Anda di halaman 1dari 7

PJOK

03.10.2022
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

Pertolongan pertama adalah pertolongan kepada korban yang mendapatkan


kecelakaan / penyakit yangterjadi [ada saat mendadak dengan cepat dan tepat
sebelum korban dibawa ketempat rujukan P3K yang dimaksud yaitu memberikan
perawatan darurat pada korban sebelum pertolongan yang lengkap diberikan oleh
dokter / petugas lainnya.

P3K diberikan untuk menyelamatkan korban, meringankan penderitaan korban,


mencegah cidera atau penyakit yang lebih parah, mempertahankan daya korban,
dan mencarikan pertolongan lebih lanjut.

1. PRINSIP-PRINSIP DASAR
- Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah & efisien
- Hindari sikap sok pahlawan
- Penggunaan sumber daya yang ada baik alat, manusia, maupun sarana &
pendukung lainnya
- Bila anda bekerja dalam 1 tim buatlah perencanaan yang matang dan dipahami
oleh seluruh anggota.
2. Pastikan anda bukan korban selanjutnya
3. Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang akan anda
lakukan, identitas korban, tempat kejadian dan sebagainya.

SISTEMATIKA PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


1. Jangan Panik
2. Jauhkan / hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya
3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban
4. Pendarahan
5. Cek shock
6. Jangan menindahkan korban secara buru-buru
7. Segera bawa korban ke central / rumah sakit
8. Setiap pemberian pertolongan pada kecelakaan secara rinci tentu berbeda
tergantung pada jenis kecelakaan yang terjadi jenis dan bentuk cidera serta
situasi keadaan korban.

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN HARUS DILAKUKAN SECARA


SISTEMATIS BERDASARKAN PADA DR CAB YAITU :
1. DANGER (BAHAYA)
2. RESPONSES (RESPON)
3. COMPRESION (TEKANAN PADA DADA)
Setelah memastikan korban tidak memberika respon & sudah memanggil
bantuan medis lakukan kompresi dada yang biasa dikenal RJP (Resusitasi
Jantung Paru-Paru) atau CPR (Cardion Pulimonary Resutation). Melakukan
RJP yang benar adalah meletakkan korban pada permukaan datar & keras.

LANGKAH-LANGKAHDALAM MELAKUKAN RJP PADA KORBAN DEWASA :


1. Berlutut di samping korban
2. Tentukan posisi kompresi dada dgn menemukan titik tengah pertemuan
tulang iga dada korban
3. Setelah menemukan titik kompresi tempatkan tumit tangan anda pada titik
tersebut dengan satu tangannya lagi di atas
4. Posisikan tangan anda tegak lurus & jaga agar tetap tegak lurus pada saat
melakukan kompresi lalu tekan dada korban
5. Berikan 30 x kompresi dada lakukan dengan cepat & pertahankan
kecepatannya
6. Berikan kompresi dengan kedalaman 2 cm – 5 cm.
4. AIRWAY
Cara melakukan metode head-tilt-chin-lift yaitu :
1. Letakkan telapak tangan anda di dahi korban & letakkan jari-jari tangan
anda yang lain di bawah dagu korban
2. Letakkan dahi ke bawah sambil angkat dagu ke atas sehingga kepala
korban mendongak ke atas dan mulut korban terbuka

5. BREATHING
Setelah jalan nafas terbuka lanjutkan dengan memberikan 2x nafas bantuan
dari mulut ke mulut.

Perhatikan membusungnya dada korban untuk memastikan volume tidal.

Volume tidal : jumlah udara yang dihembuskan setiap kali bernafas dimana
volume tidal normal seorang adalah 350-400 ml.

Cara meberikan nafas bantuan :


- Pastikan jalan nafas korban masih dalam proses terbuka dengan metode
head-tilt-chin-lift
- Tekan hidung korban untuk memastikan tidak ada udara yang besar
melalui hidung. Ambil nafas dengan normal lalu tempelkan mulut serapat
mungkin pada mulut korban dan hembuskan nafas anda pada korban.
Lakukan dengan perbandingan 30-2, yaitu 30 kompresi dada & 2x nafas
buatan sampai ada respon dari korban atau sampai bantuan medis tiba.
Otak tidak boleh kekurangan oksigen lebih dari 4 menit terutama saat
diketahui jantung seseorang berhenti, artinya anda punya waktu 4 menit
untuk melakukan RJP / CPR pada korban.
CPR : kombinasi dari masase jantung dari luar dan restutisasi dari mulut ke
mulut.

