Anda di halaman 1dari 61

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT

( PPGD )

Bangkit Prasetya Adi


Pengertian
• Pertolongan Pertama
• Bantuan yang diberikan sesegera mungkin
kepada korban yang mengalami cedera untuk
segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

• Penolong Pertama
• Orang yang pertama kali memberikan bantuan
kepada korban sesuai dengan keilmuan yang
dimiliki.
Tujuan Pertolongan Pertama
• Menyelamatkan jiwa penderita.
• Mencegah terjadinya cacat lanjut.
• Memberikan rasa nyaman pada korban.
Dasar Hukum
• Pasal 531 KUHP :
• "Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam
keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan
pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat
diberikannya, dihukum kurungan selama-lamanya tiga
bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-”

• Pasal 322 KUHP :


• "Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia
yang wajib disimpannya oleh karena jabatannya atau
pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu
dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya sembilan
bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 9.000,-”
Alat Perlindungan Diri

5
Alat Alat Pertolongan Pertama
1. Sarung Tangan
2. Masker
3. Kassa Steril
4. Kapas
5. Povidone Iodine
6. Alkohol 70%
7. Revanol
8. Plester Perekat
9. Thermometer
10. Natrium Chlorida
11. Mitela
12. Gunting
ANATOMI & FISIOLOGI

Bangkit Prasetya Adi


Pengertian
• Anatomi
Ilmu yang mempelajari bentuk dan
susunan tubuh.
• Fisiologi
Ilmu yang mempelajari fungsi dari bagian
bagian tubuh.

8
Posisi Anatomi
• Bidang Medial
membagi kiri dan kanan
• Bidang Frontal
membagi depan dan belakang
• Bidang Transversal
membagi atas (superior) dan bawah
(inferior)

9
Pembagian Tubuh Manusia
1. Kepala
2. Leher
3. Batang Tubuh
4. Anggota Gerak Atas
5. Anggota Gerak Bawah

10
PERTOLONGAN PERTAMA

Bangkit Prasetya Adi


Pertolongan Pertama
1. Penilaian Keadaan
2. Penilaian Dini
3. Penilaian Fisik
4. Riwayat Penderita
5. Penilaian Berkala
6. Pelaporan

12
Penilaian Keadaan
• Memastikan keadaan disekitar, meliputi :
1. Penolong
2. Korban
3. Lingkungan
DALAM KEADAAN AMAN !

13
Penilaian Dini
• (K)esan Umum
• (R)espon
• (A)irway ( jalan nafas )
• (B)reathing (pernafasan)
• (C)irculation (denyut jantung)

PANGGIL BANTUAN !
14
(K)esan Umum
1. Medis
apabila tidak ada tanda ruda paksa yang
terlihat pada tubuh penderita
2. Trauma
terdapat bekas ruda paksa pada tubuh
korban

15
(R)espon
• Dikenal dengan akronim A.S.N.T
1. Awas
apabila korban dapat melihat
2. Suara
apabila korban hanya dapat mendengar
3. Nyeri
apabila korban hanya dapat merasakan
sentuhan
4. Tidak Respon
apabila penderita tidak dapat melihat, mendengar,
dan merasakan nyeri

16
(A)irway ( jalan nafas )
• Merupakan teknik membuka jalan nafas
penderita dalam segala macam kejadian
kegawatdaruratan.
1. T.D.A.D (Tekan Dahi Angkat Dagu)
dilakukan apabila korban tidak ada keluhan
cidera leher
2. Jaw Thrust Manuver (Perasat Rahang Bawah)
dilakukan apabila korban mengalami
cidera leher)
17
(B)reathing (pernafasan)
• Pada tahapan ini pemeriksaan hanya
memastikan ada dan tidak adanya nafas.
• Dilakukan 3-5 detik.
• Menggunakan teknik L.D.R
Lihat = apakah dada dan perut naik turun
Dengar = apakah ada hembusan nafas
Rasakan = apakah terasa hembusan nafas

18
(C)irculation (denyut jantung)
• Pada tahapan ini pemeriksaan hanya
memastikan ada dan tidak adanya nadi.
• Dilakukan 3-5 detik.

19
PENILAIAN DINI HARUS DISELESAIKAN
DAN PERDARAHAN BERAT HARUS
DIHENTIKAN SEBELUM LANJUT PADA
PEMERIKSAAN FISIK

20
Pemeriksaan Fisik
• Ada 3 teknik yang digunakan dalam tahapan
ini :
1. Penglihatan (Inspestion)
2. Perabaan (Palpasi)
3. Pendengaran (Auscultasi)

HAL YANG HARUS DIPERIKSA ADALAH ADA DAN


TIDAKNYA P-L-N-B
21
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala (8 bagian)
2. Leher (1 bagian)
3. Batang Tubuh (8 bagian)
4. Anggota Gerak Atas (8 bagian + GSS)
5. Anggota Gerak Bawah (7 bagian + GSS)

22
Pemeriksaan Berkala
• Pemeriksaan Tanda Vital
1. Kualitas Nadi (normal)
2. Nafas (normal)
3. Suhu (normal)

23
Cardio Pulmonary Resusitation
( CPR )

Bangkit Prasetya Adi


Pendahuluan
• Ada 2 jenis seseorang dinyatakan mati :
• Mati Klinis
Tidak ditemukan adanya pernafasan dan
denyut nadi, penderita punya kesempatan 4-6
menit untuk dilakukan resusitasi tanpa
kerusakan otak
• Mati Biologis
Biasanya terjadi 8-10 menit sejak kehilangan
denyut jantung sehingga memicu kerusakan
otak.

