Anda di halaman 1dari 23

5.

2 PENCAK 81
INCRA2520/MOOUL 5 5.3

Mated modul ini disusun menjadi dua kegiatan


belajar yaitu: Kej o t an Belajar I Pokok-pokok peraturan KEGIATAN BELAJAR 1
per
tandingan pencak s i l a t Ke,g ,tqrl Belajar 2 Pedoman
pelaksanaan tugas Wasit/juri pertand Peraturan Pertandingan Pencak Silat
tjo tuk dapat memahami materi dalam modul ini
ada kegiatan belajar ini akan membahas pokok-pokok
dengan balk m menc,lpai 11 onipmenSI yang
diharapkan, gunakan strategi belajar seb beri,ktJ': peraturan
,. Wcalah tujuan belajar dalam modul ini secara saksama. pertandingan pencak silat, yang menyangkut peserta,
2. f3,qcalah uraian materi setiap kegiatan belajar dengan perlengkapan, dan ketentuan bertanding pencak silat.
saksama.
, 0
-1. 1 belajar. Dengan mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan Anda
rvati dan kerjakan tugas-tugas, gunakan hasil
,r akan terbuka wawasannya tentang pokok-pokok peraturan
pemahaman yang tel pertandingan pencak silat, sehingga Anda akan lebih
0. Yer) akan tes formatif seoptimal mungkin, dan
memahami dalam penerapannya nanti dalam pertandingan
gunakan rambu-rambu j,,,,,ban untuk membuat pencak silat.
penilaian. Lebih rinci, setelah mempelajari kegiatan belajar
,,,,ilah hasil belaiar sesuai dengan indikatornya.
0. ini diharapkan Anda dapat:
I Menjelaskan pokok-pokok peraturan pertandingan
pencak silat yang menyangkut peserta bertanding
pencak silat.
2 Menjelaskan pokok-pokok peraturan pertandingan
pencak silat yang menyangkut perlengkapan bertanding
pencak silat.
3 Menjelaskan pokok-pokok peraturan pertandingan
pencak silat yang menyangkut ketentuan bertanding
pencak silat.

1. Pertandingan dewasa untuk putra dan putri, berumur di atas 17


tahun
sampai dengan 35 tahun.
2. Pertandingan remaja untuk putra dan putri, berumur di atas 14
sampai
dengan 17 tahun.

C. PEMBAGIAN KELAS MENURUT BERAT BADAN

1. Untuk Dewasa Putra


Kelas A 45 kg sampai dengan 50

kg. Kelas B di atas 50 kg sampai


PENCAK SILAT • • POR A2 5 2 0 /MO DUL 5
5.4 5.5

Kelas C di atas55 kg sampai dengan 60 kg.


2. Ketentuan Gelanggang
Kelas D di atas60 kg sampai dengan 65 kg.
a. Bidang gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar dengan
Kelas E di atas65 kg sampai dengan 70 kg.
ukuran 10 x 10 m. Bidang tanding berbentuk lingkaran dalam
Kelas F di atas70 kg sampai dengan 75 kg.
Kelas G bidang gelanggang dengan garis tengah 8 m. (Gambar 5.1
di atas75 kg sampai dengan 80 kg.
Kelas H di atas80 kg sampai dengan 85 kg. gelanggang pertandingan pencak silat) Batas gelanggang dan bidang
Kelas I di atas85 kg sampai dengan 90 kg. 90 tanding dibuat dengan garis selebar 5 cm ke arah luar dan berwarna putih.
Kelas J di atas kg sampai dengan 95 kg. 0. Pada tengah-tengah bidang tanding dibuat lingkaran dengan garis
tengah 3 m lebar garis 5 cm berwarna putih sebagai garis pemisah sesaat
2. Untuk Dewasa Putri akan dimulai pertandingan.
Kelas A 45 kg sampai dengan 50 kg. a. Sudut pesilat adalah ruang pads sudut bujur sangkar gelanggang
Kelas B di atas 50 kg sampai dengan 55 kg. yang berhadapan yang dibatasi oleh bidang tanding terdiri atas:
Kelas C di atas 55 kg sampai dengan 60 kg. 1) Sudut warna biru yang berada di sebelah ujung
Kelas D di atas 60 kg sampai dengan 65 kg. kanan meja pertandingan.
Kelas E di atas 65 kg sampai dengan 70 kg. 2) Sudut warna merah yang berada di arah diagonal sudut biru
Kelas F di atas 70 kg sampai dengan 75 kg. 3) Sudut warna putih yaitu kedua sudut lainnya sebagai sudut
netral.
3. Untuk Remaja Putra dan Putri E. PERLENGKAPAN BERTANDING
Kelas A 39 kg sampai dengan 42 kg. 1. Pakaian; Pesilat petanding memakai pakaian pencak silat model
Kelas B di atas 42 kg sampai dengan 45 kg. standar warna hitam sabuk putih. Pada waktu bertanding sabuk putih
Kelas C di atas 45 kg sampai dengan 48 kg. dilepaskan.
Kelas D di atas 48 kg sampai dengan 51 kg. 0. Badge badan induk di dada sebelah kiri clan nama negara di bagian
Kelas E di atas 51 kg sampai dengan 54 kg. punggung. Disediakan oleh pesilat. Tidak mengenakan/ memakai
Kelas F di atas 54 kg sampai dengan 57 kg. esesoris apapun selain pakaian silat.
Kelas G di atas 57 kg sampai dengan 60 kg.
2. Pelindung Badan dengan ketentuan sebagai berikut:
Kelas H di atas 60 kg sampai dengan 63 kg.
a) Kualitas standar PERSILAT.
Kelas I di atas 63 kg sampai dengan 66 kg.
b) Warns hitam.
c) Ukuran 3 macam: ekstra besar, besar, sedang dan kecil.
D. PERLENGKAPAN GELANGGANG PERTANDINGAN d) Sabuk/bengkung merah dan biru untuk pesilat sebagai
tanda pengenal sudut.
1. Bentuk Gelanggang
e) Satu gelanggang memerlukan setidaknya 5 bush
Gelanggang dapat di lantai, dilapisi matras dengan tebal maksimal 5 cm,
pelindung dari setiap ukuran.
permukaan rata dan tidak memantul, boleh ditutup dengan alas yang tidak
licin, berukuran 10 x 10 m dengan warna dasar hijau terang dan garis, fl Disediakan oleh komite pelaksana.
berwarna putih sesuai dengan keperluannya disediakan oleh komisi g) Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan dari bahan
pelaksanaan dengan penjelasan sebagai berikut: plastik yang disediakan oleh komisi pelaksana, sedangkan pesilat
wanita memakai pembalut.
h) Pelindung sendi satu lapis ukuran tipis tanpa ads bagian
yang tebal bertujuan untuk melindungi ciders sesuai dengan
5.6 PENCAK SILAT •
0 FORA2520/MODUL 5 5.7

pergelangan tangan/kaki, sikut), kecuali atas arahan dokter,


disediakan oleh pesilat. dan menjatuhkan lawan, penerapan kaidah-kaidah pencak silat serta
mematuhi larangan-larangan yang ditentukan.
F. BABAK DAN WAKTU BERTANDING b. Yang dimaksud dengan kaidah adalah bahwa dalam mencapai prestasi
teknik seorang pesilat harus mengembangkan pola bertanding yang
1. Pertandingan dilangsungkan dalam 3 babak. dimulai dari sikap pasang langkah serta mengukur jarak terhadap lawan
2. Tiap babak terdiri atas 2 menit bersih. dan koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan serta kembali ke
3. Di antara babak diberikan istirahat 1 menit. sikap pasang.
4. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu c. Pembelaan dan serangan yang dilakukan harus berpola dari sikap
bertanding. awal/pasang dilanjutkan dengan langkah sekurang-kurangnya 3 bentuk,
5. Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang serta adanya koordinasi dalam melakukan serangan clan pembelaan.
sah, tidak termasuk waktu bertanding. Setelah melakukan serangan/pembelaan harus kembali pads sikap awal
dengan tetap menggunakan pola langkah. Wasit akan memberikan aba-
G. PENDAMPING PESILAT aba "Langkah" jika seorang pesilat tidak melakukan teknik pencak silat
yang semestinya.
1. Setiap pesilat khusus - untuk kategori tanding didampingi oleh d. Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan
pendamping pesilat, sebanyak-banyaknya 2 orang yang memahami berbagai cars ke arah sasaran sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan.
dengan baik seluruh ketentuan clan peraturan pertandingan pencak silat Pesilat yang melakukan rangkaian serang bela lebih dari empat jenis
sedapatnya yang telah berpredikat pelatih tingkat kebangsaan. akan diberhentikan oleh wasit. Serangan sejenis dengan menggunakan
2. Pakaian pendamping pesilat adalah pakaian pencak silat model stanclar tangan/kaki yang dilakukan secara beruntun hanya dinilai satu serangan.
warna hitam dan mengenakan sabuk/bengkung warna orrange lebar 10 0. Serangan yang dinilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah,
cm dengan badge badan incluk nasional di dada sebelah kiri clan nama tidak terhalang, mantap, bertenaga, clan tersusun dalam koordinasi teknik
negara di bagian punggung. serangan yang baik.
0. Penclamping pesilat bertugas memberikan nasihat, serta membantu
keperluan pesilat pads saat sebelum pertandingan dan dalam waktu 2. Aba-aba Pertandingan
istirahat di antara babak. a. Aba-aba "Bersedia" digunakan dalam persiapan sebagai peringatan bagi
pesilat clan seluruh aparat pertandingan bahwa pertandingan akan segera
1. Hanya seorang pendamping pesilat yang boleh memasuki dimulai.
gelanggang pads saat tidak aktif bertanding. b. Aba-aba "Mulai" digunakan tiap pertandingan dimulai dan
2. Salah seorang pesilat haruslah yang sejantina dengan pesilat akan dilanjutkan, bisa pula dengan isyarat.
yang bertanding. C. Aba-aba "Berhenti" digunakan untuk menghentikan pertandingan.
d. Aba-aba "Pasang" clan "Silat" digunakan untuk pembinaan.
H. KETENTUAN BERTANDING e. Pads awal dan akhir pertandingan setiap babak ditaridai
dengan pemukulan gong.
1. Aturan Bertanding
a. Pesilat Baling berhadapan dengan menggunakan unsur pembelaan dan
serangan pencak silat yaitu menangkis/mengelak mengenakan sasaran
5.8 PENCAK SILAT • • PORA2520/MODUL 5

