Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS


PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN

Nomor : 440/1/ /I/SK/UPT/2018

Lampiran : 2 (Dua)

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DIPUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS JELEKONG,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan berdasarkan


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan
pasien, maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di
Puskesmas ;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b dan huruf c perlu ditetapkan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Jelekong tentang Kebijakan Pelayanan Klinisdi
Puskesmas .

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


Undang – undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
2. Publik;
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor.269/Menkes/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/Per/III/2008
1
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

5. tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
6. 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
7. 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
8. 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
9. 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 50/MENKES/SK/I/1998
10 tentang penggunaan kode diagnosis ICD-10;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
12 Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik No.
78/Yan.Med/RS.Um.DIK/YMU/I/91 tentang pengisian rekam medis;
Peraturan Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2015 tentang Kinerja
13 BLUD
Peraturan Bupati Bandung Nomor 17 Tahun 2015 tentang Standar
14 Pelayanan Minimal Pada BLUD UPTD Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Bandung.
15

2
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PELAYANAN


KESEHATAN KECAMATAN BALEENDAH TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS DIPUSKESMAS
KESATU : Kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas sebagaimana tercantum dalam
Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan
ini;
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :
Pada tanggal : 23 Januari 2018

KEPALA PUSKESMAS JELEKONG

dr.Hj.Etik Juheti Sihwarini


NIP.19670520 199803 2 003

3
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UNIT


PELAKSANA TEKNIS DINAS
YANKES KECAMATAN
BALEENDAH
NOMOR : 440/128A/I/SK/UPT/2018
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:.. :
a. Memiliki ijazah minimal SLTA/sederajat;
b. Mampu mengoperasikan komputer;
c. Berpenampilan menarik; dan
d. Mampu berkomunikasi secara efektif (komunikatif).
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis.
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan,
ketersediaan tempat tidur , dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas
kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran.
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan dan diinformasikan pada
keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
7. Hak-hak pasien meliputi :
a. Berhak meperoleh informasi pengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas;
b. Berhak memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;

4
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

c. Berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa


diskriminasi;
d. Berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional;
e. Berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi;
f. Berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan;
g. Berhak memilih dokter sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas;
h. Berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam
maupun di luar Puskesmas;
i. Berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya;
j. Berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tatacara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan
komplikaso yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadaptindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;
k. Berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya,
termasuk menolak pengobatan dan menolak jika dirujuk ke sarana
kesehatan lain;
l. Berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
m. Berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak menggangu pasien lainnya;
n. Berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas;
o. Berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelakuan Puskesmas
terhadap dirinya;
p. Berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya;

5
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

q. Berhak menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas


diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana; dan
r. Berhak mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Kewajiban pasien meliputi :
a. Berkewajiban mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas;
b. Berkewajiban menggunakan fasilitas Puskesmas secara
bertanggungjawab;
c. Berkewajiban menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak
Tenaga Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas;
d. Berkewajiban memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat
sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah
kesehatannya;
e. Berkewajiban memberikan informasi mengenai kemampuan finansial
dan jaminan kesehatan yang dimilikinya;
f. Berkewajiban mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh
Tenaga Kesehatan di Puskesmas dan disetujui oleh pasien yang
bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
g. Berkewajiban menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya
untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya; dan
h. Berkewajiban memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
9. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu
oleh prosedur yang baku.
10. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan
tersebut.
11. Obat anti hipertensi bagi pasien hipertensi di Poli Penyakit Tidak Menular
(PTM) diberikan selama dua minggu, sedangkan pasien hipertensi di poli

6
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

selain Penyakit Tidak Menular (PTM) diberikan obat anti hipertensi selama
lima hari dan dianjurkan untuk kontrol lanjutan ke Poli Penyakit Tidak
Menular (PTM) setelah obat tersebut telah habis.
12. Anestesi lokal dan sedasi harus dilakukan oleh Dokter umum dan/atau
Dokter gigi yang bekerja di Puskesmas yang memiliki surat izin praktek.
13. Jenis-jenis sediaan anestesi lokal di Puskesmas , sebagai berikut :
a. Lidocain;
b. Chlorethyl
14. Jenis-jenis sediaan sedasi bentuk tablet yang tersedia di Puskesmas ,
sebagai berikut :
a. Diazepam 2 mg;
b. phenobarbital 30 mg;
c. Haloperidol 5 mg;
d. amitriptilin;
e. stesolid rectal 5 mg;
15. Merencanakan angket hambatan komunikasi dan budaya untuk
dilaksanakan setiap enam bulan sekali oleh Tim Mutu Puskesmas.
16. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi
dan ditindak lanjuti

