Anda di halaman 1dari 27

P3K

(Pertolongan Pertama pada


Kecelakaan Kerja) di Tempat Kerja
PENDAHULUAN
• Setiap aktivitas/ proses pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja
mengandung resiko untuk terjadinya kecelakaan kerja (ringan
sampai dengan berat).

• Berbagai upaya pencegahan dilakukan supaya kecelakaan tidak


terjadi. Selain itu,keterampilan melakukan tindakan pertolongan
pertama tetap diperlukan untuk menghadapi kemungkinan
terjadinya kecelakaan.

• Oleh karena itu di setiap tempat kerja harus memiliki petugas P3K
[First Aider], atau setidaknya setiap karyawan memiliki
keterampilan dalam melakukan pertolongan pertama ketika terjadi
kecelakaan kerja maupun kegawatan medik.
PENGERTIAN DAN TUJUAN
~ P3K, merupakan pertolongan pertama yg harus segera diberikan kpd tenaga kerja
yg menderita kecelakaan atau penyakit mendadak ditempat kerja dg maksud
pemberian perawatan darurat sebelum mendapat pertolongan yg lebih mantap
oleh dokter/petugas kesehatan lainnya

~ Tujuan bagi korban :


1.Menyelamatkan nyawa
2.Meringankan penderitaan
3.Cegah penyakit/cedera lebih parah
4.Mempertahankan daya tahan korban
5.Mencarikan pertolongan lebih lanjut
KONDISI VITAL FISIOLOGI
1. Mati Klinis : Korban henti nafas dan jantung, 4-6 menit, reversibel utk
dilakukan BHD (ABC)/(CAB)
2. Mati Biologis : Lebih dari 4-6 menit henti nafas & jantung (> 10 menit
terjadi kematian biologis), Jika BHD (ABC) cepat dilakukan
Kemungkinan kematian dapat dihindari
Terlambat Kemungkinan berhasil
1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
JUMLAH PETUGAS P3K PADA TEMPAT KERJA
(Permenakertrans No.15/Men/VIII/2008)
• Bila tempat kerja memiliki resiko rendah (co.: toko, kantor,perpustakaan) dan
jumlah pekerja sebanyak 25 -150→1 petugas p3k, >150 → 1 orang untuk
setiap 150 orang .
• Bila tempat kerja memiliki resiko sedang (teknik ringan, gudang) dan jumlah
pekerja > 100→1 petugas p3k.
• Bila tempat kerja memiliki resiko tinggi (industri berat, industri kimia) >50
orang pekerja→1 orang petugas p3k.
GANGGUAN UMUM
1.Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun,
kelemahan atau kekejangan otot pernafasan).
2.Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,
kekurangan zat asam/oksigen).
3.Gangguan peredaran darah (perdarahan hebat, luka bakar yang luas, rasa nyeri
yang hebat, kekurangan cairan tubuh secara cepat, keadaan allergi atau tidak
tahan obat).
Tata cara menghentikan perdarahan
1. Buka semua pakaian yang menutup luka. Potonglah pakaian bila perlu. Usahakan
korban sesedikit mungkin bergerak.
2. Lakukan penekanan langsung diatas luka dengan verban steril, atau kain bersih
lain.Bila tidak ada yang bersih tekan dengan telapak tangan yang bersih.
3. Pertahankan penekanan beberapa menit.
4. Bila perdarahan terjadi didaerah kaki atau tangan naikkan kaki atau tangan lebih tinggi
dari tubuh.(jangan dilakukan bila ada patah tulang)
5. Perdarahan berhenti, tutup luka dengan pembalut tekan atau beberapa lapis kain
bersih.

Jangan dipakai kapas,karena bersifat menyerap.