1. SASARAN 2. Jika pesilat kena serangan tersebut cedera, maka wasit segera memanggil
dokter. Jika dokter memutuskan unfit, maka dinyatakan kalah teknik.
Yang dapat dijadikan sasaran yang sah dan bernilai adalah "togok" yaitu 3. Jika pesilat yang kena serangan tersebut tidak segera bangkit wasit
bagian tubuh kecuali leher ke atas clan dari pusat ke kemaluan. langsung menghitung teknik, bila sampai hitungan 10 tidak dapat
1. Dada. bangkit, maka dinyatakan kalah teknik.
2. Perut (pusat ke atas).
3. Rusuk kiri dan kanan. L. HUKUMAN
4. Punggung atau belakang badan.
1. Teguran, Diberikan apabila pesilat melakukan pelanggaran
J. LARANGAN ringan. teguran terdiri atas teguran, I dan 11. Teguran berlaku hanya
untuk satu babak.
1. Pelanggaran Berat 2. Peingatan berlaku untuk seluruh babak, peringatan I diberikan
a. Tidak menggunakan pola langkah. apabila pesilat;
b. Menyerang bagian yang tidak sah mengakibatkan lawan cedera. a. melakukan pelanggaran berat;
c. Usaha mematahkan persendian secara langsung. b. mendapat teguran yang ketiga (setelah peringatan I masih
d. Sengaja melempar lawan ke luar gelanggang. dapat diberikan teguran).
e. Menyerang dengan bagian kepala. 3, Peringatan 11: diberikan apabila pesilat kembali mendapat hukuman
f. Menyerang sebelum aba-aba dimulai atau menyerang setelah aba-aba peringatan setelah peringatan 1
berhenti dari wasit menyebabkan lawan cedera. 4. Diskualifikasi bila pesilat:
g
Menggumul, menggigit, mencakar, mencengkeram clan menjambak. a. Mendapat peringatan setelah peringatan II.
h. Meludahi, menghina, mengeluarkan kata-kata kasar. b. Melakukan pelanggaran berat dengan unsur
i. Melakukan penyimpangan dari peraturan bertanding. kesengajaan, bertentangan dengan norms sportivitas.
c. Melakukan pelanggaran berat dengan hukuman peringatan I
2. Pelanggaran Ringan namun lawan cedera tidak dapat melanjutkan pertandingan atas
a. Keluar gelanggang berturut-turut dengan sengaja. keputusan dokter.
b. Merangkul lawan dalam proses pembelaan. d. Berat badan tidak sesuai dengan kelasnya.
c. Melakukan serangan sapuan berturut-turut dengan maksud
mengulurulur waktu. M. PENILAIAN
d. Menyerang pads sasaran yang sah namun tidak mempunyai nilai
dengan tujuan membuat lawan cedera. Ketentuan Mai Prestasi Teknik
e. Menghubungi orang lain di luar dengan isyarat dan perkataan. Nilai I Serangan dengan tangan yang masuk pads sasaran tanpa
f. Memakai barang terlarang dan membahayakan pemain. terhalang olah tangkisan, hindaran , atau elakan lawan.
Nilai 1 + I Tangkisan, hindaran atau elakan yang berhasil memusnahkan
K. KESALAHAN TEKNIK PEMBELAAN serangan lawan disusul langsung oleh serangan dengan tangan yang
masuk pads sasaran.
1. Akibat serangan yang sah menurut ketentuan karena kesalahan teknik Nilai 2 Serangan dengan kaki yang masuk pads sasaran, tanpa terhalang
pembelaan, tidak dinyatakan sebagai pelanggaran. olah tangkisan, hindaran, elakan lawan.
• PORA2520/MODUL 5 5.11
5.10 PENCAK SILAT •

N. PENENTUAN KEMENANGAN
d. Nilai I + 2 Tangkisan hindaran, atau elakan yang berhasil
memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan dengan 1. Menang Angka
kaki yang masuk pads sasaran. a. Bila jumlah juri yang menentukan menang atas seorang
0. Nilai 3 Teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan. pesilat lebih banyak dari pads lawan.
f Nilai I + 3 Tangkisan, hindaran, atau elakan atau tangkapan yang b. Bila hasil sama kemenangan diberikan kepada pesilat yang
berhasil memusnahkan serangan lawan, disusul langsung oleh serangan memiliki nilai prestasi teknik tertinggi (1 + 2) lebih tinggi dari nilai 2
dengan teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan. saja.
9. Teknik Menjatuhkan yang mendapat nilai adalah berhasilnya pesilat c. Bila hasilnya masih sama pertandingan ditambah satu babak
menjatuhkan lawan sehingga bagian tubuh (dari lutut ke atas) menyentuh lagi.
matras dengan pedoman. d. Bila masih sama dilakukan penimbangan berat badan, pesilat
yang lebih ringan dinyatakan menang.
h. Dengan serangan langsung, sapuan, ungkitan, tangkapan
yang dilanjutkan dengan teknik menjatuhkan. e. Bila masih tetap,sama, dilakukan undian.
i. Pads saat menjatuhkan lawan tidak ikut terjatuh. f. Hasil penilaian juri diumumkan pads papan nilai setelah
j• Proses tangkapan menjadi jatuhan diberi waktu 3 detik. babak terakhir/penentuan kemenangan selesai.
k. Teknik sapuan, ungkitan, dan guntingan 'tidak didahului dengan 2. Menang teknik. Pesilat tidak dapat melanjutkan pertandingan atas
memegang/mengumul tubuh lawan, tetapi dapat dibantu dengan permintaan pesilat, atau dokter pertandingan, atau pendamping pesilat,
dorongan atau sentuhan. atau keputusan wasit.
3. Menang mutlak. Penentuan menang mutlak adalah bila lawan jatuh
1. Serangan bersamaan oleh kedua pesilat (serangan sah atau tidak karena
karena serangan yang sah dan menjadi tidak dapat bangkit segera atau
sifatnya kecelakaan) dan salah satu atau keduanya jatuh maka jatuhan
nanar, maka setelah hitungan wasit ke 10 tidak dapat berdiri tegak
akan di sahkan.
dengan sikap pasang.
m. Jika pesilat jatuh sendiri, jika tidak dapat bangkit diberi kesempatan 4. Menang RSC/WMP. Menang karena pertandingan tidak seimbang.
dalam waktu 10 hitungan (10 detik). Jika tidak dapat melanjutkan 5. Menang WO. Menang karena lawan tidak muncul di gelanggang (walk
pertandingan dinyatakan kalah teknik. over).
n. Tangkapan yang dianggap gaga) jika: lawan dapat melakukan serangan 6. Menang diskualifikasi. Karena lawan mendapat peringatan 111, lawan
balik, Proses jatuhan lebih dari 3 detik, ikut terjatuh, jika pesilat yang melakukan pelanggaran berat, lawan melakukan pelanggaran 1, lawan
hendak menjatuhkan memegang leher lawannya. ceders tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter.
o. Jatuhan di luar medan lags dianggap tidak sah. 7.O.Penimbangan
PENUTUP ulang berat badan tidak sesuai dengan ketentuan.
2. Nilai Hukuman
Ketentuan nilai hukuman: 1. Peraturan pertandingan pencak silat ini terkait dengan peraturan atau
a. Nilai -1 (kurang 1) diberikan bila pesilat mendapat teguran I. pedoman lainnya yang ditetapkan oleh PERSILAT yang berhubungan
b. Nilai -2 (kurang 2) diberikan bila pesilat mendapat teguran I.I. dengan pertandingan pencak silat.
c. Nilai -5 (kurang 5) diberikan bila pesilat mendapat peringatan I. 2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diputuskan
d. Nilai -10 (kurang 10) diberikan bila pesilat mendapat oleh delegasi teknik antarbangsa pads saat penyelenggaraan pertandingan.
peringatan II.
5.12 PENCAK SILAT
• P O R A 2 5 2 0 / M OD UL 5 5.13

Dalam ketentuan bertanding pencak silat meliputi kelengkapan


3. Peraturan pertandingan pencak silat ini merupakan penyempurnaan pesilat, meliputi pakaian, pelindung badan, kemaluan, clan pendamping
dari peraturan pertandingan tahun 1996 dan mulai berlaku sejak pesilat. Dimainkan 3 babak, tiap babak 3 menit, dan istirahat antarbabak 1
ditetapkan. menit. Dalam bertanding harus menginclahkan kaidah-kaidah
4. Ditetapkan pads rapat teknik PERSILAT pads tanggal 26 bertanding. Sasaran yang sah diserang meliputi dada, perut, pinggang
September 1999 di Jakarta. kiri/kanan dan punggung. Pelanggaran-pelanggaran dalam pertandingan
meliputi pelanggaran berat clan ringan. Hukuman yang diberikan berupa
L AT I H A N
=—z
pembinaan, teguran, peringatan, dan diskualifikasi. Bentuk penilaian
1 5 adalah penilaian prestasi teknik dan nilai kerapihan. Jenis-jenis
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kemenangannya meliputi kemenangan angka, teknik, mutlak, UD,
kerjakanlah latihan berikut! WMP, dan diskualifikasi.

