Anda di halaman 1dari 135

Materi Pelatihan

• Konsep & definisi


• Meminta Pertolongan
• Resuscitasi Jantung & Paru
• Menghentikan Perdarahan
• Pembalutan dan Pembidaian
• Transportasi
Target Pelatihan
 Mengetahui & mengerti tentang prinsip
dan tehnik memberikan pertolongan
terhadap orang yang mengalami
kecelakaan atau sakit di tempat kerja.
 Dapat mempraktekan prinsip-prinsip dan
cara memberikan pertolongan pada
orang yang mengalami kecelakaan atau
sakit di tempat kerja.
TUJUAN PERTOLONGAN PERTAMA

• Tujuan dari pertolongan ini bukan memberikan


pengobatan, melainkan melakukan tindakan
mencegah dan melindungi korban dari gangguan
fungsi yang sangat penting untuk kehidupannya.
• Dengan usaha dan kempampuan yang ada pada
masyarakat mudah-mudahan korban-korban
kematian dan cacat akibat kecelakaan / keadaan
gawat dapat kita hindarkan.

Print/by/Swd
Penyebab : - Gangguan Pernafasan
- Pendarahan
- Syok (Shock)
Print/by/Swd
Apa yang di maksud
GAWAT DARURAT
GAWAT : Suatu keadaan yang mengancam nyawa.

DARURAT : Terbatasnya waktu dan sarana.

Suatu keadaan yang mengancam nyawa

dimana waktu dan sarananya terbatas.


Penyebab keadaan gawat darurat

Kecelakaan
Kecelakaan disengaja

Kecelakaan tidak disengaja


Kecelakaan antara sengaja dan tidak sengaja 

Penyakit serangan mendadak


Pengertian Pertolongan Pertama

Segala bentuk pertolongan yang diberikan


pada korban yang dalam keadaan gawat
darurat sebelum ditangani oleh petugas
yang terlatih atau profesional
PRINSIP FIRST AID
• Penolong amankan diri dahulu
• Amankan korban dari bahaya lingkungan
• Tandai tempat kejadian agar orang lain tau
bahwa ditempat itu ada kejadian
• Usahakan menghubungi EMS
• Tindakan pertolongan dengan cepat, tepat
dan adekwat
Keterlambatan BHD Kemungkinan berhasil
1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100

Jantung
 O2 
Paru 6 – 8 menit

Penderita Gawat Darurat

Kematian
Masalah pada Henti Jantung
0 – 4 menit, belum terjadi perubahan
4 – 6 menit, terjadi kerusakan otak yang masih
dapat diperbaiki

6 – 10 menit, terjadi kerusakan otak yang tidak


dapat diperbaiki

Lebih dari 10 menit, terjadi kematian sel otak


(biological death)
FLOW PROSES PERTOLONGAN
Penderita Gawat Darurat 1. Meminta Pertolongan 2. Melakukan Resusitasi 3. Menghentikan Perdarahan

5. Melakukan Transportasi
4. Memasang Pembalut dan Bidai

Melakukan Transportasi dengan alat bantu.

Print/by/Swd
PROSES PERTOLONGAN
Penderita Gawat Darurat 1. Meminta Pertolongan 2. Melakukan Resusitasi

5. Melakukan Transportasi 4. Memasang Pembalut 3. Menghentikan Perdarahan


dan Bidai
PENANGGULANGAN

I. MEMINTA PERTOLONGAN
II. MELAKUKAN RESUSITASI
III. MENGHENTIKAN PERDARAHAN
IV. MEMASANG BIDAI DAN PEMBALUT
V. TRANSPORTASI

Print/by/Swd
I MEMINTA PERTOLONGAN
• Apa yang anda lakukan jika
menemukan pasien gawat
darurat……….?

1. Amankan diri anda


2. Amankan penderita
3. Tertipkan masyarakat
4. Hubungi Ambulance (tlp.118)
5. Lakukan prosedur gawat darurat
Print/by/Swd
I.1 Amankan Penderita
Tempatkan korban pada
bidang yang datar dengan
cara / prosedur yang benar
Lindungi kondisi korban
agar tidak bertambah parah
penderitaannya.

