Kecelakaan (P3K)
&
BANTUAN HIDUP
DASAR
dr. Irma Ayudiana
Tujuan
Setelah melakukan pelatihanan, peserta mampu:
• Prinsip dasar P3k
• Penilaian (menentukan keadaan/kondisi baik korban maupun
lingkungan aman untuk dilakukan Tindakan p3k)
• Dapat mengetahui seseorang gawat, mengalami sumbatan nafas,
pernafasan terganggu dan memberikan pertolongan dasar
• Dapat melakukan nafas buatan, resusitasi jantung paru tanpa alat dan
menggunakan alat
• Meletakan korban tidak sadar yang bernafas normal pada posisi miring
(recovery)
• Melakukan pembebatan dan pembidaian
• Melakukan penanganan pertama pada keadaan gawat darurat
Latar Belakang
• Sumber bahaya di tempat kerja
• Dapat mengakibatkan cedera terhadap pekerja (manusianya)
• Adanya kecelakaan dan kematian akibat kecelakaan kerja.
• Belum diselenggerakan P3K di tempat kerja
• Perlunya P3K di tempat kerja
Kecelakaan Industri
• Jatuh Dari Ketinggian
• Kejatuhan Benda
• Terantuk, Tersandung, Tergelincir
• Terjepit Diantara Benda
• Terlanggar, Tertumbuk, Tertabrak, Tergilas Benda
• Terpotong
• Terkilir
• Terbakar Akibat/Berhubungan Dengan Suhu
Tinggi/Korosif/Radiasi
• Tersengat Arus Listrik
• Lain-lain
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
Pengertian
• P3K adalah pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada
korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan
Tujuan
• Menyelamatkan nyawa korban
• Meringankan penderitaan korban
• Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
• Mempertahankan daya tahan korban
• Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
Prinsip-prinsip P3K
Sikap Penolong
Tenang / Percaya
Cekatan Cerdik
Tidak Panik Diri
• Jangan berusaha keras sendiri, sadari keterbatasan dan cari bantuan (orang
atau peralatan khusus)
• Jangan berusaha memindahkan korban kecuali TKP membahayakan korban
atau penolong
Pedoman P3K
P Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak
A Amankan Korban
Lakukan
DRCAB
DR.CAB – panduan (AHA) 2020
D DANGER - BAHAYA
R RESPONSE - KESADARAN
B BREATHING -PERNAFASAN
DR.CAB – Danger (bahaya)
30 2
DR.CAB – Circulation/Chest
Compression
DR.CAB – Circulation/Chest
Compression
DR.CAB – Circulation/Chest
Compression Kapan RJP dihentikan ???
• Cek Kembali korban, mulai dari tingkat kesadaran, cek nadi dan nafas.
• Bila telah muncul tanda-tanda sirkulasi dilakukan “Posisi recovery”
• Lakukan operan dengan petugas jika bantuan sudah datang:
• Apa yang terjadi
• Apa yang telah dilakukan
Recovery Position
• Miringkan korban dengan
posisi tangan dibawah dagu
sehingga kepala dapat lebih
terangkat
• Tujuan:
• Membebaskan jalan nafas
• Melindungi jalan nafas dr
muntah/lender
Sumbatan jalan nafas
( tersedak)
Tanda-tanda sumbatan jalan nafas
• Kesulitan bernafas
• Batuk tanpa suara
• Susah bicara,
• Sianosis
• Tercekik memegang leher
Tanda Sumbatan Parsial Sumbatan total
Perdarahan luar
Jenis-jenis luka:
• Luka tergores
• Luka robek
• Luka terkoyak
• Luka sayat
• Luka tusuk
• Luka amputasi
Penanganan Perdarahan
Perdarahan Luar
• Tekan langsung (5-15 min)
• Elevasi, bagian anggota tubuh yang
berdarah ditinggikan.
• Tekan pada titik tekan
• Arteri brakialis
• Arteri femoralis
• Cara lain yaitu imobilisasi dengan/tanpa
bidai/torniket
Penanganan Perdarahan
Perdarahan Luar
• Bagian anggota badan yg berdarah
ditinggikan.
