2 PENCAK 81
INCRA2520/MOOUL 5 5.3
1. SASARAN 2. Jika pesilat kena serangan tersebut cedera, maka wasit segera memanggil
dokter. Jika dokter memutuskan unfit, maka dinyatakan kalah teknik.
Yang dapat dijadikan sasaran yang sah dan bernilai adalah "togok" yaitu 3. Jika pesilat yang kena serangan tersebut tidak segera bangkit wasit
bagian tubuh kecuali leher ke atas clan dari pusat ke kemaluan. langsung menghitung teknik, bila sampai hitungan 10 tidak dapat
1. Dada. bangkit, maka dinyatakan kalah teknik.
2. Perut (pusat ke atas).
3. Rusuk kiri dan kanan. L. HUKUMAN
4. Punggung atau belakang badan.
1. Teguran, Diberikan apabila pesilat melakukan pelanggaran
J. LARANGAN ringan. teguran terdiri atas teguran, I dan 11. Teguran berlaku hanya
untuk satu babak.
1. Pelanggaran Berat 2. Peingatan berlaku untuk seluruh babak, peringatan I diberikan
a. Tidak menggunakan pola langkah. apabila pesilat;
b. Menyerang bagian yang tidak sah mengakibatkan lawan cedera. a. melakukan pelanggaran berat;
c. Usaha mematahkan persendian secara langsung. b. mendapat teguran yang ketiga (setelah peringatan I masih
d. Sengaja melempar lawan ke luar gelanggang. dapat diberikan teguran).
e. Menyerang dengan bagian kepala. 3, Peringatan 11: diberikan apabila pesilat kembali mendapat hukuman
f. Menyerang sebelum aba-aba dimulai atau menyerang setelah aba-aba peringatan setelah peringatan 1
berhenti dari wasit menyebabkan lawan cedera. 4. Diskualifikasi bila pesilat:
g
Menggumul, menggigit, mencakar, mencengkeram clan menjambak. a. Mendapat peringatan setelah peringatan II.
h. Meludahi, menghina, mengeluarkan kata-kata kasar. b. Melakukan pelanggaran berat dengan unsur
i. Melakukan penyimpangan dari peraturan bertanding. kesengajaan, bertentangan dengan norms sportivitas.
c. Melakukan pelanggaran berat dengan hukuman peringatan I
2. Pelanggaran Ringan namun lawan cedera tidak dapat melanjutkan pertandingan atas
a. Keluar gelanggang berturut-turut dengan sengaja. keputusan dokter.
b. Merangkul lawan dalam proses pembelaan. d. Berat badan tidak sesuai dengan kelasnya.
c. Melakukan serangan sapuan berturut-turut dengan maksud
mengulurulur waktu. M. PENILAIAN
d. Menyerang pads sasaran yang sah namun tidak mempunyai nilai
dengan tujuan membuat lawan cedera. Ketentuan Mai Prestasi Teknik
e. Menghubungi orang lain di luar dengan isyarat dan perkataan. Nilai I Serangan dengan tangan yang masuk pads sasaran tanpa
f. Memakai barang terlarang dan membahayakan pemain. terhalang olah tangkisan, hindaran , atau elakan lawan.
Nilai 1 + I Tangkisan, hindaran atau elakan yang berhasil memusnahkan
K. KESALAHAN TEKNIK PEMBELAAN serangan lawan disusul langsung oleh serangan dengan tangan yang
masuk pads sasaran.
1. Akibat serangan yang sah menurut ketentuan karena kesalahan teknik Nilai 2 Serangan dengan kaki yang masuk pads sasaran, tanpa terhalang
pembelaan, tidak dinyatakan sebagai pelanggaran. olah tangkisan, hindaran, elakan lawan.
• PORA2520/MODUL 5 5.11
5.10 PENCAK SILAT •
N. PENENTUAN KEMENANGAN
d. Nilai I + 2 Tangkisan hindaran, atau elakan yang berhasil
memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan dengan 1. Menang Angka
kaki yang masuk pads sasaran. a. Bila jumlah juri yang menentukan menang atas seorang
0. Nilai 3 Teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan. pesilat lebih banyak dari pads lawan.
f Nilai I + 3 Tangkisan, hindaran, atau elakan atau tangkapan yang b. Bila hasil sama kemenangan diberikan kepada pesilat yang
berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan memiliki nilai prestasi teknik tertinggi (1 + 2) lebih tinggi dari nilai 2
dengan teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan. saja.
