DISUSUN OLEH
Lynda Rosiaty S. Kep
16.113082.5.0380
NIM : 16.113082.5.0380
Menyatakan bahwa karya ilmiah akhir yang saya tulis ini benar-banar hasil karya
saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan dan pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Semua sumber baik yang
DISUSUN OLEH :
Lynda Rosiaty S. Kep
NIM 1611308250380
Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah Elektif
DISUSUN OLEH :
Lynda Rosiaty S. Kep
NIM 1611308250380
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah Elektif
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam pada
penyusunan KIA-N ini yang berjudul Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada
Pasien Stroke Hemoragik Dengan Intervensi Inovasi Terapi Musik Tradisional Kecapi
Suling Sunda Terhadap Penurunan Tekanan Darah Di Ruang Stroke Center AFI RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017. Penyusunan KIA-N ini dibuat
hambatan akan tetapi semuanya bisa dilalui berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu melalui kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan
Samarinda.
3. Ibu Ns. Siti Khoiroh Muflihatin,M.Kep selaku ketua Program Studi Sarjana
5. Ibu Ns. Hj. Dorkas Agustina S. Kep selaku penguji I dan kepala ruangan
beserta staf ruang unit stroke yang sudah memberi izin tempat praktik klinik
serta bimbingannya.
7. Kedua orang tua tersayang, Suami tercinta dan anak bunda Syarifa, terima
9. Semua pihak yang turut membantu pelaksanaan pembuatan KIA-N ini yang
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa KIA-N ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai
pihak dalam perbaikan KIA-N yang dibuat oleh peneliti. Dan akhirnya penulis
berharap agar KIA-N penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wasalamualaikum Wr.Wb
Samarinda, Juli 2017
Penulis
Analisis Praktik Klinik Keperawatan Pada Pasien Stroke Hemoragik Dengan
Intervensi Inovasi Terapi Musik Tradisional Kecapi Suling Sunda Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Di Ruang Stroke Center Afi Rsud Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017
INTISARI
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terhadap kejadian penyakit jantung dan
pembuluh darah serta di katagorikan the silent killers. Untuk menangani hipertensi
tersebut terdapat dua cara yaitu penganganan farmakologi dan penanganan non
farmakologi. Hipertensi akan meningkatkan beban jantung yang membuat dinding
jantung menjadi semakin membesar dan akhirnya melemah, tekanan darah tinggi yang
terus menerus akan menyebabkan kerusakan sistem pembuluh darah arteri secara
perlahan dengan mengalami proses pengerasan yang di perberat oleh adanya peningkatan
lipid, akhirnya lumen pembuluh darah arteri akan menyempit dan aliran darah berkurang
bahkan bisa berhenti, dan dapat menyebabkan kerusakan jantung dan stroke. Salah satu
penanganan nonfarmakologi yaitu dengan teknik relaksasi melalui terapi musik
tradisional kecapi suling sunda. Karya Ilmiah Aakhir Ners ini bertujuan untuk melakukan
analisis praktek klinik keperawatan pada pasien Stroke Hemoragik dengan intervensi
inovasi terapi musik tradisional kecapi suling sunda terhadap penurunan tekanan darah
di Stroke Center RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda 2017. Hasil menunjukkan
bahwa ada perbedaan tekanan darah pada sistolik dan diastolic sebelum dan setelah di
berikan terapi music tradisional kecapi suling sunda.
1
Mahasiswa Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Samarinda
2
Dosen STIKES Muhammadiyah Samarinda
Analysis of Nursing Clinical Practice in Stroke Patients With Intervention
Innovation of Traditional Music Therapy of Sunda Flute Cloth Against Blood
Pressure on Patients With Hypertension in Stroke Center of
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Year 2017
ABSTRACK
Hypertension is one risk factor for the incidence of heart disease and blood vessels and
categorized the silent killers. To deal with hypertension there are two ways of
pharmacological handling and non-pharmacological treatment. Hypertension will
increase the burden of the heart that makes the heart wall becomes more enlarged and
eventually weakened, continuous high blood pressure will cause damage to the arterial
system of the arteries slowly with the process of hardening in perberat by the increased
lipid, eventually lumen arteries will narrow And reduced blood flow can even stop, and
can cause heart damage and stroke. One of nonfarmakologi handling is by relaxation
technique through traditional music therapy kecapi suling sunda. Scientific Works Aakhir
Ners aims to perform the analysis of clinical practice in the presence of patients with
innovation intervention therapy traditional music sunda flute kecapi against blood
pressure in patients at Stroke Center RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda 2017. he
results showed that there was a difference in blood pressure in systolic and diastolic
before and after in giving traditional music therapy kecapi suling sunda.