1) Jelaskan persyaratan-persyaratan peserta yang mengikuti


T E S F O R M A T I F 1 _________________________
pertandingan pencak silat!
2) Jelaskan syarat-syarat perlengkapan yang dipergunakan Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
dalam pertandingan pencak silat!
1) Peraturan pertandingan dilakukan dengan rasa persaudaraan clan jiwa
3) Jelaskan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam ksatria dengan unsur-unsur berikut ini, kecuali ....
bertanding pencak silat!
A. pendidikan
B. olahraga
Petui juk Jawaban Latihan C. beladiri
0. seni
Untuk menjawab tentang persyaratan peserta pertandingan silahkan
2) Klasifikasi pertandingan pencak silat, dibatasi oleh berbagai hal, seperti,
Anda mempelajari tentang peraturan pertandingan dan penggolongan
kecuali ....
pertandingan berdasarkan kelompok umur dan berat badan.
A. umur
2) Kelengkapan-kelengkapan yang dipergunakan dalam B. berat badan
pertandingan pencak silat meliputi bentuk gelanggang dan ketentuan 0. jenis kelamin
gelanggang. C. tingkat keterampilannya
0) Ketentuan bertanding meliputi: aturan pertandingan, aba-
aba pertandingan. 3) Bidang tanding gelanggang pencak silat memiliki lingkaran dengan garis
tengah ....
RANGKUMAN_ A. 10 m
B. 8m
Perturan pencak silat dilakukan berlandaskan rasa persaudaraan clan C. 3m
jiwa ksatria dengan menggunakan unsur-unsur beladiri, seni, dan D. I m
olahraga, pencak silat dan menjunjung tinggi ikrar pesilat.
4) Pesilat yang akan bertanding mengenakan pakaian standar hitam-hitam,
Pertandingan pencak silat dikelompokkan berdasarkan tingkatan dengan mengenakan warns sabuk ....
umur, berat badan, jenis kelamin. Pertandingan pencak silat dimainkan
A. hitam
diatas gelanggang yang berbentuk bujur sangkar 10 x 10 m, dilapisi
B. putih
matras setebal 5 cm, clan bidang gelanggang 8 x 8 m.

11I
5.14
• PORA2520/MODUL 5 5.15
OENCAK SILAT 0

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


C. kuning
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar,
D. hijau
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
5) Pertandingan pencak silat dewasa dilakukan 3 babak, tiap babak Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
waktunya ....
A. 4 menit Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = ___________________________
B. 3 menit 00%
X
C. 2 menit
Jumlah Soal 1
D. 1 menit
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
6) Serangan yang dinilai dalam pertandingan pencak silat memiliki kriteria, 80 - 89% = baik
kecuali .... 70 - 79% = cukup
A. bertenaga < 70% = kurang
B. tersusun
C. terkoordinasi dengan baik
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
D. mematikan
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
7) Sasaran yang sah diserang dalam pertandingan pencak silat, adalah .... Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
A. togok belum dikuasai.
B. punggung
C. pinggang
D. perut

8) Semua termasuk pelanggaran berat dalam pertandingan pencak silat,


kecuali....
A. keluar gelanggang secara berturut-turut
B. tidak menggunakan pola langkah
C. menyerang sebelum aba-aba mulai
D. melakukan penyimpangan dari aturan pertandingan

9) Hukuman diskualifikasi dikenakan pads pesilat ....


A. mendapat peringatan lagi setelah peringatan I
0. melakukan pelanggaran berat secara sengaja
B. mendapat teguran lagi setelah mendapat teguran 11
C. mendapat pembinaan lagi setelah mendapat pembinaan sebelumnya.

10) Pesilat mendapat nilai 1+3, artinya pesilat tersebut telah melakukan
belaan disusul dengan serangan yang masuk, misalnya ....
A. hindaran disusul pukulan
B. tangkisan disusul tendangan
C. tangkapan disusul menjatuhkan
D. tangkapan disusul kuncian
5.16 PENCAK SILAT 00 0 PC3RA2520/MODUL 5 5.17

K E G I ATA N B E L A J A R 2 Pola taktik yang perlu dikembangkan adalah bagaimana menghindarkan


I
atau memunahkan serangan lawan dan membalas dengan serangan masuk.
Pedoman Pelaksanaan Tugas Wasit dan Pola inilah yang perlu diamati oleh wasit dan juri, terutama oleh juri menilai.
Juri Pencak Silat Otahraga Kaidah bertanding yang perlu dikembangkan adalah dimulainya pesilat
membuat sikap pasang, melakukan langkah untuk mendekatkan jarak dan
melakukan serang bela dengan koordinasi yang baik (maksimal 4 kali
ada kegiatan belajar ini akan dibahas tentang Pedoman pelaksanaan berturut-turut) dan kembali ke sikap pasang. Diharapkan pesilat tidak hanya
tugas wasit/juri pertandingan pencak silat, yang meliputi pemahaman melakukan pukulan dan tendangan saja, tetapi mengembangkan teknik yang
peraturan pertandingan, pedoman perwasitan, pelaksanaan tugas wasit/juri, mempunyai kemungkinan nilai yang besar, yaitu: teknik sambut dan teknik
dan tats cars penentuan pemenang. menjatuhkan.
Dikuasainya kegiatan belajar ini akan membantu Anda dalam Jika pesilat dapat dituntun untuk melakukan kaidah bertanding yang
mengimplentasikan peraturan-peraturan yang telah dikuasai ke dalam baik, artinya dapat melakukan kembali sikap pasang setelah melakukan
memimpin jalannya pertandingan. serang bela, maka teknik dan taktik dapat dikembangkan. Pertandingan akan
Manfaat yang dapat diraih setelah menguasai modul ini adalah Anda berlangsung dengan lancar dan konsentrasi pesilat diharapkan sehingga dapat
memiliki pengalaman dalam memimpin jalannya pertandingan. menggunakan akal pikirannya untuk mengembangkan taktiknya. Pengamatan
Lebih rinci tujuan dari kegiatan belajar ini adalah Sebagai berikut. pads ketentuan pelanggaran harus secermat mungkin. Usaha mengenai
1. Dapat menjelaskan tugas pelaksanaan wasit/juri pencak silat. bagian yang bukan sasaran secara langsung dan sengaja, patut mendapat
2. Dapat menjelaskan pedoman pelaksanaan memimpin pertandingan. hukuman. Cara inemberikan pembinaan dan hukuman harus dilakukan
3. Dapat menjelaskan pedoman pelaksanaan penjurian pertandingan. dengan jelas menggunakan bahasa isyarat, sehingga dapat dimengerti oleh
pesilat dan juga khalayak ramai atau publik.
A. MEMAHAMI PERATURAN PERTANDINGAN
B. MEMAHAMI UNSUR-UNSUR PERATURAN PERTANDINGAN
Wasit yang baik sama halnya dengan guru, tempat mengetahui peraturan
perwasitan dan pertandingan pencak silat bagi para pesilat, sehingga para
Untuk jelas memahami unsur-unsur pertandingan Pencak silat, dapat
pesilat tahu ketentuan-ketentuan yang ada, mana yang boleh dilakukan dan
dilihat pads skema di bawah ini.
mana yang tidak boleh dilakukan. Sebagai hakim, wasit harus dapat
memutuskan secara adil hukuman bagi pelanggaran yang diperbuat oleh
pesilat. Sebagai pemimpin wasit harus berwibawa di depan para atletnya
dalam memimpin jalannya pertandingan.
Bekal selama seorang wasit dan juri adalah memahami peraturan
pertandingan dengan baik, apa yang menjadi jiwa peraturan dan ketentuan
teknis perwasitannya. Pertandingan pencak silat mempunyai prinsip
menghargai teknik sambut, yaitu serangan yang didahului oleh pembelaan
dinilai lebih tinggi dari serangan langsung. Sebagai aksi dan reaksi Oual-beli)
pesilat yang melakukan pola taktik jual lebih memungkinkan mendapatkan
kemenangan.
5.18 PENCAK SILAT
5.19
· PORA2520/MOD

PERATURAN tersebut masuk diawali dengan pembelaan (elakan/tangkisan) maka pesilat


