KELOMPOK 3 / KELAS 2A
APRILIA ATIQOH
01 FIDYASARI
(P27820419011)
C. Mioma Subserosum
Lokasi tumor di sub serosa korpus uteri. Mioma
subserosum dapat tumbuh diantara kedua
lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra
ligamenter. Mioma subserosum dapat pula
tumbuh menempel pada jaringan lain setelah
lepas dari uterus, misalnya ke ligamentum atau
B. Mioma Intramural omentum dan kemudian bebas disebut
Berada diantara serabut wondering / parasitic fibroid. (Sarwono, 2005).
miometrium.Disebut juga sebagai
mioma intraepitalial, biasanya
multiple.
3. ETIOLOGI MIOMA
Walaupun mioma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun dari hasil penelitian
Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa mioma uteri terjadi terjadi tergantung pada sel-sel imatur
yang terdapat pada “cell Nest” yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon
estrogen. Namun demikian, beberapa faktor yang dapat menjadi faktor pendukung terjadinya
mioma adalah wanita usia 35-45 tahun, hamil pada usia muda, genetik, zat-zat karsinogenik,
sedangkan yang menjadi pencetus dari terjadinya mioma uteri adalah adanya sel yang imatur.
Teori Mayer dan Snoo, rangsangan “sell nest” oleh estrogen, faktor:
1. Tak pernah dijumpai sebelum menstruasi
2. Atropi setelah menopause
3. Cepat membesar saat hamil
4. Sebagian besar masa reproduktif (Bagus, 2002).
4. MANIFESTASI
KLINIS
a. Perdarahan Tidak Normal
Merupakan gejala yang paling umum dijumpai. Akibat perdarahan
penderita dapat mengeluh anemis karena kekurangan darah, pusing, cepat
lelah, dan mudah terjadi infeksi.
1) Hipermenorea perdarahan banyak saat menstruasi
2) Meluasnya permukaan endometrium dalam proses
menstruasi
3) Gangguan kontraksi otot rahim
4) Perdarahan berkepanjangan
LANJUTAN...
c. Gangguan Pertumbuhan Dan
b. Penekanan Rahim Yang Membesar Perkembangan Kehamilan
Penekanan rahim karena pembesaran Kehamilan dengan disertai mioma uteri
mioma uteri dapat terjadi: menimbulkan proses saling mempengaruhi:
1) Terasa berat di abdomen bagian 1) Kehamilan dapat mengalami keguguran
bawah 2) Persalinan prematurus
2) Sukar miksi atau defekasi 3) Gangguan saat proses persalinan
3) Terasa nyeri karena tertekannya urat 4) Tertutupnya saluran indung telur
menimbulkan infertilitas
syaraf
5) Kala ke tiga terjadi gangguan pelepasan
plasenta dan perdarahan
5. PATOFISIOLOGI
● Mioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyakdibanding miometrium
normal. Teori “Cell Nest” atau teori “Genitoblat” membuktikan dengan
pemberian estrogen ternyata menimbulkan tumor fibromatosa yang berasal
dari sel imatur.
● Tumor subcutan dapat tumbuh diatas pembuluh darah endometrium dan
menyebabkan perdarahan. Bila tumbuh dengan sangat besar tumor ini dapat
menyebabkan penghambat terhadap uterus dan menyebabkan perubahan
rongga uterus.
● Tumor fibroid sangat jarang bersifat ganas, infertile mungkin terjadi akibat
dari myoma yang mengobstruksi atau menyebabkan kelainan bentuk uterus
atau tuba falofii. Myoma pada badan uterus dapat menyebabkan aborsi
secara spontan, dan hal ini menyebabkankecilnya pembukaan cervik yang
membuat bayi lahir sulit.
6. Pathway
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Mansjoer (2002), pemeriksaan yang dilakukan pada kasus
Mioma Uteri adalah :
1. Pemeriksaan Darah
3. Vaginal Toucher
Lengkap
Hb turun, Albumin turun, Lekosit Didapatkan perdarahan
turun/meningkat, Eritrosit turun. pervaginam, teraba massa,
konsistensi dan ukurannya.
A. Anamnesa
● Identitas Klien
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, agama,
suku bangsa, status pernikahan, pendidikan,
pekerjaan, alamat.
● Identitas Penanggung jawab
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, hubungan
dengan keluarga, pekerjaan, alamat.
Lanjutan
B. Riwayat Kesehatan
• Keluhan Utama
Keluhan yang paling utama dirasakan oleh pasien mioma uteri, misalnya timbul benjolan diperut bagian
bawah yang relatif lama. Kadang-kadang disertai gangguan haid
• Riwayat penyakit sekarang
Keluhan yang di rasakan oleh ibu penderita mioma saat dilakukan pengkajian, seperti rasa nyeri karena
terjadi tarikan, manipulasi jaringan organ. Rasa nyeri setelah bedah dan adapun yang yang perlu dikaji
pada rasa nyeri adalah lokasih nyeri, intensitas nyeri, waktu dan durasi serta kualitas nyeri.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Tanyakan tentang riwayat penyakit yang pernah diderita dan jenis pengobatan yang dilakukan oleh
pasien mioma uteri, tanyakan penggunaan obat-obatan, tanyakan tentang riwayat alergi, tanyakan
riwayat kehamilan dan riwayat persalinan dahulu, penggunaan alat kontrasepsi, pernah
dirawat/dioperasi sebelumnya.
lanjutan
● Riwayat Penyakit Keluarga
Tanyakan kepada keluarga apakah ada anggota keluarga mempunyai penyakit keturunan seperti diabetes
melitus, hipertensi, jantung, penyakit kelainan darah dan riwayat kelahiran kembar dan riwayat penyakit
mental.
● Riwayat Obstetri
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien mioma uteri yang perlu diketahui adalah :
Keadaan haid
Tanyakan tentang riwayat menarhe dan haid terakhir, sebab mioma uteri tidak pernah ditemukan
sebelum menarhe dan mengalami atrofi pada masa menopause.
● Riwayat kehamilan dan persalinan
Kehamilan mempengaruhi pertumbuhan mioma uteri, dimana mioma uteri tumbuh cepat pada masa
hamil ini dihubungkan dengan hormon estrogen, pada masa ini dihasilkan dalam jumlah yang besar.
Lanjutan
C. Faktor Psikososial
● Tanyakan tentang persepsi pasien mengenai penyakitnya, faktorfaktor budaya yang mempengaruhi, tingkat
pengetahuan yang dimiliki pasien mioma uteri, dan tanyakan mengenai seksualitas dan perawatan yang pernah
dilakukan oleh pasien mioma uteri.
● Tanyakan tentang konsep diri : Body image, ideal diri, harga diri, peran diri, personal identity, keadaan emosi,
perhatian dan hubungan terhadap orang lain atau tetangga, kegemaran atau jenis kegiatan yang di sukai pasien mioma
uteri, mekanisme pertahanan diri, dan interaksi sosial pasien mioma uteri dengan orang lain.
D. Pola Kebiasaan sehari-hari
Pola nutrisi sebelum dan sesudah mengalami mioma uteri yang harus dikaji adalah frekuensi, jumlah, tanyakan
perubahan nafsu makan yang terjadi.
E. Pola eliminasi
Tanyakan tentang frekuensi, waktu, konsitensi, warna, BAB terakhir. Sedangkan pada BAK yang harus di kaji adalah
frekuensi, warna, dan bau.
F. Pola Aktivitas, Latihan, dan bermain
Tanyakan jenis kegiatan dalam pekerjaannya, jenis olahraga dan frekwensinya, tanyakan kegiatan perawatan seperti
mandi, berpakaian, eliminasi, makan minum, mobilisasi.
G. Pola Istirahat dan Tidur
Tanyakan waktu dan lamanya tidur pasien mioma uteri saat siang dan malam hari, masalah yang ada waktu tidur.
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan Umum Kaji tingkat kesadaran pasien mioma uteri
● Tanda-tanda vital : Tekanan darah, nadi,suhu, pernapasan.
● Pemeriksaan Fisik Head to toe
1. Kepala dan rambut : lihat kebersihan kepala dan keadaan rambut.
2. Mata : lihat konjungtiva anemis, pergerakan bola mata simetris
3. Hidung : lihat kesimetrisan dan kebersihan, lihat adanya pembengkakan konka nasal/tidak.
4. Telinga : lihat kebersihan telinga.
5. Mulut : lihat mukosa mulut kering atau lembab, lihat kebersihan rongga mulut, lidah dan gigi, lihat
adanya penbesaran tonsil.
6. Leher dan tenggorokan : raba leher dan rasakan adanya pembengkakan kelenjar getah bening/tidak.
7. Dada atau thorax : paru-paru/respirasi, jantung/kardiovaskuler dan sirkulasi, ketiak dan abdomen.
Lanjutan
8. Abdomen Infeksi: bentuk dan ukuran, adanya lesi, terlihat menonjol, Palpasi: terdapat nyeri tekan pada
abdomen Perkusi: timpani, pekak Auskultasi: bagaimana bising usus
9. Ekstremitas/ muskoluskletal terjadi pembengkakan pada ekstremitas atas dan bawah pasien mioma
uteri
10. Genetalia dan anus perhatikan kebersihan,adanya lesi, perdarahan diluar siklus menstruasi.
Kemungkinan Diagnosis
Keperawatan
1 2 3
Gangguan rasa nyaman (nyeri) Gangguan eliminasi urine Gangguan konsep diri b.d
b.d kerusakan jaringan otot dan (retensio) b.d penekanan kekhawatiran tentang
sistem saraf akibat oleh massa jaringan ketidakmampuan mamiliki
penyempitan kanalis servikalis neoplasma pada daerah anak, perubahan dalam
oleh mioma sekitarnya, gangguan masalah kewanitaan, akibat
sensorik/motorik pada hubungan seksual
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Perencanaan Keperawatan
2. Gangguan eliminasi urine Tujuan : 1. Catat pola miksi dan 1. Melihat perubahan
(retensio) b.d penekanan oleh Pola eliminasi urine ibu monitor pengeluaran pola eliminasi klien.
massa jaringan neoplasma pada hamil kembali normal. urine. 2. Menentukan tingkat
daerah sekitarnya, gangguan 2. Lakukan palpasi pada nyeri yang
sensorik/motorik Kriteria Hasil : kandung kemih, dirasakan oleh klien
Ibu hamil memahami observasi adanya 3. Mencegah
terjadinya retensi urine, ketidaknyamanan dan terjadinya retensi
bersedia melakukan rasa nyeri. urine.
tindakan untuk 3. Anjurkan klien untuk
mengurangi atau merangsang miksi
menghilangkan retensi dengan pemberian air
urine. hangat, mengatur
posisi.
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Alternative Resources
INNOVATION
Quality Improvement Measures
Alice Doe
You can talk a bit about this person here
Anna Smith
You can talk a bit about this person here
Our Awards
Mercury
It’s the closest planet to
Saturn
Venus the Sun
Saturn is a gas giant and
has rings
It’s the second planet
from the Sun