DISUSUN OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Traksi adalah pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh. Traksi digunakan
untuk meminimalkan spasme otot, untuk mereduksi, menyejajarkan,
mengimobilisasi fraktur, mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di
antara kedua permukaan patahan tulang. Untuk itu, traksi diperlukan untuk reposisi
dan imobilisasi pada tulang panjang.
Traksi digunakan untuk menahan kerangka pada posisi sebenarnya,
penyembuhan, mengurangi nyeri, mengurangi kelainan bentuk atau perubahan
bentuk. Penanganan nyeri dan pencegahan komplikasi adalah dua kunci tugas
perawat dalam perawatan traksi. Komplikasi yang terjadi berhubungan dengan
penggunaan traksi dan pembatasan gerak, jika klien obesitas, cachetic, tua,
anak muda, diabetes, dan perokok.
Kadang traksi harus dipasang dengan arah yang lebih dari satu untuk
mendapatkan garis tarikan yang diinginkan. Efek traksi yang dipasang harus
dievaluasi dengan sinar-X dan mungkin diperlukan penyesuaian. Indikasi traksi
adalah pasien fraktur dan atau dislokasi. Bila otot dan jaringan lunak sudah rileks,
berat yang digunakan harus diganti untuk memperoleh gaya tarikan yang
diinginkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Traksi
Traksi adalah pemasangan gaya tarikan ke bagian tubuh. Traksi digunakan
untuk meminimalkan spasme otot, untuk mereduksi, menyejajarkan,
mengimobilisasi fraktur, mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di
antara kedua permukaan patahan tulang. Untuk itu, traksi diperlukan untuk
reposisi dan imobilisasi pada tulang panjang.
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi
adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk
memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari
traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah
penanganan. Beberapa keuntungan pemakaian traksi, yaitu: menurunkan nyeri
akibat spasme otot, mengoreksi dan mencegah deformitas, mengimobilisasi sendi
yang sakit, difraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi),
mengencangkan pada perlekatannya. Namun pemilihan metode traksi ini juga
mempunyai kerugian diantaranya: perawatan yang lebih lama, mobilisasi terbatas,
penggunaan alat-alat lebih banyak. Komplikasi yang ditimbulkan juga harus
diperhatikan: dekubitus, kongesti paru/pneumonia, konstipasi dan anoreksia,
trombosi vena profunda, stasis dan infeksi saluran kemih.
c. Traksi Manual
Traksi manual merupakan lanjutan dari traksi, kekuatan lanjutan
dapat diberikan secara langsung pada tulang dengan kawat atau pins. Traksi
ini menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadap seseorang
di bagian tubuh yang terkena melalui tangan mereka. Dorongan ini harus
constant. Traksi manual digunakan untuk mengurangi fraktur sederhana
sebelum aplikasi plesrer atau selama pembedahan. Hal ini juga digunakan
selama pemasangan traksi dan jika ada kebutuhan secara temporal
melepaskan berat traksi. Traksi ini merupakan lanjutan dari traksi, kekuatan
lanjutan dapat diberikan secara langsung pada tulang dengan kawat
atau pins. Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan
terhadap seseorang di bagian tubuh yang terkena melaluitangan mereka.
Dorongan ini harus constant. Traksi manual digunakan untuk
mengurangi fraktur sederhana sebelum aplikasi plesrer atau selama
pembedahan.Hal ini juga digunakan selama pemasangan traksi dan jika ada
kebutuhan secaratemporal melepaskan berat traksi.
d. Traksi tulang
Hindari traksi tulang pada anak-anak- plate pertumbuhan dapat
dengan mudah hancur dengan pin tulang. Setiap tahanan diperlukan
tahanan yang berlawanan. Jika traksi mendorongtungkai kedistal pasien
akan meluncur turun melalui katrol, dan traksi tidak akan menjadiefektif.
Berikan tahanan yang berlawanan dengan meninggikan kaki dari kasur
pada blok tertentu. Dengan merubah tempat tidur pada arah berlainan
tendensi untuk meluncur akan ditahan. Pada traksi servikal sisi depan dari
tempat tidur harus ditinggikan, dan dengantraksi Dunlop sisi tempat tidur
dekat dengan luka membutuhkan elevasi.
Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth
plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang. Traksi tulang dilakukan
pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit, atau
untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi diperlukan untuk
melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan tungkai lebih
tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai. Traksi yang dilakukan dengan
melakukan tarikan pada fragmen fraktur melalui tulang (memasang
steimann pin pada tulang).
Traksi tulang dapat digunakan sebagai terapi definitif. Contoh traksi
tulang definitif yaitu Balance Skeletal Traction pada fraktur femur.