25
Tanda Pasti Mati
1. Kaku Mayat
2. Lebam Mayat
3. Pembusukan
4. Cedera Mematikan

26
3 Komponen CPR
• (C)irculatory Support : Bantuan Pijatan
Jantung Luar (PJL) dan menghentikan
perdarahan besar
• (A)irway Control : Penguasaan Jalan Nafas
• (B)reathing Support : Bantuan Pernafasan

27
(C)Irculatory Support
• Bantuan sirkulasi dengan teknik Pijatan
Jantung Luar (PJL), dengan tingkat kedalaman
4-5 cm.
• Tindakan CPR merupakan gabungan dari
teknik A-B-C, dengan memastikan :
• Tidak ada Nadi
• Tidak ada Nafas
• Dilakukan pada alas yang datar
28
(A)irway Control
• Teknik penguasaan Jalan Nafas, Memastikan
jalan nafas terbuka dengan baik, dilakukan
dengan 2 cara :
• Tekan Dahi Angkat Dagu (T.D.A.D)
• Jaw Thrust Manuver (Pendorong Rahang
Bawah) dilakukan apabila penderita diindikasi
mengalami cedera leher.
PASTIKAN TIDAK ADA SUMBATAN JALAN NAFAS

29
Sumbatan Jalan Nafas
• Macam macam sumbatan jalan nafas :
1. Dewasa : lidah
2. Anak kecil : benda asing
• Teknik membersihkan jalan nafas adalah
dengan teknik Sapuan Jari
• Sedangkan teknik apabila ada sumbatan jalan
nafas adalah dengan perasat heamlich
(heamlich manuver)
30
(B)reathing Support
• Pemberian bantuan nafas dari mulut penolong ke
mulut penderita.
• Frekuensi bantuan nafas (dewasa) 10-12 x per menit,
untuk 1 x nafas 2-5 detik.
• Menilai pernafasan adekuat / tidak adekuat / tidak
bernafas.
• Adekuat : apabila dada dan perut naik turun seirama,
dan frekuensi cukup
• Tidak adekuat : apabila gerakan dada kurang baik, kerja
otot bantu nafas, ada suara nafas tambahan
• Tidak Bernafas

31
Penatalaksanaan CPR
• Lakukan Pijatan Jantung Luar (PJL) 100x
/menit, untuk menghindari resiko kerusakan
otak.
• Lakukan PJL + bantuan nafas sebanyak 5 siklus,
(1 siklus = 30 PJL + 2 x bantuan nafas)

32
Cardio Pulmonary Resusitation
Tanda CPR berhasil ?
1. Saat dilakukan PJL, terlihat denyut nadi
berkedut pada leher
2. Gerakan dada naik turun saat memberikan
bantuan nafas
3. Nadi akan berdenyut kembali

34
Kapan CPR dihentikan ?
1. Penderita pulih kembali
2. Penolong kelelahan
3. Diambil alih tenaga terlatih
4. Jika ada tanda pasti mati

35
Kesalahan CPR dan akibatnya
Penderita tidak beralas datar PJL kurang efektif
Penderita tidak horisontal Bila kepala lebih tinggi, darak ke otak
tidak maksimal
TDAD kurang baik Jalan nafas terganggu
Kebocoran dalam melakukan nafas buatan Nafas buatan tidak efektif
Lubang hidung tidak tertutup rapat Nafas buatan tidak efektif
Tekanan terlalu dalam/terlalu cepat Patah tulang/luka dalam paru-paru
Rasio PJL dan nafas buatan tidak baik Oksigenasi darah kurang

36
Perdarahan dan Pembalutan

Bangkit Prasetya Adi


Sistem peredaran darah
• Denyut Jantung
Karotis (leher)
Brakhialis (siku)
Radialis (pergelangan tangan)
Femoralis (lipat paha)
• Pembuluh Darah
Arteri
Vena (balik)
Kapiler (pembuluh rambut)
• Darah
Sel darah merah
Sel darah putih
Plasma Darah
38
Jenis Perdarahan
• Perdarahan Luar (terbuka)
Apabila kulit cedera, sehingga darah bisa
keluar dari tubuh, dan terlihat
• Perdarahan Dalam (tertutup)
Apabila kulit tidak rusak, sehingga darah
tidak bisa mengalir keluar tubuh
PERDARAHAN YANG HARUS SEGERA DITANGANI
ADALAH YANG MENGANCAM NYAWA
39
Jenis Perdarahan
Jenis Perdarahan
Cedera Otot Rangka
( Patah Tulang )