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang
kompeten melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan,
dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
5. Kajian awal memberikan informasi untuk :
a. Memahami pelayanan apa yang dicari pasien;
b. Menetapkan diagnosis awal;
c. Mengetahui riwayat pasien terhadap pengobatan sebelumnya;
d. Memahami respons pasien terhadap pengobatan sebelumnya;

7
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

e. Memilih jenis pelayanan/tindakan yang terbaik bagi pasien serta


rencana tindak lanjut dan evaluasi;
6. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan
lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
7. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP (Subjektif,
Objektif, Assesment, Plan).
8. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan
9. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten.
10. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus
tersedia.
11. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan
harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.
12. Pendelegasian wewenang jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang
memenuhi persyaratan dilaksanakan dengan melimpahkan tugas kepada
tenaga keselahatan lain yang memiliki kompetensi dan/atau pengalaman
berdasarkan pelatihan yang sesuai dengan tugas yang harus dijalankan.
13. Pelimpahan wewenang dapat dilakukan antar tenaga kesehatan Puskesmas
Kecamatan dengan Puskesmas Kelurahan dan/atau antar tenaga kesehatan
Puskesmas Kelurahan dengan Puskesmas Kelurahan.
14. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan.
15. Prosedur pelimpahan tugas dokter kepada paramedic sebagaimana
tercantum pada Lampiran II keputusan ini.
16. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai.
17. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas.
18. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis
yang dibakukan.
19. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim
layanan yang terpadu.

8
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

20. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien.
21. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
22. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
meperhatikan efisiensi sumber daya.
23. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
24. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien.
25. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
26. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.

C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Persyaratan pelayanan klinis Puskesmas berpedoman pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat dan Pedoman Peralatan Puskesmas Direktorat
Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2013.
4. Standar layanan klinis didasarkan pada sepuluh penyakit terbanyak di
Puskesmas , sebagai berikut :
a. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut);
b. Konjungtivitis;
c. Diare;
d. Asma Bronkial;
e. Dispepsia;
f. Skabies;
g. Osteoartritis;
h. Hipertensi;
i. Diabetes Melitus;
j. Periodentitis;

9
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

5. Pelayanan sepuluh penyakit terbanyak dilaksanakan berdasarkan Standar


Prosedur Operasional dari masing-masing penyakit, serta dilakukan
monitoring dan evaluasi setiap bulan berdasarkan sasaran mutu pelayanan.
6. Dokumen eksternal yang dijadikan acuan dalam penyusunan standar
layanan klinis, antara lain :
a. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. 2003. Pedoman Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. Jakarta : Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
b. Direktorat Laboratorium Kesehatan. Pedoman Prakterk Laboratorium
yang Benar. 2004. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
c. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina
Kesehatan Ibu. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
d. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Subdit Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Daerah. 2010.
Pedoman Pengendalian Obesitas. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
e. Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Direktorat
Bina Kesehatan Ibu. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu (Edisi
Kedua). 2013. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
f. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. 2013. Pedoman
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil – Balita. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
g. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Subdit Pengendalian
Penyakit Jantung dan Pembuluh Daerah. 2013. Pedoman Pengendalian
Stroke. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
h. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Subdit Pengendalian
Penyakit Jantung dan Pembuluh Daerah. 2013. Pedoman Teknis
Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi. Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
i. Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2013.
Pedoman Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi HIV Bagi

10
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

Petugas Kesehatan di Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia.
j. Direktorat Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2013.
Modul Peserta Pelatihan Pendekatan Praktis Kesehatan Paru (Practical
Approach To Lung Health / PAL). Jakarta : Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
k. Ikatan Dokter Indonesia. 2013. Panduan Pelayanan Klinis Dokter di
Pelayanan Primer. Jakarta.
l. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan
Stiker : Dalam Rangka Mempercepat Penurunan Angka Kematian Ibu.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
m. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman
Pelaksanaan : Simulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementerian
Kesehatan.
7. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
8. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis.
9. Dokter wajib menulis rekam medis pasien yang diperiksanya secara
lengkap, termasuk jika dilakukan perubahan rencana layanan.
10. Isi rekam medis terdiri dari anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa dan
terapi (termasuk semua pemeriksaan penunjang diagnostik tindakan dan
pengobatan yang diberikan pada pasien).
11. Dokter dan/atau perawat lain yang memasukkan data rekam medis pasien
ke dalam Sistem Informasi Kesehatan dan Register wajib memberitahu
dokter yang bersangkutan, apabila dalam pengisian terjadi pengulangan
yang tidak perlu dalam pemberian obat maupun pemeriksaan fisik yang tidak
sesuai penyakit yang di derita oleh pasien.
12. Kesinambungan layanan klinis dilakukan melalui penyesuaian antara
layanan klinis yang diberikan kepada pasien dengan obat dan kemampuan
tenaga klinis Puskesmas, apabila tidak memadai maka pasien di rujuk ke
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut.