Tenangkan korban, minta


seseorang untuk mancari
pertolongan, cari dan tangani
cidera yang membahayakan jiwa
korban
Lindungi kondisi dan luka korban
agar tidak bertambah parah.
Print/by/Swd
I.2 Tertibkan Masyarakat

Tujuan :
- Memberi kesempatan kepada korban agar bisa mendapatkan
Oksigen / udara segar.
- Menghindarkan tindak kriminal dari pihak yang tidak bertanggung
jawab.
- Tunjukkan kepada masyarakat bahwa anda seorang yang mampu
membantu kondisi korban.

Print/by/Swd
I.3 Cara memanggil ambulance
( Menghubungi Klinik / EMS )

• Hubungi nomor Telephon 118


• Telephon : (021) 687089 – 65303118
Fax : (021) 685652

Sebutkan :
- Identitas Anda
- Identitas Korban
- Lokasi korban (Alamat, jalan, nomor rumah, dll)
- Jenis penyakit (sakit, Kecelakaan lalulintas /
kerja, kriminalitas dll)
- Keadaan korban (sadar atau tidak sadar)
- Jumlah korban.

Print/by/Swd
I.4 Lakukan Rangkaian B H D
ANGER (Bahaya) – Aman bagi penolong dan korban
ESPONSE (Reaksi) – Periksa dan lihat reaksi korban
(2005)

IRWAY (Jalan Napas) – Buka dan bersihkan jalan napas korban


REATHING (Pernapasan) – Lihat, Dengar dan rasakan napas korban
IRCULATION (Sirkulasi Darah) – Periksa denyut nadi karotis

Print/by/Swd
Prinsip Prinsip Tindakan yang
Harus dilakukan pada keadaan
Gawat Darurat

D R A B C (2005) C A B (2010)
• Danger
• Response • Chest Compression
• Airway • Airway
• Breathing • Breathing
• Circulation
CAB
(2010)

Chest Compression
( CPR / RJP )

Airway
(Heat Til and Chin Lift)

Breathing
(3M)
II RESUSITASI JANTUNG PARU
(RJP)

• Tindakan atau pertolongan


untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan fungsi
jantung yang terganggu guna
kelangsungan hidup

Print/by/Swd
Penyebab keadaan Henti Napas
 Sumbatan pada jalan napas
 Kerusakan pada pusat kendali pernapasan di otak
 Henti jantung
 Kerusakan pada organ paru-paru

Cara Periksa Pernapasan:


 Look (Lihat)
 Listen (Dengar)
 Feel (Rasa)
Pemeriksaan Kesadaran

Panggil
Tepuk
Guncang
Pembersihan Paru-Paru & Jalan Napas
 Clapping (Tepuk Punggung dengan sungkup
telapak tangan)
 Vibration (Menggetarkan punggung)
 Batuk Efektif
 Latihan tarik dan buang napas
Bantuan Pernapasan
Pertolongan pada Henti Napas adalah Bantuan Pernapasan.
Dilanjutkan dengan CPR

Bantuan Pernapasan dari mulut ke mulut


 Perhatikan pencegahan penyakit menular

 Jalan napas harus bebas bersih dan terbuka

 Tidak terjadi kebocoran (sealed)


Sumbatan jalan napas
Penyebab tersumbatnya jalan napas adalah:
 Pangkal lidah yang jatuh pada orang tidak sadar.
 Benda asing
 Kerusakan jaringan akibat trauma, misal terjadi
pembengkakan.
 Penyakit infeksi saluran napas.
Sumbatan Pangkal Lidah
II.a Gangguan Fungsi Pernafasan
• Dapatkan : Saluran pernafasan yang tersumbat

• Korban tidak sadar dan terbaring


terlentang dengan posisi kepala normal,
mengakibatkan lidah dapat jatuh
kebelakang

• Jangan meletakkan sesuatu dibawah


kepala karena hanya akan
memperburuk keadaan
Jalan nafas tersumbat

Print/by/Swd
II.a Gangguan Fungsi Pernafasan
• Tindakan : Buka Jalan Nafas
• Letakkan satu tangan dibawah
leher korban dan angkat keatas.
Dorong kepalanya kebelakang dgn
tangan yang lain diatas dahinya.

