Anda di halaman 1dari 25

PELATIHAN BANTUAN HIDUP

DASAR/BHD

Oleh: dr. Wida


RSUD SIMO KABUPATEN BOYOLAI
2022
TUJUAN
IHT
BANTUAN
HIDUP 1. Peserta dapat memahami
dasar-dasar BHD.
DASAR 2. Peserta dapat
mengaplikasikan teknik BHD
dalam kehidupan sehari-hari
terutama di lingkungan kerja.
Pendahuluan
Kematian akibat henti jantung/sudden cardiac death merupakan
pembunuh nomor 1 di dunia.

Penyebabnya 80% dari arteria coroner, 10-15% dari gagal


jantung, 5-10% dari penyakit jantung bawaan (gangguan
kelistrikan jantung).

Penyakit tersebut menyerang tiba-tiba dan menyebabkan


kematian bila tidak dilakukan pertolongan segera

10 menit = waktu maksimal menolong


ASPEK DASAR PERTOLONGAN HENTI
JANTUNG ADALAH BANTUAN
HIDUP DASAR

Bantuan Hidup Dasar


Adalah usaha yang dilakukan untuk mempertahankan
kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami
keadaan yang mengancam jiwa.
Dengan kata lain: Tindakan utama yang harus
dilakukan pada henti napas dan henti jantung.
BHD adalah Respon time
(Butuh Kecepatan, Ketepatan, dan Kecermatan)

KETERLAMBATAN KEMUNGKINAN BERHASIL

1 menit 98 dari 100 (98%)


2 menit 50 dari 100 (50 %)
10 menit 1 dari 100%
Ilustrasi
Seorang laki-laki, usia sekitar 45 tahun, Anda
kasus
temukan tidak sadar dan tergeletak di lantai.

Apa yang harus dilakukan ?


a. Kaget kemudian bingung
b. Panggil bantuan siapa aja
c. Pijat jantung tapi ga tau caranya
d. Di video kemudian diviralkan 
ASPEK BANTUAN HIDUP DASAR

PRINSIP DASAR

D (Danger) = Lihat Potensi Bahaya

R (Response) = Cek Kesadaran

C (Compression) = Kompresi/Penekanan dada

A (Airway) = Bersihkan jalan napas

B (Breathing) = Pernapasan
Chain of Survival/
Rantai Keselamatan

1. DANGER
Pastikan aman bagi penolong dan korban,
amankan lingkungan
Lihat potensi bahaya : Aliran listrik/kabel,
bangunan roboh, ruang terbatas (gas
beracun), potensi kebakaran, ledakan.
2. PENGENALAN
2. PENDERITA (alert, voice,
pain, unresponsive)

Pemeriksaan kesadaran:
- Alert : jika sadar penuh
- Voice : tidak ada respon, berikan
respon suara
- Pain : Rangsang nyeri
- Unresponsive : Rangsang nyeri dan
tidak ada respon

Pemeriksaan Pernapasan :
(Look-listen-feel) Lihat gerakan
dada pasien, sambil mendengarkan
hembusan udara pasien.

Pemeriksaan Nadi :
Raba denyut arteri karotis/radialis selama
< 10 detik. Jika tidak teraba, mulai
kompresi dada!
Pemeriksaan rangsang nyeri
AKTIVASI SISTEM
KEGAWAT DARURATAN
• Hubungi IGD/Ruang
perawatan yang paling dekat.
• Sebutkan lokasi, kondisi
pasien dan pertolongan yang
dilakukan
• IGD mempunyai kompetensi
dan fasilitas memberikan
bantuan hidup dasar dan
lanjut
• Tahukah Anda nomor telepon
IGD RSUD Simo? 
• Minta tolong orang lain untuk
menghubungi IGD sementara
Anda menolong korban.
3. RESUSITASI
JANTUNG PARU
• Pijat jantung
dilakukan bila
3.
korban tidak
sadar dan tidak
ada nadi
• Penderita
berbaring
dengan alas
keras
• Lihat contoh
posisi tangan
Resusitasi Jantung Paru

Bebaskan dada dari pakaian, posisi pasien telentang di


permukaan yang keras.

Letakkan pangkal telapak tangan yang satu di separuh


bawah tulang dada, dan letakkan pangkal telapak tangan
lainnya mengunci tangan pertama

Penolong mengambil posisi tegak lurus di atas dada


korban dengan siku lengan lurus, posisi penolong harus
lebih tinggi.

