Anda di halaman 1dari 106

Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (P3K)
&
BANTUAN HIDUP
DASAR
dr. Irma Ayudiana
Tujuan
Setelah melakukan pelatihanan, peserta mampu:
• Prinsip dasar P3k
• Penilaian (menentukan keadaan/kondisi baik korban maupun
lingkungan aman untuk dilakukan Tindakan p3k)
• Dapat mengetahui seseorang gawat, mengalami sumbatan nafas,
pernafasan terganggu dan memberikan pertolongan dasar
• Dapat melakukan nafas buatan, resusitasi jantung paru tanpa alat dan
menggunakan alat
• Meletakan korban tidak sadar yang bernafas normal pada posisi miring
(recovery)
• Melakukan pembebatan dan pembidaian
• Melakukan penanganan pertama pada keadaan gawat darurat
Latar Belakang
• Sumber bahaya di tempat kerja
• Dapat mengakibatkan cedera terhadap pekerja (manusianya)
• Adanya kecelakaan dan kematian akibat kecelakaan kerja.
• Belum diselenggerakan P3K di tempat kerja
• Perlunya P3K di tempat kerja
Kecelakaan Industri
• Jatuh Dari Ketinggian
• Kejatuhan Benda
• Terantuk, Tersandung, Tergelincir
• Terjepit Diantara Benda
• Terlanggar, Tertumbuk, Tertabrak, Tergilas Benda
• Terpotong
• Terkilir
• Terbakar Akibat/Berhubungan Dengan Suhu
Tinggi/Korosif/Radiasi
• Tersengat Arus Listrik
• Lain-lain
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
Pengertian
• P3K adalah pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada
korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan

Tujuan
• Menyelamatkan nyawa korban
• Meringankan penderitaan korban
• Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
• Mempertahankan daya tahan korban
• Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
Prinsip-prinsip P3K
Sikap Penolong

Tenang / Percaya
Cekatan Cerdik
Tidak Panik Diri

• Jangan berusaha keras sendiri, sadari keterbatasan dan cari bantuan (orang
atau peralatan khusus)
• Jangan berusaha memindahkan korban kecuali TKP membahayakan korban
atau penolong
Pedoman P3K
P Penolong mengamankan diri sendiri sebelum bertindak

A Amankan Korban

Tandai tempat kejadian


T
Usahakan menghubungi ambulans/Dokter
U
T Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat
Bantuan Hidup Dasar (BHD)
• Adalah usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan
mengemabalikan fungsi oksigenasi organ-organ vital yang mengancam
korban.
• Beberapa diantaranya :
• Bagaimana membantu mengalirkan darah ke tempat yg penting
dalam tubuh sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga
• Bagaimana membebaskan jalan nafas
• Bagaimana memberikan bantuan pernafasan
Chain Of Survival
Tiga Organ Vital
Sistem Respirasi
● Rata – rata bernafas sekitar 8 – 20 kali per menit
● Tubuh mengambil 21 % oksigen Ketika menarik
nafas
● Tubuh mengeluarkan 16 % oksigen Ketika menarik
nafas + karbon dioksida
● Proses pertukaran oksigen & karbon dioksida
terjadi di alveoli
● Distribusi oksigen ke seluruh bagian tubuh oleh
darah dalam sistem sirkulasi
Sistem Sirkulasi
● Arteri : membawa darah dari
jantung ke seluruh bagian tubuh.
Darah kaya dengan kandungan
O2 dan nutrisi
● Vena : membawa darah dari
seluruh tubuh Kembali ke
jantung. Darah banyak
mengandung CO2 dan sisa
metabolism
● Kapiler : tempat pertukaran O2
dengan CO2 dalam jaringan
tubuh
Sistem Sirkulasi
● Volume Darah = Pria 7 % X berat badan
Contoh : 7 % X 80 Kg = 5,6 liter
● Volume Darah = Wanita 6,5 % X berat badan
Contoh : 6,5 % X 60 Kg = 3,6 liter
● Stroke Volume (jantung sekali pompa) = 70 cc
● Darah yang dialirkan dari jantung = SV X Denyut nadi per menit
Contoh : 70 cc X 70 denyut nadi = 4.900 cc/menit
Apa yang anda harus lakukan jika
dalam keadaan darurat?

Jangan Panik, Tetap Tenang !

