.
5. RJP dengan penekanan pada kompresi dada
Jika nadi tidak teraba segera memulai RJP dengan diawali kompresi
dada. Untuk mengahsilkan kompresi dada yang efektif, lakukan
penekanan yang keras dan cepat dengan kecepatan palng sedikit
100x/menit dengan kedalam 5cm.
Langkah-langkah RJP :
1. dalam keadaan tangan ditumpuk jadi satu dan untuk menghasilkan
yang efektif, tekan bagian tengah dada dengan kencang, cepat dan tanpa
henti
.
2. Letakkan telapak tangan ke setengah bagian bawah dada korban
3. Tumpuk tangan yang satu diatas tangan tersebut (tekanan akan lebih maksimal bila jari-jari kedua
tangan saling terkait).
a. posisi lutut lurus, pindahkan beban tubuh ke tangan, dan tekan kuat dada korban hingga
tertekan 5 cm ke dalam
b. berikan tekanan sebanyak 30 kali
tanpa henti dengan kecepatan 100 kali per menit.
.
6. Pelaksanaan CPR (kombinasi pijat Tantung dan nafas bantuan)
1. Rasio kompresi ventelisa 30:2 artinya sesudah melakukan pijat jantung sebanyak 30 kali
berikan nafas buatan sebanyak 2 kali .
2. Lakuka pijat jantung dan nafas buatan secara bergantian (30:2 kali) terus menerus tanpa
henti hingga ditangani pihak medis.
3. Kompresi harus diberikan terus menerus dengan frekuensi 100x/menit dan ventilasi
diberikan setiap 6-8 detik (8-10 x/menit)
4. Bila penolong 2 orang atau lebih lakukan pergantian setiap 2menit (5 siklus)
5. Hentikan CPR (pijat jantung dan nafas buatan) bila,
a. penolong kelelahan
b. petugas medis yang berkompeten mengambil alih
c. korban merintih dan mulai bernafas normal
d. korban sudah menunjukan tanda-tanda kematian (lebam mayat)
e. setelah 30 menit dilakukan pertolongan tidak menunjukan tanda-tanda ROSC
(Return Of Spontaneous Circulation)
f. kondisi lingkungan yang tidak aman
6. Bila ada respon namun nafas belum dalam kondisi normal,
lakukan pengkajian tentang airway(jalan nafas) dengan
menggunakan look,listen,feel. Jika menilai nafas korban
<12x/menit maka segera berikan bantuan nafas (Rescue
Breathing) sebanyak 10-12x/menit selama 2 menit. Kemudian
kaji nadi karotis dan pernafasan kembali.
7. Bila ada respon serta nafas normal posisikan tubuh korban
dengan posisi recovery