11
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

13. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien


sebelum mendapatkan persetujuan.
14. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
15. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjuti.
16. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
17. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
18. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
19. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).

20. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur


pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
21. Daftar obat dan/atau cairan intravena yang tersedia di Puskesmas , yaitu :

No NAMA OBAT
1 INFUS RL 500 ml
2 RANITIDIN
3 GLUKOSA 5%
4 NaCl
5 GENTAMISIN
6 DIPHENHYDRAMINE

22. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas.
23. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
24. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti.

12
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

25. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk


menghindari pengulangan yang tidak perlu.
26. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya.
27. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
28. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas
yang kompeten.
29. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent.
30. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
31. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.
32. Pasien, dokter, perawat, dan petugas kesehatan yang lain bekerja sama
untuk memantau pasien yang mendapat obat, guna mengevaluasi efek
pengobatan terhadap gejala pasien atau penyakitnya dan untuk
mengevaluasi pasien terhadap Kejadian yang Tidak DIharapkan (KTD).

D. PENGELOLAAN REKAM MEDIS


1. Pembuatan rekam medis dilakukan oleh petugas pendaftaran dan diatur
dengan mengelompokan berdasarkan kepala keluarga pasien.
2. Pengisian rekam medis dilakukan oleh petugas pelayanan medis/dokter
mencakup tanggal berobat, anamnesis & pemeriksaan F/ME/PEN, BLK,
Diagnosis, Tindakan, cap dan Paraf petugas medis.
3. Pengisian diagnosis menggunakan standarisasi kode klasifikasi diagnosis
ICD 10, serta terminologi lain yang konsisten dan sistematis.
4. Terminologi lain yang konsisten dan sistematis disusun oleh Puskesmas.
5. Pengaksesan rekam medis merupakan hak pasien pemilik isi rekam medis,
petugas medis, petugas penilai rekam medis, serta pihak-pihak dengan
keperluan tertentu yang telah mendapat persetujuan dari Kepala
Puskesmas.

13
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

6. Rekam medis pasien hanya dapat di akses oleh petugas untuk keperluan
informasi sebagai berikut :
a. Kepentingan kesehatan pasien;
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hokum dalam rangka
penegakan hukum atas perintah pengadilan;
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan; dan
e. Kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
7. Pengaksesan atau peminjaman rekam medis baik oleh pihak internal
maupun pihak eksternal wajib melalui persetujuan Kepala Puskesmas yang
didelegasikan kepada Kepala Satuan Pelaksana Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP).
8. Rekam medis pasien diberikan kode berupa beberapa digit angkat sesuai
dengan tahun pasien mendaftar dan dikelompokkan berdasarkan kepala
keluargadalam bentuk family folder sesuai dengan Kartu Keluarga pasien.
9. Penyimpanan rekam medis pasien dilakukan dengan mengurutkan rekam
medis pasien (family folder) sesuai dengan kode rekam medis dan tahun
kartu berobat pasien dibuat.

E. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Pelayanan terpadu Puskesmas dilakukan dengan menggunakan sistem
rujukan internal.
2. Petugas yang mempunyai kewenangan untuk memonitor dan mendampingi
pasien saat rujukan disesuaikan dengan kondisi atau keadaan kesehatan
pasien.
3. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku.
4. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan.
5. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani.

14
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

6. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif


pelayanan.
7. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
8. Resume klinis meliputi: nama pasien, ondisi klinis, prosedur/tindakan yang
telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.
9. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
10. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang
kompeten.
11. Kriteria merujuk pasien meliputi :
a. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi;
b. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata
tidak mampu diatasi dan apabila telah diobati dan dirawat ternyata
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu;
c. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan;
d. Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnosa ditegakkan kecuali untuk
rujukan rawat jalan(Dinas Kesehatan membuat suatu sistem rujukan
secara online antara puskesmas dengan seluruh RS yang ada di Kab
Bandung, Jawa Barat dan membuat kebijakan dimana pasien gawat
darurat yang akan dirujuk dapat ditangani di RS terdekat tanpa
pembatasan wilayan dan jaminan kesehatan).