9. Teknik Menjatuhkan yang mendapat nilai adalah berhasilnya pesilat c. Bila hasilnya masih sama pertandingan ditambah satu babak
menjatuhkan lawan sehingga bagian tubuh (dari lutut ke atas) menyentuh lagi.
matras dengan pedoman. d. Bila masih sama dilakukan penimbangan berat badan, pesilat
yang lebih ringan dinyatakan menang.
h. Dengan serangan langsung, sapuan, ungkitan, tangkapan
yang dilanjutkan dengan teknik menjatuhkan. e. Bila masih tetap,sama, dilakukan undian.
i. Pads saat menjatuhkan lawan tidak ikut terjatuh. f. Hasil penilaian juri diumumkan pads papan nilai setelah
j• Proses tangkapan menjadi jatuhan diberi waktu 3 detik. babak terakhir/penentuan kemenangan selesai.
k. Teknik sapuan, ungkitan, dan guntingan 'tidak didahului dengan 2. Menang teknik. Pesilat tidak dapat melanjutkan pertandingan atas
memegang/mengumul tubuh lawan, tetapi dapat dibantu dengan permintaan pesilat, atau dokter pertandingan, atau pendamping pesilat,
dorongan atau sentuhan. atau keputusan wasit.
3. Menang mutlak. Penentuan menang mutlak adalah bila lawan jatuh
1. Serangan bersamaan oleh kedua pesilat (serangan sah atau tidak karena
karena serangan yang sah dan menjadi tidak dapat bangkit segera atau
sifatnya kecelakaan) dan salah satu atau keduanya jatuh maka jatuhan
nanar, maka setelah hitungan wasit ke 10 tidak dapat berdiri tegak
akan di sahkan.
dengan sikap pasang.
m. Jika pesilat jatuh sendiri, jika tidak dapat bangkit diberi kesempatan 4. Menang RSC/WMP. Menang karena pertandingan tidak seimbang.
dalam waktu 10 hitungan (10 detik). Jika tidak dapat melanjutkan 5. Menang WO. Menang karena lawan tidak muncul di gelanggang (walk
pertandingan dinyatakan kalah teknik. over).
n. Tangkapan yang dianggap gaga) jika: lawan dapat melakukan serangan 6. Menang diskualifikasi. Karena lawan mendapat peringatan 111, lawan
balik, Proses jatuhan lebih dari 3 detik, ikut terjatuh, jika pesilat yang melakukan pelanggaran berat, lawan melakukan pelanggaran 1, lawan
hendak menjatuhkan memegang leher lawannya. ceders tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter.
o. Jatuhan di luar medan lags dianggap tidak sah. 7.O.Penimbangan
PENUTUP ulang berat badan tidak sesuai dengan ketentuan.
2. Nilai Hukuman
Ketentuan nilai hukuman: 1. Peraturan pertandingan pencak silat ini terkait dengan peraturan atau
a. Nilai -1 (kurang 1) diberikan bila pesilat mendapat teguran I. pedoman lainnya yang ditetapkan oleh PERSILAT yang berhubungan
b. Nilai -2 (kurang 2) diberikan bila pesilat mendapat teguran I.I. dengan pertandingan pencak silat.
c. Nilai -5 (kurang 5) diberikan bila pesilat mendapat peringatan I. 2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diputuskan
d. Nilai -10 (kurang 10) diberikan bila pesilat mendapat oleh delegasi teknik antarbangsa pads saat penyelenggaraan pertandingan.
peringatan II.
5.12 PENCAK SILAT
• P O R A 2 5 2 0 / M OD UL 5 5.13
11I
5.14
• PORA2520/MODUL 5 5.15
OENCAK SILAT 0
10) Pesilat mendapat nilai 1+3, artinya pesilat tersebut telah melakukan
belaan disusul dengan serangan yang masuk, misalnya ....