Lakukan
DRCAB
DR.CAB – panduan (AHA) 2020
D DANGER - BAHAYA

R RESPONSE - KESADARAN

C CIRCULATION -PEREDARAN DARAH

A AIRWAY -JALAN NAFAS

B BREATHING -PERNAFASAN
DR.CAB – Danger (bahaya)

• Aman diri sendiri (penolong).


• Aman lokasi, lihat potensi bahaya sekitar
• Amankan korban
DR.CAB – Respon
Teknik AVPU
• Alert
• Cek apakah sadar atau tidak
• Verbal
• Panggil nama
• Pain
• Goncang bahu korban dengan lembut
• Unresponsive
• Tidak sadar
• Panggil bantuan
Tingkat Kesadaran
• Sadar sepenuhnya
• Tidak sadar, tetapi masih bernapas
• Tidak sadar, tetapi nadi masih berdenyut
• Tidak ada denyut nadi
DR.CAB – Circulation
• Periksa denyut nadi (dileher atau pergelangan
tangan )
• Meraba nadi selama 5-10 detik
• Bila tidak berdenyut lakukan RJP (Resusitasi
Jantung Paru)
DR.CAB – Circulation/Chest
Compression
Jika henti jantung dan henti napas: lakukan RJP
• Berlutut di samping korban
• Letakan telapak ”Tumit” tangan pada bagian bawah tulang dada
• Tentukan 2-3 jari diatas pertemuan iga dan sternum
• Jari interlock
• Tegak lurus dan teratur
• Tekan/kompresi sedalam 5-6cm
• Frekuensi 100-120x/menit
• Ratio kompresi : ventilasi 30:2
• Berikan kesempatan dada mengembang Kembali sempurna
• Minimal interupsi saat melakukan kompresi
DR.CAB – Circulation/Chest
Compression

30 2
DR.CAB – Circulation/Chest
Compression
DR.CAB – Circulation/Chest
Compression
DR.CAB – Circulation/Chest
Compression Kapan RJP dihentikan ???

• Setelah ada nadi dan nafas spontan


• Bila bantuan medis datang
• Bila Penolong sudah kelelahan atau sudah 30 menit tidak ada respon
• Bila lingkungan menjadi membahayakan bagi penolong
• Ditemukannya tanda kematian irreversible
DR.CAB – Airway/Jalan Nafas
• Telapak tangan menahan dahi
korban kebelakang
• Letakkan jari telunjuk dan jari
tengah menahan dagu kedepan
• Evaluasi jalan nafas

Head Tilt Chin Lift


DR.CAB – Breathing/Bantuan nafas
• Tujuan bantuan nafas untuk mempertahankan oksigenasi yang
adekuat
• Berikan nafas bantuan dalam waktu 1 detik
• Diberikan 2 kali napas bantuan setelah 30 kompresi (30:2)
• Pemberian nafas berlebihan tidak di perlukan, dapat
menimbulkan distensi lambung
DR.CAB – Breathing/Bantuan nafas
Mulut ke mulut
• Tutup hidung dengan menjepit menggunakan
jari
• Buka mulut kkorban dan tetap
mempertahankan chin lift
• Tarik nafas dengan normal dan posisikan
mulut anda di sekeliling mulut korban dan
pastikan anda menutup seluruhnya .
• Hembuskan nafas sambal melihat apakah
dada mengembang atau tidak
• Pemberian nafas diberikan dalam waktu satu
detik
DR.CAB – Breathing/Bantuan nafas
Mulut ke sungkup
• Letakkan korban pada posisi terlentang
• Letakan sungkup dan dipegang dengan kedua
ibu jari
• Lakukan head tilt – chinlift
• Tekan sungkup kemuka korban agar rapat
kemudian tiup melalui lubang sungkup
sampai dada terangkat
AED (Automated External

Defibrillator)
Adalah alat kejut jantung Otomatis yang
prinsip kerjanya adalah memutus arus listrik
pada jantung.
• Mesin tidak memiliki layer monitor hanya
mengeluarkan suara “Perintah”
• Indikasi : korban tidak sadar, tidak ada nadi
dan tidak ada nafas
• Lokasi alat di fasilitas umum
AED (Automated External