PERTANDINGAN
tersebut berhak mendapat tambahan nilai 1 (satu). Target prestasi yang
mungkin dicapai oleh pesilat menjadi dasar bagi penilaian. Juri
berkonsentrasi mengamati serangan masuk dengan Langan (pukulan) clan 11
Elakan/tangkisan
Pukulan & tendangan serangan masuk dengan kaki (tendangan) yang dilakukan oleh pesilat.
BELAAN
Teknik menjatuhkan C SERANGAN Termasuk nilai tambahan 1 (satu) jika pesilat melakukan sambutan atas
Elakan/tangkisan Teknik mengunci
Teknik menjatuhkan
· Pukulan serangan lawan.
Teknik mengunci · Tendangan
Nilai teknik jatuhan yang berhasil ditulis atas keputusan pengesahan
· Teknikmenjatuhkan
PENILAIAN secara Langsung wasit. Diamati benar terhadap teknik jatuhan yang diawali dengan pembelaan
(termasuk tangkapan) di mans pesilat berhak mendapat nilai tambahan 1
Mai
(satu). Begitu pula nilai untuk teknik kuncian ditulis atas keputusan wasit.
· Mena
Syarat Mai menang mutlak,
ng angka, Keputusan wasit atas nilai jatuhan dan kuncian harus ditulis oleh juri. Jika
menang diskwali-fikasi,
menang teknik, KEPUTUSAN menang undurdiri/Wo ads pendapatjuri, hendaknya ditulis pads kolom catatan sebagai bahan.
menang WMP/ PEMENANG
tidak seimbang seorang wasit dan juri harus pula mengerti tentang jenis-jenis keputusan
Berta unsur-unsurnya yaitu:
Pertandingan olahraga. Pencak silat memptinyai landasan, yang meliputi:
1. Menang angka, jika pertandingan dapat berlangsung selama 3
1. Prinsip sebagai olahraga, artinya pertandingan dilakukan
(tiga) babak, jumlah angka hasil pertandingan yang lebih besar
dengan dilandasi oleh jiwa clan norms-norms olahraga dengan
adalah pemenangnya. Jika hasilnya sama, maka juri harus meneliti
mengembangkan sportivitas. Dicegah usaha-usaha
hukuman yang diberikan pads pesilat. Pesilat yang tidak mendapat
mencederai/merusak lawan, dan diwajibkan bertanding dengan
semangat kesatria. hukuman atau lebih sedikit angka hukumannya adalah pemenang. Jika
2. Kaidah Pencak silat, dimaksudkan bahwa pengembangan teknik hasil hukuman sama, maka pesilat yang mengumpulkan nilai tertinggi
dan taktik bertanding berdasarkan kaidah pencak silat, yaitu adanya sikap (bias: lima, empat, tiga atau dua) terbanyak adalah sebagai pemenang.
pasang, langkah dan koordinasi yang balk dalam melakukan serang-balik Jika masih sama lagi, maka pertandingan ditambah satu babak lagi. Jika
dan kembali pads sikap pasang. Teknik dan taktik sambut lebih ternyata hasilnya masih sama, maka diadakan penimbangan berat
diutamakan untuk dikembangkan, dan nilai lebih tinggi serangan badan, siapa yang lebih ringan adalah pemenangnya. Jika hasilnya masih
langsung. sama, maka diadakan undian oleh ketua pertandingan yang disaksikan
oleh kedua Team Manager.
Dalam menilai hasil pertandingan, pedoman yang dapat dipakai adalah
pengamatan aksi dan reaksi oual-beli). Dalam suatu gebrakan serang bela 0. Menang teknik
Menang teknik disebabkan oleh karena:
yang kemungkinannya terdiri dari 4 jenis, perlu diamati secara saksama aksi
a. permintaan dari pesilat sendiri;
dan reaksi kedua pesilat. Dengan pedoman jual beli di awali sikap pasang
b. keputusan dokter pertandingan (kasus ceders atau unfit);
jika dapat mengamati gerak serang bela pesilat apakah merupakan serangan
langsung yang disambut, ataukah serangan langsung yang beruntun. c. permintaan dari pelatih/pembantu silat.
Kemungkinan seorang pesilat setelah melakukan taktik beli, kemudian
Permintaan tidak dapat melanjutkan pertandingan dari pesilat menjadi
melakukan jual untuk menerima serangan lawan. It
dasar dari keputusan menang teknik, walaupun pelatih menghendaki
Dalam suatu gebrakan serang bela, seorang juri harus dapat merekam
pesilat melanjutkan pertandingan. Begitu pula permintaan pelatih,
nilai dengan pengamatan pads serangan, termasuk taktiknya. Kalau serangan
walaupun pesilatnya masih mau bertanding, harus diputuskan oleh wasit.

k
5 . 2 0 PENCAK SILAT • 0 F O R A .2 5 2 0 / M O D U L 5 5 . 2 1

sebagai unsur yang mutlak. Keputusan dokter pertandingan untuk 6. Menang undur diri
unfitnya seorang pesilat (antara lain karena kasus ciders) harus segera Disebabkan lawan tidak muncul di gelanggang, setelah panggilan yang
diberikan, tidak berlarut-larut. Wasit dalam menentukan keputusan ketiga.
menang teknik setelah unsurnya terpenuhi harus dilakukan dengan tegas Enam kemungkinan keputusan ini harus benar-benar dipahami oleh
tanpa ragu-ragu. wasit clan menjadi pegangan dalam memimpin pertandingan.

3. Menang mutlak C. PEDOMAN MEWASITI


Menang mutlak disebabkan karena serangan masuk yang sah pads
1i
sasaran yang ditentukan, lawan tidak dapat bangun atau dalam keadaan Ada dua segi yang menjadi pedoman bagi wasit untuk
manar, dalam hitungan ke-10 (10 detik). Pertama-tama adalah melakukan tugasnya yaitu:
pengamatan pads serangan yang masuk sah atau tidak sah. Jika sah maka 1. pedoman tats cara pembuka clan penutup serta sikap-laku memimpin
wasit melakukan penghitungan menurut tats-cars yang telah ditentukan. pertandingan;
2. pedoman untuk pengamatan dan pengambilan keputusan
4. Menang diskualifikasi: serta mengarahkan kaidah pertandingan.
Menang diskualifikasi ini disebabkan oleh 3 (tiga) unsur yaitu:
a. karena pesilat mendapat peringatan yang ketiga setelah mendapat 1. Tata Cara Pembuka dan Penutup serta Sikap Laku Memimpin
peringatan 2 (dua); Pertandingan
b, karena pelanggaran pertama, lawan cedera tidak dapat melanjutkan a. Tata cara pembuka, dan penutup
pertandingan atas keputusan dokter pertandingan;
1) Tata cara pembuka, meliputi:
c. Karena pesilat melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai a) Pelaksanaan wasit memasuki gelanggang bersama juri,
sportivitas dan melanggar norms-norms olahraga. laporan kepada ketua pertandingan dengan formasi wasit di depan
sebagai pemimpin, di belakang berbanjar ke-5 (lima) juri.
Dalam kasus b, di mans pesilat melakukan pelanggaran yang b) Dengan komando wasit memberi hormat kepada ketua
menyebabkan lawan cedera, pelanggaran tersebut harus diberikan pertandingan dan menyatakan siap memimpin pertandingan,
hukuman, tidak usah menunggu hasil pemeriksaan dokter. Jika ternyata kemudian balik kanan clan hormat pads publik.
dokter, menyatakan bahwa pesilat yang dilanggar tersebut unfit (tidak c) Wasit memasuki gelanggang melalui sudut netral dan juri
dapat melanjutkan pertandingan) maka segera dilakukan peningkatan menyebar menempati kursi masing-masing. Wasit memeriksa
hukuman menjadi diskualifikasi. gelanggang dan menempatkan diri di sudut wasit, setiap menerima 11
pesilat. if
5. Menang tidak seimbang d) Pesilat sudut merah memasuki gelanggang, hormat kepada
WMP atau Wasit Menghentikan Pertandingan. Wasit mempunyai wasit clan ketua pertandingan dan kembali ke sudut merah, begitu
wewenang untuk memutuskan pertandingan yang tidak seimbang. Dalam jugs pesilat sudut putih.
hal ini perlu diamati apakah benar-benar tidak seimbang (kalah jauh 2) Tata cara penutup, meliputi:
tekniknya atau staminanya) ataukah merupakan taktik pesilat dalam a) Pelaksanaan keputusan pemenang, dengan memerintahkan kedua
babak pendahuluan. pesilat memasuki gelanggang dan berdiri di tengah menghadap
ketua pertandingan, dengan memegang tangan kedua pesilat,
pandangan pads ketua pertandingan/lampu pemenang.
u
5.22 PENCAK SILAT •
• PORA2520/MODUL 5 5.23

b) Setelah peluit berbunyi dan lampu pemenang menyala, tangan


0) Jika terdapat pesilat yang bergumul, dilakukan dengan menepuk
pesilat yang menang diangkat, diputar ke kiri dan ke kanan dan
badan pesilat dengan gerakan yang tidak terlalu kuat sambil
diturunkan kembali dengan menundukkan kepala.
menyerukan aba-aba "Berhenti" sekali lagi.
0) Kemudian pesilat diminta bersalaman dengan mengambil tempat di
tengah gelanggang, setelah kedua pesilat ke luar dari gelanggang
3) Sikap memberi teguran dan peringatan
barulah wasit meninggalkan gelanggang.
a) Pemberian teguran dilakukan dengan sikap kaki rapat dan diberikan
a) Bersama juri-juri melaporkan kepada ketua pertandingan
atau ditunjukkan kesalahan pesilat dengan bahasa isyarat, kemudian
bahwa tugas telah selesai, clan kemudian kembali ke tempat wasit-
memberikan hukuman dengan mengangkat tangan kanan ke atas
juri.
dengan tanda jari 1 atau 2, dilakukan agak lama supaya dapat dilihat
oleh juri.
b. Sikap laku memimpin pertandingan
b) Peringatan diberikan dengan mengangkat tangan kanan ke atas
1) Posisi dan langkah
dengan tanda jari (1, 2, atau 3) dan tangan kiri memegang pesilat
a) Sikap posisi wasit dalam memimpin pertandingan adalah merupakan
yang diberi hukuman dilakukan dengan memutar badan sekedarnya
segitiga sama kaki dengan pesilat, pengambilan jarak tidak terlalu
agar dapat dilihat oleh juri-juri.
jauh dengan pesilat.
0) Jika melakukan pembinaan terhadap kesalahan-kesalahan kecil,
0) Pengambilan langkah dalam mengikuti gerak perpindahan pesilat dilakukan dengan bahasa isyarat atau ucapan singkat tanpa
tidak terlalu pendek atau lari-lari kecil, tetapi langkah yang taktis mengacungkan jari tangan.
dan efisien. Diusahakan tidak terlalu mengadakan perpindahan jika
tidak perlu. 4) Sikap dalam teknik jatuhan
b) Sikap awal memulai pertandingan dilakukan dengan mengambil a) Jika terdapat teknik jatuhan yang dilakukan oleh pesilat perlu
sikap kuda-kuda depan dalam posisi segitiga dengan pesilat, tangan pengamatan aksi dan reaksi kedua pesilat. Teknik menjatuhkan
diacungkan ke depan dengan mengucapkan aba-aba "Bersedia". dengan menyapu, mengkait, dan menggunting atau karena serangan
a) Jika pesilat belum melakukan sikap pasang, dapat ditambahkan abaaba langsung, jika dilakukan dengan mantap dan lawan jatuh tidak
"Pasang". Dan setelah kedua pesilat siap dalam pasangan sambil berdaya, wasit memberhentikan pertandingan dan memberikan
mengucapkan aba-aba "Mulai" kaki depan melangkah mundur dan tanda dengan sikap mengepal ibu jari terbuka diarahkan dari posisi
tangan digerakkan ke arah badan. horizontal turun ke bawah, tangan yang satu lagi menunjuk pesilat
yang berhasil menjatuhkan.
2) Sikap melerai b) Teknik menjatuhkan dengan mengungkit harus diamati apakah
a) Usaha mengambil sikap gerak dengan tangan harus di sisi badan. dilakukan dengan memegang atau tidak. Jika pesilat melakukan
Sikap melerai dilakukan dengan mendekati kedua pesilat dengan pegangan sebelum melakukan ungkitan maka jatuhan tersebut tidak
isyarat berhenti , m engacungkan t angan ke depan sambil sah.
menyerukan aba-aba "Berhenti" sikap kaki kuda-kuda depan, sikap 0) Teknik jatuhan dengan menangkap, diberi kesempatan dalam 3
tangan siku ke arah bawah. (tiga) detik, jika berhasil menjatuhkan dengan baik, lawan jatuh
b) Jika perlu melerai dengan masuk mendekat, sikap tangan untuk tidak berdaya, tidak terdapat serangan lawan yang masuk atau tidak
menjaga gerak pesilat, siku tidak diarahkan pads pesilat. Posisi ikut terjatuh, wasit mengesahkan jatuhan tersebut.
a) Jika jatuhan tidak sempurna atau terdapat pegangan yang berturut-
turut (lebih 3 detik) atau bergumul, segera dihentikan dan diberi
5.24 PENCAK SILAT 0 • POR A2 5 2 0 /MO D UL 5 5.25

