Anda di halaman 1dari 50

INITIAL ASSESSMENT &

BASIC LIFE SUPPORT


Gimana ya???
SCENE SURVEY
1. Keamanan diri
“Jangan panik!”
Minta bantuan
2. Keamanan lingkungan
3. Keamanan penderita
“APAKAH KAMU BAIK-BAIK
SAJA?”
“SIAPA NAMANYA?”
“COBA BUKA MATA”
PRIMARY SURVEY
A Airway (Jalan Nafas)
B Breathing (Pernapasan)
C
Circulation (Aliran Darah)
Jangan Menggerakkan Kepala/Leher
Jika Terdapat Tanda Cedera Kepala/Leher
AIRWAY
Penderita Sadar
Berbicara dengan suara jelas  Jalan Nafas Aman

Penderita Tidak Sadar


Look, Listen and Feel
Lihat, Dengar, dan Rasakan
GANGGUAN JALAN NAFAS
DISEBABKAN
1. Sumbatan Total
Benda Padat

2. Sumbatan Parsial
Cairan, Pangkal Lidah Jatuh
PENGELOLAAN JALAN NAFAS
Jaw Thrust Chin Lift
PENGELOLAAN JALAN NAFAS
Back blow/Back Slaps
Tepuk Punggung
Abdominal Thrust
Tekan Perut
Chest Thrust
Tekan Dada
PENGELOLAAN JALAN NAFAS
BREATHING
Inspeksi : Gerak napas, Jumlah
napas, Warna, luka dada.
Palpasi : patah tulang iga, sensasi
pasir
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara napas dan
tambahan
CIRCULATION
Nilai :
Periksa Perdarahan
Raba suhu akral (Jari dan Telapak)
Lihat warna akral
Capillary refill time (pencet ujung jari/kuku)
Denyut jantung/nadi
MERABA DENYUT NADI
AWAS SHOCK!
TANDA-TANDA SHOCK
1. Akral Dingin- BERKERINGAT
2. Akral Sianosis (Biru)
3. Capillary Refil time Melambat
4. Denyut Jantung/Nadi Melemah – Tidak Teraba
SHOCK POSITION
SHOCK POSITION
SECONDARY SURVEY
Head to Toe Examination
• Bentuk
• Luka
• Sakit (nyeri +/-)
LOAD AND GO
Penting untuk mempersiapkan pasien untuk di transportasi ke tempat yang
lebih ahli
Jika usaha bantuan napas tidak berhasil, siap-
siap melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
INDIKASI DILAKAKUKAN RJP
Tidak ada tanda sirkulasi  denyut nadi tidak teraba  Henti Jantung,
Henti Napas

Kematian klinis mungkin masih dapat diubah menjadi hidup kembali


bila dilakukan RJP
SEBELUM MELAKUKAN RJP
Tentukan Penderita tidak sadar
Tentukan Penderita tidak bernafas
Tentukan nadi tidak teraba
POSISI RJP
Paha terluar setinggi Bahu
Tangan lurus, tidak tertekuk.
Tekanan menggunakan berat badan.
POSISI RJP
RJP UNTUK ORANG DEWASA
Kombinasi pemijatan jantung dan Dalamnya kompresi 5-6 cm,
nafas buatan
Laju penekanan dada : 100–120 x/menit
Penderita & penolong harus dalam
Lama ventilasi : 1,5 – 2 detik
posisi yg tepat
Lokasi mencari nadi : Arteri karotis
RJP sendiri : 30 penekanan, 2 tiupan
RJP berdua : 30 penekanan, 2 tiupan
INDIKASI RJP DIHENTIKAN
1. Penderita telah bernapas spontan
2. Pertolongan telah > 30 menit
3. Telah datang penolong yang lebih ahli
4. Penolong kelelahan
LUKA Hilang atau rusaknya
sebagian jaringan tubuh.
PENANGANAN UMUM LUKA
Jauhkan korban dari sumber bahaya
Kontrol ABC
Perdarahan  bebat tekan
Bersihkan semua kotoran
Tutup secara steril
Rujuk jika perlu
LUKA LECET
Penanganan :
• Kontrol ABC
• Bersihkan daerah sekitarnya
• Beri antiseptik secukupnya
• Pasang perban jika sepertinya dapat
mengering.
LUKA ROBEK
Penanganan :
• Kontrol ABC
• Pendarahan dihentikan dengan
ditekan.
• Bersihkan luka (pecahan-pecahan
benda penyebab luka) dan beri
antiseptik
• Balut tekan kembali jika perlu.
LUKA TUSUK
Penanganan :
• Kontrol ABC
• Apabila masih terdapat benda tajam pada
luka tersebut sebaiknya jangan dicabut!!
• Lakukan penekanan disekitar benda tersebut
bila terdapat pendarahan sekaligus untuk
mempertahankan posisi benda tajam yang
masih tertancap.
• Rujuk ke PKM/RS terdekat
GIGITAN ULAR
Tidak semua ular berbisa, akan tetapi karena hidup pasien tergantung
pada ketetapan diagnosis, maka pada keadaan yang meragukan
ambillah sikap menganggap setiap gigitan ular tersebut berbisa.
Gigitan ular berbisa sangat berbahaya; 11% penderita akan meninggal
dunia akibat bisa ular yang dapat bersifat hematotoksik, neurotoksik,
atau histaminik.
PENANGANAN GIGITAN ULAR