• Pada posisi ini, lidah tertarik keatas


dan jalan nafas akan terbuka.

Jalan nafas terbuka

Print/by/Swd
Teknik Membuka Jalan Napas
Head Tilt and Chin Lift
Tengadahkan Kepala dan Angkat Dagu
Hati – hati :

• Korban yang tidak sadar dalam posisi


duduk akan tersumbat oleh lidahnya
sendiri
• Korban dengan luka berat didaerah
punggung dan daerah leher
• Mengeluarkan korban yang tidak
sadar dari dalam mobil

Print/by/Swd
Menilai dan memeriksa pernafasan

- Angkat kepala, dan tarik kebelakang untuk membuka


jalan nafas / Head Tilt and Chin Lift
(Tengadahkan Kepala dan Angkat Dagu)
- Perhatikan dada korban (ada gerakan naik – turun)
- Punggung tangan atau pipi penolong diletakkan diatas
hidung dan mulut korban.

Print/by/Swd
Menilai dan memeriksa pernafasan

Pernafas : (3-M)
- Melihat, dada korban bergerak
- Mendengar, menghirup dan
mengembuskan nafas.
- Merasa, udara pernafasan di –
hembuskan kepunggung tangan
atau pipi.

Print/by/Swd
Tindakan pada keadaan gawat darurat
1. Tentukan apakah korban tidak sadar.
Tidak mungkin membangunkan korban yang tidak
sadar dengan menyentuh atau memanggilnya.

2. Buka jalan nafas :


Angkat kepala korban yang tidak sadar
sejauh mungkin kebelakang
dengan meletakkan satu tangan dibawah
lehernya dan tangan yang lain diatas
dahinya (orang dewasa)

3. Tindakan selanjutnya tergantung pada


keadaan korban itu sendiri
Print/by/Swd
Recovery Position
Cara melakukan posisi miring stabil
Korban bernafas cukup
Tindakan : Baringkan korban dalam posisi miring
(menyamping)
Posisi leher dan kepala tetap
dipertahankan pada posisi miring mantap.
Cari bantuan dan periksa kembali
napasnya.

Print/by/Swd
Cara melakukan posisi miring stabil
1 2

Letakkan lengan korban yang terdekat Letakkan lengan korban yang terjauh menyilang
dengan penolong menjauhi tubuh korban kedada korban, pegang tangan korban dan
dan membentuk sudut 90’’ dan siku tertekuk letakkan dipipikorban yang terdekat dengan
mengarah keatas penolong

3 4

Pegang tungkai korban yang terjauh dari


tubuh penolong dengan tangan anda dan Atur tungkai atas tersebut sehingga pinggul dan
posisikan tungkai korban yang terjauh lutut tertekuk membentuk sudut.
tersebut membentuk sudut
Print/by/Swd
Cara melakukan posisi miring stabil
Cara melakukan posisi miring stabil
Cara melakukan posisi miring stabil
Bila dada tidak berkembang ketika anda meniupkan udara
melalui mulut korban sementara mulut korban benar-benar
terangkat kebelakang, berarti udara tidak mencapai paru-paru
korban. Ini biasanya disebabkan oleh benda asing yang
menyumbat jalan napas.