b) Jika karena serangan yang sah pads sasaran yang benar seorang
tanda tidak sah dengan menggerakkan kedua lengan menyilang di
pesilat jatuh tak berdaya atau menjadi nanar, maka wasit harus
depan badan.
menghentikan pertandingan, memerintahkan pesilat yang
e) Jatuhan yang dilakukan dengan hasil lawan jatuh anggota menjatuhkan menempatkan diri di suclut netral dan wasit
badannya di luar garis gelanggang, dianggap tidak sah.
menempatkan diri pads posisi di antara kedua pesilat (masih dapat
f) Pegangan oleh pesilat yang dilakukan, karena usaha menahan
melihat keduanya) dan dapat melihat pengamat waktu.
keseimbangan, jika dapat dijatuhkan oleh lawannya dalam waktu c) Dengan pedoman isyarat dari pemangat waktu kemudian mulai
kurang dari 3 (tiga) detik, tetapi dianggap tidak sah. menghitung dengan cara meluruskan lengan ke belakang lalu
g) Jika pesilat yang menjatuhkan melakukan serangan terhadap
dibengkokkan ke depan, sampai hitungan ke-8 (delapan), walaupun
lawannya, wasit memberhentikan pertandingan dan pesilat yang pesilat sudah dapat berdiri tegak. Jika pesilat sudah dapat berdiri
melakukan serangan tersebut diberi teguran.
tegak clan membuat sikap pasang, maka hitungan dihentikan sampai
h) Serangan menjatuhkan dengan merebahkan badan maka pesilat yang
8 (delapan), clan pesilat ditanya kesanggupannya. Jika masih
akan dijatuhkan dapat melakukan serangan balasan sebanyak 1
sanggup bertanding, pertandingan dilanjutkan kembali. Jika pesilat
(satu) kali dan buka serangan dengan beban berat badan, kemudian
tidak sanggup bertanding atau keadaannya meragukan, pucat clan
dihentikan oleh wasit.
matanya nanar, maka wasit dapat memanggil dokter untuk
pemeriksaan unfitnya keputusan jika pesilat tidak dapat melanjutkan
5) Sikap dalam teknik kuncian
pertandingan, adalah menang teknik.
a) Teknik kuncian diberikan kesempatan dalam waktu 3 (tiga) detik
0) Jika sampai hitungan ke-8 (delapan) pesilat belum bisa berdiri tegak
untuk mencapai teknik kuncian, kemudian jika ternyata berhasil,
atau masih nanar, hitungan dilanjutkan sampai ke-10 (sepuluh). Dan
wasit menghitung dalam hitungan 5 (lima) detik dengan cara
pertandingan dinyatakan selesai dengan menang mutlak.
merentangkan lengan lurus ke belakang kernudian ditekuk ke depan.
a) Jika dalam waktu menghitung, pesilat yang menjatuhkan bergerak
Jika dalam waktu5 (lima) detik (5x) tersebut kuncian masih
m endekat i l awanny a, wasi t m enghent i kan hi t ungan dan
bertahan, maka wasit memberhentikan pertandingan dan
memerintahkan pesilat kembali ke sudut, jika pesilat sudah kembali
mengesahkan kuncian dengan tanda satu tangan mengepal ditekuk
ke suclut, barn hitungan dilanjutkan kembali.
ke arah bahu, satu tangan lainnya menunjukkan pads pesilat yang
berhasil mengunci. b) Jika pesilat yang kena serangan tersebut jatuh di luar gelanggang
maka tats cara tetap sama tetapi hitungan dengan rentangan jari
0) Jika ternyata proses kuncian lebih dari 3 (tiga) detik atau pesilat tangan dengan memintai isyarat waktu dari pengamat waktu. Jika
yang dikunci dapat melepaskan diri dalam waktu kurang 5 (lima)
sebelum hitungan ke-10 (sepuluh) telah siap berdiri dan sanggup
hitungan wasit, maka segera dihentikan dan kuncian dinyatakan
bertanding kembali maka pertandingan dilanjutkan. Jika ternyata
gagal dengan tanda menyilangkan lengan ke depan badan.
masih tidak berdaya maka pertandingan, dihentikan, dengan
b) Teknik kuncian yang dilakukan dengan usaha mematahkan
kemenangan teknik.
persendian dilarang dan segera dihentikan dan pesilat yang
0) Hasil dari teknik jatuhan jangan lupa disahkan.
melanggar diberi atau peringatan.
2. Pedoman untuk Pengamatan dan Pengambilan Keputusan
6) Sikap dalam menang mutlak a. Pedoman untuk pengamatan dan pengambilan keputusan
a) Menang mutlak adalah pesilat jatuh karena serangan yang sah, yang Hal yang penting untuk dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan
dilakukan pads sasaran yang benar. Sebab inilah yang harus diamati adalah berdasarkan pads sebab dan akibat. Wasit harus melihat sebab
oleh wasit.
0 PORA2520/MODUL 5 5.27
5.26 PENCAK SILAT 0

dan pertandingan. Pedoman mewasiti berdasarkan kaidah bertanding dapat


terlebih dahulu, barn meniti akibat. Jangan terpengaruh oleh akibat yang dilihat pads bagan di bawah ini.
diderita oleh pesilat, sehingga kehilangan dasar untuk mengambil keputusan
BERSEDIA
yang benar. Dalam menilai suatu kejadian wasit harus mempunyai pandangan
cars kronologis teknis atau runtut tidak boleh loncat-loncat, misalnya dalam
menilai pesilat yang jatuh karena suatu serangan:
A2
1) Wasit harus menilai sebab dari jatuhnya pesilat tersebut, karena 11
serangan yang sah atau pelanggaran. JARAK YANG CUKUP
UNTUK SERANG BELA SIKAP PASANG
0) Kalau karena serangan yang sah, bukan pelanggaran, wasit segera SIKAP PASANG
mengesahkan jatuhan tersebut. Jika syarat-syarat untuk itu terpenuhi. LANGKAH (A2
B2
Dan jika pesilat tidak dapat bangun atau nanar wasit harus segera
memerintahkan pesilat yang menjatuhkan ke sudut netral clan melakukan TRANSAKSI
(JUAL-BELI) LANGKAH
hitungan.
2) Kalau karena serangan yang tidak sah, wasit harus segera memberi
4 J E N I S
hukuman pads pesilat yang jatuh, kalau perlu pertolongan dokter, segera KOORDINASI
dokter panggil! KEMBALI SIKAP
3) Ji ka pesi lat dapat m el akukan pert andi ngan lagi (f it) PASANG
segera clipertandingican kembali. Jika hasil pemeriksaan dokter,
Skema mewasiti berdasarkan kaidah bertanding
menyatakan pesilat unfit, maka hukuman ditingkatkan menjadi
diskualifikasi
1) Pada waktu wasit memberi aba-aba "Bersedia" pesilat berada
Cara pengamatan wasit harus kronologis (runtut) dari satu kejadian ke dalam posisi AI dan BI membuat sikap pasang. Jarak mereka masih belum
kejadian berikutnya, bertitik tolak dari sebab dan akibat, selanjutnya diamati merupakan jarak jangkauan yang cukup, sehingga harus melakukan
prosesnya. Begitu jugs dalam mengamati perkenaan pads sasaran yang langkah untuk Baling mendekati.
dilarang, tidak semua perkenaan pads leher ke atas suatu pelanggaran. Wasit 2) Langkah pesilat harus diteliti, apakah merupakan yang baik yaitu
harus mencari sebab, karena serangan langsung atau kesalahan pembelaan. antara lain, langkah, angkatan, geseran, lompatan, loncatan,
Jika karena kesalahan teknik pembelaan, harus dijelaskan dengan singkat ingusan/geseran atau putaran. Tidak diperlukan membuat langkah lari
kesalahan pesilat tersebut, dan tidak merupakan pelanggaran bagi pesilat dalam melakukan serangan. Pesilat berusaha membuat posisi A2 dan B2
yang menyerang. Dalam kasus ini perlu dicegah taktik berkorban diri untuk untuk melakukan gerakan.
dikenai oleh lawan guns mendapatkan kemenangan diskualifikasi. 3) Pasangan, merupakan sikap taktik yang penting untuk
dikembangkan dalam pertandingan. Berbagai sikap pasangan yang
b. Pedoman mengarahkan kaidah bertanding. dapat dilakukan antara lain: dengan sikap kaki/kuda-kuda,
Wasit yang baik adalah wasit yang dapat mengarahkan pertandingan sejajar/sebidang, seorang sejajar berputar silang belakang, kuda-kuda
sehingga dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan prinsip-prinsip tengah sebidang, kuda7kuda tengah menghadap dan angkat satu kaki.
kaidah bertanding. Di camping itu pesilat mengetahui apa Baja yang Sikap tangan pesilat dalam membuat pasangan adalah satu tangan di atas
merupakan pelanggaran. Wasit pun harus melakukan kepemimpinan pinggang. Sikap pasang yang dapat dilakukan adalah sikap pasang atas,
sehingga bimbingannya Berta keputusan-keputusannya akan jelas diterima dan tengah, sedangkan sikap pasang bawah (tungkai terletak di matras)
oleh pesilat dan merupakan pelajaran untuk memahami peraturan perwasitan tidak diperbolehkan.
• PORA2520/MODUL 5 5.29
5.28
PENCAK SILAT 0