Defibrillator)
Pastikan korban memang dalam kondisi henti
jantung (cardiac arrest)
• Buka pakasian atas, keringkan dada apabila
basah oleh keringat, bila ada bulu dada, cukur
dengan alat yg ada, singkirkan perhiasan.
• Beberapa AED secara otomatis aktif/hidup
saat dibuka.
• Buka pembungkus dan pasang pads pada
tempatnya. Di bagian dada atas kanan dan
dibawah puting kiri.
• Alat akan menganalisis kondisi pasien
• Ikuti perintah jika “shockable”
• Pastikan CLEAR sebelum memberikan
SHOCK
AED (Automated External
Defibrillator)

Pastikan mengikuti petunjuk/intruksi pada AED


AED (Automated External
Defibrillator)
AED (Automated External
Defibrillator)
EVALUASI

• Cek Kembali korban, mulai dari tingkat kesadaran, cek nadi dan nafas.
• Bila telah muncul tanda-tanda sirkulasi dilakukan “Posisi recovery”
• Lakukan operan dengan petugas jika bantuan sudah datang:
• Apa yang terjadi
• Apa yang telah dilakukan
Recovery Position
• Miringkan korban dengan
posisi tangan dibawah dagu
sehingga kepala dapat lebih
terangkat

• Tujuan:
• Membebaskan jalan nafas
• Melindungi jalan nafas dr
muntah/lender
Sumbatan jalan nafas
( tersedak)
Tanda-tanda sumbatan jalan nafas
• Kesulitan bernafas
• Batuk tanpa suara
• Susah bicara,
• Sianosis
• Tercekik memegang leher
Tanda Sumbatan Parsial Sumbatan total

“Anda tersedak” “ya” Tidak mampu bicara


Sulit bernapas
Tanda-tanda lain Bicara, batuk, mampu napas Batuk tanpa suara
Tidak sadar

Batuk tidak efektif Batuk efektif

• Tidak dapat bersuara • Teriak atau respons verbal pada pertanyaan


• Batuk tanpa suara • Batuk keras
• Tidak dapat bernapas • Dapat mengambil napas sebelum batuk
• sianosis • Responsif penuh
Choking / tersedak

Heimlich Maneuver Back Blow

Jika korban tidak sadar segara lakukan RJP.


