Anda di halaman 1dari 57

TRAUMA

MUSKULOSKELETAL

Free Powerpoint Templates


Page 1
Free Powerpoint Templates
Page 2
Free Powerpoint Templates
Page 3
Mekanisme Trauma
• Langsung :
– Kena pukulan.
– Jatuh dari ketinggian.
• Tidak langsung :
– Efek benda lain yg kena trauma
(pengemudi terbentur dasboard
saat mobil tabrakan).
• Melintir
– Mis :Free
kasus olahragawan
Powerpoint Templates
gulat,
Page 4
Free Powerpoint Templates
Page 5
Akibat trauma pada
musculoskelatal
• Fraktur
• Dislokasi
• Amputasi
• Strain
• Sprain
• Putus ligament
• Ruftur tendon
• Kerusakan neurovaskuler.
• Kompartemen sindrome

Free Powerpoint Templates


Page 6
Free Powerpoint Templates
Page 7
Posisi trauma perlu dikaji ?
• Posisi pasien dlm kendaraan saat kecelakaan
(pengemudi, penumpang).
• Poses kecelakaan (dlm mobil, terlempar keluar).
• Kerusakan mobil (bag luar dan bag dalam).
• Penggunaan sabuk pengaman.
• Apakah pasien jatuh, berapa jaraknya, bgmn
mendaratnya.
• Apakah terlindas.
• Apakah terjadi ledakan.  cedere lain.
• Pejalan kaki tertabrak kendaraan.
Free Powerpoint Templates
Page 8
Free Powerpoint Templates
Page 9
Tipe Trauma
• Terbuka.
– Terjadi kerusakan kulit dan
disertai perdarahan.
• Tertutup.
– Tdk terjadi kerusakan kulit
ttp kemungkinan adanya
perdarahan di dalam bisa
terjadiFree Powerpoint Templates
Page 10
SENSOR
!

Free Powerpoint Templates


Page 11
SENSOR !!

Free Powerpoint Templates


Page 12
Free Powerpoint Templates
Page 13
Free Powerpoint Templates
Page 14
FRAKTUR
• Nyeri dan kemerahan.

• Pembengkakan.

• Deformitas.

• Krepitasi.

• Keterbatasan gerak sendi.

• Bone expose.

• Perubahan posisi.

Free Powerpoint Templates


Page 15
Free Powerpoint Templates
Page 16
Free Powerpoint Templates
Page 17
SINDROMA KOMPARTEMEN
• Ekstremitas bersisi jaringan otot dan neurovaskuler
dalam rongga yang tertutup yang dibatasi oleh suatu
membran yang yang kuat dan kurang elastis

• Cedera pada daerah ini dapat menimbulkan perdarahan


dalam rongga tertutup, sehingga tekanan meningkat,
penekanan pada pembuluh darah dan saraf

Free Powerpoint Templates


Page 18
KOMPARTEMEN SINDROMA
• Bila berlangsung > 6 jam dapat menimbulkan
kematian pada bagian distal

• Gejala 5 P (pain, pallor, pulseless, paresthesia,


paralisis)

• Gejala awal pain dan paresthesia

• Jika menemukan gejala ini segera laporkan untuk


tindakan fasciotomy
Free Powerpoint Templates
Page 19
KOMPARTEMEN SINDROMA

Free Powerpoint Templates


Page 20
Pengkajian
• ABC.
• Mekanisme terjadinya cedera
• Cedera lain : kepala, cervikal, spine, thorak,
abdomen, ektremitas atas dan bawah.
• Pemeriksaan DCAP-BTLS (Deformity, Contusio,
Abrations, penetration, burns, tenderness, laceration,
swelling)
• Periksa ada tidaknya ketidakstabilan dan krepitasi,
pelvis hati-hati
• Periksa ada tidaknya nyeri pada semua sendi
• Periksa dan catat PMS (pulse, motorik, sensasi)
Free Powerpoint Templates
Page 21
con’t

