Anda di halaman 1dari 128

Pertolongan Pertama (PP)

Untuk Awam
PENGANTAR

Website http://pmi-bantul.or.id/
Twitter : @PMI_Kab_Bantul
Pengertian

Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera pada penderita/sakit, kecelakaan
yang memerlukan penanganan medis dasar

Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat
dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus.
Siapa yang dapat menjadi pelaku
pertolongan pertama ???

Orang Awam
Awam Terlatih
Dokter dan Paramedis

Kualifikasi Pelaku PP berdasarkan Sertifikasinya


Tujuan Pertolongan Pertama

• Menyelamatkan jiwa
• Mencegah Cacat
• Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses
penyembuhan

Ingat !!
Pasal 322 KUHP
KERAHASIAAN MEDIS harus di jaga!!
Wajib dilakukan

1. Menjaga keselamatan diri, Penderita dan Orang lain


disekitarnya.
2. Mengenali & mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
3. Dapat menjangkau Penderita.
4. Meminta bantuan / rujukan.
5. Memberikan pertolongan secara cepat & tepat.
6. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.

Jangan Pernah Menjadi


Korban Selanjutnya
Penting…!!!
Selalu Catat dan Ingat Nomor Telepon
Darurat Disekitar Anda
Kualifikasi Pelaku PP
• Jujur dan bertanggung jawab.
• Berlaku Profesional.
• Kematangan emosi.
• Kemampuan bersosialisasi.
• Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.
• Kondisi fisik baik.
• Mempunyai rasa bangga.
Alat Pelindung Diri (APD)

•Sarung tangan lateks


•Masker penolong
•Baju pelindung
•Kacamata pelindung
•Helm
•Masker resusitasi

Ingat…!!! Darah dan Cairan


Merupakan sumber Penyakit
Tindakan Umum Menjaga Diri

• Mencuci Tangan
• Membersihkan Alat
PERALATAN PP
1. Penutup Luka 9. Kapas
- Kassa steril 10. Selimut
- Bantalan Kassa 11. Kartu Penderita
2. Pembalut luka 12. Alat tulis
3. Cairan antiseptik 13. Oksigen
4. Cairan pencuci mata 14. Tensimeter
5. Peralatan stabilisasi 15. Stetoskop
6. Gunting 16. Tandu
7. Pinset
8. Senter
TERIMA KASIH

Materi Selanjutnya Anatomi dan Faal Dasar


Pertolongan Pertama (PP)
Untuk Awam
Anatomi dan Faal Dasar

Website http://pmi-bantul.or.id/
Twitter : @PMI_Kab_Bantul
ANATOMI
Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk
Tubuh

FISIOLOGI
Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat
atau jaringan Tubuh
POSISI ANATOMIS

• BERDIRI TEGAK, KEDUA LENGAN DI


SAMPING TUBUH, TELAPAK TANGAN
MENGHADAP KE DEPAN
ANATOMI FISIOLOGI
Bagian Tubuh

Kepala :
•Tengkorak
Anggota gerak atas : Anggota gerak bawah :
•Wajah
•Rahang bawah •Sendi bahu •Sendi panggul
•Lengan atas •Tungkai atas (paha)
Leher
•Siku •Lutut

Batang tubuh : •Lengan bawah •Tungkai bawah


•Dada •Pergelangan tangan •Pergelangan kaki
•Perut
•Tangan •Kaki
•Punggung
•Panggul
RONGGA TUBUH :

1. Rongga Tengkorak
2. Rongga Tulang Belakang
3. Rongga Dada
4. Rongga Perut
5. Rongga Panggul
ANATOMI FISIOLOGI
RONGGA TUBUH

Rongga tengkorak
Rongga Tulang Belakang
Rongga dada
Rongga perut
Pembagian Rongga Perut :
1. Kwadran kanan atas
• Berisi hati, kandung empedu,
pankreas, usus
2. Kwadran kiri atas
• Berisi lambung, limpa, usus
3. Kwadran kanan bawah
• Berisi usus dan usus buntu
4. Kwadran kiri bawah Kanan atas Kiri atas
• Berisi usus

Kanan bawah Kiri bawah


Rongga perut

• Hati • Lambung
• Pankreas • Limpa
• Empedu • Usus besar
• Usus besar • Usus halus
• Usus halus

• Usus besar • Usus besar


• Usus halus • Usus halus
• Usus buntu
Rongga panggul
Rongga panggul
Bagian terkecil dari makhluk hidup.

