Anda di halaman 1dari 53

1.

JELASKAN APA YANG DIMAKSUD


DENGAN PERTOLONGAN PERTAMA ?
2. APAKAH ANDA PERNAH MENOLONG
ORANG YANG TERLUKA, JELASKAN
DAN PRAKTEKAN APA YANG ANDA
LAKUKAN PADA SAAT ITU ?
Pemberian pertolongan
segera kepada
penderita sakit atau
cedera / kecelakaan
yang memerlukan
penangan medis dasar.
Tindakan perawatan
berdasarkan ilmu
kedokteran yang dapat
dimiliki oleh awam atau
awam yang terlatih
secara khusus.
Adalah : Penolong yang
pertama kali tiba ditempat
kejadian, yang memiliki
kemampuan dan terlatih
dalam penanganan medis
dasar
  Dasar Hukum ;
1. Pasal 531 KUH Pidana :
“ Barang siapa menyaksikan sendiri ada
orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai
memberikan atau mengadakan pertolongan
kepadanya sedang pertolongan itu dapat
diberikannya atau diadakannya dengan tidak
akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau
orang lain akan kena bahaya dihukum
kurungan selama-lamanya tiga bulan atau
denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-. Jika
orang yang perlu ditolong itu mati, diancam
dengan : KUHP 45, 165,187, 304, 478, 525,
566 “.
1.Menjaga keselamatan diri, Orang
lain,Penderita dan Orang

disekitarnya.
2.Dapat menjangkau Penderita.
3.Mengenali & mengatasi masalah yang
mengancam nyawa.
4.Meminta bantuan / rujukan
5.Memberikan pertolongan secara
• Jujur dan bertanggung jawab.
• Berlaku Profesional.
• Kematangan emosi.
• Kemampuan bersosialisasi.
• Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi PMI.
• Kondisi fisik baik.
• Mempunyai rasa bangga.
1. Penilaian keadaan
a. Bagaimana kondisi pada saat itu ?
b. Kemungkinan apa yang akan terjadi ?
c. Bagaimana mengatasinya ?
2. Penilaian dini
a. Kesan umum (kasus medis/trauma)
b. Memeriksa kesadaran (rumus : ASNT)
c. Memastikan jalan nafas (buka jalan nafas)
- jaw trust manufer
- ADTD (angkat dagu tekan dahi)
d. Menilai jalan nafas (LDR)
-lihat
-dengar
-rasakan
e. Penilaian denyut nadi
- karotis /leher (sadar)
- radialis /lengan (tidak sadar)
f. Hubungi bantuan
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala, leher, dada, punggung, perut, panggul,
anggota gerak atas, anggota gerak bawah
b. RUMUS : PLNB
-Perubahan
-luka terbuka
-nyeri tekan
-Bengkak
4. Pemeriksaan denyut nadi
a. Pemeriksaan dilakukan selama 15
detik,
Hasilnya dikalikan 4
b. Dewasa 60-90 detik/menit
5. Pemeriksaan pernafasan
a. Dewasa 12-20x /menit

6. suhu
a. Suhu normal lebih dari
35 derajat celcius
1. K = Keluhan utama

2. O = Obat-obatan

3. M = makanan dan minuman

4. P = penyakit yang diderita

5. A = Alergi yang dialami

6. K = kejadian sebelum kecelakaan


1. Pengangkutan 3 orang

2. Pengangkutan 2 orang

3. Pengangkutan 1 orang
Jika dalam penilaian dini penolong menemukan
Gangguan pada salah satu dari komponen :
Tersumbatnya jalan nafas,Tidak ditemukan
adanya nafas dan nadi maka Penolong harus
melakukan tindakan yang dikenal dengan
Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP harus dimulai sesegera mungkin.
Tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga
Komponen ABC.
Airway control ( Penguasaan jalan nafas )

ANGKAT DAGU TEKAN DAHI PERASAT PENDORONGAN


RAHANG BAWAH
Breathing Support ( Bantuan Pernafasan )

Frekuensi pernafasan :
Dewasa : 10 –12 X / menit, masing-masing 1,5 - 2detik
Anak ( 1-8 th ) : 20 X / menit, masing-masing 1 – 1,5 detik
Bayi (0-1 th) : lebih dari 20 X /menit, masing-masing 1 – 1,5 detik
Bayi baru lahir : 40 X/ menit, masing-masing 1 – 1,5 detik
Circulatory Support

Dewasa Anak - anak Bayi


Jumlah penekanan (Rasio) : Kedalaman Penekanan :
Dewasa : 30 : 2 (5 siklus) Dewasa : 4 – 5 cm
Anak-anak : 30 : 2 (5 siklus) Anak-anak : 3 – 4 cm
Bayi : 30 : 2 (5 siklus) Bayi : 1,5 – 2,5 cm
Kapan RJP tidak dilakukan ?
• Lebam Mayat
• Kaku mayat
• Pembusukan
• Luka yang mematikan
• Penyakit Kronis
• Bayi yang mati dalam kandungan

Efek Samping/komplikasi dari RJP :

• Patah tulang dada


• Pneumotorax (bocornya paru-paru)
• Hemotorax (perdarahan dlm paru-
paru/rongga dada
• Robekan atau memar paru
• Robekan pada hati
Tindakan RJP dapat dihentikan
apabila :
• Penderita pulih kembali
• Penolong kelelahan
• Diambil alih oleh tenaga yang sama atau
yang lebih terlatih
• Jika ada tanda pasti mati, tidak usah
lakukan RJP
Terjadi akibat rusaknya
dinding pembuluh
darah yang dapat
disebabkan oleh ruda paksa
( trauma ) atau penyakit.
Perdarahan yang tampak
/ terlihat jelas keluar
dari luka terbuka.