Halaman Sampul.....
Halaman Judul. i
Halaman Pengesahan.. iv
Kata Pengantar v
Abstrak. vii
Daftar isi... ix
Daftar Tabel. xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang.. 1
B. Rumusan Masalah. 5
C. Tujuan Penelitian...... 5
D. Manfaat Penelitian.... 6
A. Pengkajian Kasus.. 48
B. Keluhan Utama. 48
C. Data Khusus.. 49
D. Pengkajian Tambahan 51
E. Pemeriksaan Fisik. 57
F. Pemeriksaan Penunjang. 60
G. Analisa Data.. 63
I. Intervensi Keperawatan 65
J. Implementasi Keperawatan... 69
K. Evaluasi Keperawatan... 75
BAB V PENUTUP.... 91
A. Kesimpulan 91
B. Saran.. 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Hasil evaluasi nilai tekanan darah mendengarkan terapi musik
Lampiran 2 NIHSS
Lampiran 4 Biodata
A. Latar Belakang
hanya menyerang usia tua tetapi juga menyerang usia muda dan produkrif
setelah penyakit jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun
2004; Marsh & Keyrouz, 2010; American Heart Association, 2014; Stroke
forum, 2015). Secara global, 15 juta orang terserang stroke setiap tahunnya,
forum, 2015).
dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh), yang
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat. Hal ini
diakibatkan oleh cukup tingginya insidensi (jumlah kasus baru) kasus stroke
stroke semakin penting dan mendesak karena kini jumlah penderita stroke di
kematian yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia
diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun (Yastroki, 2012).
memberi gejala berlanjut pada target organ, seperti stroke untuk otak,
penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot
bagi orang dewasa adalah 120/80. Hipertensi telah menjadi masalah utama
seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap
penyakit jantung dan pembuluh darah serta dikategorikan sebagai the silent
terkontrol, prevalensi 6-15% pada orang lanjut usia, 15% diantaranya tidak
menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk
saat ini penyakit degeneratif dan cardiovascular sudah merupakan salah satu
hidup seperti pengurangan berat badan pada anak yang obes, pengaturan diet
makanan, olah raga teratur dan mengurangi stres. Rangkaian ini merupakan
umumnya telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah. Tetapi ada metode
non farmakologi lain yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu dengan
Menurut data dari Rekam Medik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
jumlah pasien di ruang Unit Stroke dari bulan Maret 2017 sampai mei 2017
dan degup jantung manusia pun memiliki irama khusus. Belahan otak kanan
2005).
Terapi musik tidak hanya terkait dengan bidang ilmu seperti psikologi,
akan menimbulkan efek yang bervariasi. Dalam hal penurunan tekanan darah
seperti musik klasik ataupun musik tradisional, salah satunya yaitu musik
tradisional kecapi suling. Kecapi suling merupakan alat musik Sunda yang
terdapat hampir di setiap daerah di tatar Sunda. Alat musik tersebut terdiri
dari kecapi dan suling. Kecapi suling disajikan secara instrumental yang
menghasilkan alunan nada yang harmoni dan indah. Selain disajikan secara
instrumental, kecapi suling juga dapat digunakan untuk mengiringi Juru Sekar
yang melantunkan lagu secara Anggana Sekar atau Rampak Sekar. Lagu yang
terapi musik tradisional kecapi suling sunda terhadap tekanan darah pada
B. Perumusan Masalah
terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Stroke Center RSUD Abdul
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dengan hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
Karya Ilmiah Ners ini diharapkan dapat digunakan bagi perawat sebagai
2. Manfaat Teoritis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian stroke
penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat
dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak
yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa
vaskuler disease (CVD) adalah suatu kondisi susunan sistem saraf pusat
yang diakibatkan oleh terhentinya suplai darah ke bagian otak (Wijaya dan
Putri,2013).
2. Klasifikasi
1) Stroke Hemoragik
atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran
pasien umumnya menurun. Perdarahan otak dibagi dua, yaitu:
b) Perdarahan Subaraknoid
dll).
biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau
beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan
jam.