Contoh : Sel Darah Merah


Kumpulan dari sel yang menyatu dengan bentuk,
Besar, dan fungsinya yang sama.

Contoh : Jaringan Otot


Kumpulan bermacam jaringan yang
bersatu dengan fungsi tertentu.

Contoh : Jantung
SISTEM TUBUH :
Susunan dari organ – organ yang mempunyai fungsi tertentu :
1. Sistem rangka
2. Sistem otot
3. Sistem respirasi
4. Sistem sirkulasi
5. Sistem saraf
6. Sistem pencernaan
7. Sistem endokrin
8. Sistem kemih
9. Kulit
10.Sistem indera
11.Sistem reproduksi
TERIMA KASIH

Materi Selanjutnya Penilaian


Pertolongan Pertama (PP)

PENILAIAN

Website http://pmi-bantul.or.id/
Twitter : @PMI_Kab_Bantul
Apa yang perlu dilakukan ??
Lakukan penilaian

• Penilaian keadaan
• Penilaian dini
• Pemeriksaan fisik
• Riwayat penderita
• Pemeriksaan berkala atau lanjut
• Pelaporan
Penilaian keadaan
Apa yang dinilai ?

1. Bagaimana Kondisi Saat itu ?


2. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi ?
3. Bagaimana mengatasinya ?

Penting…!!!
Pastikan Keselamatan Anda
Ingat !!!
Ijin dan Perkenalan

diperlukan sebelum memberikan tindakan


Pertolongan Pertama, untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan

Nama Saya Henry


Ada yang bisa saya
bantu?
Penilaian dini
Langkah-langkah :
a. Tentukan Kesan Umum ( Trauma / Medis )
b. Pemeriksaan Kesadaran / Respon ( ASNT )
c. Memastikan Jalan Nafas terbuka ( AIRWAY )
- Pasien dengan Kesan Umum medis ( HTCL )
- Pasien dengan Kesan Umum Trauma (JT)
d. Periksa Napas (Breathing)
- Lihat (L)
- Dengar (D)
- Rasakan (R)
e. Periksa Nadi dan menghentikan perdarahan (Circulation)
Tentukan Kesan Umum ( Trauma / Medis )
Pemeriksaan Kesadaran / Respon

Awas, Suara&Sentuh, Nyeri, Tidak Respon


Penting…!!!
Jika korban/pasien tidak respon,
segera meminta bantuan, tunjuk
orang untuk melakukannya
Periksa nadi dan Hentikan
Perdarahan
• Pengecekan sirkulasi pada
orang dewasa dilakukan pd
nadi karotis, Sadar Radialis
• Pada anak dilakukan di
nadi karotis atau
femoralis/lipat paha
• Pada bayi dilakukan pada
nadi brachialis/lengan atas.
• Lakukan dengan cepat < 10
detik.
Memastikan jalan nafas terbuka

HEAD TILL CHIN LIFT JAW TRUST

Kesan umum medis Kesan umum trauma


Periksa Nafas dengan teknik

Lihat Dengar Rasakan


Bagaimana Nafas Korban/pasien ???

