Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CIKANCUNG


NOMOR: 440/1401/UKP/III/2019
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN KLINIS DIPUSKESMAS CIKANCUNG

KEPALA PUSKESMAS CIKANCUNG,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan berdasarkan


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu
dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan
pasien, maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di
Puskesmas Cikancung;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b dan huruf c perlu ditetapkan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Cikancung tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
di Puskesmas Cikancung;

Mengingat : 1. Undang–undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
3. Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun


2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di FKTP;
12. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.
78/Yan.Med/RS.Um.DIK/YMU/I/91 tentang pengisian rekam
medis;
13. Peraturan Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2015 tentang Kinerja
BLUD
14. Peraturan Bupati Bandung Nomor 17 Tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pada BLUD UPTD Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Bandung.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEDOMAN PELAYANAN KLINIS DIPUSKESMAS CIKANCUNG.

KESATU : Kebijakan pedoman pelayanan klinis di Puskesmas Cikancung


sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Cikancung
pada tanggal 11 Maret 2019
KEPALA PUSKESMAS CIKANCUNG,

MIA PUSPITAWATI
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

MIA PUSPITAWATI

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CIKANCUNG
NOMOR 440/1401/UKP/III/2019
TENTANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
CIKANCUNG

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan
memperhatikan kebutuhan pelanggan dan menjamin keselamatan pasien.
3. Prosedur pendaftaran perlu disosialisasikan kepada petugas dan juga
kepada pasien agar mengetahui dan mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan.
4. Tim Mutu melaksanakan survey untuk mengetahui kepuasan pelanggan
dan survey evaluasi terhadap penyampaian informasi di tempat
pendaftaran setiap 6 (enam) bulan sekali. Hasil-hasil survey kemudian
dibahas dan ditindaklanjuti.
5. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki ijazah minimal SLTA/sederajat;
b. Mampu mengoperasikan komputer;
c. Berpenampilan menarik; dan
d. Mampu berkomunikasi secara efektif.
6. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien, dan
alamat/tempat tinggal.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

7. Di tempat pendaftaran harus tersedia media Informasi tentang jenis


pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang dibutuhkan
masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, dan informasi tentang
kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di
tempat pendaftaran.
8. Dalam pelaksanaan pelayanan di pendaftaran petugas pendaftaran harus
menanggapi informasi yang dibutuhkan pelanggan ketika diminta informasi
dan mendokumentasikannya di dalam Logbook (buku catatan).
9. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan dan diinformasikan pada
keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
10. Hak-hak pasien meliputi :
a. Berhak meperoleh informasi tentang tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas;
b. Berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
c. Berhak memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur;
d. Berhak memperoleh pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi tenaga kesehatan tanpa ada diskriminasi;
e. Berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan profesi
keperawatan;
f. Berhak mendapatkan “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang
dideritanya termasuk data medisnya;
g. Berhak mendapat informasi yang meliputi penyakit yang dideritanya,
tindakan medis yang akan dilakukan, kemungkinan adanya penyakit
sebagai akibat tindakan tersebut dan upaya untuk mengatasinya;
h. Berhak menyetujui/memberi ijin atas tindakan yang akan dilakukan
oleh petugas kesehatan, sehubungan dnegan penyakitnya;
i. Berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab sendiri
sesudah mendapatkan informasi yang jelas;
j. Berhak didampingi keluarga dalam keadaan kritis;
k. Berhak menjalankan ibadah sesuai agama atas kepercayaan yang
dianutnya selama itu tidak mengganggu pasien lainnya;
l. Berhak mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di Puskesmas;
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