Periksa A, B, C (bila tidak ada) RJP


Tekan pada tempat gigitan
Tenangkan korban & suruh istirahat
Bila yg digigit anggota badan, balut dengan pembalut
gulung, yg menekan diatas gigitan
Jangan gerakkan anggota badan & posisikan lebih rendah
dari jantung
Rujuk ke rumah sakit
Penanganan yg salah
Penanganan yg tepat
PATAH TULANG
(FRAKTUR)

Nyeri tekan
Krepitasi
Kelainan bentuk
Perdarahan
PENANGANAN PATAH TULANG
Mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri
Mencegah gerakan patah tulang yang dapat mengakibatkan kerusakan
jaringan lunak sekitarnya seperti: pembuluh darah, otot, saraf dan
lainnya  Bidai
BIDAI
STRAIN DAN SPRAIN
Strain  Teregangnya otot dan tendon
Sprain  Teregangnya ligamen
Prinsip penanganan:
Rest
Ice
Compression
Elevation
ASMA BRONCHIAL

• Terjadi penyempitan jalan nafas yang karena berbagai macam


rangsangan
• Terdapat keluhan sesak napas, mengi, dada terasa berat atau
tertekan, batuk berdahak, batuk malam hari
Penanganan
 Posisikan korban (450)
 Ajarkan korban untuk mengatur napasnya
 Oksigen
 Bronkodilator
- Salbutamol
Oral: Dewasa : 2 – 4 mg
Anak 2 – 6 thn : 1 – 2 mg 3 x sehari
- Aminofilin tablet 200 mg
HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal
rendah.
Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan
menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak
mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma.

PENANGANAN
Pemberian glukosa oral, seperti teh kotak, air teh, dll.
Sebaiknya jangan diberikan coklat manis karena lemak dalam coklat dapat menghambat
absorpsi glukosa
HIPOTERMI
Hipotermi diakibatkan oleh lepasnya panas karena
konduksi, konveksi atau radiasi. Suhu tubuh yang
menunjukkan 350 atau kurang menunjukkan tanda

Penanganan :
tanda hipotermi.

Ganti pakaian yang basah dengan yang kering, serta keringkan tubuh.
Mengurangi hilangnya panas tubuh (diselimuti, dsb)
Makanan dan cairan hangat
Hangatkan (dekatkan dengan api unggun, dsb)
SYNCOP
Didefinisikan sebagai kehilangan kesadaran dan kekuatan postural tubuh
yang tiba-tiba dan bersifat sementara, dengan konsekuensi terjadi
pemulihan spontan.

Vascular : hipotensi ortostatik


Kardiak : 10-20%, aritmia
Neurologic-serebrovaskular : migraine, kejang dan transient ischemic
attack
Psikogenik/psikosomatik
Metabolic : kira-kira 5% dari seluruh episode sinkop, misalnya
hipoglikemia dan hipoksia
TERIMAKASIH
POST TEST
1. Apa pengertian dari PPGD?
2. Sebutkan langkah-langkah PPGD!
3. Tuliskan indikasi melakukan RJP!
4. Jelaskan cara melakukan RJP!
5. Tuliskan indikasi diberhentikannya RJP!

Anda mungkin juga menyukai