Anda di halaman 1dari 50

NAMA : WISNU WIDHI ATMOKO

ALAMAT : JL.SUKA MULIA, GG.SUKMA 22A


NO.6B
UMUR : 30 TAHUN
STATUS : M2
CP : 082254699995
DIKLAT TEKNIS : - LATDAS SAR (2008)
- MFR (2011)
- SCUBA (2014)
- INSTRUKTUR (2019)
Medical First Responder

Penilaian korban
SASARAN
• Setelah menyelesaikan pelajaran, peserta
mampu:
1. Menyebutkan 5 prosedur umum yang harus
dilakukan First Responder saat tiba di lokasi
kejadian
2. Menyebutkan 6 tahap rencana penilaian korban
3. Mendemonstrasikan pemeriksaan fisik korban
dengan lengkap
Prinsip-prinsip penilaian korban

• Observasi (Inspeksi ) ----- Penglihatan


• Mendengar ( Auskultasi )--
Pendengaran
• Meraba (Palpasi)----------- Perasa
• Mencium------------------ Penciuman
6 Tahap penilaian korban
Scene Size-up

Penilaian Awal

Pemeriksaan Fisik

Riwayat Korban

Penilaian Berkelanjutan

Serah terima Korban


Saat tiba di lokasi kejadian
1. Pastikan keamanan & keselamatan diri/tim
2. Pastikan keselamatan korban
3. Bentuk kesan umum dari keadaan di lokasi
kejadian dan mulai lakukan penilaian awal
terhadap korban
4. Identifikasi dan rawat kondisi yang
mengancam jiwa korban
5. Stabilisasi dan terus menerus monitor kondisi
korban
Perkenalkan diri
• Nama & Organisasi
• Perkenalkan kemampuan sebagai First
Responder
• Tanya kepada korban bila mengijinkan
untuk dibantu ( Dapatkan persetujuan
verbal atau anggukan )– bila korban sadar
Sumber informasi segera
• Lokasi kejadian ( lihat, rencanakan, reaksi )
• Korban ( bila sadar )
• Keluarga atau saksi
• Mekanisme cedera (mechanism of injuries)-
• Perubahan bentuk atau tanda terluka
• Tanda atau ciri –ciri dari beberapa jenis
luka
Contoh MOI
Penilaian Awal
• Definisi:
– Satu proses yang digunakan untuk identifikasi dan
merawat keadaan yang segera dapat mengancam jiwa
korban
• Penilaian awal dilakukan pada setiap korban di
setiap waktu
• Penilaian awal harus dimulai segera setelah kontak
dengan korban & yang penting dilakukan dengan
langkah-langkah yang berurutan
Langkah-langkah penilaian awal
1. Kesan umum
• Tentukan trauma atau medik
• Leher. Periksa leher depan & belakang
• Pasang Collar neck bila diperlukan
2. Periksa kesadaran
• Tepuk perlahan bahu korban dan berteriak “ Pak,pak,
ada apa ?” ( Bila korban mengalami penurunan
kesadaran segera beri oksigen )
• Gunakan metode AVPU ( Alert ; Verbal ; Painfull ;
Unresponsive
Langkah penilaian awal ( lanjutan)
3. Yakinkan jalan napas baik ( bagaimana
melakukannya tergantung pada respon
korban )
• Korban Respon. Apakah korban dapat bicara
jelas? Napas berbunyi menandakan ada
rintangan di jalan napas
• Korban tidak respon. Perlu segera membuka
jalan napas—pastikan jalan napas terbuka dan
korban dapat bernapas dengan baik
• Dua cara membuka jalan napas
• Head-tilt / Chin-lift
• Jaw thrust
Cara membuka jalan napas
• Head-tilt / Chin-lift
Lidah

Rahang bawah naik, dorong kedepan


• Jaw thrust

Leher & kepala dijaga berada dalam satu garis


Penilaian awal (lanjutan)
4. Periksa napas
• Lihat. Dengar, Rasakan ( LDR) pertukaran udara 3 s/d 5
detik
• Napas harus baik, ditandai oleh:
• Dada naik turun penuh
• Bernapas mudah
• Irama napas normal
• Napas tidak baik, ditandai oleh:
• Naik turun dada tidak penuh
• Usaha untuk bernapas bertambah
• Cyanosis ( kulit, bibir atau kuku )
• Status mental berubah
• Jumlah napas tidak baik ( < 8 pada orang dewasa; < 10 pada
anak; < 20 pada bayi )
Memeriksa napas korban (LDR)

