Anda di halaman 1dari 5

LUKA

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh
trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan
hewan. (Sjamsuhidajat, De Jong, 2013). Luka merupakan kasus cedera yang sering dialami oleh setiap
manusia. Luka itu sendiri didefinisikan sebagai hilangnya integritas epithelial kulit. Organ ini berfungsi
sebagai barrier terhadap lingkungan luar termasuk mikroorganisme. Saat barrier ini rusak maka kulit
tidak dapat melaksanakan fungsinya secara adekuat (Cohen et al,1999).

Jenis – Jenis Luka

Menurut Sutawijaya (2009), luka dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Luka Tertutup
Luka tertutup adalah luka dimana kulit korban tetap utuh dan tidak ada hubungan antara
jaringan dibawah kulit dengan dunia luar, jadi kerusakannya diakibatkan trauma benda tumpul.
Macam – macam luka tertutup:
a. Contusio, luka memar atau hancur yang terjadi pada bagian yang mengalami trauma.
Penyebabnya benda tumpul. Kontusio yang kecil bisa jadi merupakan tanda eksternal satu –
satunya dari kerusakan tulang di bagian dalam yang ekstensif. Biasanya dihasilkan oleh
trauma tumpul yang menyebabkan edema dan pembentukan hematoma di jaringan
subkutan. Disebabkan oleh trauma tumpul yang menyebakan edema dan pembentukan
hematoma pada jaringan subkutan.
Lecet terjadi akibat membelokkan jenis trauma, seperti meluncur di sepanjang trotoar,
kotoran, atau kaca, yang menghilakan lapisan epitel dan lapisan papiler dermis yang
terpapar. Jenis luka ini mungkun menyakitkan karena ujung saraf yang terbuuka di lapisan
reticular.
b. Hematoma, dimana kerusakan jaringan dibawah kulit disertai perdarahan sehingga dari luar
tampak kebiruan.

2. Luka Terbuka
Luka terbuka adalah luka dimana kulit atau jaringan dibawah kulit mengalami kerusakan.
Penyebab luka ini adalah karena tertekan benda tajam, tembakan, atau benturan keras dari
benda tumpul pada kecelakaan lalu lintas.
Macam – macam luka terbuka:
a. Luka Lecet (ekskoriasi)
Apabila permukaan kulit terkelupas akibat pergeseran dengan benda yang keras dan kasar
b. Luka Gigitan (vulnus marsum)
Biasanya ditimbulkan akibat gigitan binatang seperti anjing, kucing, harimau, beruang, dan
lain-lain. Paling sering terjadi pada anak – anak dan midface sering terlibat.

c. Luka Iris/Sayat (vulnus scissum)


Biasanya ditimbulkan oleh irisan benda yang bertepi tajam. Luka yang timbul biasanya akan
berbentuk memanjang, tepi luka berbentuk lurus, akan tetapi jaringan kulit di sekitar luka
tidak mengalami kerusakan.
d. Luka Bacok (vulnus caesum)
Umumnya diakibatkan kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan lain. Tepi luka berupa garis
yang tidak beraturan dan jaringan kulit disekitar luka ikut mengalami kerusakan.
e. Luka Robek (vulnus traumaticus)
Biasanya luka yang disebabkan oleh benda berujung runcing, mulut luka lebih sempit
dibandingkan ukuran dalamnya. Tepi luka biasanya luka ikut terdorong masuk ke dalam
luka, misalnya tusukan pisau, menginjak paku, dan lain sebagainya.
f. Luka Tembak (vulnus sclopetinus)

Ditimbulkan oleh tembakan peluru (timah panas). Kulit yang kena luka tembak biasanya
akan terasa terbakar. Jenis luka tembak ada dua macam, yaitu
1) Mengeram (vulnus penetrans)
2) Menembus (vulnus perforantes)

Luka ini sering menghasilkan kerusakan jaringan

g. Luka Hancur (vulnus lacerum)


Biasanya disebabkan oleh kecelakaan yang berat. Bentuk luka ini tidak teratur dan mengenai
permukaan yang luas. Disebabkan oleh cedera tajam pada jaringan lunak. Laserasi dapat
memiliki margin yang tajam, memar, kasar, atau stel

h. Luka Bakar
Dapat ditimbulkan oleh panas (api, air panas, matahari, arus listrik, dan sebagainya) atau
oleh zat-zat kimia (asam atau basa keras). Setiap luka bakar yang luas dapat diikuti dengan
syok. Syok terjadi karena cairan tubuh sebagian besar mengalir ke darah yang terbakar,
sehingga volume darah yang mengalir ke otak dan jantung berkurang.
Dikelompokkan berdasarkan tingkat ketebalan kulit yang mengalami kecelakaan. Ketebalan
sebagian atau luka bakar derajat pertama melibatkan hanya lapisan luar epidermis disertai
eritema, nyeri tekan, dan sakit. Luka bakar sebagian dengan kedalaman yang lebih besar
atau derajat dua, menyebabkan kerusakan yang mencapai dermis dan ditandai dengan
terjadinya vesikel, lepuh, dan bullae. Luka bakar ketebalan penuh atau derajat tiga
menunjukkan hancurnya epidermis dan dermis.

i. Vulnus Laseration
Disebabkan oleh cedera tajam pada jaringan lunak. Laserasi dapat memiliki margin yang
tajam, memar, kasar, atau stel

j. Vulnus Abrasivum
Kekuatan gesek yang menghilangkan lapisan kulit superfisial menyebabkan lecet. Luka
goresan dengan tanda – tanda hilangnya sebagian ketebalan kulit (kalau kulit hilang sama
sekali disebut avulsi). Pembentukan tattoo akan terjadi suatu abrasi terkontaminasi dengan
benda – benda asing misalnya serbuk peluru, kotoran jalan, minyak pelumas

k. Avulsive Injury
Ditandai oleh hilangnya segmen jaringan lunak. Tidak merusak jaringan yang berdekatan,
diikuti oleh penutupan primer, dapat menutup area kecil. Hilangnya substansi jaringan lunak
yang biasanya mengenai kulit, walaupun mukosa, otot, dan tulang juga bisa terkena.
Biasanya menyertai luka – luka multiple pada wajah dan biasanya pada korban kecelakaan
motor atau luka karena peralatan dalam industry pertanian, dan pada pasien dengan luka
tembak ringan atau luka tembak berat.
Sumber

Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. drg. Purwanto, drg. Basoeseno, MS. 1996, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Oral Surgery 1st Edition, Gordon W. Pedersen, D.D.S., M.S.D. 1988, W.B. Saunders Company,
Philadelphia
Cohen IK, Diegelmann RF, Yager DR, WomumIL, Graham M, Crossland MC. 1999. Principles
of Surgery, Ed &. Newyork: McGraw-Hill.

Sjamsuhidajat, R., W. De Jong. 2013. Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed. 3. EGC. Jakarta
Sutawijaya, Risang Bagus. 2009. Gawat Darurat. Yogyakarta: Aulia Publishing
rd
Fonseca RJ., 2005. Oral and Maxillofacial Trauma, 3 ed. St Louis: Elsevier Saunders
nd
Peterson., 2004. Principles of Oral Maxillofacial Surgery 2 ed. London: BC Decker Inc
th
Fonseca RJ,. 2013. Oral and Maxillofacial Trauma, 4 ed. St Louis: Elsevier Saunders
Fragikos D,. 2007. Oral Surgery. Berlin: Springer

Anda mungkin juga menyukai