disekitarnya.
2.Dapat menjangkau Penderita.
3.Mengenali & mengatasi masalah yang
mengancam nyawa.
4.Meminta bantuan / rujukan
5.Memberikan pertolongan secara
• Jujur dan bertanggung jawab.
• Berlaku Profesional.
• Kematangan emosi.
• Kemampuan bersosialisasi.
• Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.
• Kondisi fisik baik.
• Mempunyai rasa bangga.
1. Penilaian keadaan
a. Bagaimana kondisi pada saat itu ?
b. Kemungkinan apa yang akan terjadi ?
c. Bagaimana mengatasinya ?
2. Penilaian dini
a. Kesan umum (kasus medis/trauma)
b. Memeriksa kesadaran (rumus : ASNT)
c. Memastikan jalan nafas (buka jalan nafas)
- jaw trust manufer
- ADTD (angkat dagu tekan dahi)
d. Menilai jalan nafas (LDR)
-lihat
-dengar
-rasakan
e. Penilaian denyut nadi
- karotis /leher (sadar)
- radialis /lengan (tidak sadar)
f. Hubungi bantuan
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala, leher, dada, punggung, perut, panggul,
anggota gerak atas, anggota gerak bawah
b. RUMUS : PLNB
-Perubahan
-luka terbuka
-nyeri tekan
-Bengkak
4. Pemeriksaan denyut nadi
a. Pemeriksaan dilakukan selama 15
detik,
Hasilnya dikalikan 4
b. Dewasa 60-90 detik/menit
5. Pemeriksaan pernafasan
a. Dewasa 12-20x /menit
6. suhu
a. Suhu normal lebih dari
35 derajat celcius
1. K = Keluhan utama
2. O = Obat-obatan
2. Pengangkutan 2 orang
3. Pengangkutan 1 orang
Jika dalam penilaian dini penolong menemukan
Gangguan pada salah satu dari komponen :
Tersumbatnya jalan nafas,Tidak ditemukan
adanya nafas dan nadi maka Penolong harus
melakukan tindakan yang dikenal dengan
Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP harus dimulai sesegera mungkin.
Tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga
Komponen ABC.
Airway control ( Penguasaan jalan nafas )
Frekuensi pernafasan :
Dewasa : 10 –12 X / menit, masing-masing 1,5 - 2detik
Anak ( 1-8 th ) : 20 X / menit, masing-masing 1 – 1,5 detik
Bayi (0-1 th) : lebih dari 20 X /menit, masing-masing 1 – 1,5 detik
Bayi baru lahir : 40 X/ menit, masing-masing 1 – 1,5 detik
Circulatory Support
Arteri brakialis
Brachial artery
Arteri femuralis
Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah, dll.
Penyebab :
a. latihan peregangan tak cukup
b. Teregang melampaui kemampuan
c. Gerakan yang tak benar
Penyebab :
Karena sendi teregang melebihi batas normal.
Gambar Macam-Macam Bidai
Pertolongan Pertama
Cedera Sistem Otot Rangka :
Pembidaian untuk
Cedera Alat Gerak Atas
1. Keracunan
2. Gangguan Kesadaran (Perubahan Status
Mental) / pingsan
3. Gangguan Akibat Perubahan Lingkungan
/paparan panas
4. hipotermia
5. Lain-lain