A. hindaran disusul pukulan
B. tangkisan disusul tendangan
C. tangkapan disusul menjatuhkan
D. tangkapan disusul kuncian
5.16 PENCAK SILAT 00 0 PC3RA2520/MODUL 5 5.17
k
5 . 2 0 PENCAK SILAT • 0 F O R A .2 5 2 0 / M O D U L 5 5 . 2 1
sebagai unsur yang mutlak. Keputusan dokter pertandingan untuk 6. Menang undur diri
unfitnya seorang pesilat (antara lain karena kasus ciders) harus segera Disebabkan lawan tidak muncul di gelanggang, setelah panggilan yang
diberikan, tidak berlarut-larut. Wasit dalam menentukan keputusan ketiga.
menang teknik setelah unsurnya terpenuhi harus dilakukan dengan tegas Enam kemungkinan keputusan ini harus benar-benar dipahami oleh
tanpa ragu-ragu. wasit clan menjadi pegangan dalam memimpin pertandingan.
b) Jika karena serangan yang sah pads sasaran yang benar seorang
tanda tidak sah dengan menggerakkan kedua lengan menyilang di
pesilat jatuh tak berdaya atau menjadi nanar, maka wasit harus
depan badan.
menghentikan pertandingan, memerintahkan pesilat yang
e) Jatuhan yang dilakukan dengan hasil lawan jatuh anggota menjatuhkan menempatkan diri di suclut netral dan wasit
badannya di luar garis gelanggang, dianggap tidak sah.
menempatkan diri pads posisi di antara kedua pesilat (masih dapat
f) Pegangan oleh pesilat yang dilakukan, karena usaha menahan
melihat keduanya) dan dapat melihat pengamat waktu.
keseimbangan, jika dapat dijatuhkan oleh lawannya dalam waktu c) Dengan pedoman isyarat dari pemangat waktu kemudian mulai
kurang dari 3 (tiga) detik, tetapi dianggap tidak sah. menghitung dengan cara meluruskan lengan ke belakang lalu
g) Jika pesilat yang menjatuhkan melakukan serangan terhadap
dibengkokkan ke depan, sampai hitungan ke-8 (delapan), walaupun
lawannya, wasit memberhentikan pertandingan dan pesilat yang pesilat sudah dapat berdiri tegak. Jika pesilat sudah dapat berdiri
melakukan serangan tersebut diberi teguran.
tegak clan membuat sikap pasang, maka hitungan dihentikan sampai
h) Serangan menjatuhkan dengan merebahkan badan maka pesilat yang
8 (delapan), clan pesilat ditanya kesanggupannya. Jika masih
akan dijatuhkan dapat melakukan serangan balasan sebanyak 1
sanggup bertanding, pertandingan dilanjutkan kembali. Jika pesilat
(satu) kali dan buka serangan dengan beban berat badan, kemudian
tidak sanggup bertanding atau keadaannya meragukan, pucat clan
dihentikan oleh wasit.
matanya nanar, maka wasit dapat memanggil dokter untuk
pemeriksaan unfitnya keputusan jika pesilat tidak dapat melanjutkan
5) Sikap dalam teknik kuncian
pertandingan, adalah menang teknik.
a) Teknik kuncian diberikan kesempatan dalam waktu 3 (tiga) detik
0) Jika sampai hitungan ke-8 (delapan) pesilat belum bisa berdiri tegak
untuk mencapai teknik kuncian, kemudian jika ternyata berhasil,
atau masih nanar, hitungan dilanjutkan sampai ke-10 (sepuluh). Dan
wasit menghitung dalam hitungan 5 (lima) detik dengan cara
pertandingan dinyatakan selesai dengan menang mutlak.
merentangkan lengan lurus ke belakang kernudian ditekuk ke depan.
a) Jika dalam waktu menghitung, pesilat yang menjatuhkan bergerak
Jika dalam waktu5 (lima) detik (5x) tersebut kuncian masih
m endekat i l awanny a, wasi t m enghent i kan hi t ungan dan
bertahan, maka wasit memberhentikan pertandingan dan
memerintahkan pesilat kembali ke sudut, jika pesilat sudah kembali
mengesahkan kuncian dengan tanda satu tangan mengepal ditekuk
ke suclut, barn hitungan dilanjutkan kembali.