Ada atau Tidak


Normal atau Tidak

Cukup 5 – 10 dtk saja


PEMERIKSAAN FISIK

1. Kepala
2. Leher
3. Dada
4. Perut
5. Punggung
6. Panggul
7. Anggota Gerak Bawah
8. Anggota Gerak Atas
Pada Pemeriksaan Fisik bagi
penderita cedera harus dicari
adanya

Perubahan Bentuk
Luka
Nyeri
Bengkak
RIWAYAT PENDERITA
Untuk memudahkan , dikenal akronim :

KOMPAK
Keluhan utama
Obat-obatan yang diminum
Makanan /minuman yang terakhir
Penyakit yang diderita
Alergi
Kejadian
PEMERIKSAAN BERKALA
Mengulang kembali pemeriksaan dari awal
atau mencari hal yang terlewati.
Ingat TANDA VITAL
1. Denyut Nadi Normal
1. Bayi 120 – 150 x/menit
2. Anak 80 – 150 x/menit
3. Dewasa 60 – 90 x/menit
2. Frekuensi Nafas Normal
1. Bayi 25 – 50 x/menit
2. Anak 15 – 30 x/menit
3. Dewasa 12 – 20 x/menit
3. Suhu Tubuh 36-37 oC
4. Tekanan darah
1. Sistolik 100 – 140 mmhg
2. Diastolik 60 – 90 mmhg
5. Kulit
PELAPORAN

Pada saat serah terima korban / pasien


maka harus di catat :
a.Nama
b.Perkiraan umur
c.Jenis kelamin
d.Tingkat respon
TERIMA KASIH
Pertolongan Pertama (PP)

Perdarahan dan Syok


PERDARAHAN
Terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh
darah yang dapat disebabkan oleh ruda paksa
( trauma ) atau penyakit.

Klasifikasi sumber perdarahan / Golongan Perdarahan

1. Perdarahan Nadi ( Arteri )


≈ Berasal dari pembuluh Nadi
≈ keluarnya memancar seirama
denyut nadi
≈ berwarna merah terang
2. Perdarahan Balik ( Vena )
• Darah keluar mengalir
• Berwarna merah gelap

3. Perdarahan Rambut ( kapiler )


• Darah keluar merembes
• Berwarna merah gelap
JENIS PERDARAHAN

1. Perdarahan Luar

Perdarahan yang tampak /


terlihat jelas keluar dari luka
terbuka.

2. Perdarahan Dalam

Biasanya tak terlihat dan kulit


tampak rusak,
kadang-kadang terlihat dibawah
permukaan kulit
berupa memar.
PENANGANAN

A. Perlindungan terhadap Infeksi


pada penangan perdarahan :
1. Gunakan APD
2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata
3. makanan sewaktu memberi perawatan.
4. Buang bahan yang telah ternoda.

B. Mengendalikan Perdarahan Luar:


Tekan Langsung ( 5 – 15 menit )
2. Elevasi ( dilakukan bersamaan tekan
langsung )
Tekan pada titik tekan.
4. Cara lain yaitu imobilisasi dengan / tanpa
bidai / Torniket.
PERAWATAN PERDARAHAN

1. Pada perdarahan besar :


a. Tutup langsung luka
b. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
c. Rawat luka setelah perdarahan terkendali.

2. Pada Perdarahan ringan atau terkendali


a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Jangan melepas penutup luka atau balutan pertama.
3. Perdarahan dalam / curiga ada
perdarahan dalam :

a. Baringkan & Istirahatkan penderita


b. Buka jalan nafas & pertahankan
c. Perawatan Syok jika ada
d. Periksa berkala pernapasan & denyut nadi
e. Jangan beri makan & minum
f. Rawat cedera lain
g. Beri O2 & Rujuk
CEDERA JARINGAN LUNAK
Cedera Jaringan Lunak (Luka)
• Jaringan lunak tubuh meliputi kulit, jaringan lemak,
pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar, otot
& saraf.
• Cedera jaringan lunak (luka) berdasarkan keterlibatan
jaringan kulit, dibagi menjadi :
Luka Terbuka : cedera jaringan lunak disertai
kerusakan/terputusnya jaringan kulit.
Luka tertutup : cedera jaringan lunak tidak
disertai dengan kerusakan jaringan kulit.
Jenis – Jenis Luka