12. Untuk kasus-kasus rujukan tertentu, seperti kasus penyakit dengan pre
Eklamsi berat, DBD, Diabetes, Hipertensi, harus: (Terlampir pedoman
rujukan dengan kasus tertentu):
a. Rujukan dengan kasus PEB: sebelum dirujuk ke fasilitas lain, maka
pasien memiliki salah satu gejala dari pre eklamsia berat, seperti
Tekanan darah yang tinggi, Proteinuria 500 gr/24 jam atau ≥ 2+ dipstik
maupun Edema, pandangan kabur, nyeri di epigastrium atau nyeri pada
kuadran kanan atas abdomen, sianosis, adanya pertumbuhan janin yang
terhambat. Tidak perlu dirujuk jika pasien tidak memiliki salah satu gejala
dari Pre-Eklamsia Berat.

15
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

b. Rujukan dengan kasus Diabetes Melitus tipe 2: Pada pasien yang


terdiagnosis diabetes tipe 2 baru, puskesmas dapat merujuk ke dokter
spesialis di rumah sakit untuk menentukan apakah terdapat komplikasi
dari penyakit tersebut, untuk nantinya mendapat rujukan balik beserta
terapi yang dapat diberikan di puskesmas. Setelah menjalani terapi
selama 2-3 bulan, pasien baru dapat dirujuk kembali apabila target gula
darah tidak tercapai dengan 2 obat dan diet yang sehat. Namun bila
pasien menunjukkan penyakit lain seperti seperti KAD, nefropati,
neuropati, retinopati, cardiomyopati atau DM tipe 1 atau 2 dengan insulin
dependent atau Diabetes Gestasional pasien dapat dirujuk ke rumah
sakit
c. Rujukan dengan kasus Diabetes Melitus: Sebelum dirujuk pada fasilitas
kesehatan lain, maka pasien haruslah memenuhi kriteria untuk dirujuk
seperti adanya kerusakan target organ atau komplikasi dari diabetes
seperti KAD, nefropati, neuropati, retinopati, cardiomyopati atau DM tipe
1 atau 2 dengan insulin dependent atau Diabetes Gestasional. DM tipe 2
tanpa komplikasi dapat dirujuk apabila setelah pemberian 2 obat dan
diet sehat pasien tidak mengalami perbaikan selama 2-3 bulan.
d. Rujukan dengan kasus Hipertensi: Sebelum dirujuk pada fasilitas
kesehatan lain, maka pasien haruslah memenuhi kriteria seperti pasien
memiliki hipertensi non esensial atau pasien tidak mencapai target
tekanan darah setelah 2-3 bulan pengobatan. Pada kondisi hipertensi
non esensial dilakukan rujukan ke dokter spesialis untuk dilakukan
evaluasi dan pengobatan terlebih dahulu. Jika pasien dalam kondisi
stabil dan dapat ditangani di Puskesmas, maka rumah sakit melakukan
rujukan balik ke Puskesmas
13. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan.

Ditetapkan di :
Pada tanggal : 23 Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS JELEKONG

16
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

dr.Hj.Etik Juheti Sihwarini


NIP.19670520 199803 2 003

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA


UPTD YANKES
KECAMATAN BALEENDAH
NOMOR : 440/128A/I/SK/UPT/2018
PROSEDUR PELIMPAHAN TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN
TUGAS DOKTER KEPADA KLINIS
PARAMEDIS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS KECAMATAN
1. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki SIP berwenang untuk menyelenggarakan
praktik kedokteran yang meliputi :
a. Mewawancarai pasien
b. Memeriksa fisik dan mental pasien
c. Menentukan pemeriksaan penunjang
d. Menegakkan diagnosa
e. Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien
f. Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
g. Menulis resep obat dan alat kesehatan
h. Menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi
i. Memberikan pertolongan pada keadaan darurat guna penyelamatan nyawa,
dokter atau dokter gigi dapat melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi diluar kewenangan klinisnya sesuai dengan kebutuhan medis.
2. Perawat yang telah mempunyai SIP di lingkungan puskesmas se-Kecamatan dapat
melakukan praktek keperawatan yang meliputi :
a. Pelaksanaan asuhan keperawatan, meliputi: pengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan.
- Implementasi keperawatan meliputi penerapan perencanaan dan
pelaksanaan tindakan keperawatan

