Anda di halaman 1dari 30

PERTOLONGAN

PERTAMA GAWAT DARURAT


DASAR PERTOLONGAN PERTAMA
GAWAT DARURAT

Pertolongan Pertama Gawat Darurat


adalah pemberian pertolongan segera
kepada penderita sakit atau korban
Pengertian PPGD
kecelakaan yang memerlukan penanganan
medis dasar untuk mencegah cacat atau
maut.

• Menyelamatkan jiwa penderita

Tujuan PPGD • Mencegah cacat

• Memberikan rasa nyaman dan


menunjang proses penyembuhan
Alat Pelindung Diri (APD)

Helm Kacamata Pelindung Masker Penolong

Baju Pelindung (celemek) Sarung Tangan Lateks Masker RJP


Isi Tas PP

• APD  Kartu penderita


• Penutup luka  Alat tulis
• Pembalut  Oksigen/Oxscyan
• Cairan antiseptik  Tensimeter dan stetoskop
• Cairan pencuci mata  Bedak
• Peralatan stabilisasi  Dll
• Gunting pembalut
• Pinset
• Senter
• Kapas
• Selimut
ANATOMI
• Pengertian Anatomi
Anatomi tubuh manusia adalah ilmu
yang mempelajari susunan tubuh dan
bentuk tubuh

• Posisi Anatomis
Posisi khayal penderita saat melaporkan
luka
• Berdiri tegak menghadap ke depan
• Telapak tangan menghadap ke depan
Alat Gerak Atas
Sendi Bahu

Lengan Atas

Siku

Lengan Bawah

Pergelangan Sendi Panggul


Tangan

Tungkai Atas

Lutut

Tungkai Bawah

Pergelangan
Kaki
Alat Gerak Bawah
Bidang-bidang Anatomi

Bidang Medial Bidang Frontal Bidang Transversal

Depan (anterior) dan Atas (superior) dan


Kiri dan kanan
Belakang (posterior) bawah (inferior)
PENILAIAN
1. Keadaan
2. Penilaian Dini
3. Pemeriksaan Fisik
4. Tanda Vital dan Riwayat Penderita
5. Pemeriksaan Berkala
6. Pelaporan
PENILAIAN
1. Keadaan

Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi


yang dihadapi dalam suatu upaya pertolongan.
 Keamanan lokasi
 Tindakan saat tiba dilokasi
 Sumber informasi
PENILAIAN
2. Penilaian Dini
Langkah-langkah penilaian dini
• Kesan umum
 Kasus Trauma -> mempunyai tanda-tanda yang jelas
terlihat atau teraba
 Kasus Medis -> tanpa tanda-tanda yang terlihat atau
teraba
• Periksa respon
A -> Awas
S -> Suara
N -> Nyeri
T -> Tidak Respon
PENILAIAN
2. Penilaian Dini
• Memastikan jalan napas terbuka dengan baik (airway)
 Pasien dengan respon
 Pasien yang tidak respon
• Menilai pernapasan (breathing)
Amati upaya bernafas (3-5 detik)
L -> Lihat
D -> Dengar
R -> Rasakan
PENILAIAN
2. Penilaian Dini
• Menilai sirkulasi dan menghentikan perdarahan berat
Cari ada tidaknya nadi (7-10 detik)
 Korban tidak sadar di leher
 Korban sadar di pergelangan tangan
• Hubungi bantuan
PENILAIAN
3. Pemeriksaan Fisik
 Periksa pasien untuk mencari
- Perubahan bentuk
- Luka terbuka
- Nyeri
- Bengkak
 Pemeriksaan fisik
- Amati dan raba
- Bandingkan
- Cium bau yang tidak biasa
- Dengarkan
PENILAIAN
3. Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan fisik
- Kepala
- Leher
- Dada
- Perut
- Panggul
- Alat gerak bawah
- Alat gerak atas
PENILAIAN
3. Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan tanda vital
- Frekuensi nadi
- Frekuensi napas
- Tekanan darah
- Suhu
* Denyut nadi normal :
• Bayi : 120 – 150 x/menit
• Anak : 80 – 150 x/menit
• Dewasa : 60 – 90 x/menit
* Frekuensi pernapasan normal :
• Bayi : 25 – 50 x/menit
• Anak : 15 – 30 x/menit
• Dewasa : 12 – 20 x/menit
PENILAIAN
4. Riwayat Penderita
o Keluhan utama (gejala atau tanda)
o Obat-obatan yang diminum
o Makan/minuman terakhir
o Penyakit yang diderita
o Alergi yang dialami
o Kejadian
PENILAIAN
5. Pemeriksaan berkala
“Selama menunggu Bantuan atau dalam perjalanan penolong
harus terus menilai keadaan penderita.”
- Ulangi penilaian dini
- Ulangi PF sesuai kebutuhan
- Cek tanda vital
- Periksan perawatan yang kita berikan
Penilaian berkelanjutan:
- Penderita stabil setiap 15 menit sekali
- Penderita tidak stabil setiap 5 menit sekali
PENILAIAN
5. Pemeriksaan berkala
“Selama menunggu Bantuan atau dalam perjalanan penolong
harus terus menilai keadaan penderita.”
- Ulangi penilaian dini
- Ulangi PF sesuai kebutuhan
- Cek tanda vital
- Periksan perawatan yang kita berikan
Penilaian berkelanjutan:
- Penderita stabil setiap 15 menit sekali
- Penderita tidak stabil setiap 5 menit sekali
PENILAIAN
5. Pembuatan pelaporan
• Nama lengkap
• Umur dan jenis
• Keluhan utama
• Kesadaran
• Kondisi airway dan breathing
• Kondisi circulation
• Temuan pemeriksaan fisik
• Riwayat KOMPAK yang penting
• Tindakan/ perawatan yang sudah diberikan
PEMINDAHAN
• Tujuan pemindahan
1. Kenyamanan Korban
2. Mencegah cedera lanjut pada Korban
3. Mencegah Penolong cedera
Pemindahan korban ada 2 macam yaitu: darurat dan tidak
darurat
• Pemindahan Darurat
• Pemindahan tidak darurat
PEMINDAHAN
• Posisi korban
Pedoman umum :
- Bila tidak ada kedaruratan yg mengancam hidup,
korban cedera tidak di pindah
- Tidak respon- tanpa cedera : posisi pemulihan
- Korban dengan tanda syok : posisi syok
- Pasien nyeri atau masalah nafas :
a) Posisi nyaman bila cedera tidak mengganggu
b) Posisi duduk pada kesukaran nafas
- Pasien responsif yang mual atau muntah : posisi
nyaman
SYOK
Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal
mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi
ke organ vital (terutama otak, jantung dan paru – paru).