Balutan luka jangan terlalu erat, bila bengkak longgarkan balutan.
Cara Menghentikan Perdarahan
Perdarahan
- Gunakan sarung tangan/pengganti
- Usahakan luka tampak jelas
- Bersihkan luka + kulit dari benda2 yg melekat
- Tempat perdarahan ditutup + ditekan kuat2 dgn kain bersih/
verban/ saputangan lalu diikat/dibalut dgn alat pengikat
(verban,dasi, ikat pinggang, baju, dll)
- Jika perdarahan tdk berhenti/makin deras gunakan torniquet
dan kendorkan tiap 15 menit
PERDARAHAN DARI HIDUNG (EPISTAXIS)
Cara mengatasi perdarahan hidung :
1. Dudukkan korban dengan kepala menunduk ke depan.
2. Basahi 2 gulungan kapas dengan larutan peroksida 3%, jika tidak ada kapas saja
masukkan kedalam lubang hidung.
3. Tekan kedua cuping hidung,bila tidak ada kapas langsung tekan cuping hidung
selama 10-15 menit. Korban bernafas lewat mulut.
4. Korban sementara dilarang berbicara, makan, minum.
5. Jangan menghembus nafas terlalu kuat dari hidung, sebab perdarahan dapat
berulang.
PENANGANAN TERKILIR (dislokasi)
~ Tindakan P3K :
- Jangan memasukkan kembali sendi yg terkilir
- Pertahankan posisi sendi yg terkilir tsb
- Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh
lainnya utk cegah pembengkakan
- Pasang bidai spt pd patah tulang
- Kompres es sekitar sendi (15 – 20 mnt diangkat )
- Kirim ke rumah sakit
Penanganan P3K
• Tekan langsung tempat perdarahan.
• Angkat bagian anggota tubuh yang terkena.Tekan langsung pembuluh darah besar. (brachial
atau femoral).
• Jika perlu pakai torniquet.
• Untuk bagian tubuh yang teramputasi sebaiknya dilakukan :
1. Bersihkan bagian yang teramputasi dengan air bersih,jangan digosok.
2. Bungkus dengan pembalut steril kering atau kain berdih kering.
3. Masukkan dalam kantong yang kedap air atau kantong plastik bersih.
4. Masukkan kembali kantong tsb kedalam kantong yang berisi es batu.Jangan merendamnya
langsung dalam air atau air es.
BANTUAN HIDUP DASAR
(Resusitasi jantung paru)
- Merupakan tindakan utk mempertahankan fungsi jantung dan paru yg
adekuat
- Primary Survey :
(A) Airway (Jalan Napas)
(B) Breathing (Pernapasan
(C) Circulation (Peredaran darah)
(D) Disability (Kesadaran Diri)
(E) Eksposure (Trauma atau luka)

- Prioritas penting dlm mata rantai ketahanan/kemampuan hidup

Gb. Mata rantai kemampuan hidup


BANTUAN HIDUP DASAR
1). DANGER
3A : Aman Diri/penolong
Aman Lingkungan
Aman Pasien
2). RESPONSE
Cek Respon : Panggil dan guncang
bahunya
3). CALL FOR HELP
Meminta bantuan sambil tetap
bersama pasien
4). QUICK LOOK: Cek napas dan nadi
bersamaan ±10 detik
- Jika nadi tidak teraba = kompresi 30:2
ventilasi
- Jika nadi teraba tapi napas tidak ada =
beri ventilasi tiap 6 detik (10x/menit)
- Jika napas ada tapi nadi tidak ada =
Tidak mungkin
- Ada nadi ada napas = posisi pemulihan
atau mantap
BANTUAN HIDUP DASAR

LOOK : Lihat adanya sumbatan pada


jalan napas dan pergerakan dinding dada

LISTEN : Dengarkan suara napas

FEEL: Adakah aliran udara dari


hidung/ mulut
BANTUAN HIDUP DASAR
1. (A) Airway
- Bebaskan jalan nafas
- Tangan kiri mendorong kepala ke arah bawah lalu
Angkat dagu ke atas dengan mendorong
mandibula dan ibu jari membuka mulut korban
(head tilt chin lift)
- Chin lift
- Jika di curigai adanya cedera kepala atau leher (jaw
trust)
- Jika ada sumbatan jalan napas berupa benda asing
keluarkan benda asing dari mulut dengan teknik
finger swab
BANTUAN HIDUP DASAR
1. (A) Airway
- Berhasil, bernafas spontan dan adekuat, letakkan
pada posisi sisi mantap
BANTUAN HIDUP DASAR
2. (B) Breathing
- Menilai korban dpt bernafas spontan, dengar bunyi nafas dari
hidung & mulut korban dan perhatikan gerak nafas dada korban
- Pernafasan tidak spontan, berikan pernafasan buatan mouth to
barier device (alat bantu dalam pernapasan buatan)
Tidak boleh mouth to mouth, jika tidak ada teman hands only
- Posisi tdk berubah, pencet hidung dgn satu tangan, tangan lainnya
memegang dagu & beri nafas buatan
- 2 kali tiup dalam/2 detik, raba nadi karotis leher, ulangi tiup
dalam tiap 5 detik (Tiup 12X/menit)>nafas spontan>posisi sisi
mantap, nadi karotis tdk teraba lanjutkan fase (C) Circulation
BANTUAN HIDUP DASAR
2. (B) Breathing
BANTUAN HIDUP DASAR
2. (B) Breathing
3. (C) Circulation
BANTUAN HIDUP DASAR
- Tetap hilang kesadaran,tak teraba nadi karotis
- terdapat luka/tidak, pendarahan, fraktur (patah tulang)/ tidak
- Henti nafas/mengap-mengap (gasping)
- Tampak seperti mati/pucat (death like
appearance)
- Kulit pucat sampai kelabu
- Pupil dilatasi/melebar (45 detik setelah henti
jantung)
- Beri nafas buatan dan kompresi dada luar (2
tiupan 15 kali kompresi/1 tiupan 5 kali
kompresi utk 2 penolong)
- Ada nafas spontan dan teraba nadi karotis> posisi sisi mantap
3. (C) Circulation
Jika adanya luka dan pendarahan
4 T : Tekan langsung
Tinggikan
Tekan titik
Tourniquet
BANTUAN HIDUP DASAR
3. (C) Circulation

SIMULASI ”

Anda mungkin juga menyukai