Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

KLASIFIKASI LUKA DAN JENIS LUKA

DOSEN PENGAMPU :Ns. RAFIDAINI S R, S. Kep, M.Kep

Disusun Oleh

Kelompok

1. Asih Budiati (1926010019)


2. Angelliqui Seflita (1926010018)
3. Nindya Lelani Putri S (1926010017)
4. Noza Anita (1926010013)
5. Oktarina Muslimah (1926010014)
6. Redita Islamiah (1926010020)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

TRI MANDIRI SAKTI

BENGKULU

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap manusia pernah mengalami yang namanya terluka, baik luka dalam maupun
luar. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat
disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan,
sengatan listrik, atau gigitan hewan. (Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. 2010. Buku
Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, EGC, Jakarta.). Luka adalah salah satu jenis cedera pada
kulit yang mengalami robek, teriris, tertusuk, atau ketika terkena benda tumpul
sehingga menyebabkan memar. Selain itu, pengertian luka lainnya adalah kondisi
terputusnya jaringan lunak, baik saraf, otot, kulit, hingga pembuluh darah.

Terdapat banyak jenis luka yang dapat merusak kulit termasuk luka lecet (abrasi),
luka robek (laserasi), cedera ruptur, tusukan, dan luka menembus lapisan kulit.
Banyak luka dengan kedalaman yang dangkal membutuhkan pertolongan pertama
termasuk pembersihan luka dan pembalutan luka.Beberapa luka yang lebih dalam
perlu mendapat pertolongan medis untuk mencegah infeksi dan mencegah kehilangan
fungsi jaringan, karena kerusakan struktur yang mendasari seperti tulang, otot, tendon,
arteri dan saraf. Ada banyak jenis luka, karena itu adanya klasifikasi luka dan jenis-
jenisnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Luka?
2. Apa sajakah klasifikasi Luka?
3. Apa sajakah Jenis-jenis Luka?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari luka
2. Untuk mengetahui klasifikasi luka
3. Untuk mengetahui jenis-jenis luka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Luka
Luka adalah suatu kondisi yang menyebabkan kerusakan atau hilangnya sebagian
jaringan tubuh yang bisa disebabkan oleh berbagai kemungkinan penyebab seperti
trauma benda tajam, benda tumpul, akibat perubahan suhu baik panas maupun dingin,
akibat paparan zat kimia tertentu, akibat ledakan, gigitan hewan, sengatan listrik
maupun penyebab lainnya.

Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :


1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Pendarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel

B. Klasifikasi Luka
1. Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka
a. Luka Bersih (Clean Wounds)
Luka bersih adalah luka bedah tidak terinfeksi yang mana luka tersebut
tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan juga infeksi pada sistem
pernafasan, pencernaan, genital dan urinaria tidak terjadi.
b. Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds)
Jenis luka ini adalah luka pembedahan dimana saluran respirasi,
pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol,
kontaminasi tidak selalu terjadi.
c. Luka terkontaminasi (Contamined Wounds)
Luka terkontaminasi adalah luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan
operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi
dari saluran cerna.
d. Luka kotor atau infeksi (Dirty or Infected Wounds)
Luka kotor atau infeksi adalah terdapatnya mikroorganisme pada luka. Dan
tentunya kemungkinan terjadinya infeksi pada luka jenis ini akan semakin
besar dengan adanya mikroorganisme tersebut.

2. Berdasarkan Kedalaman dan Luasnya Luka


a. Stadium I : Luka Supersial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis
ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka “Partial Thickness”. Luka jenis ini adalah
hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari
dermis merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti
halnya abrasi, blister atau lubangnya yang dangkal.
c. Stadium III : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya
kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan
yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang
mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang
dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang
telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
destruksi / kerusakan yang luas.

3. Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka


a. Luka Akut
Luka akut adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan
konsep penyembuhan yang telah disepakati. Kriteria luka akut adalah luka
baru, mendadak dan penyembuhannya sesuai dengan waktu yang
diperkirakan. Contoh : Luka sayat, luka bakar, luka tusuk. Luka operasi
dapat dianggap sebagai luka akut yang dibuat oleh ahli bedah. Contoh :
luka jahit, skin grafting.
b. Luka Kronis
Luka kronis adalah jenis luka yang yang mengalami kegagalan dalam
proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen. Pada luka
kronik luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak berespon
baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul kembali. Contoh :
Ulkus dekubitus, ulkus diabetik, ulkus venous, luka bakar dll.

C. Jenis- jenis Luka


1. Vulnus Excoriasi (Luka Lecet)
Jenis luka yang satu ini derajat nyerinya biasanya lebih tinggi dibanding
luka robek, mengingat luka jenis ini biasanya terletak di ujung-ujung syaraf
nyeri di kulit.

2. Vulnus Punctum (Luka tusuk)


Luka tusuk biasanya adalah luka akibat logam, yang harus di ingat maka
kita harus curiga adanya bakteri clostridium tetani dalam logam tersebut.

3. Vulnus Contussum (Luka memar)


Luka kontussum adalah luka memar, tentunya jangan diurut ataupun
ditekan-tekan, karena hanya aka mengakibatkan robek pembuluh darah
semakin lebar saja.

4. Vulnus Insivum (Luka sayat)


Luka sayat adalah jenis luka yang disebabkan karena sayatan dari benda
tajam, bisa logam maupun kayu dan lain sebagainya. Jenis luka ini biasanya
tipis.

5. Vulnus Schlopetorum (Luka Tembak)


Jenis luka ini disebabkan karena peluru tembakan, maka harus segera
dikeluarkan tembakannya.

6. Vulnus combustion (Luka bakar)


Luka bakar adalah luka yang disebabkan akibat kontaksi antara kulit
dengan zat panas seperti air panas(air mendidih), api, dll.
7. Luka gigitan
Luka jenis ini disebabkan dari luka gigitan binatang, seperti serangga, ular,
dan binatang buas lainya.

8. Laserasi atau Luka Parut


Luka parut disebabkan karena benda keras yang merusak permukaan kulit,
misalnya karena jatuh saat berlari.

9. Terpotong atau Teriris


Terpotong adalah bentuk lain dari perlukaan yang disebabkan oleh benda
tajam, bentuk lukanya teratur dan dalam, perdarahan cukup banyak, apalagi
kalau ada pembuluh darah arteri yang putus terpotong.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di
bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih
atau terkontaminasi, superficial atau dalam.(Menurut Koiner dan Taylan).
Terdapat klasifikasi luka yaitu luka berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka,
kedalaman dan luasnya luka, waktu penyembuhan luka. Selain itu, luka juga memiliki
jenis-jenis yaitu Vulnus Excoriasi (Luka Lecet), Vulnus Punctum (Luka tusuk),
Vulnus Contussum (Luka memar), Vulnus Insivum (Luka sayat), Vulnus
Schlopetorum (Luka Tembak), Vulnus combustion (Luka bakar), Luka gigitan,
Laserasi atau Luka Parut, dan Terpotong atau Teriris.

Anda mungkin juga menyukai