Anda di halaman 1dari 89

Pelatihan Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (P3K) /
First Aid Training
Apa itu First Aid / P3K

First Aid Training atau Pelatihan Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan (PPPK) adalah tindakan awal secara tepat dan
cepat yang diberikan terhadap seseorang yang tiba-tiba
mengalami cedera atau sakit sebelum bantuan medis datang
Kenapa Pertolongan Pertama
Diperlukan?

Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja,


dimana saja dan terhadap setiap orang
P3K di Fitness First
Peraturan Lokal

Merujuk kepada :
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-
15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja

 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan


Kerja, merupakan upaya perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) di tempat kerja bagi tenaga kerja/pekerja.
Resusitasi Jantung Paru
(RJP)

• Otak hanya bertahan 4 menit tanpa oksigen


• Merupakan suatu tindakan mengembalikan fungsi jantung
dan paru-paru supaya darah mengalir ke otak
• Terdiri dari kompresi dada dan napas bantuan
Anatomi

SISTEM SIRKULASI
 Fungsi : Memompa darah
Jantung ke seluruh tubuh

 Jantung memompa darah


membawa oksigen ke
jaringan tubuh

 60 - 100 x/menit

 Jika jantung berhenti


memompa dapat
menyebabkan KEMATIAN
Prinsip Dasar Menolong
• Pastikan diri anda aman !!!
• Berikan Pertolongan yang terbaik pada korban
• Minta persetujuan korban
• Lindungi diri anda dari terjangkitnya infeksi kuman dan
Penyakit Blood Borne Disease yaitu Hepatitis B dan HIV
• Pencegahan:
1. Mencuci tangan
2. Mengenakan APD ( Alat Pelindung Diri )
RANTAI KESELAMATAN

Defirbrillasi
Akses Dini RJP Dini ALS Dini Post Care
Dini

Rangkaian keselamatan yang harus dilaksanakan


LANGKAH LANGKAH RJP

D - DANGER - BAHAYA
R - RESPONSE – KESADARAN
S - SIGNS OF LIFE – TANDA KEHIDUPAN
C - COMPRESSION - KOMPRESI
A - AIRWAY - JALAN NAPAS
B - BREATHING - PERNAPASAN
-Danger (Bahaya)

• Pastikan keadaan aman sebelum menolong


• Aman bagi diri sendiri
• Aman bagi orang lain
• Aman bagi korban
- Response (Kesadaran)

“Panggil nama korban dan tepuk bahunya”


Panggil/Minta Bantuan !!!!

Jika korban tidak berespons:


• Teriak minta tolong
-Sign of Life (Tanda Kehidupan)

• Lihat pergerakan naik turun dada dan perut korban


• Periksa denyut nadi di nadi Carotis (Nadi di leher)
• Lihat pergerakan pada anggota tubuh yang lain (jari-jari
tangan dan kaki)
• Lakukan langkah secara bersamaan selama tidak lebih
dari 5-10 detik
- Compression (Kompresi Dada)
 Kompresi di garis imaginer antara
kedua puting susu / center chest
 Kecepatan minimal 100x/menit dan
maksimal 120x/menit
 Kedalaman sekitar 5 cm (2 inchi)
 Ratio Kompresi : ventilasi 30:2
 Lakukan 5 siklus selama 2 menit
 Pastikan Dada Kembali ke Posisi Awal

TEKAN CEPAT DAN KUAT


-Airway (Jalan Nafas)

Buka Jalan Napas

Tengadahkan
Angkat Dagu
Dahi
-Breathing (Bantuan Nafas)

 Rasio kompresi : ventilasi = 30:2


 Berikan tiap napas bantuan selama 1 detik
 Berikan bantuan napas dan selalu amati naik turun dada
Lakukan RJP Tanpa Interupsi

30 x Kompresi Dada 2 Bantuan Napas

JANGAN PERNAH BERHENTI MELAKUKAN RJP

K.E.C.U.A.L.I
 Korban menunjukan tanda tanda kehidupan
 Tenaga medis datang
 Anda kelelahan sehingga tidak dapat melanjutkan
Korban Anak dan Bayi