Catatan: Bila napas tidak ada, segera berikan 2 x napas


buatan; setiap napas, lama tiupan 11/2 s/d 2 detik
Penilaian awal ( lanjutan)
5. Nilai peredaran darah / Nadi
• Lakukan 5 s/d 10 detik
• Lokasi penilaian:
• Korban respon verbal, untuk dewasa di nadi Radial; bayi di nadi
Brachial
• Periksa denyut & irama
• Korban tidak respon, untuk dewasa di nadi Carotid; anak-anak
di nadi Carotid / Femoral; bayi di nadi Brachial
• Kendalikan perdarahan luar yang serius.
• Identifikasi dan rawat bila mengancam jiwa
• Jangan terpengaruh dengan perdaraha kecil yang dapat
menyesatkan
Catatan: Bila nadi tidak ada, segera lakukan CPR / RJP
Memeriksa nadi
• Nadi Carotid

• Nadi Brachial Nadi Radial


Penilaian awal (lanjutan)
6. Status korban selalu up to date
• Informasikan apa yang ditemui pada tim EMS
yang datang membantu
• Bila butuh bantuan segera minta
• Bila ada hal-hal yang mengancam jiwa, beritahu
kepada tim EMS yang datang
• Bila korban stabil dengan cedera kecil, beritahukan
pada tim EMS yang datang

Catatan: Penilaian awal harus dilakukan lengkap, dan


semua hal yang mengancam jiwa harus dirawat,
sebelum melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
• Tujuan utama pemeriksaan fisik adalah
untuk mengetahui adanya tanda-tanda sakit
atau cidera pada korban.
Melakukan pemeriksaan
• Saat melakukan pemeriksaan fisik, cari tanda-
tanda cedera. Gunakan singkatan berikut:
– D = Deformities
– O = Open injuries
– T = Tenderness
– S = Swelling
Beberapa tanda mungkin tidak tampak seperti nyeri
diperut karena cedera dalam, tidak jelas tapi
berpotensi serius
Dengar keluhan korban dan tunjukan perhatian agar
mendapatkan informasi yang penting
Pemeriksaan fisik ( Kepala-ke-Kaki )
1. Memeriksa kepala
• Kulit kepala & tengkorak kepala, periksa DOTS
• Telinga & hidung, lihat darah atau cairan otak
(cerebrospinal fluid /CSF ) didalam atau diluar
• Pupil mata, Biasanya berkontraksi bila kena
sinar, dan membesar bila sinar dikurangi,
biasanya symetris. Keadaan tidak normal bila
ditemui tidak ada reaksi terhadap sinar, pupil
tetap berkontraksi atau tidak sama besar
• Mulut, periksa DOTS. Periksa kemungkinan
halangan jalan napas, seperti benda asing, gigi
lepas, dan sebagainya
Memeriksa kepala
Memeriksa kepala
Pemeriksaan fisik ( lanjutan)
2. Pemeriksaan Leher
• Mulai dari depan ke belakang ( anterior ke
posterior)
• Periksa DOTS
• Periksa kelurusan tenggorokan
• Raba tulang leher
• Luka terbuka, tutup segera dengan oklusif
dressing untuk mencegah udara masuk ke vena
• Periksa kalung peringatan medis
Pemeriksaan leher
Pemeriksaan fisik (lanjutan)
3. Pemeriksaan Dada
• Cedera dapat mengenai organ vital atau
pembuluh dara besar
• Bila terlatih menggunakan stetoskop, nilai bunyi
napas dari kedua paru – paru
• Periksa DOTS
• Rasakan perubahan bentuk tulang rusuk disemua
bagian
• Raba sternum
Pemeriksaan dada
Pemeriksaan fisik (lanjutan)
4. Pemeriksaan Perut
• Organ dalam perut dapat terluka tanpa tanda
diluar
• Periksa kekerasan /ketegangan atau
menggembung
• Luka potong, tertusuk, benda menancap, tergores
atau teriris, organ keluar. Berpotensi perdarahan
dan infeksi
• Bila menunjukan luka dalam, raba kwadran perut
• Pembengkakan atau memar
Pemeriksaan perut
Pemeriksaan fisik (lanjutan)
5. Pemeriksaan Punggung
• Periksa dinding dada, bila ada perubahan bentuk,
menunjukan ada tulang rusuk yang patah
• Periksa perubahan bentuk atau nyeri di sepanjang
tulang punggung, bila ada menunjukan ada
cedera pada spinal cord
• Seperti pada cedera dada, periksa luka
tusuk,terpotong, benda menancap, dll
• Darah terkumpul pada bagian sisi tubuh dan/atau
nyeri menandakan cedera perut
Pemeriksaan punggung
Pemeriksaan fisik (lanjutan)
6. Periksaan Pinggul
• Keutuhan tulang pinggul
• Patah pada pinggul dapat berakibat hilangnya darah 2
liter atau lebih
• Organ dalam, pembuluh darah dan syaraf melalui bagian
pinggul
• Kemungkinan cedera spinal
• Bagian genital, priapism pada pria
• Perubahan bentuk tidak selalu tampak. Raba illiac crest
( sayap pinggul ) dan tulang pubic
• Luka terbuka dapat terjadi (tetapi jarang).Luka tusuk
mungkin
• Nilai rasa nyeri
Pemeriksaan pinggul
Pemeriksaan fisik ( lanjutan)
7. Pemeriksaan ekstrimitas bawah
• Bagian yang sering cedera ---jangan terburu-buru
• Periksa DOTS
• Periksa nadi Dorsalis pedis & nadi dibelakang
tibial
• Periksa kemampuan gerak --- goyangkan jari
kaki
• Periksa kemampuan sensorik—remas dengan
lembut bagian ekstrimitas ( bergantian ) dan
tanya korban “ apakah dirasakan”
Pemeriksaan ekstrimitas bawah
Pemeriksaan ekstrimitas bawah
Pemeriksaan fisik (lanjutan)
8. Pemeriksaan ekstrimitas atas
• Bagian yang sering cedera – jangan periksa
terburu-buru
• Periksa DOTS
• Periksa nadi Radial
• Periksa kemampuan gerak – goyangkan jari
• Periksa kemampuan sensorik – remas dengan
lembut (bergantian) bagian ekstrimitas dan tanya
korban “ apakah dirasakan ?”
• Periksa gelang peringatan medis
Pemeriksaan ekstrimitas atas
Pemeriksaan fisik (lanjutan)
• Mengukur tanda Vital
– Tanda vital meliputi:
• Pernapasan
• Denyut Nadi
• Kulit
• Pupil mata
• Tekanan darah
– Peralatan yang digunakan:
• Jam tangan analog – menghitung detik
• Senter kecil ( Pen-light) – memeriksa pupil mata
• Stetoskop – pernapasan & tekanan darah
• Pulpen & buku catatan – membuat catatan
• Pengukur tekanan darah
Mengukur tanda-tanda vital
Katagori usia
• Bayi Dibawah 1 tahun
• Anak-anak 1 s/d 8 tahun
• Dewasa 9 tahun keatas