ke arah bahu, satu tangan lainnya menunjukkan pads pesilat yang
berhasil mengunci. b) Jika pesilat yang kena serangan tersebut jatuh di luar gelanggang
maka tats cara tetap sama tetapi hitungan dengan rentangan jari
0) Jika ternyata proses kuncian lebih dari 3 (tiga) detik atau pesilat tangan dengan memintai isyarat waktu dari pengamat waktu. Jika
yang dikunci dapat melepaskan diri dalam waktu kurang 5 (lima)
sebelum hitungan ke-10 (sepuluh) telah siap berdiri dan sanggup
hitungan wasit, maka segera dihentikan dan kuncian dinyatakan
bertanding kembali maka pertandingan dilanjutkan. Jika ternyata
gagal dengan tanda menyilangkan lengan ke depan badan.
masih tidak berdaya maka pertandingan, dihentikan, dengan
b) Teknik kuncian yang dilakukan dengan usaha mematahkan
kemenangan teknik.
persendian dilarang dan segera dihentikan dan pesilat yang
0) Hasil dari teknik jatuhan jangan lupa disahkan.
melanggar diberi atau peringatan.
2. Pedoman untuk Pengamatan dan Pengambilan Keputusan
6) Sikap dalam menang mutlak a. Pedoman untuk pengamatan dan pengambilan keputusan
a) Menang mutlak adalah pesilat jatuh karena serangan yang sah, yang Hal yang penting untuk dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan
dilakukan pads sasaran yang benar. Sebab inilah yang harus diamati adalah berdasarkan pads sebab dan akibat. Wasit harus melihat sebab
oleh wasit.
0 PORA2520/MODUL 5 5.27
5.26 PENCAK SILAT 0
b. Peringatan. 9. Hitungan
c. Diskualifikasi. a. Hitungan pads kuncian
Wasit harus memahami benar ketentuan-ketentuan mengenai kuncian
dan pelaksanaan penegasan/pengesahan, kuncian yang berhasil tersebut
a. Teguran
terhadap juri. Pedoman untuk mengamati dan memutuskan kuncian bagi
Apabila setiap pelanggaran berat atau ringan langsung dikenakan
wasit adalah sebagai berikut:
peringatan yang berarti angka petanding dikurangi langsung 5 atau 10 ini
1) Usaha mengunci harus dilakukan secara tegas dan ticlak berlarut-larut.
berakibat kurang balk. Namun setiap pelanggaran perlu diberikan sangsinya.
Untuk itu wasit harus mempunyai perkiraan dalam hatinya, hitungan
Untuk itu wasit perlu memberikan sangsi berupa teguran. Teguran ini
ticlak boleh lebih dari tiga detik kemudian wasit menilai apakah pesilat
diberikan oleh wasit karena kesalahan-kesahalan yang termasuk pelanggaran
berhasil melakukan kuncian atau ticlak. Jika ternyata, berlarut-larut (lebih
ringan yang tidak membahayakan lawannya. Teguran yang diberikan oleh
dari 3 detik) sehingga merupakan gumulan atau pegang-memegang
wasit mengakibatkan pengurangan nilai. Teguran I nilai dikurangi 1 dan
kuncian harus segera dipisah/diberhentikan oleh wasit dan pesilat
teguran II nilai dikurangi 2. Jika pesilat mendapatkan teguran berturut-turut
ditempatkan kembali pads posisi bertanding. Kepada juri diberikan tanda
sampai tiga kali dalam satu babak, ditingkatkan menjadi peringatan.