Jika penolong melihat objek dalam tenggorokan atau rongga mulut, keluarkan
Pingsan
Pingsan
• Pingsan terjadi Ketika aliran darah ke otak melambat secara mendadak sehingga
otak tidak mendapat oksigen yang cukup
• Penyebab :
• berada dalam rungan penuh
• Dibawah terik mata hari terlalu lama
• Dehidrasi
• Lonjakan emosi yang hebat
• Hipoglikemia dll
• Gejala :
• Awal : keringat dingin, mengantuk, pusing melayang, cemas, mual,
pandangan berkunang-kunang, linglung, telinga berdengung, Tubuh terasa
lemas
• Setelah itu tubuhkan kehilangan tenaga dan tidak sadarkan diri
• Nafas dan nadi lemah
Penanganan Pingsan
• Pindahkan ke tempat teduh dan sirkulasi udara
yang baik
• Periksa apakah bernafas atau tidak
• Longgarkan pakaian
• Tidurkan terlentang dengan kepala agak
direndahkan atau kaki di tinggikan
• Bangunkan korban dengan menggoyangkan
tubuhnya atau memanggil dengan suara cukup
keras
• Bila sadar berikan minuman hangat
• Jika keadaan tidak membaik bawa ke fasilitas
Kesehatan terdekat
Gangguan Peredaran Darah
Berat
(syok)
Gangguan Peredaran Darah Berat
• Adalah keadaan yang(syok)
di sebabkan oleh aliran darah
yang tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh
• Penyebab:
• Kekurangan darah/cairan
• Luka bakar yang luas
• Nyeri yang hebat
• Alergi obat , makanan atau bahan kimia lainnya
• gejala:
• Awal : kulit dingin, pucat, berkeringat, nadi cepat
• Lanjutan: kulit kebiruan terutama bibir, lemah, pusing,
haus, napas cepat dan dangkal, nadi lemah
• Akhir: gelisah, nafas tersengal-sengal, penurunan
kesadaran, jantung berhenti.
Penanganan Syok
• General :
• Usahakan korban segera dibawa ke RS
• Baringkan korban dan longgarkan pakaian
• Tinggikan dan sangga kaki
• Jaga jalan nafas, pernafasan dan kesadaran
• Gunakan selimut, agar tubuh tetap hangat.
• Tangani penyebab syok semntara : misalnya perdarahan
( hentikan perdarahan), dehidrasi karena muntaber ( berikan
cairan atau oralit)
Luka dan Perdarahan
Luka
Jenis-jenis luka:
• Luka tergores/lecet
• Luka robek
• Luka terkoyak
• Luka sayat
• Luka tusuk
• Luka amputasi
Penanganan Luka
Penanganan Luka
• Gunakan handscoon
• Bersihkan kulit sekitar luka dengan cairan larutan
saline/ revanol
• Jika luka aman bisa ditutup dengan plester antiseptic
atau berikan cairan betadin pada luka lalu tutup
dengan kassa steril dn plester.
• Jika terdapat perdarahan pada luka lakukan
penghentian perdarahan.
• Jika terdapat benda tajam besar yang masih menancap
JANGAN dilepaskan. Fiksasi dengan membuat
balutan berbentuk donat yang mengelilingi benda
tajam tsb
• Segera rujuk ke fasilitas Kesehatan terdekat
Pembalutan
• Adalah suatu Tindakan yang dilakukan pda penderita yang mengalami
perlukaan baik sebelum maupun sesudah Tindakan dengan menggunakan
bahan pembalut khusus menurut kondisi dan kebutuhan kegawatdaruratan
Tata cara Pembalutan
• Setelah dilakukan Tindakan tatalaksana pada luka
• Pilih jenis pembalut yang digunakan
• Letakkan kassa steril ditengah luka (jangan ditekan: untuk melindungi luka.
Cara-cara Membalut
Membalut Tangan
• Letakan mitela diatas tangan
• Lipat menyilang ujung kanan mitela melingkari tangan kesebelah kiri
• Lipat menyilang ujung kiri mitela melingkari tangan kesebelah kanan
• Lipat menyilang kedua ujung mitela melingkari pergelangan tangan.
• Lipat kembali satu lipatan pada pergelangan ke arah berlawanan.
• Ikatkan kedua ujung mitela atau bisa direkatkan oleh plester.
Cara-cara Membalut
Membalut Kepala
• Letakkan kain segitiga pada kepala,sehingga ujung kain segitiga sampai di
belakang kepala
• Lipat alas sehingga sisi alas terletak didahi dan lipatan terletak di bagian luar.
• Kedua tangan memegang alas dan bergeser ke belakang melewati tepi atas
sehingga sampai ke belakang kepala. Kemudian disimpul.
• .
Perdarahan
• Perdarahan adalah keluarnya darah dari
pembuluh darah yang rusak
• Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
• Perdarahan pembuluh darah balik/vena
• Pembuluh darah kapiler

Perdarahan luar
Jenis-jenis luka:
• Luka tergores
• Luka robek
• Luka terkoyak
• Luka sayat
• Luka tusuk
• Luka amputasi
Penanganan Perdarahan
Perdarahan Luar
• Tekan langsung (5-15 min)
• Elevasi, bagian anggota tubuh yang
berdarah ditinggikan.
• Tekan pada titik tekan
• Arteri brakialis
• Arteri femoralis
• Cara lain yaitu imobilisasi dengan/tanpa
bidai/torniket
Penanganan Perdarahan
Perdarahan Luar
• Bagian anggota badan yg berdarah
ditinggikan.
• Tekan Pembuluh darah / luka yang
berdarah sampai perdarahan terkontrol
(10-30 min atau lebih ) menggunakan
kassa steri atau kain jika tidak ada.
• Tempelkan plester untuk menahan
Penanganan Perdarahan
Perdarahan dalam
• Baringkan korban tinggikan dan sangga
kaki korban jika tiada ada patah tulang
• Longgarkan pakaian bagian kerah, dada
maupun pinggang
• Jaga jalan napas tetap terjaga
• Jika korban menjadi tidak sadar, letakkan
pada posisi “recovery”
• Sambil menunggu ambulan atau bantuan
• Kompres dingin bagian yang memar agar
mengurangi perdarahan maupun
pembengkakan
Mimisan
Mimisan
• Pecahnya pembuluh darah di hidung yang
di akibatkan trauma (benturan), penyakit
pembekuan darah, kelelahan, suhu
ekstrim.
• Gejala :
• Keluarnya darah dari lubang hidung
• Nyeri
• Korban sulit bernafas karena hidung
tersumbat darah
• Pusing
Penanganan Pada Mimisan
• Tenangkan korban
• Minta korban menunduk sambal menekan
cuping hidung
• Kompres denga es diabgian hidung luar
• Bersihkan hidung luar dr darah
• Buka tekanan setiap 5-10 menit, jika tetap
keluar segera bawa ke fasilitas Kesehatan
terdekat.
Cedera Anggota Gerak
Anggota gerak terdiri dari :
• Tulang
• Sendi
• Jaringan ikat
• Otot