m.Berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelakuan dan


pelayanan Puskesmas;
n. Pada kondisi tertentu pasien dapat memilih petugas medis yang
memberikan pelayanan jika memungkinkan.
11. Kewajiban pasien meliputi :
a. Berkewajiban mematuhi segala peraturan dan tata tertib bagi pasien /
keluarga pasien di Puskesmas;
b. Berkewajiban mematuhi segala instruksi petugas kesehatan dalam
pelaksanaan pengobatannya;
c. Berkewajiban memberikan informasi dengan jujur benar dan lengkap
tentang penyakit yang dirasakan/dideritanya kepada petugas
kesehatan yang merawatnya;
d. Berkewajiban menyelesaikan dan memenuhi semua ketentuan
administrasi pelayanan di puskesmas cikancung;
e. Berkewajiban menyetujui dan menandatangani surat perjanjian atas
tindakan yang akan dilakukan
12. Koordinasi dan komunikasi petugas pendaftaran dengan unit lain selama
pelayanan dilakukan dengan cara melakukan pertemuan secara internal
dengan unit terkait dan mendokumentasikan di buku komunikasi internal.
12. Tahapan dan prosedur pelayanan klinis dipahami oleh petugas dan dan
pasien. Prosedur pelayanan disosialisasikan kemudian dilakukan evaluasi
pemahaman petugas tentang alur pelayanan. Sosialisasi alur pelayanan
kepada pasien dilakukan melalui poster dan media audiovisual
13. Kepala Puskesmas dan staf mengadakan pertemuan paling sedikit 1
(satu) tahun sekali untuk mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering terjadi pada pasien yang
dilayani dan dilakukan tindak lanjut terhadap hasil identifikasi tersebut.

B. PENGKAJIAN, KRPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang
kompeten melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan,
dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya


pengulangan yang tidak perlu. Dalam hal ini, praktisi klinis tidak
melakukan pengulangan yang tidak perlu baik dalam pemeriksaan
penunjang maupun pemberian terapi.
5. Informasi pengkajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP (Subjektif,
Objektif, Assesment, Plan) berupa anamnesa keluhan utama pasien,
keluhan tambahan, riwayat penyakit terdahulu, riwayat alergi,
pemeriksaan Tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik.
7. Dilakukan pertemuan praktisi klinis paling sedikit 1 (satu) tahun sekali
untuk mengidentifikasi dan menyepakati informasi apa saja yang perlu
dituliskan dalam rekam medis pada saat pengkajian termasuk dalam
penyusunan form rekam medis.
8. Koordinasi dan komunikasi antar praktisi klinis pada saat pengkajian
dilakukan sesuai prosedur meliputi pada saat transfer pasien, pelaporan
kasus, instruksi tindakan, termasuk pada kasus yang memerlukan
penanganan terintegrasi (layanan terpadu), yang didokumentasikan
dalam buku komunikasi internal dan formulir rujukan internal.
9. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan.
10. Pasien emergensi yang memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lebih tinggi harus distabilisasi terlebih dahulu dan dilakukan komunikasi ke
fasilitas rujukan yang menjadi tujuan rujukan.
11. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten.
12. Penanggung jawab UKP membentuk tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika diperlukan penanganan secara
tim.
13. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan
harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.
14. Pendelegasian wewenang jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang
memenuhi persyaratan dilaksanakan dengan melimpahkan tugas kepada
tenaga keselahatan lain yang memiliki kompetensi dan/atau pengalaman
berdasarkan pelatihan yang sesuai dengan tugas yang harus dijalankan.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

15. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan


profesional yang memenuhi persyaratan, begitu pula dengan interpretasi
hasil pemeriksaan laboratorium.
16. Pendelegasian wewenang harus dilakukan secara tertulis melalui surat
pendelegasian wewenang dengan mencantumkan rincian
tugas/wewenang yang didelegasikan dan batas waktu yang telah
ditentukan (untuk petugas PONED dilakukan pembaharuan
pendelegasian wewenang setiap 1 bulan sekali).
17. Proses kajian harus dilakukan pada tempat yang memenuhi persyaratan,
menggunakan peralatan sesuai dengan standar peralatan klinis di
Puskesmas (PMK 75/2014 tentang Puskesmas) dan menjamin keamanan
pasien dan petugas. Daftar inventaris peralatan klinis tersedia di
Puskesmas dan kelengkapannya dievaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali.
18. Pemeliharaan peralatan dan kalibrasi harus dilaksanakan sesuai prosedur
dan jadwal yang telah ditetapkan untuk menjamin keamanan pasien dan
petugas.
19. Peralatan yang disposable tidak boleh digunakan ulang (reuse) oleh
seluruh praktisi klinis dalam memberikan layanan kepada pasien.
20. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas.
21. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis
yang dibakukan.
22. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim
layanan yang terpadu.
23. Kebijakan pelayanan klinis, prosedur penyusunan rencana pelayanan
medis dan layanan terpadu disosialisasikan kepada petugas yang terkait
paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun dan diwajibkan menerapkannya
dalam proses penyusunan terapi.
24. Evaluasi tentang kesesuaian pelaksanaan rencana terapi dan/atau
rencana asuhan dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan
(audit klinis) dilakukan sedikitnya 1 (satu) kali dalam setahun.
25. Dalam penyusunan rencana layanan, petugas kesehatan harus
melibatkan pasien serta mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