Miringkan korban dan buka mulutnya sisipkan jari tengah dan


telujuk dan tarik benda-benda asing dengan gerak menyapu.
Membersihkan jalan napas
Sumbatan partial
Tanda dan gejala:
 Gatal disekitar leher pada saluran pernapasan.
 Nyeri atau sakit
 Batuk – batuk diakibatkan karena pergerakan
bulu getar di pipa udara

Pertolongan: Back Blow / Tepuk Punggung


Pertolongan pada
sumbatan jalan napas

Pertolongan pada sumbatan total


HEIMMLICH MANEUVER
tindakan menghentak diaphragma

Dewasa sadar : Abdominal trust posisi berdiri

Dewasa tdk sadar : Abdominal trust posisi baring terlentang

Ibu Hamil sadar : Chest trust

Ibu hamil tdk sadar : Rib trust

Bayi : Back Blow dan Chest trust


Heimlich Maneuver
Abdominal trust posisi berdiri
Korban tidak bernafas, pernafasan
tidak cukup (keadaan parah)
Tindakan : Pernafasan buatan
Mula-mula pernafasan
buatan dilakukan 2 kali
cepat dan dalam.
Kemudian raba denyut nadi
karotis (daerah leher bagian
samping)

4. Denyut nandi karotis teraba, pernafasan buatan


diteruskan sampai terjadi pernafasan sepontan atau
diambil alih oleh yang lebih ahli.
Print/by/Swd
Denyut nadi karotis tidak teraba, terdapat
gangguan fungsi jantung dan harus dilakukan
pernafasan buatan dan kompresi jantung luar

Korban tidak sadar Pernafasan


Pernafasan tidak buatan
ada / lemah / tidak
teratur Segera dimulai

Setiap detik sangat berharga !!!


Lebih cepat dimulai, lebih besar
kemungkinan berhasil
Print/by/Swd
Angkat kepala korban kebelakang untuk
membuka jalan nafas. Tutup rapat
lubang hidung korban dengan jari-jari
anda dan tarik nafas dalam-dalam

Tempelkan dan ketatkan bibir anda


disekeliling mulut korban.Tiupkan udara
kedalam paru-parunya dan perhatikan dada
korban. Bila dada korban naik, berarti
udara telah mencapai keparu-paru

Lepaskan bibir anda supaya terjadi


pengeluaran udara secara positif dari paru-
paru. Perhatikan dada korban akan
mengecil. Ambillah nafas sebelum anda
meniupkan udara kedalan paru-paru korban
lagi. Print/by/Swd
MULUT KE MASKER
Masker berguna untuk menghindari kontak langsung ke mulut,
Dengan menggunakan masker udara dapat masuk melalui mulut atau hidung.

TAPI JANGAN BUANG WAKTU DENGAN MENCARI MASKER BILA TIDAK TERSEDIA
Kehilangan waktu berarti mengurangi kesempatan hidup.

CARA MENGGUNAKAN MASKER

1 Angkat kepala korban kebelakang, letakkan masker hingga


menutupi mulut dan hidung, ujung bulat dari masker
menghadap kedepan dan yang berujung diatas hidung korban

2
Gunakan kedua tangan untuk
menjaga posisi masker, usahakan
agar jalan napas tetap terbuka.

3
Tekan sisi masker dengan kedua ibu jari, Dorong rahang
bawah korban dengan ujung-ujung jari anda dibawah
tulang rahang tepat sedikit dibawah daun telinga .
Jaga supaya tetap terangkat kebelakang ( ekstensi )
Print/by/Swd
4
Dengan posisi dari atas
kepala korban,
Tiupkan udara melalui
lubang masker udara
masuk akan terlihat dada
korban bergerak naik

5
Lepas mulut anda dari
masker ambillah napas
sementara udara keluar
dari paru-paru korban,
terlihat dada korban
bergerak turun.

Print/by/Swd
Manikin Face Shields
2 3

1 6

4 5
Tiupkan sedikit udara dalam waktu yang cepat.
~ Mulut ke mulut dan hidung :
Tutup mulut dan hidung korban dengan mulut anda

~ Mulut ke masker : pakai masker yang kusus untuk bayi

Print/by/Swd
Gangguan fungsi jantung

Henti Jantung
• Tidak sadar
• Tidak terabanya nadi karotis
• Henti napas
• Tampak seperti mati
• Orang-orangan mata melebar
• Warna kulit pucat sampai kelabu

Print/by/Swd
-korban diletakkan pada tempat yang keras dan rata.
-penolong berlutut disisi korban satu lulut sejajar dgn
ulu hati, satu sjajar dagu
-pangkal telapak tangan anda ditindih satu sama lain
kemudian letakkan diatas dada korban jaraknya 2 jari
diatas tulang dada.