Cedera pada anggota gerak:


• Patah tulang (fraktur)
• Cidera otot dan sendi
• Ex: dislokasi, terkilir,keram otot.
Patah Tulang (fraktur)
• Terputusnya jaringan tulang baik
Sebagian atau seluruh
• Jenis fraktur
• Gejala:
• Perubahan bentuk
• Nyeri dan kaku
• Bengkak
• Gangguan fungsi gerak
• Terlihat tulang jika pada fraktur
terbuka
Patah Tulang (fraktur)
Penanganan Patah Tulang (fraktur)
• Buka pakaian untuk mengidentifikasi tulang yang patah
• Pada fraktur terbuka ,hentikan perdarahan jika terjadi perdarahan dengan
balut dan tekan (ikuti Langkah penanganan perdarahan)
• Imobilisasi, meminimalisir Gerakan, bisa melakukan pembidaian yg terbuat
dari kayu yg dibungkus kassa pembalut atau menggunakan triangular
bandage
• Pada fraktur luka harus ditutup/dibungkus. Mencegah infeksi
Pembidaian
• Upaya untuk menstabilkan dan mengistirahtkan (imobilisasi) bagian yang
cedera.
• Tujuan :
• Mencegah pergerakan
• Mengurangi terjadinya cedera baru
• Mengistirahatkan anggota yang patah
• Mengurangi rasa nyeri
• Mempercepat penyembuhan
• Macam bidai:
• Bidai keras
• Bidai traksi
• Bidai improvisasi
• Gendongan/ belat dan bebat
Tata Cara Pembidaian
• Bebaskan pakaian sebelum membidai
• Bidai HARUS MELIPUTI 2 SENDI dari tulang yang patah
• Ukur bidai pada anggota badan yang sehat
• Lapisi bidai dengan bahan yang lunak
• Isilah bagian yang kosong antara tubuh dan bidai dengan bahan pelapis
• Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu longgar
• Jangan membidai berlebihan
Bidai pada kasus patah Bidai pada kasus patah
tulang lengan atas tulang lengan bawah
Bidai pada kasus patah tulang paha

Bidai pada kasus patah


tulang betis
• TIDAK BOLEH DILAKUKAN!!!