26. Rencana layanan dilakukan secara paripurna dan terpadu disusun secara
komprehensif oleh tim kesehatan sesuai prosedur yang ditetapkan
(layanan terpadu) dengan tahapan waktu yang jelas dan terdokumentasi
dalam rekam medis.
27. Pada saat pengkajian petugas kesehatan wajib melaksanakan identifikasi
risiko yang mungkin terjadi pada pasien meliputi risiko jatuh, risiko alergi
obat, dsb.
28. Petugas kesehatan harus menyampaikan informasi tentang efek samping
obat dan risiko pengobatan kepada pasien, dan mendokumentasikannya
di dalam rekam medis.
29. Petugas kesehatan diwajibkan melakukan pendidikan/penyuluhan kepada
pasien pada saat menyusun rencana layanan dan dicatat dalam rekam
medis. Apabila dilakukan tindakan medis/pengobatan yang berisiko, maka
pasien harus diberi penjelasan/konseling oleh petugas tentang hal yang
berhubungan dengan pelayanan/tindakan yang direncanakan, serta
diberikan informed consent untuk menyetujui/memilih tindakan yang akan
dilakukan tersebut.
30. Pelaksanaan informed consent didokumentasikan secara tertulis di dalam
rekam medis dan dievaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali.

C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, Asuhan
keperawatan, Asuhan kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang
lain.
3. Persyaratan pelayanan klinis dan peralatan Puskesmas berpedoman
pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat .
4. Audit klinis dilakukan untuk menilai kesesuaian asuhan dengan
pedoman/prosedur yang berlaku paling sedikit satu kali dalam setahun.
5. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
6. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

7. Dokter wajib menulis rekam medis pasien yang diperiksanya secara


lengkap, termasuk jika dilakukan perubahan rencana layanan.
8. Isi rekam medis terdiri dari anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa dan
terapi (termasuk semua pemeriksaan penunjang diagnostik tindakan dan
pengobatan yang diberikan pada pasien).
9. Dokter dan/atau perawat lain yang memasukkan data rekam medis
pasien ke dalam Sistem Informasi Kesehatan dan Register wajib
memberitahu dokter yang bersangkutan, apabila dalam pengisian terjadi
pengulangan yang tidak perlu dalam pemberian obat maupun
pemeriksaan fisik yang tidak sesuai penyakit yang di derita oleh pasien.
10. Kesinambungan layanan klinis dilakukan melalui penyesuaian antara
layanan klinis yang diberikan kepada pasien dengan obat dan
kemampuan tenaga klinis Puskesmas, apabila tidak memadai maka
pasien di rujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut.
11. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
12. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
13. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak
lanjuti.
14. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
15. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
16. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
17. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
18. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur
aseptik.
19. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas.
20. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

21. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan


ditindak lanjuti.
22. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
23. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya.
24. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
25. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
26. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu
oleh prosedur yang baku.
27. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan, dan tanggungjawab mereka berkenaan dengan keputusan
tersebut.
28. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur
baku.
29. Jenis-jenis Anestesi yang dapat dilakukan, antara lain :
a. Anestesi Lokal, dilakukan dalam tindakan bedah minor dan preparat
yang digunakan Lidocaine 2 %.
b. Anastesi permukaan, dilakukan dengan penyemprotan analgetik
local di atas selaput mukosa.
30. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas
yang kompeten, yaitu Dokter/ Dokter Gigi atau Perawat/Bidan/Perawat
Gigi yang mendapatkan delegasi wewenang dari Dokter/Dokter Gigi.
31. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent.
32. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan.
33. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan.
34. Pasien, dokter, perawat, dan petugas kesehatan yang lain bekerja sama
untuk memantau pasien yang mendapat obat, guna mengevaluasi efek
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

pengobatan terhadap gejala pasien atau penyakitnya dan untuk


mengevaluasi pasien terhadap Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD).

