Anda di halaman 1dari 3

TUGAS LEARNING JOURNAL BIOKIMIA BLOK BIOMEDIK 1 TA 2020/2021

NAMA : AULIA MAULIDA TAUFIQI

NIM : K1A1 20 088

TOPIK : ENZIM & KOENZIM

Enzim adalah biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular), yang terdiri atas satu
rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida. Enzim berfungsi sebagai katalis atau
senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi. Dengan adanya enzim,
molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang
disebut produk. Pada umumnya koenzim adalah vitamin atau turunannya.
Keunggulan enzim sebagai biokatalisator antara lain memiliki spesifitas tinggi,
mempercepat reaksi kimia tanpa pembentukkan produk samping, produktivitas tinggi dan dapat
menghasilkan produk akhir yang tidak terkontaminasi sehingga mengurangi biaya purifikasi dan
efek kerusakan Lingkungan. Enzim bersifat spesifik baik terhadap substrat yang dikatalisis
maupun produk reaksinya. Semua enzim berupa protein, yang kadang dilengkapi dengan
komponen non-protein yang disebut kofaktor. Kofaktor berupa molekul organik (koenzim) atau
ion logam. Apoenzim adalah protein inaktif karena kehilangan kofaktor. Holoenzim adalah
enzim yang tersusun dari apoenzim dan kofaktor. Gugus prostetik adalah kofaktor yang terikat
dalam enzim, susah dipisahkan tanpa merusak aktivitasnya. Hanya holoenzim yang aktif sebagai
katalis.

Enzim memiliki karakteristik umum,yaitu:


a. Enzim tidak berubah setelah reaksi terjadi
b. Enzim meningkatkan laju reaksi tanpa ada perubahan dalam kesetimbangan kimia
c. Enzim mengkatalisis reaksi pada arah sebaliknya jika sel membutuhkan
d. Enzim memiliki bobot molekul tinggi, berbentuk koloid dan laju difusi rendah
e. Enzim dibutuhkan dalam konsentrasi kecil untuk katalisis
f. Enzim memiliki efisiensi dan selektifitas katalitik yang sangat tinggi
g. Enzim rentan terhadap berbagai parameter lingkungan
Enzim dapat berfungsi di luar sel hidup sebagai katalis biologis secara in vitro. Aktivitas
enzimatik terkait dengan struktur protein karena enzim memiliki sisi aktif yang mengikat
substrat. Secara umum, enzim pencernaan adalah struktur protein murni misalnya urease. Pepsin,
tripsin dan kimotripsin dikenal sebagai enzim pencernaan. Lisozim adalah enzim aktif yang
ditemukan dalam air mata, air liur, dan putih telur yang mencerna dinding sel beberapa bakteri.

Tabel 1. Klasifikasi enzim berdasarkan tipe reaksi

Enzim berinteraksi sangat selektif pada substrat yang spesifik. Ikatan yang terjadi antara
substrat dengan enzim berupa ikatan nonkovalen seperti ikatan hidrogen, ionik, hidrofobik dan
interaksi Van der Waals. Gugus kimia pada sisi aktif akan berinteraksi dengan gugus pada
substrat, pada posisi yang sesuai. Selama reaksi, ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat
adalah ikatan kovalen.

Aktivitas enzim dipengaruhi oleh molekul lain. Molekul lain yang mengganggu reaksi enzim
sehingga mempengaruhi laju reaksi disebut inhibitor. Inhibitor menurunkan aktivitas enzim.
Sebaliknya molekul yang dapat meningkatkan aktivitas enzim disebut aktivator enzim. Banyak
obat-obatan dan racun yang bertindak sebagai inhibitor. Kadang inhibitor juga berupa fisik yaitu
pH, suhu atau konsentrasi substrat. Aktivitas enzim adalah ukuran jumlah produk yang terbentuk
atau substrat yang digunakan dalam reaksi per satuan waktu. Laju awal berhubungan dengan
aktivitas yang diukur ketika sejumlah substrat yang digunakan kurang dari 20% dari total
substrat yang ada. Satu IU enzim mengkatalisis 1 µmol substrat per detik pada kondisi pH dan
suhu tertentu. Aktivitas spesifik adalah unit enzim per mg protein yang ada di dalam sampel.
Aktivitas molar atau turnover number adalah jumlah molekul substrat yang diubah ke dalam
produk per satuan waktu per molekul enzim pada kondisi substrat jenuh. Laju reaksi enzimatik
berhubungan dengan jumlah laju enzim di dalam sampel

Anda mungkin juga menyukai