Anda di halaman 1dari 4

1.

Acara/Program : Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT)


Waktu : Setiap Minggu, Tanggal 13, 20, 27 Agustus 2017
Tempat : Kebun KWT Huntap Gondang III
Penanggungjawab : Arif Romli

Deskripsi:
Pertanian merupakan sektor yang masih menjadi tumpuan masyarakat di
Indonesia terutama bagi masyarakat pedesaan. Kemandirian masyarakat desa
dan ketersediaan lahan yang relatif cukup luas menjadi modal penting dalam
pengembangan sumber daya yang ada, baik itu sumberdaya manusia maupun
sumber daya alamnya. Masyarakat pedesaan relatif masih menganut asas
gotong royong dalam setiap kegiatan sehari-hari, terutama bagi ibu-ibu yang
lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah sehingga membuat kedekatan
antar ibu-ibu suatu desa menjadi terjalin erat. Potensi kerjasama yang terjalin
antar wanita yang ada di suatu desa ini dapat dijadikan modal untuk
membentuk suatu perkumpulan yang dapat membuat wanita menjadi mandiri
dengan mengedepankan kepentingan social dan memiliki nilai ekonomis.
Kelompok wanita tani (KWT) merupakan kelompok yang dimiliki oleh
dusun Gungan-Serodokan yang bertempat di Huntap Gondang III. Kelompok
ini sudah berdiri sejak awal masyarakat Gungan-Serodokan di relokasi ke
Huntap Gondang III. Dengan berdirinya kelompok wanita tani ini, masyarakat
terutama wanita yang dibantu beberapa pria menjadi lebih mandiri dalam
memenuhi kebutuhan pangan maupun sayur mayur. Jenis komoditas yang
ditanam beragam, mulai dari singkong, cabai, umbi jalar.
Keadaan masyarakat Huntap Gondang III yang terletak jauh dari
masyarakat Huntap Dongkelsari membuat masyarakat makin enggan dalam
mengelola kebun yang memang sudah disediakan oleh dusun. Rusaknya
fasilitas plang KWT, banyaknya gulma yang tumbuh dan sedikitnya
komoditas yang ditanam membuat kebun KWT ini menjadi tidak terawatt dan
berkesan ditinggalkan begitu saja.
Melalu kegiatan “Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT),
masyarakat dapat tergerak kembali untuk memberikan perawatan pada kebun
KWT tersebut seperti pembersihan gulma, pembuatan bedengan, pemasangan
mulsa, penyiraman dan pemupukan secara teratur, penambahan luasan tanam
maupun menanam komoditas yang bernilai ekonomis tinggi seperti cabai serta
penggantian plang KWT yang termasuk struktur kepengurusan KWT
didalamnya. Hal ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tetap
mandiri dan gotong royong dalam menjaga dan merawat kebun KWT secara
professional maupun kekeluargaan.
A. Program Bantu.
1) Acara/Program : Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani
a. Analisis Masalah dan Pelaksanaan Program
Pemberdayaan kelompok wanita tani memiliki analisis
masalah dan pelaksanaan yang bertujuan yakni:
1.) Kelompok wanita tani dapat membantu perekonomian
keluarga dengan mengutamakan produk pangan sendiri.
2.) Meningkatkan jiwa gotong-royong antar warga sehingga
menciptakan masyarakat yang rukun.
3.) Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk yang
sehat karena merupakan produk yang ditanam sendiri.
b. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
 Faktor Pendukung
1) Menjadi wadah masyarakat Huntap Gondang III
agar lebih mandiri secara social maupun ekonomi.
2) Wanita tani di Huntap Gondang III mayoritas
merupakan petani di dusun lamanya.
3) Kelompok wanita tani Gondang III menjadi contoh
jika bencana bukanlah penghalang untuk tetap
hidup mandiri tanpa bergantung pada orang lain
maupun pemerintah.
 Faktor Penghambat
1) Tidak semua masyarakat yang masuk dalam
kepengurusan ikut aktif terlibat di lapangan.
2) Terpencarnya lokasi rumah warga menjadikan
masyarakat yang menjadi kelompok KWT
Gondang III sulit dikoordinasikan oleh pengurus
tetapnya.
c. Rencana Tindak Lanjut.
1) Membuat kepengurusan samapai pada tingkat
divisi-divisi.
2) Membuat media pemasaran yang dapat mencakup
lingkup desa atau kecamatan.
3) Dilakukannya manajemen agribisnis yang serius,
agar dapat diketahui rincian biaya secara jelas.
4) Pembukaan lahan baru dikarenakan lahan yang
sekarang cukup kecil karena dibagi dengan
kelompok peternakan.

Anda mungkin juga menyukai