Biasanya tak terlihat


dan kulit tampak rusak,
kadang-kadang terlihat
dibawah permukaan kulit
berupa memar.
Perlindungan terhadap Infeksi
pada penangan perdarahan :
1. Gunakan APD
2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata,
makanan sewaktu memberi perawatan.
3. Buang bahan yang telah ternoda.
Teknik Mengendalikan Perdarahan Luar

1. Tekan langsung tepat diatas luka dengan penutup luka.


Umumnya perdarahan akan berhenti ± 5 s.d.15 menit. Jika
perdarahan belum berhenti, tambahkan penutup luka tanpa
melepas penutup luka sebelumnya.
2. Tinggikan daerah cedera lebih tinggi dari jantung. (biasanya
hanya pada cedera alat gerak saja).
3. Tekan Pada Titik Tekan : menekan pembuluh nadi diantara
luka dengan jantung.
Posisi Titik Tekan
Arteri Temporalis

Arteri brakialis

Brachial artery
Arteri femuralis

Arteri jaringan lutut


Femoral artery
TORNIKET HANYA DIPAKAI SEBAGAI USAHA TERAKHIR DALAM
PENANGANAN PERDARAHAN
1. Pada perdarahan besar :
a. Tutup langsung luka
b. Pertahankan dan tekan cukup kuat.
c. Rawat luka setelah perdarahan terkendali.

2. Pada Perdarahan ringan atau terkendali


a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka
b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Jangan melepas penutup luka atau balutan pertama.
a. Baringkan & Istirahatkan penderita
b.Buka jalan nafas & pertahankan
c. Perawatan Syok jika ada
d. Periksa berkala pernapasan & denyut nadi
e. Jangan beri makan & minum
f. Rawat cedera lain
g. Beri O2 & Rujuk
Gejala dan tanda :
1. Terjadi perubahan bentuk
2. Daerah yang patah nyeri & kaku saat ditekan
3. Bengkak disertai memar
4. Terjadi gangguan fungsi gerak
5. Terdengar suara berderik
6. Mungkin terlihat bagian yang patah
Patah Tulang
• Patah Tulang tertutup.
Tidak ada luka ,
permukaan kulit utuh,
Fragmen tulang tidak
berhubungan dengan
udara luar.
• Patah tulang terbuka.
Ada luka terbuka, kulit
di atas/dekat bagian
yang patah rusak,
fragmen tulang
mungkin terlihat atau
menonjol keluar.
A.Terkilir Sendi ( Sprain )
Robeknya / putusnya jaringan ikat
sekitar sendi teregang melebihi
batas normal.

Penyebab :
Terpeleset, gerakan yang salah, dll.

Gejala & Tanda :


1. Nyeri & bengkak
2. Nyeri tekan
3. Warna kulit merah kebiruan
B. Terkilir Otot ( Strain )
Robeknya jaringan otot pada bagian
tendon (ekor otot ).

Penyebab :
a. latihan peregangan tak cukup
b. Teregang melampaui kemampuan
c. Gerakan yang tak benar

Gejala & Tanda :


1. Nyeri yang tajam dan mendadak
2. Nyeri menyebar keluar dengan kejang
3. Bengkak
Pengertian :
Keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi.

Penyebab :
Karena sendi teregang melebihi batas normal.
Gambar Macam-Macam Bidai
Pertolongan Pertama
Cedera Sistem Otot Rangka :
Pembidaian untuk
Cedera Alat Gerak Atas

Fraktur Lengan Atas Fraktur Lengan Bawah

Fraktur Jari Tangan Cedera Bahu


Dislokasi/Fraktur Siku
Pembidaian untuk
Cedera Alat Gerak Bawah

Fraktur Tungkai Atas Fraktur Tungkai Bawah

Cedera Lutut Cedera Pergelangan Kaki


Penanganan Terkilir :

1. Letakan penderita dalam posisi yang nyaman,


istirahatkan bagian yang cedera.
2. Tinggikan daerah yang cedera.
3. Beri kompres dingin, maksimum selama 30 menit,
ulangi setiap jam bila perlu.
4. Balut tekan dan tetap tinggikan.
5. Bila ragu rawat sebagai patah tulang.
6. Rujuk kefasilitas kesehatan
Gejala dan Tanda Umum
• Perubahan yang tidak normal dari tanda
vital sudah mengarah pada kedaruratan
medis
• Bervariasi sesuai dengan sistem yang
terganggu :
demam, nyeri, mual muntah, BAB
berlebih,sesak nafas, kejang, lumpuh, dan
lainnya
Tugas Penolong Pertama
• Mengenali kedaruratannya sedini mungkin
dengan :
– Wawancara (anamnesa)
– Penilaian (pemeriksaan)
– Tatalaksana sesuai hasil penilaian dan sesuai
kewenangan
Tatalaksana Secara Umum
• Tenangkan korban, jangan panik
• Jangan tinggalkan sendiri
• Hentikan semua kegiatan korban
• Airway
• Kendorkan pakaian
• Jangan beri makan & minum
• Bawa ke RS
Pembagian Gangguan Medis

1. Keracunan
2. Gangguan Kesadaran (Perubahan Status
Mental) / pingsan
3. Gangguan Akibat Perubahan Lingkungan
/paparan panas
4. hipotermia
5. Lain-lain

Anda mungkin juga menyukai