 REPOSISI PAKSA OLEH YANG BUKAN AHLINYA


 MELAKUKAN TARIKAN PADA TULANG YANG PATAH
 JANGAN BERUSAHA MEMASUKKAN BAGIAN TULANG YANG
PATAH
Dislokasi
• Keluarnya kepala sendi dari mangkok
sendi/ keluarnya ujung tulang dari sendi
• penyebabnya :
• Berputarnya tulang terlalu kuat
• Teregang melebihi batas normal
• Sendi yang sering mengalami cidera
biasanya bahu, ibu jari, jari tangan dan
rahang.
• Gejala sama dengan patah tulang. Kadang
dalam kecelakaan keduanya bisa terjadi
bersamaan
Terkilir
• Robek atau putusnya jaringan ikat sekitar
sendi karena teregang melebihi normal
• Penyebab:
• Terpeleset
• Gerakan salah
• Gejala:
• Nyeri
• Bengkak
• Nyeri tekan
• Kulit merah-kebiruan
Penanganan Terkilir
• Rest ( istirahatkan) daerah yang cedera
• Ice (dinginkan dgn compress es)
• Compress (balut tekan) dengan balut elastis
• Elevation (tinggikan)
Kram Otot
• Penyebabnya pembebanan tiba-tiba pada
otot tertentu
• Gejala:
• Nyeri yang tajam dan mendadak
• Nyeri menyebar dengan kejang
• bengkak
Penanganan Kram Otot
• Regangkan otot yang keram
• Memijat otot yang kejang kearah jantung
• Lanjutkan dengan metode “RICE”
Luka Bakar
Luka bakar
• Adalah kondisi rusaknya jaringan tubuh yang disebabkan oleh suhu
panas.
• Penyebabnya :
• Suhu panas (api, uap, cairan atau benda yang panas)
• Listrik ( arus listrik atau petir
• Kimia ( bahan kimia asam/basa, rumah tangga atau industry
• Sinar mata hari
• Radiasi ( radioterapi, Bom
Luka bakar
• Luka bakar derajat 1
• Dilapisan kulit paling atas
• Ciri: kemerahan, nyeri, bengkak
• Luka bakar derajat 2
• Kuliat luar rusak
• Ciri: paling sakit, gelembung pada kulit, bengkak, kemerahan
dan rusak
• Luka bakar derajat 3
• Lokasi tidak terbatas
• Ciri: kulit tampak kering, pucat, putih, gosong, hitam, mati
rasa.
Penanganan Luka bakar
• Singkirkan sumber panas dan jauhkan korban dari
sumber panas
• Jika terkena panas atau zat kimia pada pakaian segera
lepas
• Area luka bakar guyur dengan air bersih yang
mengalir 15-30 menit
• Tutup luka bakar dengan kassa steril
• JANGAN MEMECAHKAN gelembung/lepuhan bila
ada.
• Jangan memberikan apapun seperti minyak, mentega,
kecap, pasta gigi diatas luka bakar
• Segera mendapatkan pertolongan medis
Sengatan Listrik/kesetrum
• Adalah kondisi yang terjadi saat seseorang tersengat
aliran listrik
• Gejala:
• Kebingungan
• Sulit bernafas
• Kejang
• Luka bakar
• Hilang kesadaran
• Gagal jantung/ masalah irama jantung
Penanganan pada Sengatan Listrik
• Adalah kondisi yang terjadi saat seseorang tersengat
aliran listrik
• Gejala:
• Kebingungan/gelisah
• Tubuh lemas
• Sulit bernafas
• Kejang
• Luka bakar
• Hilang kesadaran
• Gagal jantung/ masalah irama jantung
• JANGAN MENYENTUH orang yang
tersengat listrik dengan tangan atau
menggunakan peralatan yang basah atau
berbahan logam jika korban masih kontak
dengan arus listrik!
Penanganan pada Sengatan Listrik
• Amankan Area
• Matikan sumber arus listrik jika memungkinkan
• Jika tidak dapat dimatkan, dorong atau Tarik korban dengan
bahan2 non konduktor (tongkat kayu, papan kayu, matras
karet, karpet dll yang kering)
• Hubungi rumah sakit atau fasilitas Kesehatan terdekat
• Periksa kondisi korban , cek nadi dan pernafasan lakukan
sesuai urutan.
• Lakukan RJP jika ditemukan henti nafas dan henti jantung
(kecurigaan serangan jantung)
• Area luka yg terbakar tutupi dengan kassa steril atau kain
bersih
• Tunggu hingga ambulan datang
Terkena Bahan kimia
• Kondisi tubuh (kulit , mata) terkena bahan asam
atau basa.
• Penyebab : misalnya: terkena pembersih rumah
tangga, pemutih pakaian, semen, soda api.
• Gejala :
• Pada kulit kemerahan, nyeri, bengkak,
melepuh.
• Pada mata tampak kemerahan, bengkak perih
nyeri, berair, melihat kabur –buta.
Penanganan Terkena Bahan kimia
• Prinsipnya: ELIMINASI bahan kimia
• Guyur mata dengan air bersih mengalir / normal
saline jika tersedia
• Selama 15-20 menit
• Jangan menggosok-gosok mata
• Evaluasi, jika kondisi tambah sakit atau parah,
segera ke fasilitas Kesehatan terdekat.
Gigitan Binatang
Ciri Ular Berbisa
Tipe Bisa Ular
• Menyerang dan mematikan jaringan syaraf
Neurotoxic

• Menyerang darah dan sistem sirkulasinya dimana terjadi


Haemotoic haemolysis

• Efek pada jaringan otot, bisa dapat menonaktifkan kontraksi otot


Myotoxic secara cepat.