1 Tangan

2 Jari
Event I am Hardwell 2016 Konser Iwan Fals 2016
Choking (Tersedak)
Tersedak (Choking)

Seseorang yang mengalami Choking atau Tersedak tidak bisa


melakukan pertukaran Oksigen dan Karbondioksida

 Tersedak ringan: korban masih dapat


bernapas, batuk dan berbicara

Tanda Umum  Tersedak berat: tidak dapat


orang tersedak
berbicara, batuk tidak bersuara, bibir
kebiruan, hingga hilang kesadaran
Penanganan Tersedak Berat
(Korban Sadar )

Abdominal Thrust (Tekan Perut)


Situasi Khusus

• Korban sangat Gemuk

• Ibu Hamil

Chest Thrust ( Tekan Dada )


CHOKING PADA INFANT (BAYI < 1 TH)

Bayi

5 TEPUKAN PUNGGUNG DAN 5 TEKANAN PADA DADA


Jika Korban Tidak Sadar

• Lakukan RJP dengan rasio 30 kali penekanan dada dan


2 kali napas
• Setiap setelah 30 kali kompresi periksa dahulu mulut
korban sebelum memberikan 2 kali napas bantuan
• Jika benda terlihat, keluarkan dengan metode “finger
swept”
• Jika tidak terlihat, lanjutkan siklus RJP
• JANGAN MENGOREK MULUT KORBAN!
Posisi Pemulihan

 Mempertahankan jalan napas tetap terbuka.


 Jika muntah, maka saluran napas tidak akan tersumbat.
 Tidak boleh dilakukan jika korban memiliki cedera leher
dan tulang belakang.
Langkah Posisi Pemulihan
Pingsan

Pingsan adalah kehilangan kesadaran sementara


akibat berkurangnya aliran darah ke otak. Korban
pingsan akan kembali dalam waktu yang singkat.
Penyebab Pingsan
• Kecemasan.
• Stress emosional.
• Nyeri hebat.
• Kurang masukan nutrisi.
• Berdiri terlalu lama.
Penanganan Pingsan

• Baringkan korban.
• Periksa napas korban.
• Jika korban bernapas, angkat
kaki korban 30 cm.
• Longgarkan pakaian.
• Awasi jalan napas.
• Monitor korban sampai sadar.
• Jika korban tidak sadar dalam
waktu yang singkat segera
hubungi medis.
Tidak Sadar
Tidak sadar adalah suatu kondisi dimana korban tidak mampu
berespons terhadap stimulus yang diberikan

Penyebab tidak sadar:


• Kecelakaan mobil
• Perdarahan hebat
• Benturan di kepala
dan dada
• Penyalahgunaan obat
• Keracunan alkohol
Penanganan Tidak Sadar

• DR – S – CAB.
• Jika korban bernapas, miringkan ( posisi pemulihan ).
• Jaga koban supaya tetap hangat.
• Jika korban tiba-tiba tidak bernapas siap2 lakukan RJP.
• Panggil bantuan medis.

+
Luka dan Perdarahan

Luka Ringan LUKA Luka Berat

CEGAH INFEKSI
 Bersihkan luka CEGAH SYOK
 Hentikan Perdarahan Segera!
 Tutup luka dengan bahan
steril  Awasi Kondisi Korban
Sumber Perdarahan

Arteri

Vena

Kapiler
Menghentikan Perdarahan Berat
3 TB
Penyangga
IKATAN REEF KNOT
Gunakan Cara Terakhir
Tourniket
Latihan Kasus Perdarahan
Luka Amputasi
Perdarahan Dalam
 Penanganan:

 Kompres es selama 10-15 Menit –


mengurangi bengkak dan rasa
sakit

 Bila perdarahan dalam hebat

 Monitor tanda-tanda syok

 Panggil bantuan medis


Sprain and Strain / Terkilir

Sprain adalah Tarikan atau cedera pada ligamen


Strain adalah Tarikan atau cedera pada otot dan tendon
Sprain and Strain / Terkilir