• Pernapasan
– Napas normal rata-rata:
• Bayi 25 – 50 rpm
• Anak-anak 15 – 30 rpm
• Dewasa 12 – 20 rpm
Nadi
• Denyut nadi normal
– Bayi 120 -150 bpm
– Anak-anak 80 – 150 bpm
– Dewasa 60 – 100 bpm
Kulit
• Suhu tubuh 37° C
• Warna kulit
– Pucat
– Kemerahan
– Kebiruan
– Kuning
– Hitam kebiruan
• Kondisi kulit
– Kering, lembab, atau basah
Pupil
• Normal
• Tidak normal
Tekanan darah
• Nilai tekanan darah normal

Dewasa Anak
(max

Systolic 100 + umur 80 + ( 2X umur)


s/d 150 mmHg
Diastolic 65 – 90 mmHg 50 – 80 mmHg
Riwayat korban
• S = Signs & symptoms = Tanda & Gejala
• A = Allergies = Alergi
• M = Medication = Pengobatan
• P = Pertinent hystory = Terkait dengan perawatan
• L = Last oral intake = Makan & minum terakhir
• E = Event = Kegiatan sebelum
kejadian
Tanda vital & SAMPLE di catat
Penilaian berkelanjutan
• Nilai korban:
– Stabil / tiap 15 menit
– Tidak stabil / tiap 5 menit
Laporan serah terima

• Umur dan jenis kelamin


• Keluhan utama
• Kesadaran
• Status jalan napas & napas
• Status peredaran darah
• Temuan pemeriksaan fisik
• Riwayat SAMPLE
• Perawatan yang sudah diberikan
TERIMA KASIH

JAZAKALLAHU KHOIRAN

Anda mungkin juga menyukai