-tekan sedalam 3-5 cm dengan kecepatan


80 ~ 100 kali / menit.

Print/by/Swd
ANAK – ANAK :

- Letakkan korban ditempat yang keras dan rata

- Sebelah dari pangkal telapak tangan diletakkan

dipertengahan tulang dada.

- tekan sedalam 2-3 cm kearah


tulang belakang dengan Kece
patan +100 kali / menit.
Print/by/Swd
BAYI
• Punggung korban diletakkan di kedua telapak
tangan
• Kedua ibu jari dipertengahan dada
• Kedua ibu jari ditekan ke arah tulang belakang
tekan 1-2 cm, sebanyak 100-120 kali/ menit

Print/by/Swd
• CARA LAIN:
• Penekanan dilakukan dengan ujung
jari telunjuk dan jari tengah.

Print/by/Swd
FLOW PROSES TINDAKAN RESUSITASI

1. Bebaskan Jln 2. Periksa pernafasan dengan 3. Barikan bantuan nafas ( 2 x )


Nafas cara 3 M

Ya Tidak
Ada?

Pertahankan Posisi
Miring Mantap 4. Periksa
Tidak
Teraba ? Nadi Carotis

Ya
Posisi tangan
di tengah dada
Tekan sedalam
3-5 cm ( 15 x )

Lakukan terus dengan tehnik kombinasi sampai pertolongan datang :


~ 1 ( Satu ) Penolong 2 x bantuan nafas dan 15 x kompresi jantung.
~ 2 ( dua ) Penolong  x bantuan nafas dan 5 x kompresi jantung.
Print/by/Swd
SKEMA TINDAKAN RESUSITASI
Tidak Sadar Bebaskan jalan napas!!

Napas?
Ada Tidak ada

Pertahankan posisi yang baik Pernapasan buatan 2X

Nadi karotis?
Teraba Tidak teraba

Pernapasan Buatan Teknik kombinasi


~ Pernapasan Buatan (A)
~ 12 – 20 kali/menit (dewasa)
~ Kompresi jantung luar (B)
~ 20 – 30 kali/menit (anak/bayi)
Satu penolong ; 2 X (A) – 15 X (B)
Dua penolong ; 1 X (A) – 5 X (B)
Print/by/Swd
KERACUNAN
Pengertian RACUN

Segala sesuatu zat yang dalam jumlah tertentu


mengakibatkan gangguan patologis pada tubuh

Cara masuk RACUN

•Tertelan melalui saluran cerna


•Terhirup melalui saluran napas
•Terserap melalui proses absorbsi kulit
•Terinjeksi melalui tusukan pada kulit
Racun Tertelan JENIS RACUN KOROSIF

Tanda dan gejala :


 Tanda tanda syok  Diare
 Rasa terbakar pada saluran cerna  Mual dan muntah
 Bau spesifik dari bahan yang tertelan
 Kejang perut, sakit dan melilit

Pertolongan :
Jika sadar
 Segera hubungi Pusat Informasi keracunan
 Bawa ke RS untuk bilas lambung
Jika tidak sadar
 Tindakan CAB dan posisikan pada posisi “Recovery”
Racun tertelan Non Korosif
Tanda dan Gejala :
 Tanda tanda syok  Diare
 Kejang atau cramp pada perut  Mual dan muntah
 Sakit pada perut/melilit

Pertolongan :
Jika sadar
 Segera hubungi Pusat Informasi keracunan
Jika tidak sadar
 Tindakan CAB berikan posisi “Recovery”
 Ke RS untuk bilas lambung
Racun Terhirup
Tanda dan Gejala :
 Sesak napas
 Batuk
 Penurunan tingkat kesadaran
 Rasa terbakar pada saluran napas
 Tanda syok