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Pelayanan terpadu Puskesmas dilakukan dengan menggunakan sistem
rujukan internal.
2. Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh Puskesmas, maka
pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan
pelayanan yang dibutuhkan pasien.
3. Proses rujukan dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan sesuai
kebutuhan pasien untuk menjamin kelangsungan layanan.
4. Pada rujukan kasus emergensi harus dilakukan komunikasi dengan
fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan untuk memastikan kesiapan
fasilitas kesehatan tersebut menerima rujukan.
5. Rencana rujukan harus disampaikan dengan cara yang mudah dipahami
oleh pasien/keluarga pasien meliputi informasi tentang alasan rujukan,
fasilitas kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fasilitas kesehatan yang
lainnya serta kapan rujukan harus dilakukan.
6. Puskesmas melakukan perjanjian kerjasama (MoU) dengan fasilitas
kesehatan rujukan/Rumah sakit melalui Dinas Kesehatan untuk menjamin
kelangsungan pelayanan.
7. Petugas yang merujuk harus membuat resume klinis yang berisi tentang
kondisi klinis pasien, tindakan yang telah dilakukan, dan kebutuhan
pasien akan tindak lanjut. Resume klinis tersebut didokumentasikan di
dalam rekam medis, sedangkan salinannya diberikan kepada fasilitas
kesehatan penerima rujukan bersama dengan pasien.
8. Petugas yang mempunyai kewenangan untuk memonitor dan
mendampingi pasien saat rujukan disesuaikan dengan kondisi atau
keadaan kesehatan pasien.
9. Pemulangan dan tindak lanjut pasien baik yang bertujuan untuk
kelangsungan layanan, rujukan maupun pulang dipandu oleh prosedur
yang baku.
10. Petugas yang berhak dan bertanggung jawab untuk
memulangkan/merujuk pasien adalah dokter yang merawatnya.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

11. Pelaksanaan pemulangan pasien dan tindak lanjut sesuai kriteria yang
ditetapkan, antara lain:
a. Keadaan umum baik
b. Kesadaran compos mentis
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal
d. Hasil pemeriksaan pemeriksaan fisik dan penunjang/ laboratorium
dalam batas normal.
e. Nafsu makan baik atau cenderung membaik.
12. Umpan balik dan rekomendasi dari fasilitas rujukan yang merujuk balik
wajib ditindaklanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
13. Jika pasien harus dirujuk tetapi tidak mungkin dilakukan, maka petugas
wajib memberikan alternatif penanganan sesuai prosedur yang berlaku.
14. Petugas wajib memberikan informasi kepada pasien/keluarga pasien
tentang tindak lanjut pada saat pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
fasilitas kesehatan lain.
15. Petugas harus melakukan evaluasi secara periodik terhadap prosedur
penyampaian informasi untuk memastikan bahwa informasi yang
disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga pasien.
16. Pelaksanaan rujukan dilakukan atas dasar kebutuhan dan pilihan pasien,
meliputi kebutuhan akan transportasi, petugas yang mendampingi, sarana
medis dan keluarga yang menemani.
17. Petugas harus memberikan informasi alternatif fasilitas kesehatan tujuan
rujukan kepada pasien/keluarga pasien dan memberikan kesempatan
untuk memilihnya sesuai dengan yang diinginkan.
18. Pelaksanaan rujukan harus dengan persetujuan dari pasien/keluarga
pasien.
19. Kriteria merujuk pasien meliputi :
a. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi;
b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis
ternyata tidak mampu diatasi dan apabila telah diobati dan dirawat
ternyata memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi;
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan;
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIKANCUNG
Jl. Raya Cikancung Desa Mandalasari No.Tlp. 022 87790646 Kode Pos 40396
email:pkmcikancung_bandungkab@yahoo.com

d. Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnosa ditegakkan kecuali untuk


rujukan rawat jalan.

Ditetapkan di Cikancung
Pada tanggal 11 Maret 2019
KEPALA PUSKESMAS CIKANCUNG,

MIA PUSPITAWATI

Anda mungkin juga menyukai