Menekan tulang dada sedalam kira-kira 5 cm, Setelah


melepas 1 pijatan tangan tetap di dada korban
Kualitas Resusitasi Jantung Paru yang baik (AHA 2020)
KOMPONEN KOMPRESI PENJELASAN
Rasio Kompresi (penekanan) 1 Penolong = 30 kompresi dibanding 2 ventilasi,
dan Ventilasi (napas buatan) 2 penolong = 15 kompresi dibanding 2 ventilasi
Kedalaman Minimal 5 cm dan maksimal 6 cm
Kecepatan 100-120 x/menit
Rekoil Dada (Kembali ke posisi Tunggu rekoil penuh dada setelah setiap kali kompresi
awal)
Minimalkan gangguan Batasi gangguan dalam kompresi dada maksimal kurang dari 10
detik
Catatan :
Satu kali rasio kompresi : ventilasi disebut 1 siklus RJP
Untuk mencegah penurunan kualitas kompresi akibat kelelahan, penolong diganti tiap 5 siklus.
Lakukan terus menerus sampe petugas professional datang.
RJP pada anak dan bayi

Anak 1 tahun hingga pubertas dan bayi usia < dari satu tahun  1 penolong 30:
2 sedangkan 2 penolong 15:2

Kecepatan 100-120x/mnt

Kedalaman untuk dewasa dan anak usia 1tahun hingga pubertas : 2 inci (5cm),
Sedangkan pada bayi sekitar 1 ½ inci (4cm)
1. Memberikan Kompresi dada 1. Kecepatan kompresi dada
pada kecepatan 100-120/menit lebih rendah dari 100/menit
2. Mengkompresi kedalaman atau lebih cepat dari 120/menit
minimum 2 inci (5cm) 2. Mengkompresi kedalaman <
3. Rekoil Sempurna 2 inci (5cm) atau > 2,4 inci
(6cm)
4. Minimal jeda dalam

DONT
DO
kompresi 3. Bertumpu diatas dada
diantara kompresi yang
5. Memberikan ventilasi cukup dilakukan.
(2 napas buatan setelah 30
kompresi, napas buatan 4. Menghentikan kompresi
diberikan lebih dari 1 detik lebih dari 10 detik.
5. Memberi ventilasi
berlebihan
EVALUASI

• Lakukan tiap 2 menit


• Periksa nadi leher
• Lakukan evaluasi
secepat mungkin
• Ganti penolong
setiap 2 menit
AIRWAY AND BREATHING
(JALAN NAPAS DAN BANTUAN NAPAS)

- Pertahankan jalan napas tetap


terbuka agar udara bebas keluar
masuk dengan Teknik Head Tilt
– Chin Lift (tidak ada trauma
servikal/tulang belakang).
- Jaw thrust untuk kasus curiga
trauma.

Pastikan tidak ada sumbatan


jalan napas dengan melihat
apakah terdapat benda asing
yang menyumbat.
Jika ada OPA (Oro Pharyngeal
aiway) dapat membantu
mengamankan jalan napas.
Teknik pembebasan jalan napas
Membersihkan jalan napas

Buka mulut
korban dengan
Cross finger
manuver

Keluarkan benda
asing dan
perbaiki posisi
lidah
X

Bantuan Napas (Ventilasi):

Mulut ke Mulut sudah tidak dianjurkan.


• Pemberian ventilasi menggunakan bag valve mask (BVM), jika tidak ada, maka
penolong cukup melakukan kompresi dada saja. (AHA, 2020)

Prosedur bantuan napas yang baik

• Pastikan tidak ada celah antara masker BVM dengan wajah pasien
• Bag diremas dengan 1 tangan selama 1 detik untuk memasukkan sekitar 500 mL
udara ke paru-paru pasien
BILA ADA NADI dan
ADA NAPAS
SPONTAN, lakukan
POSISI RECOVERY

Bila pasien ROSC (return of spontaneous circulation):


1. Tangan yang berada pada sisi penolong diluruskan ke
atas
2. Tangan lainnya disilangkan di leher dengan telapak
tangan pada pipi
3. Kaki pada sisi yang berlawanan dengan penolong
ditekuk dan ditarik ke arah penolong sekaligus
memiringkan tubuh korban ke arah penolong.
Kapan RJP
dihentikan??

Sampai pasien ada Sampai bantuan


nadi ada napas datang

Sampai korban
Sampai Penolong
dipastikan
Kelelahan
meninggal
ACLS 2015 update.
(Advance Cardiac Life
Support)

Anda mungkin juga menyukai