bahwa kuncian gagal dengan isyarat menyilangkan tangan serta
0. Peringatan mengayunkannya ke samping.
0) Jika ternyata kuncian berhasil, wasit menghitung dengan tegas, dengan
Apabila pelanggaran yang dilakukan dengan sengaja dan membahayakan
mengucapkan: satu, dua, tiga, empat dan lima dengan ayunan lengan
lawan dapat langsung diberikan peringatan tanpa didahului dengan teguran,
lurus dari belakang ke depan. Jika pesilat berhasil mempertahankan
jika kesalahan-kesalahan tersebut termasuk ke dalam pelanggaran -
kuncian tersebut dalam tempo 5 - detik (5 hitungan), maka segera
pelanggaran yang berat. Peringatan yang diberikan kepada pesilat
diadakan aba-aba berhenti clan wasit mengesahkan kuncian dengan
di beri tahukan kepada j uri dengan bentuk kesal ahan dan ti ngkat
isyarat kepada juri, tangan kanan clikepal siku lengan di samping kepada
peringatannya. Pemberitahuan cukup dengan isyarat tangan yang jelas dan
dan tangan yang satu lagi menunjuk pads pesilat yang berhasil
tegas, sedangkan teguran tidak perlu diberitahukan kepada juri. Yang perlu
mengunci.,
diperhatikan oleh wasit adalah sikap waktu memberikan teguran atau
1) Jika sebelum 5 detik (hitungan kelima) pesilat yang dikunci dapat
peringatan. Teguran atau peringatan hendaknya dilakukan dengan sikap tegak
melepaskan diri atau melakukan serangan dengan tangan./kaki yang
sempurna clan dilakukan dengan berwibawa tidak emosi. Peringatan yang
masuk pads sasaran yang sah, maka kuncian dinyatakan gagal.
diberikan tiga kali berturut-turut (tidak dibatasi oleh babak) akan
menyebabkan pesilat dikenakan diskualifikasi.
b. Hitungan pads kalah mutlak (K. 0)
c. Diskualifikasi 1) Hitungan terhadap seorang petanding dapat dilakukan bila petanding
Pelanggaran-pelanggaran berat yang mengakibatkan lawan langsung tersebut berada dalam, keadaan tidak sadar, setengah sadar, atau nanar,
ciders ataupun kesalahan-kesalahan berat yang jelas didorong oleh unsur - dalam posisi spa pun yang diakibatkan oleh hal yang ticlak terlarang.
unsur kesengajaan yang melanggar norma-norma keolahragaan, dapat 0) Sebelum hitungan dimulai, petanding yang lain harus diperintahkan
dikenakan sangsi diskualifikasi, tanpa melalui peringatan. Pada hakikatnya kembali ke sudutnya. Apabila petanding tersebut belum melaksanakan
semua tindakan yang mencemarkan norma-norma keolahragaan dan perintah ini, maka hitungan tidak dapat dimulai.
kesatriaan dapat dikenakan sangsi diskualifikasi ini. 1) Pada saat hitungan, wasit harus berada segaris dengan petanding yang
dihitung dan pencatat waktu, agar wasit dapat memperhatikan isyarat-
5.36 PENCAK SILAT 0 5.37
• PORA2520/MODUL 5
isyarat pencatat waktu dan petanding yang bersangkutan. Untuk itu mempunyai pandangan yang lugs dan memahami dasar penilaian atas proses
petanding harus berada di antara wasit dan pencatat waktu.
permainan/pertandingan. Unsur-unsur pertandingan yang pokok yaitu
4) Hitungan tetap dilaksanakan hingga hitungan ke-8, sekalipun sebelum itu serangan dan belaan dalam hubungannya dengan tujuan mencapai prestasi
petanding tersebut sudah mampu berdiri tegak. yang akan dinilai oleh juri, dalam berbagai variasi clan kemungkinannya
5) Hitungan harus dilakukan sesuai dengan isyarat-isyarat pencatat waktu tidak boleh terjadi keragu-raguan bagi juri.
yang menghitung tiap detik satu hitungan.