• Status lokalis : pemeriksaan


dilakukan secara sistematis :
Inspeksi (Look), Palpasi (Feel),
Kekuatan otot (Power),
Pergerakan (Move).
Free Powerpoint Templates
Page 22
• Inspeksi (look) :
– Raut muka pasien, cara berjalan/duduk/tidur.
– Lihat kulit, jar lunak, tulang dan sendi.
• Palpasi (Feel) :
– Suhu kulit panas atau dingin, denyutan arteri
teraba/tdk, adakah spasme otot.
• Kekuatan otot (Power) :
– Grade 0,1,2,3,4,5 (Lumpuh s/d normal)
• Pergerakan (Move) :
– ROM (Range of Joint Movement)
– Pergerakan sendi : abduksi, adduksi, ekstensi,
fleksi dll Free Powerpoint Templates
Page 23
PENGELOLAAN
• Penanganan cedera muskuloskeletal yang baik dan
benar akan mengurangi nyeri, kecacatan, dan
menghindari komplikasi
• Antisipasi syok perdarahan pada fraktur femur dan
pelvis
• Reduksi dilakukan dengan segera dengan cara traksi
(menarik) dan gentle
• Bila ada tahanan pada saat reduksi jangan dipaksa,
lakukan pembidaian pada posisi yang nyaman
menurut pasien

Free Powerpoint Templates


Page 24
PENGELOLAAN
• Selalu catat PMS sebelum dan sesudah
pembidaian
• Perawatan luka, pencegahan infeksi, dan
tetanus
• Fr terbuka harus tangani perdarahannya.
• Gunakan balut tekan.
• JANGAN gunakan torniquet  kerusakan
neurovaskuler.

Free Powerpoint Templates


Page 25
Free Powerpoint Templates
Page 26
Pembidaian
• Pengertian :
Memasang alat untuk mempertahankan
kedudukan tulang.
• Indikasi :
– Patah tulang terbuka / tertutup
• Tujuan :
– Mencegah pergerakan tulang yang patah.
– Mengurangi nyeri.
– Mencegah cedera lebih lanjut.
– Mengistirahatkan daerah patah tulang.
– Mengurangi perdarahan.
Free Powerpoint Templates
Page 27
• Prinsip pembidaian :
– Pastikan ABC aman.

– Kontrol perdarahan.

– Pasien sadar : informsikan adanya nyeri.

– Buka daerah yg akan dibidai.

– Periksa dan catat PMS (pulse, motor,


sensasi) sebelum dan sesudah.
Free Powerpoint Templates
Page 28
– Pada angulasi yang besar dan pulsasi (nadi di
perifer) hilang lakukan penarikan secara
gentle.

– Luka terbuka tutup dgn kasa steril.

– Bidai mencakup sendi atas dan bawah cedera.

– Berikan bantalan yang lunak.

– Bila ragu-ragu apakah ada fraktur/tdk


sebaiknya lakukan bidaiTemplates
Free Powerpoint untuk pencegahan.
Page 29
Free Powerpoint Templates
Page 30
Jenis dan tehnik pembidaian
• Bidai kaku (rigit splint) : cardboard, plastik kaku,
metal, kayu, atau vacum splint.

• Bidai lunak (soft splint) : air splint, bantal sling.

• Sling dan bebat (sling and swathe) : anggota tubuh


diikat dan digantung ke anggota tubuh.

• Bidai tarik (traction splint) : alat khusus untuk fr


femur, dipakai untuk membidai sekaligus menarik
(traksi) pada kaki.
Free Powerpoint Templates
Page 31
Free Powerpoint Templates
Page 32
Free Powerpoint Templates
Page 33
Free Powerpoint Templates
Page 34
Free Powerpoint Templates
Page 35
Free Powerpoint Templates
Page 36
Free Powerpoint Templates
Page 37
Free Powerpoint Templates
Page 38
CEDERA
JARINGAN LUNAK

Free Powerpoint Templates


Page 39
Pengkajian kulit dan cedera
jaringan lunak
1. Anamnesa (wawancara).
2. Inspeksi (pengamatan) :
Perubahan warna (kemerahan, anemis, pucat,
ikterus),
Perubahan bentuk (bengkak, robek, luka,)
Perdarahan
3. Palpasi (perabaan). demam/panas local, adanya
benjolan, tekstur, krepitasi, edema, turgor.