2) Stroke Involusi
3) Stroke Komplit
3. Etiologi
a. Trombosis Cerebral
terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat
yaitu :
1) Aterosklerosis
darah
3) Emboli
oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal
(RHD)
b) Infark Myocard
embolus-embolus kecil.
b. Hemoragik
c. Hipoksia Umum
4. Patofisiologi
menginduksi pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari dan sore
anatomi otak dan menimbulkan gejala klinik. Jika perdarahan yang timbul
kecil ukurannya, maka massa darah hanya dapat merasuk dan menyela di
antara selaput akson massa putih tanpa merusaknya. Pada keadaan ini
herniasi otak pada falk serebri atau lewat foramen magnum (Muttaqin
2008).
5. Manifestasi Klinis
gejala prodromal terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan
prodomal yang tidak jelas kecuali nyeri kepala karena hipertensi. Sifat
nyeri kepala hebat sekali, mual muntah seringkali teradi sejak
permulaan serangan.
dari setengah jam, 23 % antara setengah sampai dua jam dan 12%
berupa kelumpuhan wajah dan anggota badan satu atau lebih anggota
6. Komplikasi
1) Bekuan Darah
2) Dekubitus
sendi kaki dan tumit bila memar ini tidak dapat dirawat dapat
menjadi infeksi.
3) Pneumonia
menimbulkan pneumonia.
4) Atrofi Otot dan Kekakuan Sendi
kekakuan sendi.
1) Dysritmia
3) Kontraktur
4) Gagal nafas
5) Kematian
3) 70% menderitadepresi.
dankiri
7. Pemeriksaan Penunjang
adanyainfark.
Arterivenousa (MAV)
8. Penatalaksanaan
1) Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat , posisi lateral dekubitus
hemodinamikstabil.
6) Nutrisi peroral hanya boleh di berikan setelah tes fungsi menelan baik
dianjurkan pasangNGT
7) Mobilisasidanrehabilitasidinijikatidakadakontraindikasi
b. Penatalaksanaan Medis
1) Trombolitik (Streptokinase)
3) Antikoagulan (Heparin)
4) Hemorhagea (Pentoxyfilin)
c. Penatalaksanaan Khusus/Komplikasi
1) Atasi kejang
stroiddll)
1) Atasi hipertensi
2) Atasi hiperglikemia
3) Atasi hiperurisemia
yang dipompa dari jantung keseluruh organ dan jaringan tubuh, serta
Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh
sepanjang hari. Saat pemeriksaan yang paling baik adalah ketika bangun
tidur pagi, karena setelah beraktivitas tekanan darah akan naik. Namun,
Tekanan darah antara orang yang satu dengan yang lainnya tentunya
berbeda, sama halnya dengan tekanan darah orang dewasa dengan anak-
anak yang tentunya berbeda pula. Tekanan darah bayi dan anak-anak
saat beristirahat. Tekanan darah pada umumnya akan naik atau tinggi
pada pagi hari dan menurun atau rendah pada saat tidur malam hari
(Suprapto, 2014).
tekanan darah atas pembulu arteri dari denyut jantung yang disebut
benar, dan akurat pada saat tubuh sedang beristirahat dan dalam
antara 60-70 kali per menit dalam keadaan tenang atau sedang
a. Fisiologi Hipertensi
(Lingga, 2012) :
terganggu.
b. Penyebab
yaitu :
1) Faktor keturunan.
2) Ciri perseorangan.
putih).
3) Kebiasaan hidup.
c. Gejala hipertensi.
apapun dan bisa saja baru muncul gejala setelah terjadi komplikasi
pada organ lain, seperti ginjal, mata, otak, dan jantung. Gejala seperti
kepala, mudah marah, telinga berdengung, suka tidur, dan rasa berat
d. Jenis-jenis hipertensi.
1) Menurut kausanya.
diastolik.
a) Hipertensi ringan.
b) Hipertensi sedang.
c) Hipertensi berat.
(Bustan, 2007).
e. Klasifikasi Hipertensi
yaitu:
derajat II.
f. Patofisiologi
terutama ginjal.
2) Sistem renin-angiotensin
pembuluh darah.
h. Diagnosis Hipertensi
lebih dari satu kali pengukuran dalam posisi duduk dengan siku
i. Komplikasi Hipertensi
darah otak.
akan sangat fatal bila terjadi interupsi aliran darah ke bagian distal, di
terganggunya aliran darah ke otak dan sel sel otak akan mengalami
kematian. (Nurhidayat & Rosjidi, 2008).
atersklerosis.
j. Pencegahan.
jantung dan stroke. Oleh karena itu, penyakit darah tinggi harus
sedikit.