6) Petanding yang belum sadar atau masih dalam keadaan setengah Teknik-teknik yang akan dinilai oleh juri adalah:
sadar atau nanar, dilanjutkan hingga hitungan 10, sebelum dinyatakan a. teknik elakan atau tangkisan yang disusul oleh serangan yang
"Kalah Mutlak". masuk, atau teknik sambut yang berhasil, dinilai menurut serangannya,
yaitu 1+1 jika disusul dengan serangan tangan, 1+2 jika disusul dengan
10. Keputusan serangan kaki, serta 1+3 jika disusul dengan teknik jatuhan.
Keputusan wasit atas jalannya pertandingan tidak dapat diganggu gugat. b. Serangan tangan maupun kaki pads sasaran yang sah dengan
Apabila ternyata keputusan wasit bertentangan dengan aturan yang ada, maka ketentuan yang disahkan oleh peraturan, yaitu bertenaga dan tanpa
wasit tersebut mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan komisi terhalang oleh tangkisan/elakan/hindaran. Seorang juri harus
wasit/dewan wasit juri dan ini akan membawa akibat yang diatur tata kerja sungguh-sungguh mengamati unsur-unsur serangan tersebut.
wasit juri. c. Teknik menjatuhkan atau mengunci, pengamatan serta
penentuan pengesahannya diberikan oleh wasit. Pada dasarnya juri dalam
E. PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS JURI menilai tidak melepaskan pengamatan teknik bertanding dari kedua
pesilat, terutama pads serangan yang sah, yang dinilai sesuai dengan
1. Sikap Juri prinsipprinsip yang digariskan dalam peraturan. Pengertian yang
Juri harus menunjukkan sikap memberi kesan meyakinkan pads mendalam tentang bentuk serangan dan belaan pertandingan pencak silat iti
tugas yang diberikan pads dirinya: mutlak dituntut oleh seorang juri. Hal ini untuk menghindarkan
a. Bertindak adil dan tidak hanyut pads emosinya. terjadinya kesalahan dalam keputusan kemenangan.
b. Bersikap tenang dan tidak tergesa-gesa (gugup).
C. Mempercayai kepemimpinan wasit di atas gelanggang dan jangan
3. Pengisian Daftar Nilai
menunjukkan sikap tidak jujur, walaupun wasit melakukan kekeliruan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para juri dalam pengisian daftar
d. Konsentrasi pads kedua petanding dan jangan terpengaruh oleh suara - nilai, sebenarnya merupakan masalah-masalah yang tidak terlampau penting,
suara dari luar. tetapi kadang-kadang dilupakan oleh para juri. Hal-hal yang harus
e. Bekerja cepat, benar dan teliti dalam mengisi formulir. diperhatikan oleh juri antara lain:
f Sejak duduk di kursinya sudah mulai mencatat apa-apa yang diperlukan, a. Nama-nama peserta/pertandingan ditulis dengan jelas (diteliti dengan
cermat), mudah dibaca, dan di isi dengan huruf cetak.
jangan sekali-kali mengadakan perbincangan dengan siapa pun
9• Hindarilah coretan dalam formulir, jika terlanjur ada, sebaiknya b. Periksa dengan teliti angka, penentuan pemenang, tanda tangan; dan
diberikan paraf pads coretan tersebut. sebagainya sebelum pengumuman pemenang dilakukan.
c. Hindari coretan.
2. Pengertian Mai
Seorang ' juri harus paham benar tentang pengertian sasaran dan
nilai. Juga terhadap pola-pola teknis permainan dan pertandingan, juri
5.38 PENCAK SILAT 0 • P&RA2520/MDDUL 5 5.39
Daftar Pustaka
.i
PERSILAT. (1996). Bahan Penataran Pencak Silat untuk Wasit dan Juri
Internasional. Jakarta: PB. IPSI.
Sumarno, dkk. (2003). Olahraga Pilihat H (Renang dan Pencak silat). odul lnr~
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Pertandi
dari Persekutul
PB. I P S I . ( 1 9 9 9 ) . Penjelasan Peraturan Pertandingan Pencak Silat ini akan beri
Antarhangsa. Jakarta: Hasil Keputusan Munas X 1999. peraturan pen;
memiliki perl' i
Selain itu jugs,
pencak silat, bi
Modul ini
alur pernikiru
belajarnya. Sl
mempelajari di
melihat ketel
penyelenggarAl
diharapkan An
jenis-jenis keju
1 Diharapka
2 Diharapka
bertaraf to
3 Lebih jaul
jenis pert
maupun tj