Jenis Luka terbuka : • Cedera remuk terbuka


• Luka lecet • Luka bakar
• Luka sayat / iris
• Luka robek Jenis Luka Tertutup :
• Luka tusuk (termasuk • Memar
dalam hal ini luka tembak)
• Hematoma
• Luka sobek (avulsi)
• Cedera remuk tertutup
• Luka amputir (amputasi)
• Luka gigitan & sengatan
Luka Lecet & Luka Sayat / Iris
Luka Sobek/Avulsi & Luka Robek
Luka Tusuk, luka Tembus
& Luka Gigitan Binatang
Luka Amputir (Amputasi)
Luka memar & Hematoma
Perawatan Luka Terbuka
• Pastikan daerah luka terlihat.
• Bersihkan daerah sekitar luka.
• Kontrol perdarahan bila ada.
• Lakukan penatalaksanaan syok pada luka yang parah.
• Cegah kontaminasi lanjut.
• Beri penutup luka & balut bila perlu.
• Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya
cukup parah.
• Tenangkan penderita.
• Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan Luka Tertutup
• Pastikan daerah cedera terlihat.
• Perawatan luka tertutup dilakukan seperti halnya perdarahan
dalam.
• Khusus untuk memar dapat dilakukan :
R = rest ( Istirahatkan )
I = ice pack (Kompres Es )
C = compressed ( Balut tekan )
E = elevation (Tinggikan )
• Tenangkan penderita.
• Rujuk ke fasilitas kesehatan.
PENUTUP LUKA
• Adalah bahan yang diletakkan tepat di atas luka
• Bahan bersifat menyerap
• Menutupi seluruh permukaan luka
• Relatif bersih
• Jangan memakai bahan yang mudah melekat di luka misal kapas
, tissu, dsb
• Fungsi penutup luka :
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
• Misal : kassa steril, penutup luka oklusif ( kedap ), penutup luka
tebal
PEMBALUT
• Adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan
penutup luka
Fungsi pembalut :
1. Penekanan untuk membantu menghentikan
perdarahan
2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera
• Contoh
- Pembalut pita / gulung
- Pembalut segitiga ( mitella )
- Pembalut tubuler / tabung
- Pembalut penekan
Prinsip Penutupan & Pembalutan Luka

• Penutupan meliputi seluruh permukaan luka.


• Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup
luka, kecuali bila luka disertai perdarahan yang masih mengalir
• Pemasangannya harus memenuhi prinsip aseptik
• Jangan dipasang pembalut sebelum perdarahan terhenti, kecuali
pembalutan penekanan.
• Balutan tidak terlalu kencang/longgar & jangan biarkan ujung sisa
terurai.
• Jangan menutup ujung jari. Bagian itu bisa jadi petunjuk.
• Bila luka kecil upayakan untuk memperluas daerah pembalutan
• Untuk anggota gerak balut dari distal ke proksimal
• Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan
Perawatan Luka Tusuk