• Tekan Pembuluh darah / luka yang
berdarah sampai perdarahan terkontrol
(10-30 min atau lebih ) menggunakan
kassa steri atau kain jika tidak ada.
• Tempelkan plester untuk menahan
Penanganan Perdarahan
Perdarahan dalam
• Baringkan korban tinggikan dan sangga
kaki korban jika tiada ada patah tulang
• Longgarkan pakaian bagian kerah, dada
maupun pinggang
• Jaga jalan napas tetap terjaga
• Jika korban menjadi tidak sadar, letakkan
pada posisi “recovery”
• Sambil menunggu ambulan atau bantuan
• Kompres dingin bagian yang memar agar
mengurangi perdarahan maupun
pembengkakan
Mimisan
Mimisan
• Pecahnya pembuluh darah di hidung yang
di akibatkan trauma (benturan), penyakit
pembekuan darah, kelelahan, suhu
ekstrim.
• Gejala :
• Keluarnya darah dari lubang hidung
• Nyeri
• Korban sulit bernafas karena hidung
tersumbat darah
• Pusing
Penanganan Pada Mimisan
• Tenangkan korban
• Minta korban menunduk sambal menekan
cuping hidung
• Kompres denga es diabgian hidung luar
• Bersihkan hidung luar dr darah
• Buka tekanan setiap 5-10 menit, jika tetap
keluar segera bawa ke fasilitas Kesehatan
terdekat.
Cedera Anggota Gerak
Anggota gerak terdiri dari :
• Tulang
• Sendi
• Jaringan ikat
• Otot
• Penderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka
kemudian disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap ransangan
Stadium
Sensoris sensoris.
• Tonus otot-otot akan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala berupa eksitasi
atau ketakutan berlebihan, rasa haus, ketakutan terhadap rangsangan cahaya, tiupan
Stadium
Eksitasi angin atau suara keras.
• Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi. Kadang – kadang
ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang
Stadium
Paralis bersifat progresif.
Penanganan Gigitan Anjing
● Cucilah segera daerah gigitan dengan sabun dan air mengalir selama
15menit.
● Berikan antiseptik atau antibiotik
● Tidak dianjurkan menjahit atau menggunting jaringan pada luka gigitan,
jika compang camping boleh hanya situasional. Karena bisa
menanmbah luka dan memperbesar pintu masuknya virus
● Segera ke fasilitas kesehatan terdekat
● Diperlukan pemberian VAR jika di perlukan
Sengatan Lebah Atau Tawon
• Lebah hanya bisa menyengat 1 kali, bagian
penyengat akan tertancap, setelah menyengat 1
kali lebah akan mati.
• Tawon bisa menyengat berkali-kali
• Luka sengatan akan berbentuk seperti donat
• Racunnya bisa menimbulkan alergi ringan hingga
berat
• Gejala: nyeri, bengkak, kemerahan, panas di
tempat sengatan
Penanganan Sengatan Lebah atau
Tawon
● Cabutlah penyengat yang tertancap. Jangan
menggunakan kuku/pinset racun akan cepat
masuk ke dalam tubuh. Gunakan benda keras
tipis dan tumpul (kartu) dorong kesamping
● Cucilah daerah sengatan menggunakan air
bersih atau norma salin
● Kompres dingin
● Berikan obat anti nyeri dan salaf anti alergi
jika tersedia
Evakuasi Korban
Prinsip Mengangkat
• Nilai kemampuan diri dan tim. Jangan coba
memaksa mengangkat/menurunkan jika tidak
yakin mampu mengendalikannya
• Gunakan otot tungkai, otot panggul dan otot perut
untuk mengangkat, bukan otot punggung
• Hindari gerakan membungkuk, upayakan
punggung tetap dalam satu garis lurus
• Kaki jadi tumpuan utama dalam mengangkat,
jarak kedua kaki sebahu
• Tubuh serapat mungkin dengan beban, agar
mengurangi beban otot
• Jangan memutar tubuh saat mengangkat
Pemindahan Darurat
Pemindahan Tidak darurat
Teknik Angkat langsung
Thank You
Q?A