Pertolongan :
 Pindahkan korban dari area beracun
 Pertahankan jalan napas, lakukan prinsip CAB
 Posisikan pada posisi miring stabil
 Berikan oksigen jika tersedia dengan oksigen resuscitator
 Bawa ke RS
Racun Terabsorbsi

Tanda dan Gejala :


 Gatal iritasi
 Rasa panas pada kulit
 Tanda syok

Pertolongan :
 Cuci bagian yang terkena dengan air mengalir selama
20 menit
 Istirahatkan korban pada posisi syok
 Jika terkena pada mata atau bagian kulit yang luas
bawa ke RS
Racun Terinjeksi
Tanda dan Gejala :
 Ada bekas luka tusuk
 Ada sengat yang tertinggal (pada sengatan)
 Sakit dan gatal pada sekitar bekas tusukan
 Rasa terbakar disertai nyeri dimulai dari lokasi bekas
tusukan yang menjalar
 Bengkak dan melepuh pada kulit
 Kramp otot dan nyeri sendi
 Banyak mengeluarkan air liur
 Tanda syok
III

MENGHENTIKAN
PERDARAHAN

Print/by/Swd
MENGHENTIKAN PERDARAHAN
a. Menekan dengan jari tangan :
Penekanan pada pembuluh darah yang dekat
dengan permukaan kulit

Dengan penekanan pembuluh darah antara


jari dan tulang.

Print/by/Swd
MENGHENTIKAN PERDARAHAN

b. Penekanan dengan kain bersih /


sapu tangan :
Letakkan bagian yang bersih langsung
diatas luka dan tekan, maka perdarahan
dapat berhenti dan pencemaran terhindar,
Posisikan lebih tinggi luka pendarahan.

Print/by/Swd
MENGHENTIKAN PERDARAHAN

c. Balut tekan :

Membalut dengan alat penekan.

Print/by/Swd
MENGHENTIKAN PERDARAHAN

d. Torniket
Hanya pada keadaan tertentu yaitu :
Anggota badan atas ( tangan ) putus.
Anggota badan bawah ( kaki ) putus.

Print/by/Swd
Luka Putus / Amputasi

Pertolongan :
 Kendalikan perdarahan dengan pembalut sarung tinju.
Pada tangan disandang dengan penyandang St. John.
 Bagian yang terputus dibersihkan kering, dibungkus kain
bersih, dimasukan kedalam plastik yang rapat (tidak
tembus air) kemudian dimasukan kedalam thermos es.
 Bawa ke RS untuk tindakan pembedahan penyambungan
kembali.
Air Splint
Air Splint
Air Splint
Air Splint
Menghentikan Perdarahan
SHOCK Gejala :
1. Kulit Pucat, dingin, basah
2. Gelisah
3. Haus
4. Denyut nadi kecil dan cepat
5. Napas cepat
6. Pupil melebar

Tindakan yang harus dilakukan :


1. Tidurkan korban terlentang dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
2. Pastikan tidak terdapat apapun pada mulut korban.
3. Angkat kepala korban dan tarik kebelakang untuk membuka jalan
nafas
4. Kendorkan pakaian korban.
5. Tubuh korban ditutup dengan selimut.
6. Jangan diberi minum.

Print/by/Swd
SYOK / SHOCK

Tindakan yang harus dilakukan :


1. Tidurkan korban terlentang dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
2. Pastikan tidak terdapat apapun pada mulut korban.
3. Angkat kepala korban dan tarik kebelakang untuk membuka jalan
nafas
4. Kendorkan pakaian korban.
5. Tubuh korban ditutup dengan selimut.
6. Jangan diberi minum.
Print/by/Swd
Letakkan korban terlentang lurus bila ditemukan
tanda-tanda patah tulang

BENAR

SALAH
IV

BALUT BIDAI

Print/by/Swd
IV MEMASANG BIDAI DAN PEMBALUT

a. BALUT

1. Tujuan :
 Mencegah atau menghindari terjadinya pencemaran kuman
kedalam luka.
 Sebagai penekan pendarahan.
 Sebagai penahan atau penunjang.