• Menghancurkan sel, menghasilkan gejala lokal dan sistemik yang


parah, perdarahan, dan kerusakan jaringan, menyebabkan
Cytotoxic
kematian.
Gejala klinis
Penanganan Gigitan Ular
• Metode DR CAB
• Tenangkan korban
• Imobilisasi luka gigitan dan lakukan
pembalutan elastis
• Posisikan bagian yang tergigit lebih rendah
dari jantung.
• Segera bawa ke fasilitas Kesehatan terdekat
• TIDAK BOLEH DILAKUKAN!!!
Gigitan Kucing
• Biasanya berupa luka tusukan pada tangan
maupun lengan
• Luka panjang, kecil, namun dalam
• Luka gigitan kucing memiliki resiko tinggi
infeksi
• Beresiko rabies
• Gejala :
• Kemerahan di tempat gigitan, bengkak, nyeri
• Jika berlanjut, sesak, demam, pucat, syok.
Penanganan Gigitan Kucing
● Cucilah daerah gigitan dengan sabun dan air hangat selama 15menit,
kemudian oleskan dengan krim antibiotik untuk mencegah infeksi jika
tersedia. Tutup luka gigitan tersebut dengan pembalut luka yang steril
● Jika luka gigitannya dalam, tekan luka dengan kain handuk bersih untuk
menghentikan pendarahannya. Kemudian siram luka dengan air selama
10 menit dan segera carilah bantuan dokter
● Jika ada luka gigitan yang membengkak, bungkus es di dalam handuk
lalu letakkan di atas luka tersebut
● Jika terjadi gejala lanjutan segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
Gigitan Anjing
• Luka gigitan beragam
• Beresiko rabies tinggi
• Menyerang otak dan susunan saraf pusat
• Ciri anjing rabies :
• Gelisah tidak bisa diam
• Lebih sensitive
• Terlihat kesakitan
• Sering menyerang hewan lain
• Sering menggigit benda-benda
• Kelumpuhan kaki belakng
• Air lir berbuih
Gejala Rabies Pada Gigitan Anjing
• Gejala awal yang terjadi sewaktu virus menyerang susunan saraf pusat adalah
perasaan gelisah, demam, malaise, mual, sakit kepala, gatal, merasa seperti terbakar,
Stadium
Prodromal kedinginan, kondisi tubuh lemah dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari.

• Penderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka
kemudian disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap ransangan
Stadium
Sensoris sensoris.

• Tonus otot-otot akan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala berupa eksitasi
atau ketakutan berlebihan, rasa haus, ketakutan terhadap rangsangan cahaya, tiupan
Stadium
Eksitasi angin atau suara keras.

• Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi. Kadang – kadang
ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang
Stadium
Paralis bersifat progresif.
Penanganan Gigitan Anjing
● Cucilah segera daerah gigitan dengan sabun dan air mengalir selama
15menit.
● Berikan antiseptik atau antibiotik
● Tidak dianjurkan menjahit atau menggunting jaringan pada luka gigitan,
jika compang camping boleh hanya situasional. Karena bisa
menanmbah luka dan memperbesar pintu masuknya virus
● Segera ke fasilitas kesehatan terdekat
● Diperlukan pemberian VAR jika di perlukan
Sengatan Lebah Atau Tawon
• Lebah hanya bisa menyengat 1 kali, bagian
penyengat akan tertancap, setelah menyengat 1
kali lebah akan mati.
• Tawon bisa menyengat berkali-kali
• Luka sengatan akan berbentuk seperti donat
• Racunnya bisa menimbulkan alergi ringan hingga
berat
• Gejala: nyeri, bengkak, kemerahan, panas di
tempat sengatan
Penanganan Sengatan Lebah atau
Tawon
● Cabutlah penyengat yang tertancap. Jangan
menggunakan kuku/pinset racun akan cepat
masuk ke dalam tubuh. Gunakan benda keras
tipis dan tumpul (kartu) dorong kesamping
● Cucilah daerah sengatan menggunakan air
bersih atau norma salin
● Kompres dingin
● Berikan obat anti nyeri dan salaf anti alergi
jika tersedia
Evakuasi Korban
Prinsip Mengangkat
• Nilai kemampuan diri dan tim. Jangan coba
memaksa mengangkat/menurunkan jika tidak
yakin mampu mengendalikannya
• Gunakan otot tungkai, otot panggul dan otot perut
untuk mengangkat, bukan otot punggung
• Hindari gerakan membungkuk, upayakan
punggung tetap dalam satu garis lurus
• Kaki jadi tumpuan utama dalam mengangkat,
jarak kedua kaki sebahu
• Tubuh serapat mungkin dengan beban, agar
mengurangi beban otot
• Jangan memutar tubuh saat mengangkat
Pemindahan Darurat
Pemindahan Tidak darurat
Teknik Angkat langsung
Thank You

Q?A

Anda mungkin juga menyukai