Bangkit Prasetya Adi


Pengertian
• Adalah terputusnya jaringan tulang, baik
seluruhnya atau sebagian.
• Gejala dan Tanda Patah Tulang
(P)erubahan Bentuk
(L)uka Terbuka
(N)yeri
(B)engkak

43
Jenis Patah Tulang
Teknik Pertolongan
• Patah Tulang
Menyatukan 2 sendi
• Cerai Sendi
Menyatukan 2 tulang

45
Luka Bakar dan Luka Tusuk

Bangkit Prasetya Adi


Penyebab
1. Panas
2. Kimia
3. Listrik
4. Radiasi

47
Macam Luka Bakar
Luka Tusuk
Kedaruratan Medis

Bangkit Prasetya Adi


Pengertian
• Adalah semua kejadian yang terjadi diluar
kecelakaan atau disebabkan ruda paksa.
• Adapun terkait gejala dan tanda dirasakan
beragam tergantung pada setiap individu.

51
Gejala Umum
• Demam
• Nyeri
• Mual
• Muntah
• Buang air kecil atau berlebihan
• Pusing, perasaan mau pingsan
• Sukar bernafas
• Rasa haus atau lapar berlebihan

52
Tanda Umum
• Perubahan status mental (tidak sadar,
bingung)
• Perubahan irama jantung
• Perubahan irama pernafasan
• Perubahan keadaan kulit
• Perubahan pupil mata (membesar/mengecil)
• Kejang atau kelumpuhan
• Gangguan saluran cerna (mual/diare)

53
Pingsan
• Terjadi karena peredaran darah ke otak berkurang,
yang dapat terjadi karena emosi yang hebat, atau
berada dalam ruangan tertutup dalam waktu yang
lama.
• Gejala dan tanda :
1. Perasaan limbung
2. Pandangan berkunang kunang
3. Menguap
4. Dapat terjadi tidak respon (hanya dalam beberapa
menit)
5. Denyut nadi lambat

54
Paparan Panas / Kram Panas
• Terjadi akibat kehilangan garam tubuh berlebihan
yang keluar melalui keringat
• Gejala dan Tanda
1. Kejang otot disertai nyeri tungkai dan perut
2. Kelelahan
3. Mual
4. Dapat menyebabkan pingsan
PERTOLONGAN DENGAN DIBERIKAN AIR YANG
MENGANDUNG GARAM

55
Paparan Panas / Kelelahan Panas
• Terjadi akibat kondisi yang tidak fit saat melakukan
aktifitas outdoor dimana cuaca sangat panas yang
menyebabkan terganggunya aliran darah
• Gejala dan tanda
1. Pernafasan cepat dan dangkal
2. Nadi lemah
3. Kulit teraba dingin, dan mulai keriput
4. Pucat
5. Keringat berlebihan
6. Pusing, kadang tidak respon
PERTOLONGAN SAMA DENGAN KORBAN PINGSAN

56
Paparan Panas / Sengatan Panas
• Merupakan keadaan yang mengancam nyawa, suhu
tubuh menjadi terlalu tinggi, dan pada banyak kasus
tubuh menjadi tidak berkeringat.
• Gejala dan tanda
1. Pernafasan cepat dan dalam
2. Nadi cepat dan kuat, diikuti nadi cepat dan lemah
3. Kulit teraba kering, panas, dan kadang kemerahan
4. Pupil mata melebar
5. Gemetar pada otot
PERTOLONGAN DENGAN CARA SECEPAT MUNGKIN
TURUNKAN TUBUH PENDERITA DENGAN ES

57
Paparan Dingin / Hipothermia
• Udara dingin yang menyebabkan suhu tubuh menurun
• Gejala dan Tanda Umum :
1. Menggigil
2. Pernafasan cepat, nadi lambat
3. Gangguan penglihatan
4. Reaksi mata lambat
5. Gemetar
6. Alat gerak kaku
PERTOLONGAN KORBAN DENGAN CARA KEMBALIKAN
SUHU TUBUH SESEGERA MUNGKIN
58
Keracunan
• Suatu zat yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah
tertentu yang dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak
diinginkan dan berseiko kematian
• Gejala dan tanda
1. Penurunan kesadaran
2. Gangguan pernafasan
3. Mual, muntah, diare
4. Pucat atau sianosis
5. Kejang kejang
6. Gangguan irama jantung
PERTOLONGAN SECARA UMUM ADALAH MENGENCERKAN
RACUN DENGAN CARA MINUM AIR PUTIH YANG BANYAK

59
Pengertian
• Adalah tindakan pemilahan korban, berdasarkan
prioritas pertolongan dan atau transportasi.
• Metode yang paling mudah digunakan adalah
S.T.A.R.T (Simple Triage and Rapid Treatment)
• Prioritas 1 = MERAH
• Prioritas 2 = KUNING
• Prioritas 3 = HIJAU
• Prioritas 4 = HITAM

60
Teknik Evakuasi

Bangkit Prasetya Adi

Anda mungkin juga menyukai