• Tanda • Gejala
a) Pernapasan   : cepat dan dangkal a. Mual dan mungkin muntah
b) Nadi                : cepat dan lemah b. Haus
c) Kulit                 : pucat, dingin dan c. Lemah
lembab d. Pusing
d) Wajah             : pucat, sianosis pada
e. Gelisah dan takut mati
bibir, lidah dan cuping telinga
e) Mata               : pandangan hampa,
pupil melebar
SYOK
• Penanganan syok :
1. Bawa penderita ke tempat teduh dan aman
2. Tidurkan terlentang, tungkai ditinggikan 20 – 30 cm bila tidak ada kecurigaan
patah tulang belakang atau patah tungkai. Bila menggunakan papan spinal
atau tandu maka angkat bagian kaki
3. Pakaian penderita dilonggarkan
4. Cegah kehilangan panas tubuh dengan beri selimut
5. Tenangkan penderita
6. Pastikan jalan napas dan pernapasan baik
7. Kontrol perdarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Bila ada berikan oksigen sesuai protokol
9. Jangan beri makan dan minum
10. Periksa berkala tanda vital secara berkala
11. Rujuk ke fasilitas kesehatan
CIDERA JARINGAN
LUNAK
• Pengertian
Cedera jaringan lunak adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot,
saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya
dikenal dengan istilah luka.

• Luka secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Luka Terbuka
2. Luka Tertutup
CIDERA JARINGAN
LUNAK
1. Luka Terbuka
• Jenisnya :
– Lecet

– Tusuk – Tembak

– Sayat/Robek

– Amputasi

– Gigitan
CIDERA JARINGAN LUNAK

2. Luka Tertutup
• Jenisnya :
– Memar
– Hematoma (darah yang terkumpul dijaringan)
– Remuk
PATAH TULANG
• Pengertian 
patah tulang ialah terputusnya jaringan tulang, baik
seluruhnya atau hanya sebagian saja.
• Berdasarkan kedaruratannya patah tulang dibagi menjadi 2
yaitu :
1. Patah tulang terbuka
2. Patah tulang tertutup
PATAH TULANG
• Pembidaian
Tujuan pembidaian
- Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah.
- Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang
patah.
- Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.
- Mengurangi rasa nyeri.
- Mempercepat penyembuhan
Beberapa macam jenis bidai :
a) Bidai keras
b) Bidai traksi
c) Bidai improvisasi
d) Gendongan/Belat dan bebat
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
FILOSOFI DALAM PPGD:
“TIME SAVING IS LIFE SAVING”

Anda mungkin juga menyukai