4) Menghindari stres.
5) Hindari merokok.
6) Hindari alkohol.
tinggi.
8) Kurangi lemak.
Oleh karena itu, kadar HDL yang tinggi memiliki efek baik bagi
jantung.
9) Kurangi gula.
minuman.
zat pembentuk busa, serta zat pengawet yang tidak baik bagi
kesehatan.
darah tinggi.
k. Pengobatan.
atherosklerosis.
lebih lanjut.
c) Kurangi alkohol.
d) Menghentikan merokok.
e) Olahraga teratur.
buah).
hipertensi.
c) Antagonis kalsium.
Inhibace.
dan denyut jantung manusia pun memiliki irama khusus. Belahan otakkanan
Terapi musik tidak hanya terkait dengan bidang ilmu seperti psikologi, tetapi
(Djohan, 2006). Para ahli menyimpulkan bahwa semua jenis musik dapat
therapy. Diantaranya jenis musik yang bisa dijadikan musik terapi salah
satunya adalah musik Tradisional. Musik tradisional adalah music yang berasal
dari berbagai daerah. Ciri khas pada jenis musik ini terletak pada suara yang
pasien.
positif, seperti lebih rileks dan memperbaiki mood. Mendengarkan musik akan
memberikan tenaga baru, mental yang segar, dan hubungsn sosial yang hangat
berkurang dan tekanan darah menjadi turun (Muslim, 2009; Saing, 2007).
Musik memiliki tiga bagian penting yaitu beat,ritme, dan harmony. Beat
multi modal stimulus yang dimiliki, ketika musik diterima oleh indra
terima, diartikan oleh otak, dan apabila music itu bagus maka musik turut
mempengaruhi suaru organ di otak yang bernam sistem limbic teraktivasi maka
seseorang menjadi rileks, kondisi inilah yang memicu tekanan darah menurun.
Setelah perangsangan terjadi maka akan terlibatlah unsur emosi yang dimiliki
belah otak .
seperti musik klasik ataupun musik tradisional, salah satunya yaitu musik
tradisional kecapi suling. Kecapi suling merupakan alat musik Sunda yang
terdapat hampir di setiap daerah di tatar Sunda. Alat musik tersebut terdiri dari
menghasilkan alunan nada yang harmoni dan indah. Selain disajikan secara
instrumental, kecapi suling juga dapat digunakan untuk mengiringi Juru Sekar
yang melantunkan lagu secara Anggana Sekar atau Rampak Sekar. Lagu yang
Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai alat musik
utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kacapi suling.
Kata kacapi dalam bahasa Sunda juga merujuk kepada tanaman sentul, yang
kacapi ini dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai perahu. Pada masa
lalu, kacapi ini dibuat langsung dari bongkahan kayu dengan memahatnya.
BAB III
A. Pengkajian kasus
Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 16 Juni 2017 jam 10.00 WITA
berikut :
Identitas klien
Islam, pendidikan SMA, pekerjaan PMK, BB: 56 kg, status menikah, tgl
MRS 8 Juni 2017 jam 21.09 WITA, No MR: 94.23.96, alamat rumah Jl.
P.Hidayatullah gang buntu 49 Rt. 029, diagnosa medis Stroke Hemoragik (SH)
B. Keluhan Utama
1. Saat masuk rumah sakit (tanggal : 8 Juni 2017 jam 21.09 WITA)
kejang-kejang sejak beberapa jam sebelum masuk rumah sakit dan muntah,
hanya diam saja dalam mobilisasi pasien masih lemah, kepalanya masih
C. Data Khusus
1. Primary survey
a. Airway
b. Breathing
Tidak ada retraksi dinding dada, gerakan dinding dada simetris, RR: 26
x/ menit, pola nafas regular, tidak ada sianosis, SpO2 99 %, suara napas
vesikuler.
c. Circulation
Gerakan dinding dada simetris, Ictus cordis tidak terlihat, TD: 178/ 100
mmHg, Nadi : 80x/menit, tidak teraba Ictus cordis di ICS-5, suara sonor
pada lapang paru, suara napas vesikuler, RR: 26 x/menit, bunyi jantung I
2. Secondary survey
a. Brain :
15 (E4, V5, M6), penglihatan pasien dalam batas normal diukur dengan
pendengaran.