Free Powerpoint Templates


Page 40
Free Powerpoint Templates
Page 41
Cedera jaringan lunak
1. tertutup
Sprain : cedera ligament (jaringan penghubung tulang
dan tulang akibat pereganganan berlebihan sehingga
jaringan lunak yang mengikat rusak
Pengkajian.
a. Nyeri / tidak berfungsi bagian tubuh (betis)
b. Klien merasa spt ada yang retak, letupan atau
robekan  cedera berat.
c. Pembengkakan (grade 1)  robekan ligamen.
d. Pembengkakan + perdarahan jaringan (grade 3)
e. Ketidakmampuan bergerak 2 – 3 jam.
f. Rongent  Free kerusakan tulang dan jaringan
Powerpoint Templates
Page 42
penghubung.
Free Powerpoint Templates
Page 43
Intervensi
• Tinggikan bagian yang cedera

• Kompres es

• Pasang bidai, gips atau elastis verband

• Pembidaian selama 3-4 mg

• Kolaborasi pemberian analgetik

Free Powerpoint Templates


Page 44
2. Strain : peregangan tendon atau otot yang berlebihan
karena terkilir.

Penyebab : Akut

Kronik

Tanda dan gejala :

a. Nyeri yang sangat berat, rasa perih lokal.

b. Luka akibat efek bagian yang pasif.

c. Pembengkakan.

d. Ekimosis sesudah beberapa hari.

e. Rongent  Fr.
Free Powerpoint Templates
Page 45
Tindakan
• Istirahat dan bidai

• Tinggikan bagian yang cedera

• Kompres es 24 -48 jam pertama sesudah


pembengkakan menurun.

• Penghangatan setelah 48 jam.

• Pembedahan bila ada rufture.

• Hindari pergerakan bila timbul nyeri dan bengkak.

Free Powerpoint Templates


Page 46
DISLOKASI

Free Powerpoint Templates


Page 47
DISLOKASI
• Sangat nyeri tetapi tidak mengancam jiwa

• Bila terjadi pada sendi besar merupakan kasus


darurat, karena bahaya jepitan neurovaskuler dapat
menyebabkan seseorang harus diamputasi

• Penting untuk menilai PMS

• Imobilisasi yang baik adalah dengan padding


(bantalan) dan fiksasi ekstremitas pada posisi yang
nyaman
Free Powerpoint Templates
Page 48
Cedera jaringan lunak terbuka
• Luka serut (eksoriasi) : akibat gesekan atau
terkelupasnya bagian terluar kulit, sangat sakit,
perdarahan ringan.

• Laserasi : luka cukup dalam, pinggir luka bergerigi


tidak teratur, penyembuhan lama.

• Luka sayat : luka cukup dalam disebebkan oleh benda


tajam, tepi luka rata.

• Luka tusuk dan luka tembus : benda tajam atau


Free Powerpoint Templates
Page 49
tembakan.
Free Powerpoint Templates
Page 50
Luka tusuk dengan benda tertancap
Merupakan suatu keadaan dimana benda masih tertancap
pada luka.

Penatalaksanaan :

a. Amankan benda secara manual agar tidak bergerak.

b. Buka daerah luka, singkirkan pakaian, ttp jangan


sampai benda yang tertancap bergerak.

c. Kontrol perdarahan.

d. Gunakan pembalut besar untuk menstabilkan benda.


Free Powerpoint Templates
Page 51
Free Powerpoint Templates
Page 52
Free Powerpoint Templates
Page 53
Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Luka tertutup

a. Bila memar cukup luas kompres dingin.

b. Perubahan warna yang luas curigai perdarahan.

c. Memar sekepalan tangan  darah hilang 10 %.

d. Memar besar di kepala, dada, perut


perdarahan dalam.

e. Memar besar anggota gerak  kemungkinan


Free Powerpoint Templates
Page 54
Fraktur.
2. Luka terbuka

a. Buka pakaian penderita hingga luka terlihat.

b. Kontrol perdarahan, dgn tekanan langsung dan


peninggian

c. Cegah kontaminasi, jaga luka tetap bersih.

d. Jangan pernah mencabut benda tertancap.

e. Balut luka dengan kasa steril dan kering.

f. Periksa nadi distal sebelum dan sesudah


Free Powerpoint Templates
Page 55
Free Powerpoint Templates
Page 56
Free Powerpoint Templates
Page 57

Anda mungkin juga menyukai