Tanda dan gejala


 Nyeri
 Kemerahan
 Pembengkakan
 Memar
 Gangguan pergerakan
Penanganan

R I C E
Lakukan R.I.C.E
Rest / Istirahatkan
Ice / Kompress Es ( 10 menit)
Compression / Perban Elastis
Elevation / Tinggikan
REST ICE COMPRESSION ELEVATION
Cara Pembalutan
Dislokasi
Suatu kondisi cedera dimana tulang terlepas dari sendi

Penyebab:
 Kondisi penyakit pada persendian
 Kecelakaan/ cedera

Tanda dan gejala


 Nyeri
 Tidak dapat digerakkan
 Kelainan bentuk (melintir)
 Kehilangan sensasi
Contoh Dislokasi
Penanganan Dislokasi sendi

• Tenangkan korban
• Sangga daerah yang cedera
dengan Bidai
• Immobilisasi
• Cari bantuan medis segera
• Jangan coba
memasukkan/mengembalikan
posisi tulang kembali ke posisi
semula
• Jangan pindahkan korban kecuali
HARUS !!!
Patah Tulang

 Patah Tulang Terbuka


 Patah Tulang Tertutup

Tanda dan gejala patah tulang:


• Sakit
• Tidak dapaat digerakkan
• Kelainan bentuk
• Bengkak
• Memar
Penganganan Patah Tulang Tertutup

• Minta korban agar tidak


bergerak, Sangga segera
bagian yang patah.
• Bagian tubuh yang sehat
dapat digunakan sebagai
penyangga bagian yang
patah.
• Segera cari bantuan medis
Penganganan Patah Tulang Terbuka

 Pakailah sarung tangan, STOP


perdarahan, tapi jangan
menekan tulang.
 Tutuplah luka dengan kain
steril (bila ada)
 Buat Balutan Donat
 Sanggalah bagian yang cedera
agar tidak dapat digerakkan.
 Tangani syok bila terjadi,
 Cari segera bantuan medis.
Contoh Pembidaian
Contoh Pembidaian
Contoh Pembidaian
Luka Bakar

Fungsi kulit:
• Pelindung
• Pengatur suhu
• Persyarafan
Penyebab Luka Bakar

• Panas
• Listrik
• Kimia
• Radiasi
• Dingin yang ekstrem
Klasifikasi Luka Bakar

Derajat 1
 Superfisial
 Nyeri
 Kemerahan
 Sedikit bengkak
 serius bila BSA > 75 %
Klasifikasi Luka Bakar

Derajat 2
 Sangat Nyeri
 Kemerahan
 Timbul Gelembung
(blister)
 Serius bila BSA > 30%

INGAT!! JANGAN PECAHKAN BLISTER


Klasifikasi Luka Bakar

Derajat 3
 Mengenai seluruh
lapisan kulit termasuk
saraf dan pembuluh
darah
 Tampak Gosong atau
putih
 Tidak nyeri
 Serius bila BSA >10%
Penanganan

Dinginkan!

• Proses pendinginan dengan air


mengalir sampai nyeri
berkurang (10 menit)
• Lepas kan perhiasan (cincin
gelang, jam tangan)
• Tutup dengan kain bersih
Menghitung Luas Luka Bakar

100 x telapak
tangan

Rumus Sembilan
Gigitan dan Sengatan Serangga
Tanda dan Gejala

• Nyeri pada bagian yang


tersengat/tergigit
• Kemerahan dan bengkak di
sekitar gigitan/ sengatan
• Sakit kepala
• Mual dan muntah
Penanganan
1. Nyamankan korban. Jika sengat
terlihat, lepaskan sengatnya
dengan menggunakan kartu atau
ujung kuku Anda.
2. Angkat daerah yang cedera jika
mungkin, dan beri kompres es
untuk mengurangi bengkak.
Lakukan kompres selama kurang
lebih 10 menit.
3. Monitor tanda-tanda vital korban-
tingkat kesadaran, pernapasan
dan denyut nadi. Perhatikan
tanda-tanda alergi seperti sesak
napas.
Gigitan Ular