• Tenangkan korban
• Periksa ada tidaknya luka tusuk keluar / tembus
• Hentikan perdarahan
• Beri BHD bila perlu
• Rawat syok bila ada
• Imobilisasi tlg punggung bila terjadi pada daerah
kepala, leher, dan batang tubuh
• Rujuk ke fasilitas kesehatan
Perawatan luka dengan benda asing
menancap
• Stabilkan manual
• Jangan dicabut
• Paparkan
• Kendalikan perdarahan
• Stabilkan dengan penutup luka tebal atau variasinya
• Rawat syok bila ada
• Jaga pasien tenang dan tetap istirahat
• Rujuk ke fasilitas kesehatan
Cedera Kulit Kepala
• Bila curiga patah tulang tengkorak :
- jangan bersihkan kulit kepala
- jangan gunakan tekanan langsung
• Perawatan luka kulit kepala :
- kendalikan perdarahan
- pasang pembalut
- tinggikan
- curiga kemungkinan cedera spinal
Perdarahan hidung
• Pertahankan jalan napas
• Dudukkan, condong ke depan
• Beri penekanan pada cuping hidung
• Jangan ditidurkan
• Jangan menutup hidung sampai penuh
• Jangan mencabut benda apapun dari hidung
• Bila terjadi avulsi, beri pembalut penekanan
• Bila menjadi tidak sadar, posisikan miring stabil
Benda tertancap di pipi
• Lihat apakah benda menembus dinding pipi
• Jangan mencabut benda kecuali menghalangi jalan
napas
• Bila dianggap perlu mencabut, tarik dengan aman ke
arah yang paling memungkinkan
• Bila sulit dicabut, stabilkan
• Miringkan kepala kecuali ada cedera leher dan tlg
belakang
• Jika benda dicabut, tempatkan penutup luka di dalam
( antara gigi dan pipi )
• Beri penutup luka di luar dan balut
Cedera mulut
• Pertahankan jalan napas
• Bila cedera pada bibir, gunakan pembalut
gulung
• Bila terjadi avulsi berikan sedikit
penekanan pada daerah luka
• Bila ada luka di rongga mulut, jangan
sampai mulut menjadi penuh penutup
luka
Cedera Mata
• Jangan lakukan tekanan langsung
• Bila ada benda atau luka sayat, jangan dibersihkan
• Jangan mencabut benda menancap
• Jangan berupaya memasukkan bola mata yang keluar
• Kurangi gerakan mata
• Tutup mata yang sehat
• Rujuk ke fasilitas kesehatan
Cedera pada telinga
• Jangan mencolok atau memasukkan
apapun ke dalam liang telinga
• Jangan berusaha mencegah aliran darah
keluar liang telinga
• Tutup longgar dengan penutup luka
• Jangan lakukan penekanan
Amputasi
• Bungkus bagian yang terputus dengan kassa steril yang
dilembabkan
• Masukkan bagian terputus ke dalam kantung plastik dan
usahakan dingin dengan cara memasukkannya ke
kantung yang lebih besar atau tempat lain yang sudah
diisi dengan es dan air ( hindari sentuhan langsung
dengan es / dry ice )
• Rujuk ke fasilitas kesehatan bersama bagian yang
terputus
Cedera perut
Gejala dan tanda
1. Nyeri dan kejang pada sebagian atau seluruh dinding perut dan panggul
2. Nyeri tekan pada dinding perut dan panggul
3. Nyeri ringan yang kmd hebat di daerah perut
4. Memar
5. Luka terbuka
6. Muntah darah
7. Darah dalam tinja
8. Memegang / melindungi perut
9. Berbaring dengan tungkai ditekuk
10. Organ dalam mungkin keluar
11. Luka tusuk
12. Tanda syok
13. Riwayat benturan
Perawatan luka terbuka pada perut
1. Kontrol perdarahan luar bila memungkinkan
2. Telentangkan dengan tungkai ditekuk
3. Atasi syok bila ada dan periksa berkala
4. Waspadai muntah, perhatikan jalan napas
5. Jangan menyentuh atau memasukkan organ yang keluar
6. Organ yang keluar, ditutup dengan penutup luka yang besar atau
kassa steril yang sudah ditutup penutup kedap
7. Selimuti bagian perut
8. Jangan mencabut benda asing yang menancap
9. Beri oksigen sesuai protokol
10. Rujuk ke fasilitas kesehatan dengan posisi tersebut
Perawatan luka tertutup pada dinding
perut
1. Telentangkan dengan tungkai ditekuk
2. Paertahankan jalan napas
3. Awasi muntahan yang terjadi
4. Atasi syok
5. Beri oksigen sesuai protokol
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Pertolongan Pertama (PP)

Cedera Sistem Otot Rangka


SECARA UMUM CEDERA INI TERJADI PADA ALAT GERAK, Yang
Dapat Berupa :

PATAH TULANG
URAI SENDI / DISLOKASI
TERKILIR OTOT / STRAIN
TERKILIR SENDI / SPRAIN
Terputusnya jaringan tulang , baik seluruhnya atau
hanya sebagian saja.