2. Alat-alatnya :
 Kain segitiga ( mitella ).
 Mitella biasa
 Mitella platenga
 Mitella funda
 Perban atau pita biasa.
 Plester.

Print/by/Swd
Cara menutup luka pada tangan Cara menutup luka pada kaki

Print/by/Swd
Cara menutup luka pada tangan

Cara membalut luka pada jari tangan

Print/by/Swd
Cara menutup luka untuk daerah kepala

Cara menutup luka Cara menutup luka


Cara menutup luka
daerah telinga dan daerah hidung dan
daerah mata
dagu dagu

Print/by/Swd
Cara menutup luka pada lutut

Cara membalut dengan tehnik angka 8 ( delapan )

Print/by/Swd
Cara menutup luka pada tungkai bawah

Cara menutup luka pada lengan dan kaki

Print/by/Swd
b. BIDAI

1. Tujuan :
 Mempertahankan kedudukan tulang yang patah.
 Mencegah pergerakan.

2. Syarat Pembidaian :
 Bidai harus melewati 2 sendi tulang didekatnya.
 Ikatan tidak boleh terlalu kencang.
 Ikatan tidak boleh kendor.

3. Alat-alatnya :
 Anggota tubuh sendiri.
 Papan, bambu, dahan.
 Karton, majalah, kain.
 Bantal, guling, selimut.

Print/by/Swd
Cara menggendong anggota badan atas

Cara memasang bidai pada lengan atas


2 3 4

Print/by/Swd
Cara fiksasi dengan kain segitiga 3 buah kain segitiga yang dilipat
untuk cerai sendi-sendi bahu Untuk fiksasi patah tulang iga

Bidai untuk lengan bawah Bidai untuk patah Bidai untuk patah tulang
atau pergelangan jari tangan tungkai bawah

Print/by/Swd
Bidai untuk tulang sendi lutut Fiksasi patah tulang panggul

1 2

Bidai untuk patah tulang paha


1 2

Print/by/Swd
Fiksasi untuk patah tulang punggung

1 2

3 4

Print/by/Swd
Korban Patah Tulang Punggung
Fiksasi untuk patah tulang punggung

1 2

3 4

Print/by/Swd
V TRANSPORTASI
Memindahkan korban/Pasien gawat darurat dari satu
Tempat ketempat yang lain.
a. Syarat :
 Keadaanya stabil.
 Jalan nafas dijamin terbuka.
 Pengawasan ketat dari alat-alat tubuh yang vital :
~ Detak Jantung.
~ Denyut nadi.
~ Pernafasan.

b. Alat-alatnya :
 Tenaga manusia :
 Satu orang  Tiga orang orang
 Dua orang  Empat orang

 Tandu :
 Kasur  Bambu atau dahan
 Papan.  Matras

 Kendaraan :
 Darat  Udara
 Laut
Print/by/Swd
Prinsip Pengangkatan yang Aman
Mental Strength = Kekuatan mental 

Head Balance = Keseimbangan Kepala 

Hand Tools = Perangkat tangan 

Line of Power = Garis Kekuatan 


Safe Handling Zone = Daerah aman pengangkatan
Perencanaan Pengangkatan dan Pemindahan korban

LOOK  Lihat
T H I N K  Pikirkan
TALK  Berbicara
LIFT  Mengangkat
Cara transportasi dengan satu orang penolong
Terutama untuk anggota pemadam
kebakaran jika menolong korban
yang tidak sadar dalam gedung
yang terbakar atau yang melewati
lorong sempit

Print/by/Swd
Cara transportasi dengan satu orang penolong

Untuk korban yang tidak terdapat


patah tulang punggung dengan
posisi korban terlentang

Print/by/Swd
Cara transportasi dengan satu orang penolong

Print/by/Swd
Untuk korban yang tidak terdapat patah tulang punggung dengan
posisi korban tengkurap

2 3 4 5

Print/by/Swd
Cara transportasi dengan satu orang penolong

Print/by/Swd
Mengangkat Dua Penolong
Mengangkat Tandu
Mengangkat Turun
Mengangkat ada hambatan
Knee Table position
Mengangkat korban dengan tiga orang penolong