Indonesian
Malayan Pit Viper
Russell’s Viper

Green Pit Viper


Tanda dan Gejala

• Ada tanda sepasang bekas


gigitan taring
• Nyeri berat, kemerahan dan
bengkak di sekitar gigitan
• Mual dan muntah
• Gangguan penglihatan
• Meningkatnya produksi air liur
dan keringat
• Napas cepat dan sulit
Membedakan gigitan ular berbisa dan tidak berbisa
Tidak Berbisa Berbisa

Bentuk Kepala Bulat Segitiga / Elips

Gigi ular Gigi sama besar 2 Taring besar

Bentuk gigitan Bentuk U Terdapat 2 gigitan

Warna area gigitan Merah Gelap


Penanganan
1. Bantu korban untuk berbaring dengan bagian kepala dan bahu
sedikit lebih tinggi dari jantung.
2. Tenangkan korban dan anjurkan untuk tetap tenang
3. Pasang pembalut tekan pada daerah gigitan tanpa membuka
lengan baju korban
4. Pasang pembalut tekan yang lain sampai penuh menutup daerah
yang cedera.
4. Periksa sirkulasi korban setelah pemasangan pembalut tekan
5. Monitor dan catat tanda-tanda vital sementara menunggu
bantuan datang.
6. Jika korban kehilangan kesadaran, periksa pernapasan korban dan
posisikan miring
Cara membalut bekas gigitan ular
berbisa
Gigitan dan Sengatan Hewan Laut
Tanda dan Gejala

• Nyeri, kemerahan dan


bengkak disekitar
gigitan/ sengatan
• Mual dan muntah
• Sakit kepala
Penanganan

1. Anjurkan korban untuk duduk atau berbaring. Rendam


bagian yang cedera di dalam air hangat (40-41 C) selama
10 menit untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
2. Cuci luka dengan air bersih / air tawar
3. Gunakan pinset untuk membuang kotoran yang tidak bisa
hilang
4. Monitor tanda-tanda vital-tingkat kesadaran, pernapasan
dan denyut nadi
5. Awasi tanda-tanda alergi
6. Monitor luka akan tanda-tanda infeksi
Keracunan
Racun adalah suatu zat yang jika masuk ke dalam tubuh
dengan cara termakan atau terserap ke dalam kulit dalam
jumlah cukup, dapat menyebabkan kerusakan permanen

Cara racun masuk ke dalam


tubuh:
• Terhirup
• Terserap
• Tertelan
• Terinjeksi
Racun Tertelan

Jenis Racun:
• Obat dan alkohol
• Produk pembersih
• Produk perkebunan
• Tanaman beracun
• Bakteri yang meracuni makanan
• Virus yang meracuni makanan
Tanda dan Gejala
• Muntah, kadang-kadang
mengandung darah, kemudian
diare
• Kram perut
• Rasa terbakar dan nyeri pada
perut
• Ada tempat racun yang telah
kosong di sekitar korban
• Gangguan kesadaran
• Kejang
Penanganan
1. Jika korban sadar, tanya jenis zat apa yang tertelan, dan jika
mungkin jumlahnya dan waktu.
2. Panggil bantuan medis. Berikan informasi selengkapnya tentang
racun yang telah dikonsumsi korban.
3. Monitor dan catat tanda-tanda vital korban sambil menunggu
bantuan medis datang
4. JANGAN pernah secara sengaja merangsang korban untuk muntah.
5. Jika korban tidak sadar, periksa pernapasan korban dan buat pada
posisi miring
6. Jika ada bahan kimia di mulut korban, lindungi diri Anda dengan
masker pelindung ketika memberikan bantuan napas
Keracunan Obat
• Keracunan dapat disebabkan karena
penyalahgunaan obat-obatan yang
diresepkan, atau yang dibeli secara
bebas
• Dapat juga menyebabkan
ketergantungan obat
• Efeknya bervariasi tergantung
kepada jenis obat dan bagaimana
cara mengkonsumsinya.
• Sementara menunggu bantuan
datang. Lihat container obat yang
digunakan untuk membantu
mengidentifikasi jenis obat.
Penanganan
1. Jika korban sadar, bantu korban supaya merasa nyaman
dan tanya obat apa yang telah dikonsumsi.
2. Panggil bantuan medis. Sampaikan kepada petugas
medis bahwa Anda sedang menangani korban
keracunan
3. Monitor dan catat tanda-tanda vital-tingkat kesadaran,
pernapasan dan denyut nadi sementara menunggu
bantuan datang
4. Simpan contoh obat atau muntahan korban dan
berikan kepada petugas medis ketika mereka datang.
ISI KOTAK P3K
Sesuai Permenaker No 15 th 2008