PRIORITAS PEMBERIAN PERTOLONGAN


Susun prioritas :
1. Henti nafas 4. Shock
2. Henti jantung 5. Pendarahan ringan
3. Pendarahan berat 6. Patah tulang/cidera lain

TINDAKAN YANG HARUS DIPERHATIKAN PENOLONG :


1. Hindari memindahkan korban
2. Jangan pernah ragu
3. Hubungi petugas yang berwenang
PENANGANAN :
1. Pingsan
2. Pendarahan > arteri dan vena
Tindakan : 1. Menekan dengan pembalut tekan
2. Menekan dari atas tempat tekanan
3. Menahan pendarahan dengan turniquid
3. Mimisan
4. Keram kaki
5. Patah tulang
6. Keseleo

PERNAFASAN DAN PEMBALUTAN


1. PERNAFASAN BUATAN : a. cara Silvertes
b. cara Saver
c. cara Holger Nielsen
2. PEMBALUTAN

KEGUNAAN PEMBALUT :
1. Penutup luka untuk menjaga penularan & pengaruh dari luar yang
berbahaya
2. Digunakan untuk menahan pendarahan kecil
3. Pikulan dan tahanan supaya luka dapat dipikul
4. Pembalut tekan
5. Pembalut penarik dalam menangani patah tulang

MACAM-MACAM PEMBALUTAN :
- Pembalut cepat
- Pembalut dipegang dengan tangan kiri kemudian tali yang panjang
ditarik
- Dekatkan pembalut di atas luka
- Kedua tangan memegang pembalut luka
- Renggangkan tangan sampai pembalut terbuka
- Tekan kompresi di atas luka kira-kira 3 per 4 pembalut kasa ada di atas
kompres balut sampai selesai.

KAIN SEGITIGA / MITELA


Panjang sisi alas segitiga 128 cm dan panjang sisi miring 90 cm biasanya
kain segitiga dilipat 6 bagian. Kain ini banyak digunakan pembalut kepala,
bahu, pinggunl. Seluruh tangan, kaki dan lutut. Kain segitiga digunakan
untuk menggendong tangan dan mendekatkan tangan pada badan dalam
patah tulang selangka.

PEMBALUT GULUNG
Dapat dibuat dari kain kasa, flannel dan kain biasa. Ukuran pembalut
gulung ada 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Digunakan untuk membalut :
- Luka diperut dilihat dari belakang
- Luka di dada
- Luka perut dari depan
- Luka pada bahu
- Luka pada perit dan paha
- Luka pada paha dan perut paling bawah

CARA SILVESTER DAPAT SEGERA DIMULAI DAN HANYA :


1. Posisi korban tidur terlentang tangan direntangkan ke samping badan
2. Posisi penolong duduk menghadap korban duduk di atas lutut dan kaki
learah belakang dan lutut lelah dapat diganti dengan kaki.
3. Pelaksanaannya peganglah lengn bawah dekat siku angkatlah kedua
lengan ke atas dank e belakang sampai menyentuh lantai, kemudian
kedua lengan ditarik ke atas ke muka sampai memberi tekanan ke atas
dada. Penarikan dan pengeluaran nafas menurut irama yangvtepat 10-12
x per menit kelihatan bernafas.

CARA SAVER :
1. Posis korban direbahkan tengkurap kepala dimiringkan supaya mulut dan
hidung kemasukan tanah. Posisi penolong berlutut sehingga badan
korban berada diantara lutut penulong muka diarahkan.
2. Letakkan telapak tangan pada tulang rusuk sebelah bawah dan kedua ibu
jari sejajar dengan tulang punggung. Lengan lurus beungkukkan ke
depan sehingga kedua menekan rongga dada secukupnya. Cara ini
terjadi pengeluaran nafas setelah itu tegakkan badan seperti semula
sehingga tekanan dari dada menghilang.
CARA HOLGER NELSON :
1. Posisi Korban.
Korban ditelungkupkan dengan kedua tangannya untuk bantal juga untuk
mencegah supaya kotoran tidak masuk dalam mulut.

2. Posisi Penolong.
Penolong berlutut berdiri di atas kaki dan lutut di depan kepala korban,
kedua belah telapak tangan diletakkan pada punggung korban di atas
tulang-tulang belikat kana & kiri.

Pelaksanaannya :
Tekanlah punggung korban dengan kedua belah tangan selama 2 detik.
Pada hitungan ke-empat tekanan tangan dilepas & tangan digeser ke siku
korban, tangan kanan ke atas & ke belakang selama 2 detik sehingga
rongga dada mengembang 2 detik, berikutnya tangan penolong kembali
bergerak ke punggung. Gerakan ini dilakukan secara bergantian sampai
terlihat tanda-tanda muka merah dan bernafas.

Anda mungkin juga menyukai