1 2 3

4 5

Print/by/Swd
Mengangkat korban dengan tiga orang penolong

Print/by/Swd
Mengangkat korban dengan tiga orang penolong saling berhadapan

1 2 3

Print/by/Swd
Mengangkat korban dengan empat orang penolong saling berhadapan

1 2 3 4

Mengangkat korban dengan enam Mengangkat korban dengan tandu


orang penolong saling berhadapan
1 2

Print/by/Swd
Mengangkat Tandu
Print/by/Swd
A
Definisi TANDU
• TANDU adalah : Alat bantu transportasi
korban / pasien yang dapat digunakan
dengan minimal dua orang atau lebih.

Sarwedi
B CARA MENGGUNAKAN TANDU
1. Ambil Tandu dari Box :
1.1 1.2 1.1. Buka kunci box dan tarik
handle pintu.

1.2. Buka pintu sampai maksimal

1.3 1.4 1.3. Keluarkan tandu dari box

1.4. Bawa tandu kelokasi korban


CARA MENGGUNAKAN TANDU
2. Keluarkan Tandu lipat dari tas / Kantong tandu :

2.1
2.1. Buka tutup kantong dengan menarik
kunci perekat pada tutup kantong /
tas tandu.

2.2
2.2. Pegang ujung kantong dan tarik -
keluar handle Tandu lipat hingga
lepas dari dalam kantong / tas.
CARA MENGGUNAKAN TANDU
3. Buka dan Pasang pengunci Tandu :
3.1 2.1 3.2
3.1. Buka kedua lipatan batang
tandu.
3.2. Bentangkan kanvas dengan
menarik batang tandu ke
kanan dan ke kiri hingga bed
terbentang rata dan lurus.

3.3 3.4 3.3. Tarik kedua handle pengunci


batang tandu sampai titik mati
( terkunci )

3.4. Balikkan tandu pada posisi


siap pakai.
CARA MENGGUNAKAN TANDU
4. Korban / Pasien :
4.1 4.1. Letakkan korban diatas bed
tandu pada posisi aman.

4.2 4.2. Pasang kedua safety belt


untuk menahan korban aga tidak jatuh.

4.3

4.3. Angkat dan bawa korban


dengan tandu ketempat tujuan
SOP NO : SOP - DC10-S00
TANGGAL : 19 Mei 2006 DEPT : PAD
REVISI KE :0 SECT : SHE
HALAMAN : 1 Dari : 1 LINE : Poli Klinik

NO PROSEDURE SIMBOL HAL- HAL PENTING ( KEY POINT ) ILLUSTRASI


1.1 1.2 1.3
1. Ambil Tandu dari Box 1.1. Buka kunci pintu Box dan tarik handle
1.2. Buka pintu sampai maksimal
1.3. Ambil dan bawa tandu kelokasi korban.

2. Keluarkan Tandu lipat dari Tas / Q-S 2.1. Buka tutup kantong dengan menarik kunci - 1.1
2.1 1.2 2.2
Kantong tandu perekat pada tuup kantong / Tas.
2.2. Pegang ujung kantong dan tarik keluar handle
tandu lipat hingga lepas dari dalam tas/kantong

3 Buka dan pasang pengunci Tandu 3.1 Buka kedua lipatan batang Tandu. 3.1 3.2 3.3
3.2 Bentangkan dengan menggeser kedua batang
tandu kekanan dan kekiri hingga bed terben -
tang rata dan lurus.
3.3 Tarik kedua handle penguci batang tandu sam- 3.3 3.4

pai titik mati ( terkunci )


3.4 Balikan tandu posisi siap pakai.

3. Korban / Pasien Q-S 4.1. Letakkan korban diatas tandu 4.1 4.2 4.3
4.2. Pasang kedua safety belt untuk menahan -
korban agar tidak terjatuh.
4.3. Angkat dan bawa korban dengan tandu ketem-
pat tujuan.
3.3.

Anda mungkin juga menyukai