0. Menghilangkan keragu-raguan bagi Juri dan Pimpinan


4) Pengamatan untuk serang bela (gebrakan) harus diamati akan hal-hal
pertandingan bahwa dalam dirinya terdapat kekurangan-kekurangannya.
lebih dari 4 jenis serang bela beruntun. Kalau terjadi lebih dari 4 jenis
c. Bertindaklah tegas, cepat, adil dan bijaksana.
maka pertandingan dihentikan dan pesilat diberi bimbingan dengan kode
0. Hilangkan rasa memihak pads salah satu pemain, sebab jika hal itu
tangan 4 (empat) jari. Kalau terus dilakukan dapat diberikan teguran.
tampak pads mimik, pandangan mats apa lagi sampai pads perbuatan,
N ) Bila terjadi gumulan, harus segera dipisah. Untuk menghindari
maka wasit akan gagal, karena perbuatan yang memihak akan
terjadinya pukulan yang salah.
menimbulkan ekses-ekses yang membahayakan.
6) Terjadi pelanggaran. Jika pelanggaran bersifat kesalahan teknik yang
d. Rasa dedikasi dan senang pads tugasnya merupakan bekal yang sangat
tidak disengaja dan tidak menyebabkan apa-apa terhadap pesilat, harus
berharga bagi seorang wasit dan hal ini merupakan faktor yang dapat
diberikan bimbingan. Namun jika jelas merupakan usaha pelanggaran
harus diberi hukuman. mengatasi handicap-handicap.
2. Larangan Wasit
0) Pengamatan untuk teknik jatuhan dan kuncian, dilakukan
menurut pedoman sikap wasit dalam teknik jatuhan dan kuncian. Seorang wasit tidak boleh:
a. Menangani pesilat antara, lain: memisahkan dengan pukulan,
7) Jika pesilat setelah melakukan gebrakan terus membuat sikap pasangan
kembali, maka pertandingan dapat dilanjutkan dengan aba-aba "Mulai" tendangan, lemparan dan segala tindakan kasar.
atau dengan isyarat tangan. Jika pesilat setelah melakukan gebrakan b. Tidak boleh marah dan menunjukkan sikap marah apabila mendapat
sikapnya ragu-ragu atau tidak membuat sikap pasang, wasit dapat ejekan-ejekan atau cemoohan dari publik.
memberi aba-aba "pasang" atau "Mulai". c. Konsentrasi tidak boleh lepas dari kedua pesilat yang sedang
1) Pada prinsipnya pesilat dapat melakukan serang bela dengan runtut bertanding
d. Tidak boleh hilang pengawasan karena putus ass, amarah, atau
asalkan membuat sikap pasang kembali setelah gebrakan dan dapat
mengukur medan pertandingan dengan baik. tekanan emosi.
e. Tidak boleh terpengaruh oleh segala sesuatu di sekitarnya, yang bersifat
mempengaruhi konsentrasi dan pikiran sehingga lepas dari pedoman
Jika wasit dapat meletakkan dasar bertanding menurut kaidah bertanding
tersebut dan membimbing kedua pesilat untuk menjunjung tinggi sportivitas, yang dimilikinya.
pertandingan akan berkembang dengan baik. Diharapkan para pesilat Tats Cara di Dalam Gelanggang
menggunakan akal pikirannya dalam melakukan dan mengembangkan taktik. Seorang wasit dalam tugasnya tidaklah sekedar memimpin pertandingan
Taktik yang utama adalah bagaimana menghindarkan atau memusnahkan saja, tetapi jugs bertindak sebagai pimpinan dalam melaksanakan semua tats
serangan lawan untuk disambut dengan serangan balasan, dengan teknik cara yang harus dilaksanakan oleh seorang petanding atau wasit sendiri.
jatuhan atau teknik kuncian.
Beberapa cara yang patut dilakukan oleh seorang wasit, sejak sebelum
memasuki gelanggang hingga akhir pertandingan. Cara tersebut adalah
D. PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS WASIT sebagai berikut:
a. sebelum memasuki gelanggang, seorang wasit harus menyiapkan diri
1. Sikap Wasit secara sungguh-sungguh. Secara lahiriah harus tampil ke gelanggang
Wasit harus menunjukkan sikap yang meyakinkan dan sama sekali tidak dalam keadaan rapih, bersih dan sopan. Sedangkan secara batiniah is
boleh menunjukkan sikap yang ragu-ragu. Sikap yang meyakinkan akan harus sudah tampil ke gelanggang siap menghadapi setiap kemungkinan
memberi pengaruh atau kesan: yang dapat terjadi di gelanggang.
a. Rasa aman bagi pesilat yang dipimpinnya.
b. Kepercayaan pimpinan-pimpinan terhadapnya dan kepercayaan
• PORA2520/MODUL 5 5.31
5.30 PENCAK SILAT 0

Hal-hal yang perlu dipahami baik-baik oleh wasit adalah:


b. Setelah memasuki gelanggang, lakukan penghormatan yang tidak 1) Tata cara bertanding
berlebih-lebihan. 2) Ketentuan bertanding yang meliputi pengertian-pengertian:
0. Periksa dengan cermat keadaan gelanggang, perhatikan nods- a) Aturan pertandingan.
nods keringat atau darah. b) Aba-aba yang digunakan.
a. Lakukan pemeriksaan terakhir atas para petanding. Perhatikan c) Sasaran.
perlengkapannya, cara mengenakan pakaian serta perlengkapan tersebut. d) Larangan-larangan.
Periksa dengan saksama apakah petanding tidak mengenakan barang - e) Ketentuan hukuman.
barang terlarang. Perhatikan kesehatan petanding lebih-lebih kalau ada
3) Penilaian:
bekas luka pukul atau memar. Kalau wasit meragukan kesegaran atau Yang meliputi dasar-dasar ketentuan nilai dan syarat-syarat nilai
kesehatan petanding, segera dokter pertandingan diminta bantuannya. (elakan/tangkisan sah yang dinilai, serangan sah yang dinilai, teknik
Perhatikan pula kuku-kuku tangan dan kaki. menjatuhkan dan teknik kuncian yang berhasil). Koordinasi tugas
b. Pada saat pemeriksaan tersebut apabila wasit selama pertandingan, wasit dan juri dalam kesatuan tindakan untuk memimpin dan
wasit sebaiknya memberikan peringatan halus. menentukan hasil pertandingan harus dapat dicapai dengan baik.
c. S et el ah ke du a p et a nd i n g sl a p, w as i t m e m a ng gi l ke du a ny a , Pada hakikatnya tugas wasit adalah memimpin dilaksanakannya
memerintahkan untuk saling memberi hormat; dan apabila perlu diberi aturan-aturan bertanding dan mencegah terjadinya pelanggaran dan
petunjuk kepada kedua petanding. rongrongan yang mungkin terjadi baik bagi keselamatan pesilat
9. Nantikan bunyi gong dengan mengangkat/mengacungkan tangan ke maupun dilanggarnya norms-norms keolahragaan.
depan untuk selanjutnya memimpin pertandingan menurut ketentuan-
ketentuan yang berlaku. b. Penentuan kemenangan yang menjadi tugas wasit untuk menetapkan,
h. Di antara dua babak, wasit sekali lagi memeriksa keadaan gelanggang. secara teknik harus benar-benar tidak menjadi hal yang ragu-ragu bagi
Untuk kemudian menanti babak selanjutnya di sudut yang menghadap ke wasit. Sebab jika dalam menentukan keputusan yang wewenang
pencatat waktu. sepenuhnya dilimpahkan pads wasit tidak dijalankan secara tegas akan
0. Apabila pertandingan selesai, wasit harus memanggil kedua menimbulkan ekses dan hal-hal yang menyulitkan, tidak hanya bagi
petanding
untuk beristirahat sejenak sebelum nama pemenang diumumkan (ada wasit saja akan tetapi bagi panitia pertandingan. Keputusan kemenangan
tanda lampulbendera). Selanjutnya petanding yang menang supaya yang harus dipahami benar adalah:
tangannya diangkat tinggi sebagai pemberitahuan kepada publik. Wasit 1) Kemenangan teknik. Kemenangan teknik ini dapat disebabkan oleh
i kemudian mengajak para petanding untuk saling bersalaman dan diri pesilat sendiri, oleh pelatih atau oleh dokter pertandingan. Tidak
• memberikan penghormatan kepada publik. boleh terjadi bahwa jika dari masing-masing yang bersangkutan
k. Setelah mengakhiri tugasnya, wasit sebaiknya melaporkan kepada ketua telah menentukan alasan pengunduran diri atau dipatuhi wasit harus
pertandingan. menerima, mengesahkan dan memutuskan kemenangan.
2) Kemenangan mutlak. Kemenangan mutlak sepenuhnya menjadi
4. Pelaksanaan Perwasitan wewenang wasit untuk menilai dan memutuskannya. Pelaksanaan
a. Seorang wasit harus benar-benar memahami dan menghayati ketentuan- penghitungan sampai kepada keputusan kemenangan harus
ketentuan pertandingan yang digariskan dalam peraturan pertandingan. dijalankan dengan pasti dan tidak ragu-ragu.
Hubungan antara ketentuan bertanding dalam pasal-pasal yang satu 0) Menang diskualifikasi. Wasit mempunyai hak penuh untuk
dengan pasal yang lainnya menjadi satu kesatuan pengertian sikap dan memberikan peringatan-peringatan kepada pesilat sesuai dengan
tindakan wasit.
• PORA2520/MODUL 5 5.35
5.34 PENCAK SILAT •