b. Breathing:
Tidak ada retraksi dinding dada, gerakan dinding dada simetris, RR: 26
x/menit, pola nafas regular, tidak ada sianosis, SpO2 99 %, suara napas
vesikuler.
c. Blood:
TD: 178/ 100 mmHg, Nadi : 80 x/ menit, Capilary Refil Time (CRT) <
d. Bladder:
Genetalia pasien bersih, BAK klien melalui katteter, warna urine kuning
jernih, jumlah output urine selama 24 jam 1700 cc. Input cairan yang
e. Bowel :
sehari 3 kali 1/3 porsi, pasien belum BAB sejak 3 hari yang lalu.
f. Bone :
ekstremitas teraba hangat, reflek tendon ada, reflek nyeri ada, tidak
4 5
5 5
D. Pengkajian Tambahan (Pola Fungsi Kesehatan Menurut Gordon)
parah beliau minum madu dan segera memeriksakan diri ke klinik atau
mengatakan akhik-akhir ini memang kurang istirahat dan sedang ada fikiran
yang menganggu.
2. Pola metabolik-nutrisi
a. Sebelum sakit.
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi cukup dengan lauk
pauk, sayuran, buah kadang-kadang dan makan selalu habis dan saya
minum air putih sekitar 8 gelas dalam sehari, dan minum madu setiap
dari RS kurang lebih 3-4 sendok, minumnya hanya 1000 cc/ hari, dan
garam.
3. Pola eliminasi
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dilakukan pada pagi hari dengan
kehijauan, tidak ada masalah dalam BAB dan BAK 6-7 kali sehari
dengan warna kuning bening bau yang khas (bau air kencing pesing).
b. Saat sakit
Pasien mengatakan belum ada BAB selama 3 hari, tidak ada asites dan
BAK menggunakan kateter dengan warna kuning bening bau yang khas
pemadam kebakaran. Pasien rutin berjalan kaki bersama cucunya pada pagi
hari disekitar tempat tinggalnya, keluarga juga mengatakan pasien suka
minum madu. Selama sakit pasien bedrest, keadaan umum lemah, kesadaran
kebutuhannya, pasien dibantu oleh perawat dan istri dan anak pasien.
Sebelum sakit.
Saat sakit
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya tidur pada malam hari pukul 22.00 malam
b. Saat sakit
Pasien mengatakan tidur bisa nyenyak dan sering terbangun pada malam
hari karena lampu terang dan suasana RS. Pasien mengatakan ingin cepat
6. Pola Persepsi-Kognitif.
a. Sebelum sakit
b. Saat sakit
Pasien tampak diam dan tersenyum saja bila diajak bicara, dan tahu
a. Gambaran diri
b. Identitas diri
bangga pada diri saya. Pasien mempunyai 2 orang istri dan 3 orang anak
c. Peran diri
d. Ideal diri
e. Harga diri
biasanya lagi.
8. Pola hubungan-peran
a. Sebelum sakit
b. Saat sakit
a. Sebelum sakit
b. Saat sakit
a. Sebelum sakit
music dan bernyanyi apabila dirinya merasa bosan dalam pekerjaan dan
menghadapi masalah
b. Saat sakit
a. Sebelum sakit
dalam hati dan Sejauh ini pasien tetap berusaha serta berdoa meminta
1. Kepala
Bentuk masochepal, tidak ada lessi, tidak ada benjolan, tidak terdapat
ketombe, rambut hitam dan disertai uban, distribusi rambut merata dan
pendek.
2. Mata
Mata kiri kanan simetris, pupil bereaksi terhadap cahaya +/+, konjugtiva
tidak anemis, sclera tidak ikterik, tidak ada edem pada kelopak
penglihatan
3. Hidung
4. Mulut
Mukosa bibir lembab, rongga mulut lembab, lidah basah , terdapat beberapa
5. Telinga
Bentuk dan posisi simetris, daun telinga lentur, tidak ada menggunakan alat
kelenjar tyroid.
7. Dada
Bentuk dada normal gerakan simetris, postur normal, tidak ada retraksi
Ictus kordis tidak terlihat, suara sonor pada lapang paru, suara napas
8. Abdomen
Abdomen tampak datar, tidak ada lesi, bising usus 8 x/ menit, tidak terdapat
asites, tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri tekan dan tidak
9. Genetalia
Terpasang kateter dengan urin tampung 100 cc, warna kuning bau yang
khas (bau air kencing pesing) tidak ada edem, cukup bersih.
10. Integumen
Kulit lembab, hangat, terdapat bekas luka sobek di tangan kiri bekas
11. Ekstremitas
Tidak ada oedem pada ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, kekuatan
otot 4 5
5 5
12. Neurologi
yang berbeda (minyak kayu putih dan jeruk) pada kedua lubang hidung.
Reflek pupil +/+, reflek cahaya +/+, pasien mampu melihat jari tanpa
Pasien dapat mendengarkan suara jari dengan baik pada kedua telinga,
stapping test, rinne, dan weber serta passing poin tidak dilakukan
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Laboratorium
2. Hasil CT-Scan
Tanggal 9 Juni 2017: Pemeriksaan CT- Scan kepala tanpa kontras irisan
b. Saat ini tidak tanpak gambaran lesi hyperdense di sub arachnoid (-)V
Perdarahan Sub
Kesan :
4. Hasil EKG
5. Terapi Medis
a. Infus RL 20 tpm
Omz 2x40
c. Syring Pump perdipin 0,5 meg rate 10,5 cc/jam ( targen TD 160/90)
Flunalizine 2x5 mg
Amlodipin 1 x 10 mg
CPG 1 x 75 mg
G. Analisa Data
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien diam saja dan tersenyum saat
ditanya
- GCS : E4 V5 M6
- TD : 178/ 100 mmHg
- RR : 26 x/ menit
- N : 80 x/ menit
- S : 36,50c
- Saturasi O2 : 99%
2. DS : Gangguan Hambatan
- Menurut keterangan keluarga pasien fisiologis komunikasi
berbicara agak pelo (penurunan verbal
- Menurut keterangan keluarga pasien sirkulasi ke
kadang-kadang hanya menggunakan otak).
isyarat saja saat berkomunikasi.
DO :
- Pasien tampak lemah.
- Pasien diam dan tersenyum saja saat
diajak bicara.
- Pasien tampak tenang
- Apasia score
3. DS : Penurunan Hambatan
- Menurut keterangan keluarga Kekuatan mobilitas fisik
aktivitas pasien dibantu keluarga. Otot
- Menurut keterangan keluarga tangan
kanan pasien lemah da nyeri bila
digerakkan.
DO :
- Pasien tampak lemah
- Aktivitas pasien dibantu keluarga/
perawat
- kekuatan otot 4 5
5 5
- Terpasang infus Rl: 20 Tpm pada
tangan kiri
4. DS : Risiko
- Pasien mengatakan gatal bagian kerusakan
punggung integritas kulit
- Pasien mengatakan selama di rs tidak dengan faktor
mandi dan hanya di seka dengan resikogangguan
istrinya sirkulasi
DO :
- Pasien menggaruk punggungnya
- Tampak kemerahan pada punggung
Hipertensi
K. Evaluasi
O:
- Pasien tampak lemah
- Pasien diam dan tersenyum saat ditanya
- Airway bebas
- TD : 160/ 100 mmHg
- RR : 26 x/ menit
- N : 80 x/ menit
- S : 37,50c
- GCS : E4 V5 M6
- Saturasi O2 : 96% - 99%
- Terpasang o2 nasal kanu 3 lpm
- Ivfd RL. 20 tpm
- Sp. Perdiphine 0,5 meg/kg BB/jam
P : Lanjutan Intervensi 1.4, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.10, 1.12, 1.13,
1.14, 1.16, 1.17, 1.18, 1.19, 1.20, 1.21, 1.22.
2. Jumat S:
16 juni 2017 - Menurut keterangan keluarga pasien berbicara agak pelo
11.00 - Menurut keterangan keluarga pasien kadang-kadang
hanya menggunakan isyarat saja saat berkomunikasi.
DO :
- Pasien tampak lemah.
- Pasien diam dan tersenyum saja saat diajak bicara.
- Pasien tampak tenang
A : Masalah Hambatan komunikasi verbal belum teratasi
3. Jumat S:
16 juni 2017 - Menurut keterangan keluarga aktivitas pasien dibantu
11.30 keluarga.