Penyebab :
Terjadinya gaya yang melampaui batas elastisitas
jaringan tulang sehingga jaringan tulang rusak.

Cedera dapat terjadi :


1. Gaya langsung
2. Gaya tidak langsung
3. Gaya puntir
Gejala dan Tanda :
1. Terjadi perubahan bentuk
2. Daerah yang patah nyeri & kaku saat ditekan
3. Bengkak disertai memar
4. Terjadi gangguan fungsi gerak
5. Terdengar suara berderik
6. Mungkin terlihat bagian yang patah

Jenis patah tulang :


1. Patah Tulang tertutup
2. Patah Tulang terbuka
TERKILIR / KESELEO
A. Terkilir Sendi ( Sprain )
Robeknya / putusnya jaringan ikat
sekitar sendi teregang melebihi
batas normal.

Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah, dll.

Gejala & Tanda :


1. Nyeri & bengkak
2. Nyeri tekan
3. Warna kulit merah kebiruan
B. Terkilir Otot ( Strain )
Robeknya jaringan otot pada bagian
tendon (ekor otot ).

Penyebab :
a. latihan peregangan tak cukup
b. Teregang melampaui kemampuan
c. Gerakan yang tak benar

Gejala & Tanda :


1. Nyeri yang tajam dan mendadak
2. Nyeri menyebar keluar dengan kejang
3. Bengkak
URAI/CERAI SENDI(DISLOKASI)

Pengertian :
Keluarnya kepala sendi dari mangkok
sendi.

Penyebab :
Karena sendi teregang melebihi batas
normal.
Penanganan Terkilir

1. Letakan penderita dalam posisi yang nyaman,


istirahatkan bagian yang cedera.
2. Tinggikan daerah yang cedera.
3. Beri kompres dingin, maksimum selama 30 menit,
ulangi setiap jam bila perlu.
4. Balut tekan dan tetap tinggikan.
5. Bila ragu rawat sebagai patah tulang.
6. Rujuk kefasilitas kesehatan
PEMBIDAIAN

Upaya untuk menstabilkan dan mengistirahatkan


(imobilisasi) bagian yang cedera.

Tujuan :
1. Mencegah pergerakan
2. Mengurangi terjadinya cedera baru
3. Mengistirahatkan anggota yang patah
4. mengurangi rasa nyeri
5. Mempercepat penyembuhan
Macam bidai :
1. Bidai keras
2. Bidai Traksi
3. Bidai improvisasi
4. Gendongan / belat & bebat
BIDAI IMPROVISASI
BIDAI KERAS
GENDONGAN
BIDAI TRAKSI
Pertolongan Pertama (PP)

Luka Bakar
KULIT
Susunan :
1. Lapisan Kulit Ari
2. Lapisan Kulit Jangat
3. Lapisan Bawah Kulit

Fungsi :
1. Mencegah cedera mekanik, kimia & termal
2. Perlindungan terhadap mikroorganisme
3. Mempertahankan Suhu tubuh
4. Mengatur keseimbangan cairan
5. Alat indera : Raba,tekanan,suhu & nyeri
Penyebab :

-Termal ( suhu > 60 C )


-Kimia ( asam / basa kuat )
-Listrik
-Radiasi
PENGGOLONGAN
1.LUKA BAKAR DERAJAT 1
Meliputi lapisan kulit paling atas (ari),
kemerahan, nyeri dan kadang bengkak