b. Peringatan. 9. Hitungan
c. Diskualifikasi. a. Hitungan pads kuncian
Wasit harus memahami benar ketentuan-ketentuan mengenai kuncian
dan pelaksanaan penegasan/pengesahan, kuncian yang berhasil tersebut
a. Teguran
terhadap juri. Pedoman untuk mengamati dan memutuskan kuncian bagi
Apabila setiap pelanggaran berat atau ringan langsung dikenakan
wasit adalah sebagai berikut:
peringatan yang berarti angka petanding dikurangi langsung 5 atau 10 ini
1) Usaha mengunci harus dilakukan secara tegas dan ticlak berlarut-larut.
berakibat kurang balk. Namun setiap pelanggaran perlu diberikan sangsinya.
Untuk itu wasit harus mempunyai perkiraan dalam hatinya, hitungan
Untuk itu wasit perlu memberikan sangsi berupa teguran. Teguran ini
ticlak boleh lebih dari tiga detik kemudian wasit menilai apakah pesilat
diberikan oleh wasit karena kesalahan-kesahalan yang termasuk pelanggaran
berhasil melakukan kuncian atau ticlak. Jika ternyata, berlarut-larut (lebih
ringan yang tidak membahayakan lawannya. Teguran yang diberikan oleh
dari 3 detik) sehingga merupakan gumulan atau pegang-memegang
wasit mengakibatkan pengurangan nilai. Teguran I nilai dikurangi 1 dan
kuncian harus segera dipisah/diberhentikan oleh wasit dan pesilat
teguran II nilai dikurangi 2. Jika pesilat mendapatkan teguran berturut-turut
ditempatkan kembali pads posisi bertanding. Kepada juri diberikan tanda
sampai tiga kali dalam satu babak, ditingkatkan menjadi peringatan.
bahwa kuncian gagal dengan isyarat menyilangkan tangan serta
0. Peringatan mengayunkannya ke samping.
0) Jika ternyata kuncian berhasil, wasit menghitung dengan tegas, dengan
Apabila pelanggaran yang dilakukan dengan sengaja dan membahayakan
mengucapkan: satu, dua, tiga, empat dan lima dengan ayunan lengan
lawan dapat langsung diberikan peringatan tanpa didahului dengan teguran,
lurus dari belakang ke depan. Jika pesilat berhasil mempertahankan
jika kesalahan-kesalahan tersebut termasuk ke dalam pelanggaran -
kuncian tersebut dalam tempo 5 - detik (5 hitungan), maka segera
pelanggaran yang berat. Peringatan yang diberikan kepada pesilat
diadakan aba-aba berhenti clan wasit mengesahkan kuncian dengan
di beri tahukan kepada j uri dengan bentuk kesal ahan dan ti ngkat
isyarat kepada juri, tangan kanan clikepal siku lengan di samping kepada
peringatannya. Pemberitahuan cukup dengan isyarat tangan yang jelas dan
dan tangan yang satu lagi menunjuk pads pesilat yang berhasil
tegas, sedangkan teguran tidak perlu diberitahukan kepada juri. Yang perlu
mengunci.,
diperhatikan oleh wasit adalah sikap waktu memberikan teguran atau
1) Jika sebelum 5 detik (hitungan kelima) pesilat yang dikunci dapat
peringatan. Teguran atau peringatan hendaknya dilakukan dengan sikap tegak
melepaskan diri atau melakukan serangan dengan tangan./kaki yang
sempurna clan dilakukan dengan berwibawa tidak emosi. Peringatan yang
masuk pads sasaran yang sah, maka kuncian dinyatakan gagal.
diberikan tiga kali berturut-turut (tidak dibatasi oleh babak) akan
menyebabkan pesilat dikenakan diskualifikasi.
b. Hitungan pads kalah mutlak (K. 0)
c. Diskualifikasi 1) Hitungan terhadap seorang petanding dapat dilakukan bila petanding
Pelanggaran-pelanggaran berat yang mengakibatkan lawan langsung tersebut berada dalam, keadaan tidak sadar, setengah sadar, atau nanar,
ciders ataupun kesalahan-kesalahan berat yang jelas didorong oleh unsur - dalam posisi spa pun yang diakibatkan oleh hal yang ticlak terlarang.
unsur kesengajaan yang melanggar norma-norma keolahragaan, dapat 0) Sebelum hitungan dimulai, petanding yang lain harus diperintahkan
dikenakan sangsi diskualifikasi, tanpa melalui peringatan. Pada hakikatnya kembali ke sudutnya. Apabila petanding tersebut belum melaksanakan
semua tindakan yang mencemarkan norma-norma keolahragaan dan perintah ini, maka hitungan tidak dapat dimulai.
kesatriaan dapat dikenakan sangsi diskualifikasi ini. 1) Pada saat hitungan, wasit harus berada segaris dengan petanding yang
dihitung dan pencatat waktu, agar wasit dapat memperhatikan isyarat-
5.36 PENCAK SILAT 0 5.37
• PORA2520/MODUL 5

isyarat pencatat waktu dan petanding yang bersangkutan. Untuk itu mempunyai pandangan yang lugs dan memahami dasar penilaian atas proses
petanding harus berada di antara wasit dan pencatat waktu.
permainan/pertandingan. Unsur-unsur pertandingan yang pokok yaitu
4) Hitungan tetap dilaksanakan hingga hitungan ke-8, sekalipun sebelum itu serangan dan belaan dalam hubungannya dengan tujuan mencapai prestasi
petanding tersebut sudah mampu berdiri tegak. yang akan dinilai oleh juri, dalam berbagai variasi clan kemungkinannya
5) Hitungan harus dilakukan sesuai dengan isyarat-isyarat pencatat waktu tidak boleh terjadi keragu-raguan bagi juri.
yang menghitung tiap detik satu hitungan.
6) Petanding yang belum sadar atau masih dalam keadaan setengah Teknik-teknik yang akan dinilai oleh juri adalah:
sadar atau nanar, dilanjutkan hingga hitungan 10, sebelum dinyatakan a. teknik elakan atau tangkisan yang disusul oleh serangan yang
"Kalah Mutlak". masuk, atau teknik sambut yang berhasil, dinilai menurut serangannya,
yaitu 1+1 jika disusul dengan serangan tangan, 1+2 jika disusul dengan
10. Keputusan serangan kaki, serta 1+3 jika disusul dengan teknik jatuhan.
Keputusan wasit atas jalannya pertandingan tidak dapat diganggu gugat. b. Serangan tangan maupun kaki pads sasaran yang sah dengan
Apabila ternyata keputusan wasit bertentangan dengan aturan yang ada, maka ketentuan yang disahkan oleh peraturan, yaitu bertenaga dan tanpa
wasit tersebut mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan komisi terhalang oleh tangkisan/elakan/hindaran. Seorang juri harus
wasit/dewan wasit juri dan ini akan membawa akibat yang diatur tata kerja sungguh-sungguh mengamati unsur-unsur serangan tersebut.
wasit juri. c. Teknik menjatuhkan atau mengunci, pengamatan serta
penentuan pengesahannya diberikan oleh wasit. Pada dasarnya juri dalam
E. PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS JURI menilai tidak melepaskan pengamatan teknik bertanding dari kedua
pesilat, terutama pads serangan yang sah, yang dinilai sesuai dengan
1. Sikap Juri prinsipprinsip yang digariskan dalam peraturan. Pengertian yang
Juri harus menunjukkan sikap memberi kesan meyakinkan pads mendalam tentang bentuk serangan dan belaan pertandingan pencak silat iti

tugas yang diberikan pads dirinya: mutlak dituntut oleh seorang juri. Hal ini untuk menghindarkan
a. Bertindak adil dan tidak hanyut pads emosinya. terjadinya kesalahan dalam keputusan kemenangan.
b. Bersikap tenang dan tidak tergesa-gesa (gugup).
C. Mempercayai kepemimpinan wasit di atas gelanggang dan jangan
3. Pengisian Daftar Nilai
menunjukkan sikap tidak jujur, walaupun wasit melakukan kekeliruan. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para juri dalam pengisian daftar
d. Konsentrasi pads kedua petanding dan jangan terpengaruh oleh suara - nilai, sebenarnya merupakan masalah-masalah yang tidak terlampau penting,
suara dari luar. tetapi kadang-kadang dilupakan oleh para juri. Hal-hal yang harus
e. Bekerja cepat, benar dan teliti dalam mengisi formulir. diperhatikan oleh juri antara lain:
f Sejak duduk di kursinya sudah mulai mencatat apa-apa yang diperlukan, a. Nama-nama peserta/pertandingan ditulis dengan jelas (diteliti dengan
cermat), mudah dibaca, dan di isi dengan huruf cetak.
jangan sekali-kali mengadakan perbincangan dengan siapa pun
9• Hindarilah coretan dalam formulir, jika terlanjur ada, sebaiknya b. Periksa dengan teliti angka, penentuan pemenang, tanda tangan; dan
diberikan paraf pads coretan tersebut. sebagainya sebelum pengumuman pemenang dilakukan.
c. Hindari coretan.
2. Pengertian Mai
Seorang ' juri harus paham benar tentang pengertian sasaran dan
nilai. Juga terhadap pola-pola teknis permainan dan pertandingan, juri
5.38 PENCAK SILAT 0 • P&RA2520/MDDUL 5 5.39