Komplikasi yang sering timbul pada traksi tulang adalah : infeksi pada pin
(pin tract infection) dan pin yang kendur (pin loosening). Sedangkan
komplikasi lainnya yang dapat terjadi adalah komplikasi umum terapi
konservatif pada fraktur yaitu yang lebi dikenal sebagai fracture disease
terdiri dari : kekuatan sendi (joint stiffness), osteoporosis (disuse
osteoporosis) dan atropi otot.
g. Traksi Gallow
Traksi dari Gallow atau traksi dari Brayant, dipergunakan pada fraktur
femur anak-anak usia di bawah 2 tahun. Traksi ini digunakan pada bayi dan
anak-anak dengan fraktur femur. Indikasi Traksi Gallow’sBerat anak-anak
harus kurang dari 12 kg. Fraktur femur Kulit harus intak. Kedua dari
femur yang fraktur dan yang baik ditempatkan dalam traksi kulit dan
bayi ditahan dari sudut yang istimewa. Compromise vascular merupakan
bahaya terbesar. Periksa sirkulasi dua kali sehari. Pantatnya harus diangkat
jangan mengenai tempat tidur.
b. Bryant’s traction
1). Disebut juga Gallow’s traction
2). Pada anak < 1 tahun
3). Dislokasi sendi panggul
4). Skin traksi
Gambar 6. Bryant’s traction
c. Weber Extensionsapparat
1). Traksi kulit dan traksi skeletal
2). Fraktur batang femur pada anak-anak
l. Fisk traction
1). Digunakan pada fraktur supracondylair femur
2). Dengan bantuan Thomas Splint yang dimodifikasi
3). Traksi skeletal
D. Prinsip-Prinsip Traksi
Traksi harus dipasang dengan arah lebih dari satu untuk mendapatkan garis
tarikan yang diinginkan. Dengan cara ini, bagian garis tarikan yang pertama
berkontraksi terhadap garis tarikan lainnya. Garis-garis tersebutdikenal sebagai
vektor gaya. Resultanta adalah gaya tarikan yang sebenarnya terletak di tempat
diantarakedua garis tarikan tersebut. Efek traksi yang dipasang harus dievaluasi
dengan sinar X, dan mungkin diperlukan penyesuaian. Bila otot dan jaringan lunak
sudah rileks, berat yang digunakan harus diganti untukmemperoleh gaya tarikan
yang diinginkan. Traksi lurus atau langsung memberikan gaya tarikan dalam satu
garis lurus dengan bagian tubuh berbaring ditempat tidur. Traksi ektensi buck dan
traksi pelvis merupakan contoh traksi lurus. Traksi suspensi seimbang memberikan
dukungan pada ektermitas yang sakit diatas tempat tidur sehinggamemungkinkan
mobilisasi pasien sampai batas tertentu yanpa terputus garis tarikan. Tarikan dapat
dilakukanpada kulit ( traksi kulit ) atau langsung kesekelet tubuh (traksi skelet).
Cara pemasangan ditentukan oleh tujuan traksi. Traksi dapat dipasang dengan
tangan (traksi manual). Ini merupakan traksi yang sangat sementara yang
bisadigunakan pada saat pemasangan gips, harus dipikirkan adanya kontraksiPada
setiap pemasangan traksi, harus dipikirkan adanya kontraksi adalah gaya yang
bekerja dengan arahyang berlawanan ( hukum Newton III mengenai gerak,
menyebutkan bahwa bila ada aksi maka akan terjadireaksi dengan besar yang sama
namun arahnya yang berlawanan ) umumnya berat badan pasien danpengaturan
posisi tempat tidur mampu memberikan kontraksi.Walaupun hanya traksi untuk
ektermitas bawah yang dijelaskan secara terinci, tetapi semua prinsip-prinsip
iniberlaku untuk mengatasi patah tulang pada ektermitas atas.Imobilisasi dapat
menyebabkan berkurangnya kekuatan otot dan densitas tulang dengan agak cepat,
terapifisik harus dimulai segera agar dapat mengurangi keadaan ini.misalnya,
seorang dengan patah tulang femurdiharuskan memakai kruk untuk waktu yang
lama. Rencana latihan untuk mempertahankan pergerakanektermitas atas, dan
untuk meningkatkan kekuatannya harus dimulai segera setelah cedera terjadinya.
Pemasangan traksi menimbulkan adanya kontratraksi (gaya yang bekerja dengan
arah yang berlawanan). Umumnya berat badan klien dan pengaturan posisi tempat
tidur mampu memberikan kontratraksi. Kontratraksi harus dipertahankan agar
traksi tetap efektif. Traksi harus berkesinambungan agar reduksi dan imobilisasi
fraktur efektif. Traksi kulit pelvis dan serviks sering digunakan untuk mengurangi
spasme otot dan biasanya diberikan sebagai traksi intermitten.
Prinsip traksi efektif adalah sebagai berikut.
1. Traksi skelet tidak boleh putus.
2. Beban tidak boleh diambil kecuali bila traksi dimaksudkan intermitten.
3. Tubuh klien harus dalam keadaan sejajar dengan pusat tempat tidur ketika
traksi dipasang.
4. Tali tidak boleh macet.
5. Beban harus tergantung bebas dan tidak boleh terletak pada tempat tidur atau
lantai.
6. Simpul pada tali atau telapak kaki tidak boleh menyentuh katrol atau kaki
tempat tidur.
3. Gallow
5. Crutchfield tongs