KOTAK A KOTAK B KOTAK C


No ISI (untuk 25 TK/ (untuk 50 TK/ (untuk 100
kurang) kurang) TK/kurang)

1. Kasa steril terbungkus 20 40 40


2. Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3. Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5. Plester Cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Kain segitiga/mittela 2 4 6
8. Gunting 1 1 1
9. Peniti 12 12 12
10. Sarung tangan sekali pakai(pasangan) 2 3 4
11. Masker 2 4 6
12. Pinset 1 1 1
13. Lampu senter 1 1 1
14. Gelas untuk cuci mata 1 1 1
15. Kantong plastik bersih 1 2 3
16. Aquades (100 ml lar. Saline) 1 1 1
17. Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
18. Alkohol 70% 1 1 1
19. Buku panduan P3K di tempat kerja 1 1 1
20. Buku catatan 1 1 1
21. Daftar isi kotak 1 1 1
Peralatan Transport

Papan Spinal (Spinal Board)


Tandu ini digunakan untuk membawa korban dengan cedera
tulang belakang. Permukaannya yang keras dan rata dapat
menyokong tulang belakang yang sedang mengalami cedera.
Harus dilengkapi dengan pelindung kepala (head immobilizer dan
sabuk pelindung)
Peralatan Transport

Scoop Stretcher
Merupakan alat pemidahan sementara untuk korban dari lantai/
tanah ke atas papan spinal atau basket stretcher. Tidak digunakan
sebagai alat transport untuk perjalanan yang panjang. Dapat
dipisahkan menjadi 2 bagian.
Peralatan Transport

Basket Stretcher
Tandu ini dirancang untuk jika Anda menemui banyak rintangan di
tempat kejadian seperti ruang terbatas, lembah dan pegunungan.
Tandu ini dapat juga membawa korban di atas air setelah dilengkapi
dengan pelampung khusus. Dapat digunakan juga untuk membawa
korban dengan helikopter
Peralatan Transport

Tandu Lipat (Folding Stretcher)


Tandu ini digunakan untuk memindahkan korban terutama dalam situasi
cedera massal dimana jumlah korban banyak atau kondisi cedera korban
yang tidak signifikan terhadap tulang belakang. Dengan alat ini korban
dapat diangkat dengan 2 orang saja. Penyimpanannya dapat dalambentuk
yang dilipat.
Peralatan Transport

KED (Kendrick Extrication Device)


Merupakan alat immobilisasi untuk membantu
mengeluarkan korban dari dalam mobil dalam posisi duduk
Peralatan Transport

Emergency Evacuation Chair


Alat ini merupakan tandu duduk yang dapat membawa korban dalam
posisi duduk melewati tangga. Sangat cocok untuk digunakan dalam
proses evakuasi medis di daerah perkantoran/ gedung bertingkat dimana
akses lift tidak ada dan harus menggunakan tangga darurat untuk
membaa korban

Anda mungkin juga menyukai