4. Cara Menilai 2. Ketua pertandingan melalui protokol memberi aba-aba untuk


a. Setelah juri duduk pads tempat yang telah disediakan, mempersiapkan keputusan pemenang.
sebaiknya periksalah formulir pertandingan serta mengadakan 0. Setelah aba-aba "keputusan pemenang"wasit maju ke tengah
pengecekan terhadap isian yang telah diisi oleh sekretaris pertandingan. gelanggang dan memerintahkan pesilat-pesilat berdiri di samping wasit
0. Harus diingat bahwa kolom sebelah kiri adalah untuk pesilat yang menghadap ketua pertandingan untuk menunggu isyarat dari ketua
menempati sudut merah, sedangkan kolom sebelah kanan untuk pesilat pertandingan (wasit memegang tangan kedua pesilat)
yang menempati sudut biru. Hal ini perlu diingat bahwa pesilat yang 3. Ketua pertandingan memberikan isyarat dengan membunyikan peluit,
bertanding tidak selalu posisinya tetap, mudah berubah, sehingga jangan serentak pare juri mengangkat bendera yang bertanda pesilat yang
sampai kolom penilaiannya tertukar. menang.
a. Penilaian dilakukan dengan angka-angka 1, 2, 3, 1+1, 1+2, 1+3, ditulis 4. Protokol mengumumkan dan wasit mengangkat tangan pesilat pemenang
secara jelas. dan mengadakan penghormatan penutup.
b. Catalan pengurangan nilai pelanggaran yang diberitahukan wasit 5. Setelah pesilat meninggalkan gelanggang, wasit turun dari gelanggang
pads kolom pelanggaran dengan angka teguran I (-1), teguran II (- dan melaporkan pads ketua pertandingan bahwa tugas telah selesai.
2), peringatan 1(-5), dan peringatan II (-10).
c. Selesai babak 1, jumlah hasil nilai segera dihitung. Jumlah nilai serangan LATIHAN
dikurangi jumlah nilai pelanggaran.
d. Setelah babak III selesai, jumlahlah hasil-hasil tiap babak pads kolom Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di alas,
jumlah. Teliti jumlah nilai tersebut dan tulis nama pemenang dan jenis
kerjakanlah latihan berikut!
kemenangannya, nama juri, dan tanda tangani.
9. Setelah semua selesai, juri siap untuk menanti tanda pelaksanaan 1) Jelaskan pedoman pelaksanaan tugas wasit/juri dalam pertandingan
keputusan pemenang dengan menghadap ke arah gelanggang. pencak silat!
h. Setelah ketua pertandingan membunyikan peluit, juri mengangkat tanda 2) Jelaskan cara-cara menentukan kemenangan dalam pertandingan pencak
yang menunjukkan pesilat yang menang (pads tangan kiri bendera merah silat!
dan kanan biru). 0) Jelaskan bagaimana cara-cara memberi nilai dalam pertandingan pencak
silat!
F. TATA CARA PENENTUAN PEMENANG
Petunjuk Jawaban Latihan
Satu orang masit dan 5 orang juri adalah pelaksana perwasitan sampai
pads penentuan hasil kemenangan, mereka memimpin pertandingan sesuai 1) Untuk menjawab soal ini silakan Anda menjelaskan pengalaman tugas
dengn ketentuan-ketentuan yang diatur dalam peraturan pertandingan. Untuk juri dan wasit.
penentuan kemenangan yang terjadi dalam keadaan pertandingan Pedoman pelaksanaan tugas wasit terdiri dari:
berlangsung penuh tiga babak, maka pelaksanaan tata cara penentuan 1) sikap atau penampilan wasit;
kemenangannya adalah sebagai berikut: 2) larangan wasit;
1. Setelah babak III berakhir, juri diberi kesempatan 5 menit untuk 3) tata cara di dalam gelanggang;
menyelesaikan pekerjaannya, kemudian siap untuk menanti keputusan 4) pelaksanaan perwasitan;
pemenang. 5) posisi wasit;
6) aba-aba dan isarat tangan;
5.40 PENCAK SILAT * UL 5.41
• PORA2520/MOD 5

7) cara-cara memisah; 0. bijaksana


8) cara memberi teguran dan peringatan; C. tidak memihak
9) cara menghitung;
10) cara memberi keputusan; 3) Ketentuan bertanding, meliputi pengertian-pengertian di bawah ini,
2) Dalam menentukan pemenang pads pertandingan pencak silat kecuali ....
dilakukan setelah babak III berakhir dengan melibatkan wasit, ketua A. aba-aba yang digunakan
pertandingan dan protokol. B. penilaian yang digunakan.
C. sasaran.
3) Untuk menjawab soal nomor tiga silakan Anda mengingat kembali D. ketentuan hukuman
pads pedoman pelaksanaan tugas juri tentang cara menilai.
4) Landasan pertandingan pencak silat sebagai berikut, kecuali ....
A. jiwa dan norms olahraga
RANGKUMAN B. sportifitas
C. tidak mencederai lawan
Wasit merupakan tempat untuk berlindung bagi para pesilat yang D. semangat pantang mundur
bertanding. Pesilat akan merasa aman dalam pertandingan jika dipimpin
5) Pesilat dinyatakan menang angka, jika, kecuali ....
oleh wasit yang paham betul tentang peraturan pertandingan. Wasit
A. skor gabungan tiap babak lebih tinggi dari lawannya
harus dapat memutuskan secara adil hukuman bagi pelanggaran yang
B. pengurangan nilai akibat hukuman lebih rendah dari lawannya
diperbuat oleh pesilat. Sebagai pemimpin, wasit harus berwibawa di
depan para pesilat dalam memimpin jalannya pertandingan. 0. angkanya lebih rendah dari lawannya
Wasit/juri harus memahami peraturan pertandingan dan pedoman A. angkanya lebih tinggi dari lawannya
pelaksanaan wasit/juri dengan baik, keputusan kemenangan, tata cara
6) Semua adalah aba-aba yang digunakan wasit, kecuali ....
membuka atau menutup pertandingan. Wasit yang baik adalah wasit
yang dapat mengarahkan, pertandingan, sehingga dapat berjalan dan A. bersedia
berkembang sesuai dengan prinsip-prinsip kaidah bertanding. B. pasang
C. mulai
D. stop
TES FORMATIF 2
7) Semua bentuk-bentuk sangsi atas pelanggaran yang dilakukan pesilat,
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! kecuali ....
A. pembinaan
1) Dalam memberikan keputusan, wasit selalu berpatokan pads kaidah - B. teguran
kaidah pencak silat, yaitu .... C. peringatan
A. sikap pasang, langkah, serang-bela, sikap, pasang D. diskualifikasi
B. sikap pasang, serang-bela, langkah, sikap pasang
C. sikap pasang, serang-bela, sikap pasang, langkah 8) Sikap, yang g tidak patut dimiliki oleh seorang juri pencak silat adalah
0. sikap, pasang, langkah, sikap pasang, serang bela. A. bertindak adil dan tidak hanyut pads emosinya
B. bersikap sopan, santun, dan hormat kepada lingkungan pertandingan
2) Semua ini merupakan sikap wasit yang memberikan kesan dan pengaruh, C. mempercayai kepemimpinan wasit
kecuali .... D. bersikat tenang dan tidak tergesa-gesa
A. rasa aman bagi pesilat
B. disegani
5.43

5.42 PENCAK SILAr 9 • PORA2520/M0DUL 5

Kunci Jawaban Tes Formatif


9) Di bawah ini teknik-teknik pesilat yang akan dinilai juri, kecuali ....
A. belaan yang masuk
Tes Formatif 2
0. belaan yang disusul serangan yang masuk Tes Formatif I
A. jatuhan yang berhasil 1) A 1) A
B. tendangan yang masuk. 2) D 0) B
10) Semua termasuk togas-togas juri, kecuali .... 3) B 1) B
4) B 2) D
A. mencatat serangan yang masuk
B. mencatat pelanggaran yang dilakukan 5) B 3) C
6) D 4) D
C. menjumlah
tiap babak i nilai
7) A 5) A
D. memberikan kemenangan pads pesilat 0) B
0) B
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang 1) B 1) A
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. 2) C 2) D
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Tingkat penguasaan – Jumlah Jawaban yang Benar X100%


Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
4p
PENCAK SILAT 0

Daftar Pustaka
.i

Dirjen PLSPO. (1981), Bahan Pengajaran Penataran, Penatar


Utama Olahraga Pencak Silat. Bogor: Dep. P dan K. 1194
PB. IPSI. (1999). Penjelasan Peraturan Pertandingan Pencak Silat Antar
Bangsa. Jakarta: Hasil Keputusan Munas X 1999.

PERSILAT. (1996). Bahan Penataran Pencak Silat untuk Wasit dan Juri
Internasional. Jakarta: PB. IPSI.

Saleh, Mochamad. (1986). Beladiri dan Metodik. Jakarta:


Universitas Terbuka. Pi[

Sumarno, dkk. (2003). Olahraga Pilihat H (Renang dan Pencak silat). odul lnr~
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Pertandi
dari Persekutul
PB. I P S I . ( 1 9 9 9 ) . Penjelasan Peraturan Pertandingan Pencak Silat ini akan beri
Antarhangsa. Jakarta: Hasil Keputusan Munas X 1999. peraturan pen;
memiliki perl' i
Selain itu jugs,
pencak silat, bi
Modul ini
alur pernikiru
belajarnya. Sl
mempelajari di
melihat ketel
penyelenggarAl
diharapkan An
jenis-jenis keju
1 Diharapka
2 Diharapka
bertaraf to
3 Lebih jaul
jenis pert
maupun tj

Anda mungkin juga menyukai