Anda di halaman 1dari 16

CRUSH INJURY

Definisi
• Crush injury berasal dari bahasa Inggris Crush
“ hancur” dan Injury “ luka” , yang definisikan
sebagai Luka yang hancur pada extremitas
atau anggota badan lain yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan yang serius, meliputi;
kulit dan jaringan lunak dibawa kulit,
kerusakan pembuluh darah, persarafan,
tendon, fascia , bone joint ( lokasi
penghubung anatara tulang ), kerusakan
tulang serta komponen didalam tulang
Etiologi
• Kecelakaan lalu lintas
• Kecelakaan kerja
• Bencana
Regio pedis
Regio antebrachialis
Patofisiologi
• Tekanan tinggi dalam waktu singkat
Misalnya kaki atau bagian tubuh yang lain
tergencet diantara bumper
• Tekanan rendah dalam waktu lama
Misalnya terkubur diantara reruntuhan
• Tekanan tinggi dalam waktu lama
Biasanya akan terjadi amputasi maupun
kematian.
 
• PD rusak otot akan kurang suplai nekrosis
• Kebocoran membran plasma cairan IV
terkumpul di tempat cederahipovolemik
syok hipovolemik
• Tulang patah timbul hematom di ujung
fraktur dan jaringan sekitar reaksi inflamasi
Fraktur terbuka
• Fraktur terbuka adalah fraktur dimana
terdapat hubungan fragmen fraktur dengan
dunia luar, baik ujung fragmen fraktur
tersebut yang menembus dari dalam hingga
ke permukaan kulit atau kulit dipermukaan
yang mengalami penetrasi suatu objek yang
tajam dari luar hingga kedalam.
• Grade I : kulit terbuka < 1 cm, bersih, biasanya dari luar ke dalam; kontusio
otot minimal; fraktur simple transverse atar short oblique.
• Grade II : laserasi > 1 cm, dengan kerusakan jaringan lunak yang luas,
kerusakan komponen minimal hingga sedang; fraktur simple transverse atau
short oblique dengan kominutif yang minimal
• Grade III : kerusakan jaringan lunak yang luas, termasuk otot, kulit, struktur
neurovaskularl seringkali merupakan cidera oleh energi yang besar dengan
kerusakan komponen yang berat.
• III A : laserasi jaringan lunak yang luas, tulang tertutup secara adekuat;
fraktur segmental, luka tembak, periosteal stripping yang minimal
• III B : cidera jaringan lunak yang luas dengan periosteal stirpping dan tulang
terekspos, membutuhkan penutupan flap jaringan lunak; sering berhubungan
dengan kontaminasi yang massif
• III C : cidera vaskuler yang membutuhkan perbaikan
Kelainan Metabolik
• Hipokalsemia sistemik; akibat kalsium masuk kedalam sel
otot melalui membrane yang bocor,
 
• Hiperkalemia ; kalium dilepaskan oleh sel otot iskemik ke
sirkulasi sistemik
 
• Asidosis metabolic ; akibat pelepasan asam laktat dari sel
otot iskemik ke sirkulasi sistemik
 
• Ketidakseimbangan Kalsium dan kalium menyebabkan
aritmia jantung memperburuk kondisi penderita ( cardiac
arrest ) dan asidosis metabolic memperburuk kondisi
pasien.
Diagnosis
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Gejala dan
tanda jelas berbeda tergantung dari keparahan
crush injury.
• Trauma ringan dapat ditandai dengan adanya
luka robek, nyeri terlokasir dan ringan.
• Trauma berat dapat terlihat kerusakan hebat
dibawa kulit lokasi lesi, dan sering dijumpai
kerusakan hebat terhadap kulit, jaringan lunak ,
fascia, saraf, pembuluhh darah, tulang serta
tendon dan organ lainnya.
Tata Laksana
• Penanganan segera ( 4-6 jam )

• Penanganan pada crush injury dapat dimulai dari tempat


kejadian yaitu dengan prinsip primary survey (ABC)
terutama mempertahankan atau mengurangi perdarahan
dengan cara bebat tekan sementara dilarikan ke rumah
sakit

• Pemberian oksigen (O2) guna mencegah terjadinya hipoksia


jaringan serta terutama organ-organ vital

• Rehidrasi cairan menggunakan cairan isotonik (RL)


• Pasang kateter, observasi urin yang diproduksi
• Luka harus dibersihkan, debridemen, dan ditutup
dengan dressing sterile dengan kain kasa.
• Lokasi cedera diangkat lebih tinggi dari posisi
jantung akan membantu untuk membatasi
edema dan mempertahankan perfusi.
• Antibiotik intravena sering digunakan guna
mencegah infeksi, obat-obatan untuk mengontrol
rasa sakit ( analgetik) dapat diberikan yang
sesuai.
• Amputasi dapat dilakukan jika ada kerusakan
yang sulit untuk dipertahan lagi dan kerusakan
fungsi komponen yang melibatkan kerusakan
kulit , soft tissue, otot, vaskularisasi,
persarafan, tendon, fascia serta tulang.
Komplikasi

•Crush Syndrome
•Renal failure
•Compartmen Syndrome
•Cardiac Arrest
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai