Kep
Terputusnya continuitas struktur tulang
(Kunker & McTier, 2005)
Putusnya hubungan
3
Akibat dari trauma berat dengan gaya tembus
, bending , crushing , twisting dan tarikan
2 jenis gaya langsung dan tak langsung
Langsung : cruris ditabrak bamper mobil
Tak langsung : dislokasi panggul saat lutut
4
Akibat trauma kecil berulang
Sering dijumpai pada tulang tibia , fibula dan
5
Fraktur terjadi akibat beban ringan bahkan
normal. Terjadi pada tulang yang rapuh
akibat penyakit tumor , Pagets dan
osteoporosis
6
Farktur komplit (Complete fractures)
Tulang pecah menjadi 2 bagian/fragmen atau
lebih .
Transversal
oblique atau spiral,
Frakture impacted
Farktur kominutif
7
•Fraktur inkomplit (Incomplete fracture)
Tulang patah tidak komplit , biasanya
periosteum utuh , contoh :
• fraktur Greenstick
•Fraktur Compression
•Fraktur Buckle
8
I. Berdasarkan hubungan dengan dunia luar :
1.Fraktur 2. Fraktur
tertutup terbuka
9
Gustillo – Anderson :
I. Luka < 1 cm
II. Luka 1 – 10 cm
III. Luka > 10 cm
A. Soft tissue coverage
B. Bone exposed
C. Neurovascular injury
10
Gustillo – Anderson :
11
Ukuran Kontaminasi Jenis Kerusakan
luka fraktur jaringan
lunak
Derajat 1 < 1 cm Ringan / Simple Ringan
bersih
Derajat 2 2 -5 cm Sedang Simple / Sedang
kominutif
ringan
12
II. Berdasarkan
garis patah
1.Komplit 2.Inkomplit
13
III. Jumlah garis patah
1.Fraktur 2. Fraktur
tertutup terbuka
16
Kerusakan jaringan dan terjadi hematoma
Inflamasi dan dan proliferasi selular
Pembentukan kallus
konsolidasi
Remodelling
17
18
Fraktur tulang cancellous
Fraktur dengan pemasangan fiksasi interna
(ORIF )
19
Penyembuhan fraktur tergantung dari :
Tipe tulang ( cancellous lebih cepat dari
Kortikal )
Tipe fraktur ( fraktur tranversal lebih lama
dari jenis spiral )
Aliran darah ( pembuluh darah rusak , lebih
lama sembuh )
Keadaan umum ( tulang sehat lebih cepat
sembuh )
Usia ( anak > cepat sembuh )
20
Upper limb Lower limb
21
Upper limb Lower limb
22
Penyebab non union
Distraksi dan fragmen terpisah
Interposisi fragmen jaringan lunak (otot)
23
Oedema and Edema dan pembengkakan
swelling
Pain and Kerusakan jaringan lunak atau
tenderness perdarahan didalam disekeliling
Muscle spasm
jaringan .
Edema tidak dikendalikan pada
Deformity
ruangan tertutup dapat
Echymosis
menekan pembuluh darah dan
Loss of function sirkulasi darah terhambat dan
Crepitation kerusakan saraf( ini adalah
resiko terjadinya compartemen
syndrome )
Deformitas
Pain & tenderness
Fraktur pada tulang Spasme otot sebagai
panjang terjadi hasil dari refleks
pemendekan . yang tidak disadari
Pergeseran fragmen
akibat trauma
menyebabkan
langsung pada
pemendekan .
jaringan lunak,
Fungsinya terganggu
peningkatan tekanan
Bagian bagian yang pada saraf sensasi ,
fraktur tidak dapat Pergerakan bagian
digunakan. dari fraktur.
Muscle spasme Ecchymosis
Melindungi respon
injuri dan fraktur Perubahan warna pada
Spasme otot kulit adalah hasil dari extra
munkin karena pasation dari pelebaran
bergeser nya pembuluh darah di bawah
fragmen tulang. kulit.
Fraktur yang tidak Ecchymosis timbul segera
bergeser dapat setelah injury.
mengurangi Perawat memberikan
spontanitas . ketenangan pada pasien
sampai keadaan normal.
Hilang fungsi
Jaga fungsi dari
bagian tulang yang Crepitasi
fraktur.