- Menurut keterangan keluarga tangan pasien yang di
sebelah kanan lemah di gerakkan
O:
- Pasien tampak lemah
- Aktivitas pasien dibantu keluarga/ perawat
- MMT 4 5
5 5
4. Jumat S:
16 juni 2017 - Pasien mengatakan gatal bagian punggung
12.00 - Pasien mengatakan selama sakit tidak mandi
O:
- Pasien menggaruk punggungnya
- Tampak kemerahan pada punggung
- Memberikan babyoil/minyak zaitun
O:
- Pasien tampak lemah
- Pasien bicara pelan
- Airway bebas
- TD 160/ 90 mmHg
- RR 20x/ menit
- Nadi 80x/ menit
- Suhu 36,50c pada pasien tidak menggunakan o2 dan
pindah kamar 3 ).
- Syring pump nicaperdipin 0,5 meg di stop
P : Lanjutan Intervensi 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.14, 1.16, 1.17, 1.19,
1.20, 1.21.
2. Sabtu S :
17 juni 2017 - Pasien mengatakan belum bisa terlalu banyak bicara
11.00
O:
- Pasien berbicara apabila ditanya
- Pasien belum banyak bicara
- Pasien bicara pelan
P:-
3. Sabtu S:
17 juni 2017 - Pasien mengatakan sudah dapat mengerakkan tubuhnya.
11.30
O:
- Pasien tampak tenang
- Aktivitas pasien dibantu sebagian
- MMT 5 5
5 5
- Terpasang infus Rl: 20 Tpm pada tangan kanan
P:-
4. Sabtu S:
17 juni 2017 - Pasien mengatakan gatal bagian punggung berkurang
12.00 - Pasien mengatakan selama sakit tidak mandi,
O:
- Pasien menggaruk punggungnya.
- Tidak Tampak kemerahan pada punggung
- Memberikan baby oil/minyak zaitun
4. Minggu S:
17 juni 2017 - Pasien mengatakan gatal bagian punggung berkurang
12.00 - Pasien mengatakan selama sakit tidak mandi,
O:
- Pasien jarang menggaruk punggungnya.
- Tidak Tampak kemerahan pada punggung berkurang
- Memberikan baby oil/minyak zaitun
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
ANALISIS SITUASI
Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik (WHO, 2010). Pasien adalah
(Tertib), I (Informatif)
a. VISI
pelayanan.
b. MISI.
dan takwa.
c. MOTTO.
orang, dan DIII sebanyak 24 orang dengan jumlah bed pasien sebanyak 21
Terkait.
tanggal 16-18 Juni 2017, pasien masuk rumah sakit tanggal 8 Juni 2017 dari
pada tanggal 16 Juni 2017 jam 10.00 WITA. Keluhan utama pasien adalah
perfusi jaringan otak dengan faktor resiko hipertensi. Dari hemodinamik klien
tekanan darah didapatkan hasil melebihi batas normal yaitu 178/100 mmHg.
di atas 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, maka dapat
perdarahan, akan sangat fatal bila terjadi interupsi aliran darah ke bagian
dan sel-sel otak akan mengalami kematian (Nurhidayat & Rosjidi, 2008).
akibat kerusakan pada area pengaturan bahasa pada otak. Pada manusia
96-99% orang yang dominan yangan kanan dan 60% orang yang dominan
tangan kiri (kidal). Pada pasien afasia sebagian besar lesi terletak pada
hemisfer kiri. Kerusakan ini terletak pada bagian otak yang mengatur
kemampuan berbahasa yaitu area broca dan area wernicke dengan keluhan
kerusakan struktur anatomis dan fungsi kulit normal akibat dari tekanan
eksternal yang berhubungan dengan penonjolan tulang dan tidak sembuh
dengan urutan dan waktu biasa. Selanjutnya, gangguan ini terjadi pada
individu yang berada di atas kursi atau di atas tempat tidur, sering kali pada
makan sendiri, serta mengalami gangguan tingkat kesadaran (Potter & Perry,
2005).