2.LUKA BAKAR DERAJAT 2


Meliputi kulit jangat, timbul gelembung,bengkak,
kulit kemerahan atau putih, lembab dan rusak

3.LUKA BAKAR DERAJAT 3


Meliputi jaringan bawah kulit, kulit tampak
kering atau pucat/putih atau gosong/hitam
Cara menghitung luka bakar dengan rumus
“ Rule of Nine “

Kepala 9%
Badan bagian depan atas 9%
Badan bagian depan bawah 9 %
Badan bagian belakang atas 9 %
Badan bagian belakang bawah 9%
Lengan kiri 9%
Lengan kanan 9%
Tungkai kanan bagian depan 9 %
Tungkai kanan bagian belakang 9%
Tungkai kiri bagian depan 9%
Tungkai kiri bagian depan 9%
Kemaluan 1%
Rule of nine
PENANGANAN LUKA BAKAR

1. Hentikan proses luka bakar


2. Lepaskan pakaian dan perhiasan.
3. Lakukan penilaian dini
4. Tentukan derajat luka bakar
5. Tutup luka bakar
6. Jagalah kehangatan tubuh
7. Rujuk
Luka bakar kimia :

1. Segera siram dengan air + 20 Menit


2. Jangan menyiram bahan kimia yang bereaksi
dengan air.

Luka bakar listrik :

Gejala & tanda


1. Perubahan status mental
2. Tampak luka bakar berat
3. Pernapasan dangkal & tidak teratur
4. Denyut nadi lemah sampai tidak teraba
5. Patah tulang majemuk karena kontraksi otot
Penanganan :
1. lakukan penilaian dini
2. Periksa dan cari luka bakar didaerah listrik
masuk dan listrik keluar
3. Tutup luka
4. Atasi syok bila ada
5. Rujuk

Luka Bakar Inhalasi


Luka bakar yang terjadi karena
Menghirup udara panas, asap atau
bahan racun.
Gejala & Tanda :
1. Bulu hidung terbakar
2. Luka bakar pada wajah
3. Butir arang karbon dalam cairan ludah
4. Bau asap pada pernafasan
5. kesukaran nafas
6. Pernafasan berbunyi
7. Serak, batuk, sukar bicara
8. Gerakan terbatas
9. Sianosis
Penanganan :
1. Pindahkan penderita
2. Berikan O2
3. Penilaian Dini
4. Pernafasan buatan bila perlu
5. Rujuk
Pertolongan Pertama (PP)

Pemindahan Penderita
Dalam melakukan Pemindahan,harus
diperhatikan :

1. Jangan membuat cedera lebih lanjut


pada penderita.

2. Hindari cedera pada penolong.


MEKANIKA TUBUH
Menggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar
untuk memudahkan pengangkatan,dalam pemindahan
penderita.
PRINSIP DASAR PEMINDAHAN
PENDERITA

1. Jangan dilakukan jika tidak mutlak perlu.


2. Lakukan sesuai dengan teknik yang baik dan
benar
3. Kondisi fisik penolong baik dan terlatih
Macam Pemindahan Penderita

1. Pemidahan Darurat
Menjulang
Tarikan selimut
Tarikan baju
Tarikan lengan,bahu dan ketiak
Merayap

2. Pemindahan Biasa
- Teknik angkat langsung (2-3 penolong )
- Teknik angkat anggota gerak
Menjulang
Tarikan Baju
Tarikan lengan
Tarikan Ketiak
Merayap
Menggendong dan Memapah
Menggendong dan Memapah
Angkat Langsung
Angkat Alat Gerak
Peralatan pemindahan penderita :

1. Tandu beroda
2. Tandu lipat
3. Tandu scoop
4. Tandu kursi
5. Tandu basket
6. Tandu selimut
7. Papan spinal
Tandu Beroda Tandu Scoop

Tandu Kursi Tandu Lipat


Papan Spinal Panjang Papan Spinal Pendek

Anda mungkin juga menyukai