Untuk
mengembalikan Teraba jelas adanya derik
fungsi , bagian yang tulang saat di diangkat
fraktur di akibat adanya gesekan
istirahatkan. frahmen tulang yang satu
Crepitasi
dengan yang lainnya.
Terdengar/ teraba
jelas adanya bunyi
berderak.
Fracture reduction
◦ Closed
◦ Open
◦ Traction
Fracture immobilization
◦ Cast
◦ In/External fixation
◦ Traction
Drugs (1 g protein; Vit: D,B,C; Ca)
Nutrition
Others
1.Recognition
Diagnosis dan penilaian fraktur
2. Reduction
Reduksi fraktur apabila perlu, pada fraktur intra
articuler diperlukan reduksi anatomis.
3. Retenion
Immobilisasi fraktur dengan gips, plate & screw
4. Rehabilitasi
Mengembalikan fungsi semaksimal mungkin.
1. Perdarahan
1. Perdarahan
2. Emboli paru
3. Emboli lemak
Terjadi pada tulang panjang
4. Gas gangren
( femur tibia , fibula &
5. Tetanus
humerus )
6. Infeksi
Fraktur femur ( 1-4 L )
7. Sindrom
kompartemen Fraktur tibia fibula ( ½ -1 L )
8. Delay union Fraktur humerus ( ½ - ¾ L )
9. Non union Fraktur pelvis ( 1-5 L )
10. Malunion Fraktur spine ( 1-2 L )
11. “Volkmann,s ischemic
contrakture”
Sidrom kompartemen
Kompartemen sindrom :
Yaitu suatu kondisi
serius , dimana tekanan Intervensi yang dilakukan :
satu atau lebih pada
Elevasi bagian yang sakit
kompartemen
meningkat. Monitortanda tanda
Tanda tandanya ; compartemen
Edema
Kolaborasi
Denyut nadi perifer
Lakukan bevalve jika terpasang
tidak ada
Nyeri ( tanda homant )
gips
Pucat Kolaborasi untuk dilakukan
Parastesis fasia tomi
Paresis
Pulmonary and Fat Embolism
Pulmonary: (Risk) Fat faktor resiko:
Local venous
Lemak globulin
trauma pelepasan dari
Venous stasis
tulang panjang atau
Hypercoagulability
atau multiple fraktur
Immobility Stress- berhubungan
Age > 40 dengan pelepasan
MI catecholamines , akan me
Obesity mobilisasi lipid dari
Trauma jaringan adiposa
Hypovolemia / syok
Immobilisasi yang lama
Pulmonary: (Clinical) Fat:
Dyspnea Dyspnea
Nyeri dada Restless, agitated,
Cemas, gelisah confused, stuporous
Batuk/ hemaptoe Tachypnea > 30/min
Tachypnea Diffuse rales (late)
Tachycardia Tachycardia > 140/min
Demam ringan Fever
Thrombophlebitis Petechial skin rash
PO2 < 80 mm Hg)
Hypoxemia (PO2 < 60
mmHg)
Pulmonary:
(prev/treatment) Fat:
Immobilize fractures
Early ambulation
Adequate hydration
Leg elevation
O2
Elastic stockings
Corticosteroids
Leg exercises
Fluid replacement
Intermittent
Mechanical ventilatior PEEP
pneumatic Cek rutin Haemoglobin
compression
Medications:
Anticoagulants, Anti
platelet agents
1. Resiko terjadi gangguan perfusi jaringan
perifer berhubunga
dengan berkurangnya aliran daran dan
compresi saraf secundery dari edema.
2. Nyeri akut berhubungan dengan trauma
jaringan .
3. Resiko gangguan integritas kulit
berhubungan dengan immobilisasi.
4. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan
dengan Nyeri, penurunan kekuatan otot.
1. Pasien dengan fraktur tertutup
Mobilisasi segera
obatan.
Lakukan perawatan luka dengan tehnik steril
Elevasi ekstermitas untuk mengurangi edema
Status neurovasculer dikaji setiap 4 jam
Kaji tanda tanda infeksi
Kaji tanda tanda vital
Profilaksis tetanus diberikan
Anti biotik sesuai kultur
Beri diet TKTP.