GAWAT DARURAT
E. ENVIRONMENT
Korban datang dalam kondisi basah segera
keringkan dan selimuti dengan selimut kering
• Survei Sekunder
-periksa kepala dan leher
-periksa dada
-periksa perut
-periksa tulang belakang
-periksa pelvis / genetalia
-periksa alat gerak atas & bawah
LUKA BAKAR
• Nyeri hebat
• Kehilangan cairan,plasma,panas tubuh
• Hawa panas terhisap masuk paru
Penggolongan:
Derajat 1: lapisan atas kulit ari;merah gelap
Derajat 2: lapisan kulit ari & lapisan bawahnya;paling
sakit,melepuh,bengkak
Derajat 3: lapisan tidak terbatas bisa sampai tulang;gosong
dan mati rasa
Penanganan awal: siram air (jangan air es); aliri dengan air
mengalir
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
• Macam cedera: patah tulang,dislokasi,sprain (terkilir sendi),dan
strain (terkilir otot)
• Dugaan patah tulang: bila bengkak,nyeri,Instabilitas,Krepitasi (suara
berderak)
• Tolong dengan Pembidaian: nilai gerak sensasi sirkulasi,jangan
reposisi,harus melewati dua sendi,dan ikatan tidak boleh terlalu
keras maupun kendor
• Patah tulang terbuka bersifat cito (golden period 6 jam)
• Dislokasi (cerai sendi) bersifat cito seperti patah tulang terbuka
• Terkilir sendi dan otot: lakukan RICE
*Rest (istirahatkan)
*Ice (kompres dingin minimal 30 menit)
*Compression (balut tekan)
*Elevation (ditinggikan)
CEDERA KEPALA
• Cek pupil (manik mata) dengan senter
bandingkan diameter kiri dan kanan ;bila tidak
sama segera rujuk ke RS yang besar (bedah
saraf)
• Kenali tanda battle sign,racoon
eyes,Rhinorrhea,dan Otorrhea
• Pasien trauma kepala harus dicurigai juga
mengalami trauma tulang leher sampai
terbukti tidak demikian
Penanganan:
-Posisikan korban terlentang lurus ;bila muntah
miringkan kepala (hati-hati leher)
-Pasang penyangga leher bila ada
-Balut perdarahan
-Beri oksigen
CEDERA LEHER
• Gejala: kelainan bentuk,ada memar leher,sukar
bicara,serak,tengggorokan bengkok,krepitasi
leher
Penanganan:
-Balut luka
-Beri oksigen
-Pasang penyangga leher dan bantal pasir kiri kanan
kepala
-Mobilisasi dengan in-line
Perhatian:
*Jangan memindahkan/membawa pasien
dengan dugaan trauma tulang leher pada
posisi duduk atau tengkurap
*Jangan memberi bantal,jangan mengangkat
leher
CEDERA SPINAL (CEDERA TULANG
LEHER SAMPAI EKOR)
• Gejala: kelumpuhan alat gerak,gangguan
persarafan,hilangnya kendali BAK dan BAB
Penanganan:
-Beri oksigen
-Pasien hanya boleh dibalik atau dimiringkan
dengan log rolling
-Imobilisasi dengan in-line
-Transportasi: posisi netral dengan papan spinal
CEDERA DADA
• Gejala: sukar bernafas,sesak,nyeri saat
bernafas,nyeri dada
Penanganan:
-Beri oksigen
-Balut luka;plester lebar dengan elastik bandage
-Posisikan pasien dengan nyaman
CEDERA PERUT
• Gejala: pucat dan nyeri perut akibat
benturan/tusukan
Penanganan:
-Tidak boleh mengangkat perut akibat benturan
-Kompres es/semprot ethyl chloride
-Luka terbuka : tutup dengan kasa steril dan
diperban bila ada yang menancap pertahankan
jangan dicabut
-Rujuk segera ke RS
PENANGANAN LUKA TERBUKA
-Bersihkan luka dengan air bersih mengalir
-Tutup luka dengan kasa steril/kain bersih lalu
dibalut
-Posisi syok bila perlu
PENANGANAN LUKA DENGAN BENDA
MENANCAP
Ingat: RICE !!
PENANGANAN TRAUMA PADA MATA
-Jangan tekan langsung pada mata
-Jangan bersihkan apalagi digosok
-Jangan dicabut bila ada benda yang menancap
-Jangan masukkan kembali bola mata yang
keluar
-Kurangi gerakan bola mata
-Tutup mata yang sakit segera bawa ke RS
PENANGANAN MIMISAN
-Duduk dan majukan badan sedikit ke depan
-Nafas lewat mulut
-Tekan dibawah tulang hidung 15 menit
-Bisa dibantu kompres es dalam kain tipis untuk
mempersempit pembuluh darah
PENANGANAN SHOCK
-Amankan pasien; tidur tungkai ditinggikan
-Longgarkan pakaian dengan suhu tetap hangat
-Pertahankan jalan nafas ; beri oksigen
-Kontrol dan rawat luka
-Jangan beri makan dan minum
-Catatan bila pingsan: beri rangsangan nyeri dan
bau yang menyengat (misal: amoniak)
-Rujuk ke RS
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
• Indikasi: 1. korban gasping & sirkulasi masih ada
2. korban tak nafas & tak ada sirkulasi
• Urutan RJP:
1. cek respon/kesadaran
2. teriak minta tolong (berharap AED)
3. Cek nadi
4. RJP C-A-B yaitu: pijat jantung 30 kali (C) ,buka
jalan nafas (A), nafas bantuan 2 kali (B)
5. Cek tiap 2 menit (5 siklus)
PROTOKOL AED
1. Hidupkan AED tekan on
2. Pasang bantalan elektroda di dada pasien
3. Jangan kontak langsung dengan pasien saat
analisis dan saat shock
4. Peringatkan diri sendiri dan sekitar
5. Tekan tombol shock bila memerintahkan
kejut listrik atau RJP 5 siklus jika tidak indikasi
SERANGAN JANTUNG
• Gejala: nyeri dada seperti ditindih benda berat
seringkali menyebar ke lengan dan leher,sulit
nafas,bibir kulit kuku jari menjadi kebiruan
Penanganan:
-Segera panggil ambulans/bawa ke RS
-Pasien dalam posisi setengah duduk gunakan
bantal untuk mengganjal;longgarkan baju
-Beri oksigen bila ada
-lakukan RJP bila ada henti jantung
SAWAN/EPILEPSI
• Gejala: pergerakan tersentak-sentak dan
kuat,tubuh kaku,kesulitan bernafas,wajah
kebiru-biruan,bola mata berputar2,gigi
bergeretak,dan mulut berbusa
Penanganan:
-Amankan pasien dari bahaya
-Baringkan korban secara menyamping;jangan
menahannya dan longgarkan bajunya
STROKE
• Gejala: tidak sadarkan diri,pernafasan
berat,wajah metot,lumpuh separo
tubuh,bicara pelo sampai tak bisa berbicara
Penanganan:
-Terlentang dengan kepala diberi bantal
-beri oksigen bila ada
-jika muntah miringkan kepala korban
-jangan diberi makan atau minum