pecahnya pembuluh darah di otak. Aliran darah yang terhenti membuat suplai
oksigen dan zat makanan ke otak juga terhenti, sehingga sebagian otak tidak
dengan nyaman. Dan secara otomatis hal tersebut dapat membuat tekanan
otak dengan faktor resiko hipertensi pada pasien Tn. A yang dirawat di ruang
x/menit, RR: 26 x/menit, S: 36.50c, SPO2: 99% O2 nasal kanul 3 Lpm pusing,
sakit kepala yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak dan
terapi musik tradisional kecapi suling sunda klien merasa pusing, sakit
intervensi inovasi terapi musik kecapi suling sunda pada Tn.A pusing
berkurang, sakit kepala berkurang, TD: 150/82 mmHg, RR: 18x/ menit, Nadi
78x/menit, Suhu 36.3oC pada pasien), Saturasi O2: 99%, Syring pump
faktor resiko hipertensi pada pasien stroke dapat dilakukan dengan obat-
obatan (farmakologis), meskipun manfaatnya relatif terbatas. Selain itu dapat
saraf yang dapat diterima oleh otak sebagai sensasi suara. Saat suara tersebut
terapi musik tradisional kecapi suling sunda selama 3 hari. Terlihat bahwa
pasien merasa lebih baik, dapat beristirahat dengan nyaman, serta mengalami
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Aliran darah yang
berhenti membuat suplai oksigen dan zat makanan ke otak berhenti, sehingga
gerak, bibir tidak simetris, bicara pelo atau tidak dapat berbicara (afasia),
pelo atau tidak dapat berbicara (afasia), nyeri kepala, penurunan kesadaran,
dan gangguan rasa (misalnya kebas di salah satu anggota gerak) sehingga
pasien hipertensi, seperti aktifitas fisik, air, makanan, olah nafas, dan musik
hormon-hormon stres.
saraf yang dapat diterima oleh otak sebagai sensasi suara. Saat suara tersebut
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stroke terjadi karena pasokan
darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu, karena sebagian sel-sel otak
pecahnya pembuluh darah otak. Stroke juga bisa dikatakan suatu sindrom
bibir tidak simetris, bicara pelo atau tidak dapat berbicara (afasia), nyeri
kepala, penurunan kesadaran dan gangguan rasa (misalnya kebas di salah satu
Terlihat bahwa pasien merasa lebih nyaman dan dapat beristirahat dengan
musik atau tidak, dikarenakan akan ada pengarunya dalam inovasi tersebut.
terapi musik tradisional kecapi suling sunda terhadap tekanan darah pada
sunda pada lansia dengan hipertensi di PSWT Budi Pertiwi Bandung tahun
darah dari hasil penelitiannya didapatkan bahwa terapi musik jawa dapat
itu pemberian terapi musik suling sunda menimbulkan efek suara suara
munurunkan tekanan darah. Oleh karena itu perlu adanya alat observasi yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
gerak, gangguan bicara, serta gangguan sirkulasi dan tekanan darah. Pada
gangguan sirkulasi.
darah.
B. Saran
tentang terapi musik tradisional kecapi suling sunda terhadap tekan darah
darah ini dapat diaplikasikan pada pasien apapun diagnosa medisnya asal
4. Bagi mahasiswa agar selalu mengasah dan memperdalam ilmu yang telah
Pemberian Terapi Musik Tradisional Suling Sunda terhdap tekana darah pada
Pada Pasien Stroke
Pengertian Adalah untuk memaksima terapi musik tradisional kecapi
suling sunda
Tujuan Untuk penurunan tekanan darah
Persiapan Pasien 1. Berikan salam, perkenalkan diri, identifikasi pasien dengan
memeriksa identitas pasien.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik
4. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Persiapan Alat 1. Sphygmomanometer
2. Headphone
3. Handphone
4. Musik instrument Ayun Ambing
5. Handscoon
Prosedur 1. Beritahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai.
2. Mencuci tangan
3. Pasang handscoon bersih.
4. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
5. Memasang alat headphone dan mendengarkan lagu ke
pasien
6. Mengkaji lama selama 15 menit.
7. Merapikan pasien.
8. Merapikan alat.
9. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
10. Membuka handscoon.
11. Mencuci tangan.
Evaluasi 1. Evaluasi hasil yang dicapai.
2. Kontrak pertemuan selanjutnya.
3. Mengakhiri pertemuan/ pertemuan dengan baik: bersama
klien membaca doa:
BIODATA PENELITI
A. Data Pribadi
Nama : Lynda Rosiaty, S. Kep
Tempat / tanggal lahir : Loa Kulu, 1 maret 1986
Alamat Asal : Jln. Letjen MT.Haryono Loa Kulu rt.13
no. 32 Loa Kulu Kota Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur 75571
Riwayat Pendidikan
Pendidikan formal
Tamat SD tahun : 1997 SDN 006 Loa Kulu
Tamat SMP tahun : 2000 SMPN 1 Loa Kulu
Tamat SMA tahun : 2003 SMAN 1Loa Kulu
Diploma III : 2006 AKPERPEMPROV KALTIM
S1 Keperawatan tahun : 2016 STIKES MUHAMMADYAH
Lynda Rosiaty
NIM.1611308250380