17
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

- Tindakan keperawatan meliputi pelaksanaan prosedur keperawatan,


observasi keperawatan, pendidikan dan konseling kesehatan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan obat
bebas (logo biru) dan/atau obat bebas terbatas (logo hijau).
b. Pelaksanaan upaya promotif, preventif, pemulihan, dan pemberdayaan
masyarakat
c. Pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer
Dalam keadaan darurat untuk penyelamatan nyawa seseorang/ pasien dan tidak
ada dokter di tempat kejadian, perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan
diluar kewenangan sebagaimana yang tercantum dalam poin sebelumnya.
3. Perawat Gigi memiliki kewenangan untuk melakukan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut, meliputi :
a. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut, meliputi :
- Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat
- Pelatihan kader
- Penggunaan alat peraga gigi
b. Upaya pencegahan penyakit gigi, meliputi :
- Pemeriksaan plak
- Tehnik sikat gigi yang baik
- Pembersihan karang gigi
- Pencegahan karies gigi dengan fluor dengan tehnik kumur-kumur dan
pengolesan fluor pada gigi
- Pengisian pit dan fissure gigi dengan bahan fissure sealant
c. Tindakan medik dasar pada kasus penyakit gigi terbatas, meliputi :
- Tindakan kegawatdaruratan pada kasus gigi dan mulut sesuai dengan
standar pelayanan
- Perawatan paska tindakan (hanya dilakukan berdasarkan permintaan dari
dokter gigi)
d. Pelayanan hygiene kesehatan gigi, meliputi :
- Hygiene petugas kesehatan gigi dan mulut
- Steilisasi alat kesehatan gigi
- Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
- Lingkungan kerja

18
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

- Pencegahan infeksi silang


Selain kewenangan pada poin sebelumnya perawat gigi dapat melaksanakan
tindakan medik terbatas berdasarkan pelimpahan tindakan secara tertulis dari
dokter gigi atau penugasan Pemerintah sesuai kebutuhan, yaitu :
a. Pencabutan gigi sulung dan gigi tetap satu akar dengan topical atau infiltrasi
anestesi;
b. Penambalan gigi satu atau dua bidang dengan glass ionomer, bahan
amalgam atau bahan lain.
4. Bidan yang telah mempunyai SIKB di lingkungan puskesmas se-Kecamatan dapat
melakukan praktek kebidanan yang meliputi :
a. Pelayanan kesehatan ibu pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan,
masa nifas, masa menyusui dan masa diantara dua kehamilan Pelayanan
kesehatan ibu meliputi :
- Pelayanan konseling pada masa pra hamil
- Pelayanan ANC pada kehamilan normal
- Pelayanan persalinan normal
- Pelayanan ibu nifas normal
- Pelayanan ibu menyusui
- Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan

Dalam hal ini, bidan berwenang untuk :


- Episiotomy
- Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
- Penanganan kegawat daruratan, dilanjutkan dengan perujukan
- Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
- Pemberian vit A dosis tinggi pada ibu nifas
- Fasilitasi / bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi ASI Eksklusif
- Pemberian uterotonika pada manajemen kala tiga dan postpartum
- Penyuluhan dan konseling
- Bimbingan pada kelompok ibu hamil
- Pemberian surat keterangan kematian
- Pemberian surat keterangan cuti bersalin

19
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

b. Pelayanan kesehatan anak, yaitu pada bayi baru lahir, anak balita dan anak pra
sekolah.
Dalam hal ini bidan berwenang untuk :
- Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan
hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi vit K1, perawatan bayi baru lahir pada
masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat
- Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk
- Penanganan kegawat daruratan dan dilanjutkan dengan perujukan
- Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
- Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
- Pemberian konseling dan penyuluhan
- Pemberian surat keterangan kelahiran
- Pemberian surat keterangan kematian

20
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PELAYANAN KESEHATAN KEC. BALEENDAH

PUSKESMAS JELEKONG
Jalan Raya Laswi 705 Telp. 022-85961121 Kode Pos 40375
E-mail : pkmjelekong_bandungkab@yahoo.com

c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan KB, yang meliputi :


- Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan
dan KB
- Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom

Selain kewenangan yang tersebut, bidan di Puskesmas Kecamatan


berwewenang melaksanakan pelayanan kesehatan meliputi :
a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, AKDR, alat kontrasepsi bawah kulit
b. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis
tertentu dilakukan dibawah supervise dokter
c. Penanganan bayi dan balita sakit sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan
d. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
e. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan
penyakit lain
f. Pencegahan penyalahgunaan NAPZA melalui informasi dan edukasi
g. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah

Pelayanan kesehatan yang tertulis pada poin sebelumnya hanya dapat


dilakukan oleh bidan yang telah dilatih.

Ditetapkan di :
Pada tanggal : 23 Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS JELEKONG

dr.Hj.Etik Juheti Sihwarini


NIP.19670520 199803 2 003

21

Anda mungkin juga menyukai