIDAK SADARKAN DIRI
Kematian mendadak dapat terjadi di manapun.
Resusitasi Jantung Paru
Resusitasi jantung paru adalah suatu tindakan pertolongan yang
dilakukan kepada korban yang mengalami henti napas dan henti
jantung.

Pada kondisi napas dan denyut jantung berhenti maka sirkulasi darah
dan transportasi oksigen berhenti, sehingga dalam waktu singkat organ-
organ tubuh terutama organ vital akan mengalami kekurangan oksigen
yang berakibat fatal bagi korban dan mengalami kerusakan.
WAKTU KRITIS

Clinical death : tidak ada nafas


(Mati klinis) dan nadi

Brain damage : setelah 4 - 6 menit


(Kerusakan otak)

Brain damage : setelah 8 - 10 menit


(Kerusakan otak menjadi irreversibel)

Biological death : setelah 10 menit


Golden time (Mati biologis)
Indikasi & Kontraindikasi
• korban tidak responsif, tidak bernapas
• tidak bernapas normal (yaitu, hanya
INDIKASI terengah-engah)
• Ditemukan korban tiba-tiba jatuh tidak
sadarkan diri dengan gambaran 2 diatas

KONTRA Ada tanda kematian yang reversibel (Lebam mayat, rigormotis


(kaku mayat)
INDIKASI
CALL EMS defibrillation Cardiac
arrest care

CPR Addvance life


support
Adult ALS Algorithm
D - DANGER (Kewaspadaan Terhadap Bahaya)
Penolong mengamankan diri sendiri dengan memakai alat proteksi diri (APD). ALat proteksi yang
paling dianjurkan adalah sarung tangan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari korban
kepada penolong.
Selanjutnya penolong mengamankan lingkungan dari kemungkinan bahaya lain yang mengancam,
seperti adanya arus listrik, ancaman kejatuhan benda (falling object),
Setelah penolong dan lingkungan aman maka selanjutnya meletakan korban pada tempat yang rata,
keras, kering dan jauh dari bahaya.
R - RESPONSE

Memeriksa kesadaran dengan memanggil nama, menepuk / mengguncang


bahu.
Respone

Panggil, tepuk, atau goyang tubuh korban secara perlahan.


Panggil dengan lantang (keras dan jelas) : pak/ibu, apakah anda
baik-baik saja?.
Jika pasien tidak berespon, lakukan rangsang nyeri dengan
menekan tulang dada korban
S - SIGN
Tidak ada respon?
Cardiac arrest dikonfirmasi.
Tidak bernafas atau
tidak bernafas
normal (gasping)

118
Panggil tim resusitasi
C - CIRCULATION
Tujuan:
memeriksa nadi (peredaran
darah) dan bila tidak ada
denyut, memberikan tekanan
dada (kompresi jantung)

Tehnik memeriksa nadi:


Periksa nadi leher (arteri
karotis) dengan kedua jari
telunjuk dan tengah di sebelah
jakun leher
Kompresi Dada
30:2
Kompresi
◦ Centre of chest
◦ Kedalaman Kompresi :Orang dewasa dan anak
adalah 2 inches (5 cm), untuk infant 1,5 inches
◦ Frekuensi minimal 100x/menit, ideal 30
kompresi dalam 18 detik.

Meningkatkan kualitas CPR Rate


(kecepatan), depth (kedalaman), dan dada
re-coil sempurna antara kompresi.
Minimalkan intrupsi
C - CIRCULATION

Posisi tangan yang benar


Kompresi jantung
C - CIRCULATION

Posisi tangan yang salah


pada kompresi jantung

Terlalu ke kanan Terlalu ke kiri

Terlalu ke atas Terlalu ke bawah


C - CIRCULATION
Kompresi jantung pada dewasa, anak dan bayi

Dewasa Anak-anak Bayi


(anak >8 thn) (1- 8 thn) (< 1 thn)
A - AIRWAY

Membebaskan jalan nafas dengan tehnik


“Head tilt chin lift”
A - AIRWAY
A - AIRWAY

Membebaskan jalan nafas (pada korban yang dicurigai adanya


patah tulang leher) dengan tehnik “Jaw thrust”
B - BREATHING
Tujuan:
Memeriksa apakah ada nafas, bila tidak, segera
memberikan nafas buatan

Tehnik:
Look : Lihat pergerakan dada dan perut
Listen : Dengarkan suara nafas
Feel : Rasakan hembusan nafas
POSISI DALAM MEMERIKSA NAFAS
B - BREATHING

Tehnik mulut ke mulut atau Bantuan nafas dengan


“mouth to mouth” menggunakan “masker”
B - BREATHING
:Tehnik pemberian nafas buatan

Melalui mulut, hidung atau kedua-nya


Pencet hidung korban diantara jari telunjuk dan ibu jari
sambil telapak tangan menahan dahi agar tertengadah

Tangan sebelah tetap mengangkat dagu ke depan.


Tarik nafas dalam buka mulut lebar, lalu letakkan
menutupi seluruh mulut korban, lalu hembuskan nafas sampai
terlihat dada korban mengembang.
AED (Automated
External Defibrilator)
Keuntungan Penggunaan AED

Tingkat
Kesuksesan
Aman Tinggi

Mudah
Digunakan
Kenali Perangkat
AED
Lokasi Tanda Penyimpanan

Add Your
Text here
Sampai kapan RJP(CPR) dilakukan ?

1. Korban sadar (ada nafas dan nadi)


2. Bantuan medis datang
3. Sampai kita lelah

NB:
Tidak ada batasan waktu sampai berapa lama kita melakukan CPR
EVALUASI
Evaluasi pada CPR dilakukan setiap 5 Siklus. (5 x 30 kompresi) + (5 x 2
napas buatan)
Evaluasi pada pemebrian napas buatan dilakukan setiap 2 menit
POSISI PEMULIHAN (RECOVERY
POSITION)
TUJUAN:
Membebaskan jalan nafas korban yang tidak sadar
Melindungi jalan nafas dari benda asing seperti
muntahan pada korban tidak sadar.

TEKNIK:
Berlututlah di samping korban
Lengan yang terjauh membuat sudut dengan tubuh korban. Letakkan lengan terdekat
( satunya ) di atas dada korban
Bengkokkan lutut terdekat, lalu gulingkan korban menjauh dari anda, topangkan tangan
pada rahang agar jalan napas tetap terbuka.
POSISI PEMULIHAN
(RECOVERY POSITION)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai