8
Studi Kasus Gizi Buruk
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar Belakang Kondisi kesehatan dan gizi anak di Indonesia masih memprihatinkan. Pada
tahun 2005 jumlah anak 0-6 tahun adalah 27, 6 juta anak atau sekitar 12, 79 persen dari total
pendududk Indonesia. Hanya 25 persen yang terakses program peningkatan kesehatan, gizi
dan PAUD. Selain cakupan yang masih rendah, program yang diselenggarakan itu masih
belum menyentuh kebutuhan tumbuh kembang anak . Rendahnya cakupan dan kualitas
penyelenggaraan program pengembangan anak usia dini mengekibatkan kondisi anak
Indonesia masih memprihatinkan yang ditunjukan dengan rendahnya derajat kesehatan, gizi
dan pendidikan.
Masalah kurang gizi pada anak dapat ditunjukan dari prevelensi yang berkaitan dengan
kurang energi dan protein (gizi makro) dan gizi mikro (terutama kurang vitamin A, anemia,
kurang yodium). Sampai dengan tahun 2000, keadaan gizi masyarakat menunjukan kemajuan
yang cukup berarti, terlihat dari menurunnya secara prevelensi penderita masalah gizi utama
(protein, karbohidrat) pada berbagai kelompok umur. Prevelensi anak balita kurang gizi pada
tahun 1989-2000 menurun dari 37,5 persen menjdi 24,6 persen. Akan tetapi sejak tahun 2000
sampai dengan 2005 prevelensi kuang gizi anak pada balita meningkat kembali menjadi 28
persen yang sekitar 8,8 persen diantarannya menderita gizi buruk. Rendahnya derajat
kesehatan, gizi dan pendidikan pada anak usia dini lebih banyak terjadi pada anak yang
berasal dari keluarga tidak mampu dan yang tinggal di wilayah pedesaan, serta di wilayah
dengan penyediaan layanan social dasar yang tidak memadai.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang ditemui dilapangan pada anak yang kekurangan gizi?
2) Apa saja faktor penyebab gizi buruk pada anak?
3) Apa akibatnya bila anak kekurangan gizi?
4) Bagaimana cara mencegah agar anak tidak mengalami gizi buruk?
5) Adakah faktor pola makan terhadap anak yang mengalami gizi buruk?
6) Bagaimanakah peran lingkungan dalam menangani kasus gizi buruk ?
C. TUJUAN
1) Dapat mengetahui secara langsung anak yang mengalami gizi buruk.
2) Dapat mengetahui faktor penyebab gizi buruk.
3) Dapat akibat yang terjadi jika anak kekurangan gizi.
4) Mengetahui cara pencegahanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. STUDI KASUS
: Muhammad fathoni
: Laki-laki
Semenjak dari dalam kandungan sang Ibu memang kurang mengkonsumsi makanan
yang bernutrisi karena pada waktu itu keluarga berangkat dari keluarga yang kurang
mampu sehingga berdampak pada janin yang dikandungnya ketika lahir.Tanda-tanda
melahirkan pun muncul ketika janin berusia tujuh bulan sehingga mengharuskan bayi untuk
keluar meskipun usia masih tujuh bulan,melahirkan pun di bantu dengan alat bantu vacuum.
Pada saat bayi keluarpun sang bayi tidak menangis seperti pada umumnya dengan
berat badan 1 kg 4 ons,pertumbuhan dan perkembangan bayi pun mulai ada peningkatan di
satu hingga tiga bulan beriktnya,sampai pada bulan ke empat usia bayi tidak mengalami
peningkatan baik pertumbuhan atau pun perkembangan .
Kondisi bayi yang kurus membuat sang bayi tidak dapat dapat tumbuh kembang sesuai
bayi pada umumnya hingga saat ini sang anak berusia delapan tahun,berbahasa dan
berbicara nya pun sulit.
Gizi adalah hal yang terpenting bagi perkembangan si anak. Dengan giziyang tercukupi
anak akan mampu berkembang secara optimal di masa-masa emasnya. Namun di Indinesia
tak luput pula dari masalah gizi buruk ini.
Banyaksekali hal yang berakar dari permasalah gizi yang tak berujung. Permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah hubunganantara pola makan anak terhadap
perkembangan gizi anak. Entah itu pola makananak sejak kecil, atau pola makan Ibu sejak
dalam masa kehamilan.
Pada tanggal 5 desember 2013 kami melakukan penelitian didesa sutojayan Kecamatan
pakisajikabupaten Malang.Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pola makan denganmasalah balita BGM (Bawah Gaeis Merah) yang ada di Desa Sutojayan
dan jenis penelitian kami adalah penelitian yang menggunakan metode wawancara,dokumen,
dan observasi. Hal yang kami lakukan dalampenelitian ini adalah
1) Menghitung Berat badan anak dan berat badan Ibu,
2)Mencari Penyebab permaslahan balita BGM menurut para orangtua
3) meneliti apasaja solusi yang sudah dilakuakan orangtua sejauh ini,
4) Pendapat orangtuatentang posyandu.
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antarapola makan
anak dan pola makan Ibu saat hamil dengan pertumbuhan gizi anak.Pola makan yang
dibiasakan oleh orangtua adalah tonggak utama terjadinyapermaslahan tersebut, lepas dari
permasalah ekonomi penduduk. Karena meskipunterbilang keluarga miskin, bukan menjadi
suatu halangan untuk tetap kreatif dalammendidik anak. Saran yang dapat diajukan adalah,
bagi para orangtua hendaknyalebih kreatif dalam masalah mendidik anak, jangan hanya
berpangku tangan tanpausaha yang lebih baik
B.
Dari bagan di atas terlihat bahwa timbulnyaa masalah gizi kurang (buruk)
banyak faktor yang berpengaruh. Masalah gizi buruk pada umumnya terjadi pada
penduduk yang memiliki kehidupan sosial ekonomi miskin. Akar permasalahan dari
timbulnya kasus gizi buruk adalah krisis ekonomi yang meningkatkan kemiskinan
penduduk. Krisis ekonomi membuat daya jangkau penduduk untuk memenuhi
kebutuhan
semakin
buruk.
Kurangnya
pendidikan
dan
ketrampilan
juga
tubuh
baik
jenis
maupun
jumlahnya.
Kurangnya
pengetahuan
(pendidikan) dan ketrampilan ibu berpengaruh pada pola perawatan asuhan gizi dan
kesehatan sangat menentukan keadaan gizi anak dan juga sikap terhadap kondisi
kehamilan. Dimana keadaan ibu hamil dianggap biasa saja, yang seharusnya
membutuhkan asupan gizi yang mencukupi. Kelompok anak merupakan kelompok
yang rentan dimana dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan zat-zat gizi
yang mencukupi. Kondisi miskin juga berdampak pada akses terhadap pelayanan
kesehatan yang tidak terjangkau. Pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau dan
asupan gizi yang kurang akan mendorong munculnya penyakit infeksi. Asupan
makanan yang kurang dan penyakit infeksi yang berlangsung terus menerus akan
berakibat pada timbulnya masalah gizi kurang (buruk).
Faktor yang mendorong terjadinya gizi buruk merupakan faktor yang saling
berkaitan dengan semua aspek. Tidak hanya karena tidak tercukupinya asupan
makanan tetapi juga keadaan ekonomi sosial, kemiskinan dan sebagainya.
Menurut Bengoa (dikutip oleh Jullieffe, 1966) masalah gizi buruk (malnutrition)
merupakan hasil ekologi sebagai hasil yang saling mempengaruhi (multiple
overlapping) dan interaksi beberapa faktor fisik, biologi dan lingkungan budaya. Jadi
jumlah makanan dan zat-zat gizi tersedia bergantung pada lingkungan iklim, tanah,
irigasi dan penyimpanan, transportasi dan tingkat ekonomi penduduk. Disamping itu
budaya juga berpengaruh seperti kebiasaan memasak, prioritas makanan dalam
keluarga dan pantangan makan bagi golongan rawan gizi.
Menurutnya ada 6 faktor ekologi yang berhubungan dengan penyebab
malnutrisi
yaitu
1.
Keadaan
Infeksi
kebiasaan
mengurangi
makanan
pada
saat
sakit
b. peningkatan kehilangan cairan/zat gizi akibat penyakit diare, mual /muntah dan
perdarahan
yang
terus
menerus
dan
parasit
2.
yang
terdapat
dalam
Konsumsi
tubuh
Makanan
gizi
3.
bagi
tubuh.
Pengaruh
Budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain sikap terhadap
makanan, penyebab penyakit, kelahiran anak dan produksi pangan. Dalam hal sikap
terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan, tahayul, tabu dalam
masyarakat yang menyebabkan konsumsi makan menjadi rendah. Konsumsi
makanan yang rendah juga disebabkan oleh adanya penyakit terutama penyakit
infeksi saluran pencernaan. Disamping itu jarak kelahiran anak yang terlalu dekat
dan jumlah anak yang terlalu banyak akan berpengaruh pada asupan zat gizi dalam
keluarga. Konsumsi zat gizi keluarga yang rendah juga dipengaruhi oleh produksi
pangan.
Rendahnya
menggunakan
4.
produksi
teknologi
pangan
disebabkan
karena
pertanian
yang
bersifat
Faktor
petani
Sosial
masih
sederhana.
Ekonomi
pekerjaan,
tergantung
pendapatan
pada
keluarga,
pasar
5.
pengeluaran,
dan
harga
variasi
Produksi
makanan
musim.
Pangan
Meliputi penyediaan pangan bagi keluarga (produksi sendiri atau membeli), sistem
pertanian
6.
dalam
Pelayanan
memproduksi
Kesehatan
dan
pangan.
Pendidikan
Anak-anak padamasa usia nol hingga lima tahun harus mendapatkan nutrisi sesuai
dengankebutuhannya,
karena
kurangnya
salah
satu
unsur
saja
akan
membuat
lemak.
Departemen
Gizi
dan
Kesehatan
menyebutkan
bahwa
pengatur
tubuh,
serta
sebagai
pelumas.
Dan
mineral,
secara
umum,
memiliki
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan
protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein.
Pada umumnya Anak Balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat
kekurangan gizi. Hal ini disebabkan anak Balita dalam periode transisi dari makanan bayi ke
makanan orang dewasa, sering kali tidak lagi begitu diperhatikan dan pengurusannya sering
diserahkan kepada orang lain, dan belum mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik
terutama dalam hal makanan. Hal ini juga di karenakan pada umur tersebut anak mengalami
pertumbuhan yang pesat. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan
kalori maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein).
Penyakit ini dibagi dalam tingkat-tingkat, yakni :
a. KKP ringan, kalau berat badan anak mencapai 84-95 % dari berat badan menurut standar
Harvard.
b. KKP sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 44-60 % dari berat badan menurut
standar Harvard.
c. KKP berat (gizi buruk), kalau berat badan anak kurang dari 60% dari berat adan menurut
standar Harvard.
Beberapa ahli hanya membedakan antara 2 macam KKP saja, yakni KKP ringan atau gizi
kurang dan KKP berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marasmus (kwashiorkor). Anak
atau penderita marasmus ini tampak sangat kurus, berat badan kurang dari 60% dari berat
badan ideal menurut umur, muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap sekitarnya,
rambut kepala halus dan jarang berwarna kemerahan.Penyakit KKP pada orang dewasa
memberikan tanda-tanda klinis : oedema atau honger oedema (HO) atau juga disebut
penyakit kurang makan, kelaparan atau busung lapar. Oedema pada penderita biasanya
tampak pada daerah kaki.Jenis KKp atau PCM di kenal dalam 3 bentuk yaitu :
1. Kwarshiorkor
Kata kwarshiorkor berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati anak yang kekurangan
kasih sayang ibu. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang
disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau
tinggi.Tanda-tanda Tanda-tanda yang sering dijumpai pada pada penderita Kwashiorkor
yaitu :
Endema general (muka sembab, punggung kaki, dan perut yang membuncit).
Pada keadaan akhir (final stage) dapat menyebabkan shok berat, coma dan berakhir dengan
kematian.
Cara mengatasi kwarshiorkor
Dalam mengatasi kwashiorkor ini secara klinis adalah dengan memberikan makanan bergizi
secara bertahap. Contohnya : Bila bayi menderita kwashiorkor, maka bayi tersebut diberi
susu yang diencerkan. Secara bertahap keenceran susu dikurangi, sehingga suatu saat
mencapai konsistensi yang normal seperti susu biasa kembali.
2. Marasmus
Marasmus adalah berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-kering. Sebaliknya walau
asupan protein sangat kurang, tetapi si anak masih menerima asupan hidrat arang (misalnya
nasi ataupun sumber energi lainnya). Marasmus disebabkan karena kurang kalori yang
berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan yang tersimpan dalam tubuh terpaksa
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan untuk kelangsungan
hidup.Penderita marasmus yaitu penderita kwashiorkor yang mengalami kekurangan protein,
namun dalam batas tertentu ia masih menerima zat gizi sumber energi (sumber kalori)
seperti nasi, jagung, singkong, dan lain-lain. Apabila baik zat pembentuk tubuh (protein)
maupun zat gizi sumber energi kedua-duanya kurang, maka gejala yang terjadi adalah
timbulnya penyakit KEP lain yang disebut marasmus.Tanda-tanda yang sering dijumpai pada
pada penderita marasmus, yaitu:
Sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit bahkan sampai berat badan dibawah waktu
lahir.
Kulit keriput,
Busung Lapar
Busung lapar atau bengkak lapar dikenal jiga dengan istilah Honger Oedeem (HO). Adalah
kwarshiorkor pada orang dewasa. Busung lapar disebabkan karena kekurangan makanan,
terutama protein dalam waktu yang lama secara berturut-turut. Pada busung lapar terjadi
penimbunan cairan dirongga perut yang menyebabkan perut menjadi busung (oleh karenanya
disebut busung lapar).Tanda-tanda yang terjadi yaitu :
Badan kurus
jagung. Makanan jenis ini hanya membuat anak-anak menjadi kenyang dan tidak memenuhi
kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhannya. Kadang-kadang pada anak ditemukan kekurangan
zat-zat gizi tertentu, seperti kekurangan vitamin A, yodium, dan lain-lain. Malnutrisi dapat
menyebabkan berbagai masalah pada anak, termasuk: Dalam kasus ringan Cara mencegah
dan mengobati masalah kekurangan gizi pada anak2 sebenarnya cukup mudah yaitu dengan:
a) Memberikan makanan yang bergizi
b) Memberinya lebih banyakl makan / sering makan
c)
Memberikan penambahan vitamin dan zat-zat yang bernutrisi misalnya yang mengandung
zat besi,kalsium,vitamin,protein
situs
OkezoneUntuk menangggulangi hal tersebut perlu adanya suatusolusi yang konkret dan dapat
dilakukan dirumah, seperti: 1. Ikutsertakan anak dalam menyajikan makanan. Anak yang ikut
serta dalam penyajian makanan akan lebih semangat ketika waktu makan tiba.
2. Konsultasi ke posyandu atau puskesmas terdekat. Konsultasikan masalah anak susah
makan, karena kemungkinan besar ada faktor fisik yang mempengaruhi hal tersebut. Secara
umum, faktor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan faktor fisik. Faktor fisik
meliputi terdapatnya gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh
anak (enny sophia-medicastore).
3. Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan. Dalam hal apapun anak butuh suasana
yang menyenangkan. Begitu juga dalam hal makanan. Dengan berbagai kreasi yang dapat
anda lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang
menarik. Tentu saja hindari gaya mengancam pada anak.
4. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak maupun jus
buah segar memang penting untuk anak, namun bila anak terlalu banyak minum, tidak akan
ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak
(mayoclinic.com).
5. Selama waktu makan, minimalkan gangguan Gangguang yang dimaksud misalnya matikan
televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
Ketika Ibu hamil, pola makan pun hendaknya di jaga. Makanlah makanan
yangbernutrisi guna menjaga kesehatan janin mulai dalam kandungan hingga lahir.
DalamBuletin PKH dinyatakan bahwa, gizi ibu hamil sebetulnya tidak jauh dari gizi
untukpola makanan sehat. Hanya saja, adanya janin di kandungan mengharuskan ibu
hamilekstra
hati-hati
dapatmengakibatkan
kelainansistem
dalam
terjadinya
syaraf
pusat
mengkonsumsi.
keguguran,
bayi
Ibu
bayi
maupun
hamil
lahir
yang
kekurangan
prematur,
perkembangan
yang
gizi
kematian
janin,
tidak
normal
masyarakat desa agar mereka memperhatikan bagaimana cara mendidikanak. Pola makan
tentu juga mempengaruhi perkembangan gizi. Di Desa Sutojayan ada salah satu orangtua
kurang memperhatikan pola makananak sehingga pola makan mereka tidak teratur.
Dinyatakan juga bahwa, pola makanyang salah satu studi "positive deviance" mempelajari
mengapa dari sekian banyakbayi dan balita di suatu desa miskin hanya sebagian kecil yang
gizi buruk, padahalorang tua mereka semuanya petani miskin. Dari studi ini diketahui pola
pengasuhananak berpengaruh pada timbulnya gizi buruk. Anak yang diasuh ibunya
sendiridengan kasih sayang, apalagi ibunya berpendidikan, mengerti soal pentingnya
ASI,manfaat posyandu dan kebersihan, meskipun sama-sama miskin, ternyata anaknyalebih
sehat (ceria cemerlang, 2013).Di desa sutojayan ini memang perlu adanya suatu kesadaran
atasperan orangtua untuk memerangi gizi buruk. Bagaimanapun juga orangtua adalahtonggak
utama untuk keberhasilan si anak.
Yang dapat dilakukakan Pemerintahan adalah mengadakan program untuk mencerdaskan
serta meluruskan cara pandangorangtua di desa-desa.Gizi buruk adalah masalahyang berakar
pada perekonomian penduduk sehingga sangat susah untuk di pecahkan. Setelah penelitian
yang saya lakukan berdasarkan sample, sebanyak lima balita BGM adalah balita yang lahir
dari keluarga miskin. Terlihat bahwakeluarga tersebut setiap bulannya rutin menerima Raskin
(beras untuk keluargamiskin) dari Pemerintah Kota. Namun tetap saja hal tersebut tidak boleh
dijadikansebuah alasan bahwa keluarga miskin tidak mampu menghidupi anak-anak
merekasehingga si anak terlantar begitu saja. Tidakkah semua orangtua wajib untuk
merawatanaknya, mendidik, dan tidakkah semua anak mempunyai hak agar dapat
hidupdengan layak?
DAFTAR PUSTAKA
http//islam-download.net:2010
wawancara pada kader posyandu ceria cemerlang
http//mayoclinic.com
Komarudin Hidayat,nutrisi ibu hamil jakarta;media citra.2000
Costa Rica,Memperkuat Daya Tahan Tubuh Balita, Bandung:cipta aneka.2007
Http//faktor-faktor pengaruh gizi buruk.
http//pengaruh makanan pada gizi anak usia dini
http//hubungan ibu hamil dengan gizi anak ketika lahir
http//peran orantua pada anak yang mengalami gizi buruk
Lihat komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Apr
8
Antropobiologi : Kelahiran
KELAHIRAN
A. Pengertian Kelahiran
Kelahiran merupakan ahir dari kehamilan dan juga merupakan awal dari
kehidupan manusia.Pengertian lain adalah suatu proses keluarnya bayi dari rahim ibu
melalui vagina selama masa kehamilan kurang lebih 9 bulan 10 hari bagi kelahiran
normal dan kurang lebih 6 bulan atau 7 bulan bagi kelahiran prematur.
B. Tanda-tanda kelahiran
Awal persalinan yang sesungguhnya ditunjukkan oleh satu atau lebih aeperti
tanda-tanda berikut ;
a. Kontraksi
Awal kontraksi yang berirama,teratur dan mungkin menyakitkan. Selama
kontraksi rahim terasa sakit dan keras,dimulai rasa seperti tertusuk dan mencapai
puncak kemudian menghilang seluruhnya,singkatnya rasa kontraksi seperti rasa
keram pada saat haid yang sangat luar biasa.
Sewaktu jarak kontraksi masih jauh rasa nyeri hanya ada pada bagian perut
atas,rasa nyeri semakin menjalar ke bagian perut bawah,lamanya kontraksi meningkat
dari 30 detik menjadi 90 detik,jarak waktu antar setiap kontraksi berkurang dari 20
menit menjadi 3-5 menit. Saat mulut rahim terbuka sempurna rasa nyeri yang sangat
hebat semakin kuat.
a) Tanda HIS palsu :
Tidak teratur ,tidak menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan lipatan paha
Tidak menyebabkan nyeri memancardari pinggang ke perut bagian bawah
Lama kontraksi pendek dan tidak terlalu kuat
Tidak bertambah kuat semakin bertambahnya waktu
Tidak ada pengaruh pembukaan mulut rahim
b) Tanda HIS kelahiran ;
Kontraksi yang berkala lama dan kuat
Kira-kira lamanya berkisar 45-75 detik
Kekuatan kontraksi semakin lama semakin kuat,jika kita menekan dinding perut
dengan telunjuk akan terasa perut mengeras
Interval kontraksi akan bertambah sering permulaan 10 menit sekali,kemudian
menjadi 2 menit sekali
Pecahnya kantung ketuban
Keluarnya bercak darah tetapi hal ini bukan petunjuk akurat ibu akan segera
melahirkan,namun ibu harus waspada dan segera pergi ke rumah sakit.
b. Pembukaan jalan lahir
Saat otot rahim mengerut ukuran rahim akan mengecil,sehingga kepala janin
terdorong kerarah jalan lahir.pembukaan mulut rahim biasanya dihitung dengan
satuan sentimeter (cm ),pembukaan ini akan dikatakan lengkap apabila sudah
mencapai pembukaan 10 cm. Berikut adalah tahapan dan waktu pembukaan jalan
lahir :
1. Tahap I laten :
Dimulai dari tanpa pembukaan 2 yang biasanya berlangsung 24-48 jam.
2. Tahap I aktif :
Dimulai dari pembukaan 3-10 yang berlangsung sekitar 7 jam pada persalinan anak
pertama.
3. Tahap II :
Pembukaan lengkap dan siap melahirkan
c. Keluarnya lendir berampur darah
Sejak terjadinya kehamilan secara alami mulut rahim akan tertutup oleh
semacam sumbat berypa lender kental yang tugasnya menjaga agar kehamilan dapat
terus berjalan serta melindungi janin dari kuman.
Pada tahap awal kelahiran inilah sumber lendir tadi terbuka dan keluar dari
vagina warnya merah muda,umumnya persalinan dimulai dalam 24 jam setelah tanda
awal tersebut.
a. Pecahnya kantong ketuban
Dalam beberapa kasus persalinan dimulai dengan kelurnya cairan tiba-tiba
dari vagina,caira ini disebut cairan amnion.hal ini terjadi karena selaput kantung
ketuban yang melindungi rahim dan tempat bayi tumbuh tiba-tiba pecah.
Normal
Semua wanita normal dan mencukupi persyaratan untuk melahirkan secara
normal,dikarenakan untuk melahirkan anak selanjutnya lebih mudah dan juga fase
penyembuhannya lebih cepat. Berikut ini ada 4 macam cara melahirkan secara normal
:
a. Litotomi ( berbaring )
Ibu terlentang diatas tempat tidur dengan menggantungkan kedua pahanya pada
penopang kursi khusus untuk bersalin.
Kelebihan melahirkan litotomi adalah ;dokter dapat lebih laluasa membantu
proses persalinan,jalan lahir yang mengahadap ke depan sehingga dokter dapat mudah
mengujur perkembangan pembukaaan dan waktu persalinan pun bisa diprediksi
secara lebih akurat.
Kelemahan melahirkan litotomi adalah ; posisi terlentang akan membuat ibu sulit
mengejan karena gaya berat tubuh ibu yang Nerada di bawah dan sejajar dengan
posisi bayi,posisi ini dapat berakibat perineum (daerah diantara anus dan
vagina)meregang sehingga mempersulit proses kelahiran.akibatnya tekanan pada
pembuluh darah dapat meninggi dan menimbulkan perlambat peredaran darah baik
ibu.
b. Jongkok
Biasanya ibu berjongkok diatas bantala empuk yang berguna untuk menahan bayi
dan tubuh bayi.
dapat
menimbulkan rasa lelah dan keluhan pungggung pegal,terlebih lagi jika proses
persalinan berlangsung lama.
Operasi Caesar
Dianggap peraktis dan tidak menyakitkan maka melahirkan dengan cara
2.
3.
kelahiran disini sterilisasi diperhatikam agar tidak mengakibatkan inveksi pada ibu
dan bayi.metode ini dibagi menjadi dua,yaitu :
1. Water birth murni yaitu ibu masuk kekolam persalinan setelah mengalami pembukaan
2.
6.
Water birth emosion yaitu ibu hanya berada di kolam hingga masa kontraksi akhir
Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses
persalinan menjadi elastic
Ibu tidak akan merasa kesakitan pada saat mengejan karena proses pembukaan jalan
lahir cepat.
b. Manfaat bagi bayi
Menurunkan resiko cidera kepala bayi
Metode ini memungkinkan IQ bayi lebi tinggi
Peredaran bayi akan lebih baik sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah
kelahiran
4. Kelahiran dibantu vacuum
a. Pengertian vacuum
Merupakan alat bantu persalinan berbentuk seperti sendok atau mangkok khusus
dari plastiknatau logam yang berfungsi menghisap agar bayi keluar dari mulut lahir
sedangakan indikasi pada nak misalnya jika kepala janin tertahan dibagian panggul
sehingga janin sulit untuk keluar
a) Syarat facuum
Tidak ada disproporsi kepala panggul,artinya panggul ibu tidak sempit atau anaknya
tidak terlalu besar
Pembukaan ibu harus lengkap
Ketuban ibu sudah pecah
Apabila dalam proses vacuum ternyata tidak bisa keluar kepala bayinya maka ibu
harus menjalankan operasi Caesar.
b) Dampak vacuum
Persalinan dalam proses ini tidak terlalu berdampak pada ibu,sedangkan bada bayi
resiko vacuum adalah terjadi luka atau lecet pada kulit kepala bayi,bisa pula terjadi
chepal hematoma artinya perdarahan yang tidak keluar diantara tulang-tulang
kepala kebiruan.kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu 1 minggu dan bisa jadi
perdarhanan infrainal ( perdarahan dalam otak ).
5. Operasi kebidanan
Setiap orang yang mengalami proses persalinan akan membutuhkan bantuan
orang lain,dahulu seorang dukun bayi,sekarang hal itu sudah dihapus walau pun
terkadang ada orang yang melahirkan di dukun bayi.
Seorang bidan yang telah memiliki keterampilan ini banyak didatangi
masyarakat guna memabantu ibu yang hendak malhirkan,disamping dapat
mengurangi bahaya kerusakan atau kematian ibu dan bayi,tetapi juga menggunakan
campur tangan .Tujuannya mengurangi peluang ibu menderita sakit yang serius atau
melahirkan meninggal dalam rahim.
ketuban
sekitar
10
ml
cairan
maka
diambil
dan
dibawa
ke
laboratorium.disana aka nada 2 zat yang diproduksi didalam paru-paru yaitu lechitin
dan sphingomyelin diukur,apabila lechitin 2 kali lebih banyak dari sphingomyelin
didalam sampel bertai paru-[aru bayi cukup matang untuk bernafas.
2. Kepeluan ibu di rumah sakit
Menjelang saat yang diharapkan,calon ibu telah menyiapakan barang-barang
yang diperlukan,umumnya :
Piyama,kaos atau daster yang berkancing depan
Kaos kaki tebal dikawatirkan ibu akan kedinginan setelah melahirkan
Bra khusu menyusui
Jaket tidur
Sepatu tidur dan sabuk sanitari
Cream penghilang rasa nyeri pada putting susu
Dua buah gurita besar untuk mengencangkan perut setalah melahirkan
Sapu tangan ayau tissue,
Perlengkapan mandi ibu dan bayi
Pakaian bayi dan perlengkapannya
E. Tahap-tahap melahirkan
Apabila kondisi dan sikap mental ibu terhadap kelahiran bayi baik maka
proses kelahiran relative mudah.
Dengan adanya diafragma kita bisa melihat bagaimana proses bayi
dikeluarkan dari kapsul tempat tinggalnya yang dikendalikan oleh panas,bayi
kemudian melewati saluran lahir yang melengkung dan gelap serta didorong keluar ke
dunia.
1. Tahap pertama persalinan
Tahap pertama persalinan yaitu waktu sejak tersa kontraksi hingga Pembukaan
penuh dari leher rahim.
Dimulai adanya kontraksi,semakin lama kontraksi maka semakin kuat dan
lebih sering,tahap ini biasanya berlangsung antar 8-9 jam pada persalinan pertam dan
4 jam pada persalinan berikutnya.
Pada setiap kontraksi serabut otot rahim sedikit memendek sehingga sebuah
tarikan pada leher rahim,bagian yang paling lemah,ini karena bagian otot bagian
rahim paling tebal dan berkurang ketebalnnya dibagian bawah,leher rahim hanya
mengandung 10 % otot.
Penarikan leher rahim mula-mula memperpendek sampai tidak lagi
menggantung turun ke dalam vagina melinkan tertarik keatas,kemudian membuka
leher rahim pelan-pelansemakin melebar.Thap tenang berlangsung sampai leher rahim
mencapai lebar 2-3 jari ( 4-5 cm )yang berate leher rahim telah mencapai pembukaan
separuh penuh .
Selama tahap tenang kepala bayi melentur sehingga menyentuh dagu,dan
kepal bergerak lebih dalam arah leher rahim,sehingga leher rahim tertarik keatas dan
kantung ketuban masih utuh.
Disaat leher rahim terus membuka bayi mendorong lebih jauh kerah
pinggul,sehinnga menyebabkan tekanan pada kandung kencing dan punggung.periode
antara pembukaan 8 cm dan pembukaan penuh disebut transisi,selama tahap ini
kontraksi terasa kuat dan menyakitkan,juga pastinya ada keinginan untuk
mendorong,akan tetapi ibu tidak boleh melakukannya sebelum rahim terbuka.
Ketika rahim telah membuka sepenuhnya rahim dan vagina bersama-sama
membentk terusan melengkung yang dapat dilalui bayi,dibantu oleh kontraksi rahim
dan gerakan otot-otot ibu.
2. Tahap kedua persalinan
Pada tahap ini yang memegang peranan penting yaitu ibu,ibu harus membantu
mengeluarkan bayi dari saluran lahir,dari rahim hingga vagina,tahap ini berlangsung
sekitar 11 jam.
Pada tahap kedua ini ditandai dengan pecahnya kantong ketuban yang
meneybabkan keluarnya cairan dari vagina,pada saat yang bersama ibu merasakan
keharusan mendorong hal ini disebabkan jarena tekanan kepala bayi pada jaringan
tengah pingggul.
Pada setiap kontarksi rahim kepala bayi bergerak kebih dekat je celah vulva
dengan bantuan ibu mengejan,bagian atas kepala dapat dilihat dokter untuk membantu
proses persalinan,kepala terlihat membesar sedikitpada setiap kontraksi dan mengecil
pada setaiap dua kontraksi.
Pada ahirnya kepala muncul pada jalan masukvaginadan jaringan antara
vagina dan anus ( perineum ),konteraksi berikutnya mendorong bayi semakin turun ke
luar dan kepal mendorong jaringan vulva.
Dahi,
mata,
mulai
terlihat,
bayi
akan
1. Berikut ini beberapa cara yang bisa ditempuh untuk merawat ibu setelah melahirkan:
Setelah melahirkan, ibu harus cukup istirahat. Delapan jam setelah melahirkan, ibu
harus tidur telentang untuk mencegah perdarahan. Setelah itu, ibu boleh miring ke kiri
atau ke kanan untuk mencegah thrombosis (pembekuan darah).
Ibu dan bayi ditempatkan pada tempat yang sama supaya terjalin kontak fisik dan
psikis (kejiwaan) yang erat.
Makanan yang dikonsumsi harus sehat, cukup kalori, protein, dan serat (sayur, buah).
Sangat tidak dianjurkan diet ketat ketika masih menyusui.Dalam menu sehari-hari
ditambah makanan yang merangsang produksi ASI seperti daun katuk dan daun
pepaya.
Karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak, ibu menyusui dianjurkan minum air
8-12 gelas sehari.
Ibu menyusui tentunya mengeluarkan tenaga yang tidak sedikit, apalagi terkadang ibu
harus terbangun malam karena bayi menangis dan meminta ASI. Oleh karena itulah
ibu menyusui membutuhkan istirahat dan tidur cukup supaya tenaganya pulih
kembali.,
Ibu hendaknya memeriksakan diri enam pekan setelah melahirkan atau kapan saja
ketika dirasakan ada keluhan yang mengganggu atau keluhan-keluhan setelah
melahirkan.
Jika ibu mengalami masalah ketika menyusui, hendaknya berkonsultasi pada tenaga
terlatih di pusat pelayanan kesehatan (misal di klinik,bidan,dll). Suami, keluarga, dan
orang-orang terdekat harus selalu memberi dukungan moral supaya ibu bisa melalui
masa-masa menyusui dengan baik.
Selama nifas, ibu akan mengeluarkan cairan yang berasal dari rahim, cairan ini
disebut lokia. Pada hari pertama dan kedua ibu akan mengeluarkan lokia rubra atau
lokia kruenta, berupa darah segar bercampur sisa selaput ketuban dan lain-lain. Hari
berikutnya keluar lokia sanguinolenta, berupa darah bercampur lendir. Setelah satu
pekan, keluar lokia serosa yang berwarna kuning dan tidak mengandung darah.
Setelah dua pekan, keluar lokia alba yang hanya berupa cairan putih. Biasanya lokia
berbau agak amis. Bila berbau busuk, mungkin terjadi lokiostasis (lokia tidak lancar
keluar) dan infeksi.
Memberikan semangat, dukungan dan menjaga agar ibu tetap menjaga tekhnik
pernafasan,
2. Memberikan bantuan fisik dengan menyangga ibu pada posisi yang telah dianjurkan
3.
dokter,
Memberikan dukungan dengan memegang tangan ibu saat ibu merasakan sakit,
*Mengurut dan mengelus punggung ataupun pinggang ibu untuk dapat mengurangi
4.
membangkitkan semangat dan tenaga isteri yang dirasakan isteri mulai menurun
5. Mencari tempat Persalinan
Referensi
2.
Apr
8
Antropobiologi : Perkembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini
a.
c.
Sosioemosional ( sikap dan perilaku serta agama ) bahasa dan komunikasi yang
disesuaikan dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak
usia dini
d. Early Primary School ( SD kelas awal ) ( 6-8 tahun ) awal mula sekolah dasar
1) Perkembangan IPTEK
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan IPTEK ( Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi ). Ilmu Pengetahuan merupaan hasil eksplorasi secara
sistem dan terorganisir mengenai alam semesta dan teknologi adalah penerapan yang
direncanakan dari ilmu pengetahuan untk memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Perkembangan Seni
Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia secara individual ataupun
kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Melalui kesenian manusia dapat
menyalurkan dorongan berkreasi ( mencipta ) yang bersifat orsinil ( bukan tiruan )
dan dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan . seni membutuhkan
keindahan
b. Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal yaitu :
1) Gambaran pertambahan penduduk
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka penyediaan prasarana dan sarana
pendidikan serta komponen penunjang terselenggarannya pendidikan harus ditambah
2) Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk diseluruh pelosok tanah air tidak merata. Sebaran penduduk
seperti di gambarkan itu menimbulkan kesulitan dalam hal penyediaan dan
penempatan guru
c.
Aspirasi masyarakat
b. Budaya
Bagi perkembangan anak didik keragaman budaya sangat besar pengaruhnya bagi
menta dan moral mereka
c.
Media masa
Dengan adanya media masa seorang anak dapat mengalami masa pertumbuhan dan
perkembangan dengan pesat
d. Pendidikan
Baik pendidikan keluarga, pendidikan formal, disekolah maupun pendidikan di
masyarakat
1. Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan Individu antara lain
a) Kondisi individu
Individu berkembang sangat dipengaruhi kondisi kesehatan fisik dan psikisnya.
Faktor hereditas ( keturunan ) dari mana individu itu berasal sangat menenutukan
perkembangannya
b) Kemampuan penyesuaian pribadi dan sosial individu
Kemampuan penyesuaian diri berkaitan dengan bagaimana individu itu menempatkan
diri dalam lingkungan. Jika individu itu dapat diterima di lingkungannya, akan
membuat perkembangannya optimal. Begitu pula sebaliknya jika anak ditolak oleh
lingkungannya
akan
menjadikan
anak
bermasalah
perkembangannya
sehingga
menghambat
Menurut Montessori, pendidikan dimulai sejak bayi lahir. Oleh karena itu,
bayi pun harus dikenalkan pada benda-benda, orang-orang, suara yang ada di
sekitarnya. Bahkan, bayi juga harus diajak untuk bercakap-cakap dan bercanda agar
bayi dapat berkembang secara sehat dan normal.
Menurut Montessori, ada beberapa tahap perkembangan, yaitu:
1. Lahir - 3 tahun
Anak memiliki kepekaan sensoris dan daya pikir yang telah mampu menyerap
pengalaman-pengalaman melalui sensorisnya.
2. 1 - 3 tahun
Memiliki kepekaan bahasa sehingga sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya
(berbicara-bercakap-cakap)
3. 2 - 4 tahun
Gerakan otot dapat dikoordinasi dengan baik (untuk hal yang rutin maupun semi
rutin), berminat pada benda-benda kecil, menyadari urutan waktu (pagi, siang, dan
malam).
4. 3 - 6 tahun
Peka untuk meneguhkan sensorisnya, memiliki kepekaan indrawi. Khusus pada usia
3-4 tahun lebih peka untuk menulis dan usia 4-6 tahun memiliki kepekaan untuk
membaca.
Sedangkan, LAVENGEVELD menyatakan bahwa tahap-tahap perkembangan
anak meliputi:
1. 3 -5 tahun
Masa pendidikan pendahuluan (menuruti dan meniru orang tua).
2. 3 - 6 tahun
Tahap Taman Kanak-kanak, yang hendaknya dicapai adalah
a. Berbahasa lisan (berbicara, bercerita)
b. Mengenal pola hidup keluarga (saya, keluarga, dan sekolah)
c. Menguasai keterampilan untuk kebutuhan sehari-hari (mandi, menggosok gigi,
berganti pakaian, makan, dll).
d. Mengenal diri, keinginannya dan kehendaknya.
e. Mulai berkhayal (tidak dapat membedakan khayalan dan kenyataan).
3. Kelas I dan II SD
Membaca buku cerita yang ada ekspresi seninya. Mengumpulkan benda-benda kecil,
dan bermain dengan teman sebaya.
Kekuatan
Ketahanan
Kecekatan
Keseimbangan
Perkembangan motorik meliputi perkembangan otot kasar dan otot halus. Otot
kasar atau otot besar ialah otot-otot badan yang tersusun dari otot lurik. Otot ini
berfungsi untuk melakukan gerakan dasar tubuh yang terkoordinasi oleh otak, seperti
berjalan, berlari, melompat, menendang melempar, memukul, mendorong, dan
menarik. Oleh karena itu, gerakan tersebut di kenal dengan istilah gerakan dasar.
Perkembangan motorik halus meliputi perkembangan otot halus dan
fungsinya. Otot ini berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian-bagian tubuh
yang lebih spesifik, seperti menulis, melipat, merangkai, mengancing baju, mengikat
tali sepatu, dan menggunting. Berbagai kegiatan pembelajaran seperti melipat dan
menggunting kertas dapat melatih motorikhalus anak. Demikian pula menggambar
bebas dengan kuas besar, kuas kecil, dan mewarnai mengembangkan otot-otot halus
pada jari tangan. Hal itu akan sangat bermanfaat untuk melatih jari anak agar bisa
memegang pensil dan belajar menulis di kemudian hari.
Menurut Gesell dan Ames (1940) serta lllingsworth (1983), perkembangan
motorik pada anak mengikuti delapan pola umum sebagai berikut.
a.
Continuity (bersifat kontinu), di mulai dari gerakan yang sederhana menuju ke yang
b.
berbeda
c. Maturity (kematangan), di pengaruhi oleh perkembangan sel saraf. Sel saraf telah
terbentuk saat anak lahir, tetapi proses mielinasinya masih terus berlangsung sampai
beberapa tahun kemudian. Demikian pula otot dan tulang sebagai alat gerak. Anak
tidak dapat melakukan suatu gerak motorik tertentu yang terkoordinasi sebelum
proses mielinasi tercapai.
d. Umum ke khusus, yaitu di mulai dari gerak yang bersifatumuk ke gerak yang bersifat
khusus. Gerakan secara menyeluruh dari badan terjadi lebih dahulu sebelum gerakan
bagian-bagianya. Hal ini di sebabkan karena otot-otot besar berkembang lebih dahulu
di bandingkan otot-otot halus.
e. Di mulai dari gerak refleks bawaan ke arah gerak yang terkoordinasi. Anak lahir ke
dunia telah memiliki refleks, seperti menangis bila lapar, haus, sakit atau merasa tidak
enak. Refleks tersebut akan berubah menjadi gerak yang terkoordinasi dan bertujuan.
Misalnya orang dewasa tidak lagi menangis hanya karena lapar
f. Bersifat chepalo caudal direction, artinya bagian yang mendekati kepala berkembang
lebih dahulu dibanding bagian yang mendekati ekor. Otot pada leher berkembang
lebih dahulu dari pada otot kaki.
g. Bersifat proximo-distal, artinya bahwa bagian yang mendekati sumbu tubuh(tulang
belakang)berkembang lebih dulu dari yang lebih jauh.otot dan saraf lengan
berkembang lebih dahulu dari pada otot jari. Oleh karena itu anak TK menangkap
bola dengan lengan, bukan dengan jari.
h. Koordinasi bilateral menuju crosslateral, artinya bahwa koordinasi organ yang sama
berkembang lebih dulu sebelum bisa melakukan koordinasi organ bersilangan,
contoh, pada saat anak TK melempar bola tenis, tangan kanan terayun, di sertai
ayunan kaki kanan. Berbeda dengan orang dewasa, justru kaki kiri yang maju, diikuti
ayunan tangan kanan.
2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Teori Piaget tentang Perkembangan Kognitif
Tahapan dalam perkembangan intelektual (kognitif) yang dirumuskan oleh
piaget berhubungan dengan pertumbuhan otak. Menurut Piaget, otak manusia tidak
berkembang sepenuhnya hingga masa adolesen, bahkan otak laki-laki kadang tidak
berkembang sepenuhnya hingga masa dewasa awal.
Menurut Piaget, intelegensi adalah dasar fungsi hidup yang membantu
organism beradaptasi dengan lingkungan. Piaget juga mengemukakan bahwa
intelegensi adalah suatu bentuk keseimbangan yang menjedi kecenderungan semua
struktur kognitif. Piaget menekankan bahwa anak-anak bersifat aktif dan merupakan
penjelajah yang selalu ingin tahu. Piaget meyakini bahwa ketidakseimbangan antara
bentuk berpikir anak dan kejadian dalam lingkungan, memaksa anak membuat
penyesuaian mental yang membuatnya dapat menyelesaikan pengalaman baru yang
membingungkan dan kemudian menghasilkan keseimbangan kognitif.
Piaget mendeskripsikan anak sebagai seorang kontruktivis dimana jika mereka
ingin mengetahui sesuatu, mereka harus membangun pengetahuan tersebut sendiri.
Tahap-tahap
perkembangan
kognitif
menurut
Piaget
adalah
Piaget
melakukan kembali perilaku yang telah lama dicontohkan karena mereka sedang
membangun mental simbolis, atau imajinasi dari perilaku contoh yang tersimpan dan
dimunculkan di lain waktu. Tetapi, menurut pendapat para ahli lainnya menyatakan
bahwa kapasitas untuk penundaan peniruan yang memungkinkan bayi untuk
menyusun, menyimpan, dan kemudian memunculkan kembali mental simbolis
ditunjukkan jauh lebih awal dari yang telah dikemukakan Piaget.
2.
jauh
sebelum
menggambarkannya. Tanda
mereka
kedua
dari
mempunyai
periode
awal
kata-kata
untuk
konseptual
adalah
kedwimaknaan dalam ujarannya, maka perlu diamati benar apa yang dilakukan anak
itu, barulah kita dapat menentukan apa yang dia maksudkan.
4) Ucapan-ucapan dua kata
Pada tahap ini pertama sekali diucapkan dalam rangkaian yang cepat.
Misalnya, anak-anak yang mengucapkan kucing dan papa mungkin menunjuk
kepada seekor kucing dan diikuti oleh jeda sebentar, lalu kepada papa. Maknanya
akan terlihat dari urutan kucing papa. Segera setelah itu anak-anak akan mulai
memakai ucapan-ucapan dua kata seperti baju mama, pisang nenek, saya mandi,
dan sebagainya.
5) Pengembangan tata bahasa
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat mulai
bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan mulai
menggunakan kata jamak. Penambahan dan pengayaan terhadap sejumlah dan tipe
kata secara berangsur-angsur meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan
perkembangan anak.
4.
5. Kompetensi lengkap
Gaya bahasa mengalami perubahan dan semakin lancar serta fasih dalam
berkomunikasi. Keterampilan dan performansi tata bahasa terus berkembang kea rah
tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap
b. Teori pemerolehan bahasa anak
1)
Teori nativis
Teori ini menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
seseorang yaitu bawaan sejak lahir dan faktor biologis, bukan bukan bentukan. Bukti
mekanisme
bahasa
bawaan
mencakup
keseragaman
dan
keteraturan
dari
Teori kognitif
Menurut pandangan ini bahwa perkembangan bahasa tergantung pada kemampuan
kognitif tertentu, kemampuan pengolahan informasi dan motivasi. Para ahli teori ini
berpendapat bahwa anak-anak berpembawaan aktif dan konstruktif, bahwa kekutan
internal lebih berpengaruh untuk kreativitas, kemampuan memecahkan masalah, tes
hipotesis, dan usaha anak untuk menemukan peraturan ucapan-ucapan yang mereka
dengar.
3)
empirisme
atau
behaviorisme
berpandangan bahwa
kemampuan
dari
orang
tuanya.
Anak
memperoleh
nilai-nilai
moral
dari
a)
b)
a)
b)
a) Pendidikan langsung, yaitu melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku yang
benar dan salah , atau yang baik dan yang baik dan yang buruk oleh orang tua, guru
atau orang dewasa lainnya. Disamping itu, yang yang paling penting dalam
pendidikan moral ini, adalah keteladanan dari orang tua , guru atau orang dewasa
lainnya dalam melakukan nilai-nilai moral.
b) Identifikasi, yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan atau tingkah
laku moral seseorang yang menjadi idolanya (seperti orang tua, guru, kyai, artis atau
c)
gunakan, ia mau bergantian. Adapun tanggung jawab sosial antara lain ditunjukkan
oleh komitmen anak terhadap tugas-tugasnya, menghargai perbedaan individual, dan
memperhatikan lingkungannya.
Emosi merupakan perasaan atau efeksi yang melibatkan perpaduan antara
gejolak fisiologis dan perilaku yang terlihat. Minat, ketergantungan dan rasa muak
atau jijik mucul pada saat lahir, senyum sosial terlihat pada usia kira-kira 4 hingga 6
minggu. Kemarahan, keheranan dan kesedihan terjadi pada kira-kira usia 5 hingga 7
bulan, rasa malu terjadi pada kira-kira usia 6 hingga 8 bulan, rasa hina dan rasa
bersalah terlihat pada kira-kira usia 2 tahun. Pada dua tahun pertama orang tua dalam
keluarga, mempunyai peranan yang amat penting dan bersifat dominan dalam
mengembangkan aspek sosio-emosional anak. Seiring dengan bertambahnya usia
anak, maka perkembangan sosio-emosional dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
dimana anak melakukan sosialisasi. Perkembangan emosional bagi anak merupakan
sesuatu yang penting, bahkan lebih penting dari sekedar perkembangan kognitif.
Para pakar telah menyakini bahwa IQ (kecerdasan otak) ternyata hanya
memberi kontribusi 20%, sedangkan yang lainnya adalah kecerdasan emosional (EQ),
menurut Goleman kecerdasan intelektual tak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya
tanpa kecerdasan emosional. Orang-orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi
akan memiliki kemampuan sosial secara mantap, mudah bergaul, ramah, tidak mudah
takut atau gelisah dan bersikap tegas dalam mengungkapkan perasaan mereka.
Adanya sifat egoisentrisme yang tinggi pada anak disebabkaan anak belum
dapat memahami perbedaan perspektif pikiran orang lain. Menurut anak, orang lain
berpikir sebagaimana ia berpikir,hal itu ditunjukkan dari pola bermain pada anak.
Sampai usia tiga tahun anak lebih banyak bermain sendiri (soliter play), baru
kemudian mereka mulai bermain sejenis (parallel play), mulai bermain karena
melihat temannya bermain (on looking play) dan kemudian bermain bersama
(cooperative play).
Ada beberapa aspek perkembangan sosio-emosional yang perlu dikembangkan
pada anak usia dini.Belajar bersosialis diri, yaitu usaha mengembangkan rasa percaya
diri dan rasa kepuasan bahwa dirinya diterima dikelompoknya. Belajar berekspresi
diri, belajar mengekspresikan bakat, pikiran dan kemampuannya tanpa harus
dipengaruhi oleh keberadaan orang dewasa. Belajar mandiri dan berdiri sendiri lepas
dari pengawasaan orang tua atau pengasuh. Belajar bermasyarakat, menyesuaikan diri
dengan
kelompok
dan
mengembangkan
keterbukaan.
Belajar
bagaimana
menerima
aturan-aturan
kelompok.
Belajar
mengembangkan
daya
c) Gambar orang sederhana dengan ciri-ciri utama dengan badan yang kecil dan kepala
yang besar.
d) Menggambar dengan sinar-X. misalnya menggambar rumah, maka perabot rumah
juga akan terlihat.
3) Tahap Skematik
Saat anak pindah ke tahap ini, dia menggunakan garis, warna, dan ruanng untuk
membantu melukiskan ide-idenya pada objek dan orang-orang. Karakter anak yang
memasuki tahap ini ialah:
a)
b)
c)
d)
h)
suara.
3 bulan
Mereka dapat menanggapi musik dengan aktif.
20 minggu
Mulai mengenal suara yang dikenalnya.
6 bulan
Mereka mulai menirukan suara.
28 minggu
Mereka akan memandang ke arah bunyi dan mengucapkan beberapa bagian bunyi.
9 bulan
Mereka menanggapi lagu yang dikenal atau mengikuti pola melodi yang sudah
dikenal.
1 tahun
Mulai kehilangan kapasitas untuk mendengarkan suara yang melengking tetapi mulai
menemukan bunyi yang teratur dan menciptakan bunyi (membanting objek setiap
hari). Beberapa bayi mengucapkan kata pertamanya pada usia 8 bulan, beberapa
lainnya pada 18 bulan atau lebih. Menyanyi bersama-sama akan mempercepat proses
i)
ini
18 - 36 bulan
Perkembangan berbahasa dapat berkembang lebih lanjut melalui bernyanyi dan
meniru. Mampu membedakan keras-pelan, cepat-lambat. Mulai menyadari tempo dan
irama yang berbeda. Belajar kata-kata sederhana atau koordinasi memainkan alat
musik sederhana.
2. 3 5 tahun
Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan anak usia dini, setiap
anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan
sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor genetis dan juga lingkungan. Untuk itu
pendidik perlu menerapkan pendekatan individual dalam menangani anak usia dini.
3. Suka berfantasi dan berimajinasi.
Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan pertolongan
tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan
obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata
4. Masa paling potensial untuk belajar.
Masa itu sering juga disebut sebagai golden age atau usia emas. Karena pada
rentang usia itu anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat
di berbagai aspek. Pendidik perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar
masa peka ini tidak terlewatkan begitu saja. Tetapi mengisinya dengan hal-hal yang
dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
5. Menunjukkan sikap egosentris.
Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak
cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain. Hal itu terlhat dari perilaku anak
yang masih suka berebut mainan, menangis atau merengek sampai keinginannya
terpenuhi
6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek.
Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak akan
mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik perhatiannya. Sebagai pendidik
dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.
Menurut Piaget dalam Suparno (2001), anak usia dini termasuk dalam tahapan
pra operasional. Tahapan ini dibedakan tahapan perkembangan kognitifnya menjadi
dua bagian: 1) umur 2-4 tahun, dicirikan oleh perkembangan pemikiran simbolis, 2)
umur 4-7 tahun, dicirikan oleh perkembangan pemikiran intuitif. Pada tahapan ini
anak cenderung berpola pikir simbolik.
Menurut Mashar (2011), anak usia dini disebut juga sebagai usia penjelajah
atau usia bertanya. Pendidik harus dapat memberikan stimulasi yang tepat agar anak
usia dini dengan berbagai macam karakter yang ada di dalam dirinya dapat
berkembang dengan optimal.
Pendidik akan menyiapkan anak usia dini sebagai generasi yang akan datang,
sehingga diperlukan kegiatan kegiatan yang tepat sehingga dapat menstimulasi
potensi anak dan juga perkembangan anak usia dini. Dengan adanya kegiatan atau
aktivitas yang bervariasi dalam lingkungan bermain maka anak usia dini akan
bermain sambil belajar.
2.
berpikir kreatif anak usia dini. Ada baiknya dihindari penggunaan kata atau kalimat
yang berkonotasi negatif. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengungkapkan
kalimat yang sifatnya menenangkan dengan konotasi yang positif, misalnya seperti :
pakai suara yang lembut di dalam kelas untuk menghindari pemakaian kata jangan
berisik/jangan ribut, berjalan dengan perlahan untuk menghindari kalimat jangan
berlarian di dalam kelas, semua berteman semua bersahabat untuk menghindari
kalimat jangan bertengkar, dan masih banyak lagi contoh contoh kalimat yang tidak
mematikan pola berpikir kreatif seorang anak.
Pemberian reward juga perlu dalam menstimulus kreativitas anak usia dini.
Reward ini diberikan apabila mereka mampu menciptakan sesuatu yang berbeda
differsity is unique . Kreativitas akan muncul dengan sendirinya apabila sering
dilatih dan distimulus.
1. Anak bersama guru mempersiapkan kertas dan karton yang telah di plong
2. Kertas kado digunting sesuai pola yang diinginkan
3.
Susun kertas yang sudah diplong bagian pinggirnya dan dilapisi bagian luarnya
dengan menggunakan kardus/karton yang sudah diplong
4. Jahit pinggiran karton/kardus dengan menggunakan tali sepatu atau pita warna warni
5. Tempelkan guntingan kertas kado pada bagian luar kardus/karton
6. Jilid buku lucu sudah selesai
b. Finger Painting (Lukisan Jari)
Kegiatan finger painting ini sangatlah mengasyikkan. Anak akan berkembang
kreativitasnya dan juga dapat mengembangkan motorik halusnya. Bahan bahan yang
perlu disiapkan antara lain : tepung kanji, tepung terigu, serbuk pewarna makanan, air
serta kertas gambar. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Anak beserta guru menyiapkan bahan bahan yang diperlukan
2. Guru memandu anak anak untuk membuat adonan terlebih dahulu sebelum membuat
finger painting
3.
Cara membuat bahan adonan : tepung kanji dan tepung terigu diaduk sampai rata.
Masukkan air aduk sampai rata sehingga adonan terlihat encer. Langkah selanjutnya
adonan dimasak hingga mendidih sambil diaduk terus hingga adonan mengental
seperti lem. Setelah itu, angkat dan dinginkan. Setelah dingin, guru dapat membantu
anak untuk membagi adonan dalam beberapa tempat untuk diberi warna sesuai
dengan kebutuhan anak.
Anak mewarnai gambar menggunakan bahan adonan finger painting yang sudah
disediakan
c.
Masukkan benang tadi ke dalam lipatan kertas kemudian tekan setelah itu tarik
benang tersebut
7.
Di akhir kegiatan anak menceritakan tentang gambar yang mereka buat (benang
dimasukkan ke dalam adonan pewarna)
Anak memberikan lem pada bagian bagian gambar serta menghias gambar dengan
menggunakan biji bijian tersebut sesuai kreativitas anak (kegiatan siswa sedang
menempelkan biji bijian pada gambar)
panca indera dan selanjutnya akan disampaikan ke otak. Bagi otak maupun panca
indera anak yang belum mencapai tingkat perkembangan yang optimal, stimulasi
tersebut merupakan pelajaran baru. Hal ini akan memicu otak belajar, menganalisa,
memahami dan memberikan respon yang tepat terhadap stimulasi tersebut. Kegiatan
stimulasi meliputi berbagai kegiatan untuk merangsang perkembangan anak seperti
melatih gerakan, bicara, berpikir, mandiri serta bergaul. Stimulasi dapat dilakukan
oleh orang tua atau keluarga lainnya. Tujuan stimulasi yaitu membantu anak mencapai
tingkat perkembangan yang optimal. Berikan stimulus mengikuti 8 kecerdasan.
Seorang ahli riset dari Amerika, Prof. Howard Gardener, mengembangkan model
kecerdasan multiple intelligence yang artinya bermacam-macam kecerdasan.
Menurut beliau, setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan
kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener
adalah
suatu
kumpulan
kemampuan
atau
keterampilan
yang
dapat
ditumbuhkembangkan.
Berikut dipaparkan beraneka jenis stimulasi untuk memicu perkembangan
sesuai dengan prinsip multiple intelligence yaitu :
(1) Verbal-linguistic (kecerdasan berbahasa verbal
Diajak bercakap-cakap, Dibacakan buku cerita berulang-ulang, Menyanyi lagu anak(2)
b.
a.
b.
bahasa akan lebih cepat dan sering berbicara, terutama dengan kata-kata baru.
Kecerdasan matematis (Logic Smart)
Anak dengan kecerdasan ini akan menikmati permainan komputer, bermain detektif,
teka-teki, atau proyek sains sederhana. Sebabnya, anak dengan kecerdasan matematis
yang tinggi akan memiliki konsep matematika, sains, dan pemecahan masalah yang
c.
super. Imajinasi dan daya ingat yang kuat akan membuatnya mengekspresikan ide
d.
e.
f.
g.
interpersonalnya.
Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart)
Anak dengan kecerdasan intrapersonal yang dominan akan ditandai dengan
memahami diri sendiri, bisa mengekspresikan perasaan, keinginan, dan mengetahui
kemampuannya. Anak ini juga mampu menyemangati diri sendiri, mempunyai
kepercayaan yang tinggi serta menghargai dirinya sendiri.
Anita menyarankan kita bisa mengajaknya membuat boneka dari styrofoam. Bentuk
berbagai pola binatang atau orang menggunakan pensi, kemudian gunting, dan hiasi
pola tersebut untuk kemudian ditempelkan pada sedotan. Saat anak berhasil
menyelesaikan boneka pertamanya, ia akan merasa pintar dan percaya diri.
h.
6.
Setiap alat permainan hendaknya menonjolkan fungsi yang sesuai dengan usia dan
taraf perkembangan anak
f.
2. Alat permainan/manipulatik
Permainan manipulatik merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan gerakan
dasar yang harus dikembangkan pada taman kanak-kanak
Alat-alat permainan manipulatik memberi kesempatan kepada anak-anak untuk :
a.
b. Mengkombinasikan bentuk
c.
Mengkombinasikan warna
f.
Meronce
b.
Dapat menstimulasi perkembangan anak dengan cara memberi kesempatan sebanyakbanyaknya kepada anak untuk eksplorasi, komunikasi aktif, interaksi sosial dan
koordinasi gerakan-gerakan motorik
c.
beberapa
petunjuk
yang
dapat
membantu
guru
mengoptimalkan
Letakkan balok dalam rak terbuka dan dapat dijangkau anak-anak sehingga dapat
dikeluarkan dan dimasukkan kembali dengan mudah
2.
Sediakan jumlah unit balok yang cukup sesuai dengan jumlah anak yang
menggunakannya
Guru dapat memberikan stimulasi yang menantang anak untuk mencipta dengan
balok-balok diantaranya dengan menyediakan alat-alat dan perlengkapan yang cukup
dan menarik minat anak dan jelas dalam memberikan instruksi.
2. Alat yang permanen seperti : clemek plastik, dan handuk, selang, bak pasir dan pel
lantai dll
3. Bahan yang harus dibeli
4. Alat yang dibuat sendiri
Mencari teman
Mana sepatuku
Menncari sambungan
Bibocreng
Bermain cocok-bobokkan
Bermain sepatu
Angin puyuh
Bunyi musik
Benda jatuh
Kasar-halus-lembut
Meraba dengan kaki
Kata polis ?
cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain,
range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau
segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.
Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari
unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat
belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang.
Memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa anak-anak untuk
mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar.
Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas
dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta
intelektual.
Lingkungan Alam
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya
alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan
dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.
Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini
akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya,
Mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.
2.
3.
4.
Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan
sekolah.
5.
Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan
sekolah.
6.
Mengenal struktur pemerntahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan
kecamatan.
Pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar dalam kegiatan
pendidikan untuk anak usia dini sebaiknya dimulai dari lingkungan yang terkecil atau
paling dekat dengan anak.
c.
Lingkungan Budaya
Di samping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang sifatnya alami, ada
juga yang disebut lingkungan budaya atau buatan yakni lingkungan yang sengaja
diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Anak dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek
seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya,
serta aspek lain yang berkenan dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan
masyarakat pada umumnya.
Agar penggunaan lingkungan ini efektif perlu disesuaikan dengan rencana
kegiatan atau program yang ada. Dengan begitu, maka lingkungan ini dapat
memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang dipelajari dan bisa dijadikan sebagai
laboratorium belajar anak. Contohnya: Menari, Menyanyi, Menggambar, Melukisa,
dan lain-lain.
5. Pengertian Kreativitas
Menirut Supriadi (2001) memaparkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Sementara itu, Munandar (1999) mengemukakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsurunsur yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan
pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan
sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat. Selain itu, menurut
pandangan ahli psikologis Horrace et al (Sumarno, 2003) dikatakan bahwa kreativitas
adalah kemampuan seseorang untuk menemukan cara-cara baru bagi pemecahan
problema-problema, baik yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan, seni sastra atau
seni lainnya, yang mengandung suatu hasil atau pendekatan yang sama sekali baru
bagi yang bersangkutan, meskipun bagi orang lain merupakan suatu hal yang tidak
asing lagi. Kreativitas merupakan proses mental yang unik, suatu proses yang sematamata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, berbeda dan orisinal.
Sebaliknya kreativitas mencakup jenis pemikiran spesifik, yang disebut Guilford
pemikiran berbeda (divergent thinking). Pemikiran menyimpang dari jalan yang
telah dirintis sebelumnya dan mencari variasi. Kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada
dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya.
Dalam dunia pendidikan yang terpenting kreativitas perlu dikembangkan.
Sehubungan dengan pengembangan kreativitas, terdapat empat aspek konsep
kreativitas (Rhodes, 1987) diistilahkan sebagai Four Ps of Creativity: Person,
Process, Press, Product. Utami Munandar (1999) menguraikan definisi tentang
kreativitas berdasarkan empat P, pertama pribadi (person), bahwa setiap anak adalah
pribadi unik dan kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan pribadi
individu. Kedua proses (process), kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru atau untuk menemukan hubungan-hubungan baru antara unsurunsur yang sudah ada sebelumnya dalam mencari jawaban baru terhadap suatu
masalah, merupakan manifestasi dari kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas
pemikiran anak. Ketiga pendorong (press), kreativitas dapat berkembang jika ada
press atau pendorong, baik dari dalam (dorongan internal, keinginan, motivasi atau
hasrat yang kuat dari diri sendiri) untuk berkreasi, maupun dari luar, yaitu lingkungan
yang memupuk dan mendorong pikiran, perasaan, sikap dan perilaku anak yang
kreatif dengan memberikan peluang kepada anak untuk bersibuk diri secara kreatif.
Keempat produk (product), bahwa produk-produk kreativitas yang konstruktif pasti
akan muncul, karena produk kreativitas muncul dari proses interaksi dari keunikan
individu, di satu pihak dan bahan, kejadian, orang-orang atau keadaan hidupnya
(faktor lingkungan dilain pihak). Dengan dorongan internal maupun eksternal untuk
bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk kreatif dengan sendirinya akan
muncul. Misalnya sebagai pendidik menghargai produk kreativitas anak dan
mengkomunikasikannya kepada yang lain dengan memamerkan karya anak, hal ini
akan menggugah minat anak untuk berkreasi.
Menurut Solso (Csikszentmihalyi,1996) kreativitas adalah aktivitas kognitif
yang menghasilkan cara pandang baru terhadap suatu masalah atau situasi. Drevdal
(dalam Hurlock, 1999) menjelaskan kreativitas sebagai kemampuan seseorang untuk
menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan
sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Kreativitas ini dapat berupa kegiatan
imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman, mungkin
mencakup pembentukan polapola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari
pengalaman sebelumnya serta pencangkokan hubungan lama ke situasi baru dan
mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Bentuk-bentuk kreativitas mungkin
berupa produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin juga bersifat
prosedural atau metodologis. Jadi menurut ahli ini, kreativitas merupakan aktivitas
imajinatif yang hasilnya merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang
diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal yang baru, berarti
dan bermanfaat. Munandar (1995) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan
untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, asosiasi baru berdasarkan bahan,
informasi, data atau elemen-elemen yang sudah ada sebelumnya menjadi hal-hal yang
bermakna dan bermanfaat.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau suatu kombinasi baru
berdasarkan unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna
atau bermanfaat.
Kreativitas adalah suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus
sifatnya dan hampir tidak mungkin dirumuskan secara tuntas.
Kreativitas adalah salah satu potensi alamiah dalam diri anak yang harus
dikembangkan secara optimal.
Kreativitas dapat didefinisikan dalam beranekaragam pernyataan tergantung
siapa dan bagaimana menyorotinya. Istilah kreativitas dalam kehidupan sehari-hari
selalu dikaitkan dengan prestasi yang istimewa dalam menciptakan sesuatu yang baru,
menemukan cara-cara pemecahan masalah yang tidak dapat ditemukan oleh
kebanyakan orang, ide-ide baru, dan melihat adanya berbagai kemungkinan
Berbagai bentuk bermain yang dapat membantu mengembangkan kreativitas
di dalam lingkungan, antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Mendongeng
Menggambar
Bermain alat musik sederhana
Bermain dengan lilin atau malam
Permainan tulisan tempel
Permainan dengan balok
Berolahraga
dan lain sebagainya.
menuntut sikap kreatif dari individu itu sendiri perlu dipupuk untuk melatih anak
berpikir luwes (flexibility), lancar (fluency), asli (originality), menguraikan
(elaboration) dan dirumuskan kembali (redefinition) yang merupakan ciri berpikir
c.
kepada
upaya
penyembuhan
atau
perbaikan
terhadap
Perkembangan adalah tujuan bimbingan; ini berarti bahwa petugas bimbingan atau
guru perlu memiliki kerangka berpikir dan keterampilan yang memadai untuk
memahami perkembangan anak didik sebagai dasar perumusan tujuan dan isi
2.
bimbingan.
Interaksi yang sehat merupakan iklim lingkungan perkembangan yang harus
dikembangkan oleh guru. Ini berarti bahwa guru perlu menguasai pengetahuan dan
keterampilan khusus untuk mengembangkan lingkungan perkembangan sebagai
pendukung sistem pelaksanaan bimbingan
Dalam pendekatan perkembangan tercakup juga pendekatan-pendekatan lain.
Pembimbing yang melaksanakan pendekatan perkembangan sangat mungkin
melakukan intervensi krisis, remedial, mengembangkan program pencegahan dan
menggunakan kurikulum bimbingan (guidance curriculum) yang komprehensif
(Baker, 1992; Myrick, 1993 dalam Muro & Kottman, 1995 : 5). Upaya bantuan yang
diberikan terarah kepada pengembangan seluruh aspek perkembangan yang mencakup
akademik (intelektual), sosial-pribadi, dan karir. (Reynolds, 1993 dalam Muro &
Kottman, 1995 : 5).
Dalam pendekatan perkembangan, perolehan perilaku yang diharapkan
terbentuk pada anak didik, dirumuskan secara komprehensif dan rumusan itu akan
menjadi dasar bagi pengembangan program bimbingan. Esensi strategi untuk
membantu mengembangkan dan menguasai perilaku yang diharapkan, terletak pada
pengembangan lingkungan belajar, yaitu lingkungan yang memungkinkan anak didik
memperoleh perilaku baru yang lebih efektif. (Sunaryo Kartadinata, dkk, 1998 )
Di
dalam
lingkungan
belajar
dikembangkan
peluang,
harapan,
dan
konseling
perkembangan
difokuskan
pada
upaya
membelajarkan anak.
Bimbingan perkembangan diarahkan untuk membantu tercapainya proses
pembelajaran anak. Proses bimbingan tidak terlepas dari proses pembelajaran secara
keseluruhan, dengan kata lain bimbingan dan pembelajaran merupakan suatu proses
yang terpadu yang diarahkan agar terjadinya proses belajar pada diri anak.
2. Konselor dan guru merupakan fungsionaris bersama dalam program bimbingan
perkembangan.
Dalam jenjang pendidikan dasar khususnya taman kanak-kanak, guru selain
berperan sebagai pengajar juga berperan sebagai pembimbing dalam upaya membantu
tumbuh kembangnya anak. Guru memiliki peran strategis dalam membantu
menyelesaikan masalah yang dihadapi anak dan menciptakan iklim yang sehat dalam
menunjang proses belajar dan perkembangan yang terjadi.
4.
Program
bimbingan
perkembangan
peduli
dengan
penerimaan
diri,
anak,
f. memadukan kelompok sehingga anak merasa memiliki tempat dalam kelompok,
g. membantu pengembangan keterampilan secara berurutan dan secara psikologis
memungkinkan untuk sukses, h) mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan
asset yang dimiliki anak, dan
h. memanfaatkan minat anak sebagai energi dalam pengajaran
6.
7.
8.
Bimbingan
perkembangan
peduli
dengan
identifikasi
awal
akan
mengembangkan kemampuannya
b. keterlibatan seluruh anak didik di dalam proses interaksi.
1) Unsur penghargaan.
Esensi unsur ini terletak pada penilaian dan pemberian balikan yang dapat
memperkuat pembentukan perilaku baru. Penilaian dan balikan ini perlu dilakukan
sepanjang
proses
bimbingan
berlangsung;
diagnosis
dilakukan
untuk
program bantuan atau rujukan pada ahli lain dan melakukan pengawasan terhadap
kemajuan yang ditunjukkan anak didik.
3. Sistem perencanaan individual
Layanan perencanaan individual adalah layanan yang dimaksudkan untuk
membantu anak didik merencanakan, memonitor dan mengelola rencana pendidikan
dan pengembangan sosial pribadi oleh dirinya sendiri. Isi perencanaan individual
adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan anak untuk memahami secara khusus tentang
perkembangan dirinya sendiri. Layanan ini pada dasarnya lebih bersifat individual
karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh
masing-masing anak didik. Tujuan utama dari komponen ini adalah membantu anak
memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya secara proaktif.
Pembimbing dapat menggunakan berbagai nara sumber, informasi, dan kegiatan,
untuk seluruh anak dan membantu anak secara individual untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan perencanaan pribadi.
Melalui sistem perencanaan individual, anak dapat :
a) Mempersiapkan pendidikan, tujuan sosial-pribadi yang didasarkan atas pengetahuan
akan dirinya, informasi tentang sekolah, dan lingkungan masyarakatnya.
b) Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan
c)
jangka panjang.
Menganalisa apa kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian
tujuannya.
d) Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya
e) Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
4. Pendukung sistem.
Komponen pendukung sistem (support system) adalah komponen yang secara
tidak langsung bermanfaat bagi anak didik. Komponen ini diarahkan pada pemberian
layanan dan kegiatan yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup antara
lain pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas,
kerjasama dengan orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan.
secara jelas dan teratur berdasarkan langkah-langkah evaluasi yang sudah ditempuh
akan memberikan arahan yang lebih baik dalam upaya menyempurnakan program
yang dilaksanakan.
8. Melaksanakan tindak lanjut.
Berdasarkan rekomendasi yang telah disusun, guru atau pembimbing melakukan
proses tindak lanjut. Proses ini perlu dilakukan untuk menyempurnakan program
bimbingan yang telah ada sehingga dapat sesuai dengan apa yang diharapkan.
Evaluasi proses dalam program bimbingan perkembangan melibatkan semua
pihak yang terlibat dalam aktivitas bimbingan, atau dengan kata lain, evaluasi ini
bukan hanya merupakan tanggung jawab guru atau pembimbing saja, tetapi personil
yang ada di taman kanak-kanak maupun pihak lain yang turut terlibat dalam
pelaksanaan program memiliki andil yang sama dalam upaya melakukan evaluasi
proses
bimbingan
perkembangan
yang
dilakukan
di
taman
kanak-kanak.
REFERENSI:
Aisyah, Siti, dkk. Perkembangan dam Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Universitas
Terbuka.
Mashar, Riana. 2011. Emosi Anak Usia Dini : dan Strategi Pengembangannya. Jakarta : Kencana
Rachmawati, Yeni & Euis Kurniawati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak.
Jakarta : Kencana
Diposkan 8th April 2014 oleh diane aan
Lihat komentar
3.
Apr
8
I.
ANALISIS MIKROTEKSTUAL
Analisis mikrotekstual terhadap analisis wacana meliputi :
1. Aspek Gramatikal
Untuk menganalisis suatu iklan, bisa menggunakan aspek gramatikal yang memiliki 4
a.
a)
b)
c)
b.
a)
b)
c)
c.
a)
b)
c)
d)
e)
d.
2.
a.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
b.
a)
b)
c.
a)
b)
c)
d)
e)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ANALISIS MAKROTEKSTUAL
Pemahaman konteks situasi dan budaya dalam wacana dapat dilakukan dengan
berbagai prinsip penafsiran dan prinsip analogi, yaitu :
Penafsiran personal
Penafsiran lokasional
Penafsiran temporal
Prinsip analogi
Prinsip inferensi
Diksi
III.
1. Analisis mikrotekstual
a.
GALERIA mengandung aspek gramatikal yaitu pengacuan persona dan
demonstratif.
b. MEMBACA PERISTIWA mengandung aspek gramatikal yaitu pengacuan
c.
c.
Seluruh kalimat yang ada di atas adalah memiliki pilihan kata yang cocok untuk
menggambarkan ungkapan yang dimaksud oleh penulis sehingga dapat dipahami oleh
pembaca.
1. Analisis mikrotekstual
a. MITSUBISHI mengandung aspek gramatikal yaitu pengacuan persona.
b. SPEKTAKULER mengandung aspek gramatikal yaitu pengacuan demonstratif.
c. HADIAH UNDIAN mengandung aspek gramatikal yaitu substitusi nominal dan
frasal. Juga mengandung perangkaian yaitu tujuan.
d. Semua kalimat yang ada di iklan tersebut mengandung aspek gramatikal yaitu
pelepasan karena memiliki nilai ekonomis dalam pemakaian bahasa serta menarik
perhatian pembaca.
2. Analisis makrotekstual
a. MITSUBISHI, SPEKTAKULER mengandung prinsip penafsiran personal yaitu
penawaran produk dan jasa.
b. MITSUBISHI mengandung prinsip penafsiran personal yaitu pengungkapan jati
c.
diri.
MITSUBISHI, SPEKTAKULER dan HADIAH UNDIAN mengandung
prinsip analogi, prinsip inferensi dan pilihan kata. Yang artinya iklan diatas untuk
membuat komunikasi antar penulis dan pembaca serta dengan pilihan kata yang tepat
dapat menarik perhatian pembaca.
IV.
1. Analisis mikrotekstual
a. PERFUME CHALLENGE WITH ATIKA mengandung aspek gramatikal yaitu
pengacuan persona, pengacuan demonstratif dan komparatif. Serta mengandung
pelepasan dan perangkaian.
b. DOWNY mengandung aspek lesikal yaitu repetisi epizeuksis
2. Analisis makrotekstual
a. DOWNY mengandung prinsip penafsiran personal yaitu penawaran produk dan
b.
temporal.
c. PERFUME CHALLENGE WITH ATIKA dan DOWNY mengandung prinsip
analogi, prinsip inferensi dan pilihan kata
1. Analisis mikrotekstual
a. MAGIC LEZAT mengandung aspek gramatikal yaitu pengacuan persona.
b. LEZAT mengandung substitusi verbal yang berarti ENAK
c. MAGIC LEZAT dan LEZATNYA MANGGIL mengandung aspek gramatikal
yaitu pelepasan karena memiliki nilai ekonomis dan kalimat yang efektif sehingga
menarik untuk dibaca.
2. Analisis makrotekstual
MAGIC LEZAT dan LEZATNYA MANGGIL mengandung prinsip penafsiran
persona yaitu penawaran produk dan pengungkapan jati diri. Juga mengandung
prinsip analogi, prinsip inferensi dan pilihan kata.
V.
MENGANALISIS GRAFITI DENGAN ANALISIS MIKROTEKSTUAL DAN
MAKROTEKSTUAL
1. Analisis mikrotekstual
a.
pengacuan komparatif.
b. AKU DINEGERIKU mengandung aspek lesikal yaitu sinonimi antara morfem
2.
a.
b.
c.
4.
Apr
8
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar Belakang Kondisi kesehatan dan gizi anak di Indonesia masih
memprihatinkan. Pada tahun 2005 jumlah anak 0-6 tahun adalah 27, 6 juta anak atau
sekitar 12, 79 persen dari total pendududk Indonesia. Hanya 25 persen yang terakses
program peningkatan kesehatan, gizi dan PAUD. Selain cakupan yang masih rendah,
program yang diselenggarakan itu masih belum menyentuh kebutuhan tumbuh
kembang anak . Rendahnya cakupan dan kualitas penyelenggaraan program
pengembangan anak usia dini mengekibatkan kondisi anak Indonesia masih
memprihatinkan yang ditunjukan dengan rendahnya derajat kesehatan, gizi dan
pendidikan.
Masalah kurang gizi pada anak dapat ditunjukan dari prevelensi yang berkaitan
dengan kurang energi dan protein (gizi makro) dan gizi mikro (terutama kurang
vitamin A, anemia, kurang yodium). Sampai dengan tahun 2000, keadaan gizi
masyarakat menunjukan kemajuan yang cukup berarti, terlihat dari menurunnya
secara prevelensi penderita masalah gizi utama (protein, karbohidrat) pada berbagai
kelompok umur. Prevelensi anak balita kurang gizi pada tahun 1989-2000 menurun
dari 37,5 persen menjdi 24,6 persen. Akan tetapi sejak tahun 2000 sampai dengan
2005 prevelensi kuang gizi anak pada balita meningkat kembali menjadi 28 persen
yang sekitar 8,8 persen diantarannya menderita gizi buruk. Rendahnya derajat
kesehatan, gizi dan pendidikan pada anak usia dini lebih banyak terjadi pada anak
yang berasal dari keluarga tidak mampu dan yang tinggal di wilayah pedesaan, serta
di wilayah dengan penyediaan layanan social dasar yang tidak memadai.
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang ditemui dilapangan pada anak yang kekurangan gizi?
2) Apa saja faktor penyebab gizi buruk pada anak?
3) Apa akibatnya bila anak kekurangan gizi?
4) Bagaimana cara mencegah agar anak tidak mengalami gizi buruk?
5) Adakah faktor pola makan terhadap anak yang mengalami gizi buruk?
6) Bagaimanakah peran lingkungan dalam menangani kasus gizi buruk ?
C. TUJUAN
1) Dapat mengetahui secara langsung anak yang mengalami gizi buruk.
2) Dapat mengetahui faktor penyebab gizi buruk.
3) Dapat akibat yang terjadi jika anak kekurangan gizi.
4) Mengetahui cara pencegahanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. STUDI KASUS
: Muhammad fathoni
: Laki-laki
Banyaksekali hal yang berakar dari permasalah gizi yang tak berujung.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah hubunganantara pola
makan anak terhadap perkembangan gizi anak. Entah itu pola makananak sejak kecil,
atau pola makan Ibu sejak dalam masa kehamilan.
Pada tanggal 5 desember 2013 kami melakukan penelitian didesa sutojayan
Kecamatan pakisajikabupaten Malang.Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara pola makan denganmasalah balita BGM (Bawah Gaeis Merah) yang
ada di Desa Sutojayan dan jenis penelitian kami adalah penelitian yang menggunakan
metode wawancara,dokumen, dan observasi. Hal yang kami lakukan dalampenelitian
ini adalah
1) Menghitung Berat badan anak dan berat badan Ibu,
2)Mencari Penyebab permaslahan balita BGM menurut para orangtua
3) meneliti apasaja solusi yang sudah dilakuakan orangtua sejauh ini,
4) Pendapat orangtuatentang posyandu.
Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antarapola
makan anak dan pola makan Ibu saat hamil dengan pertumbuhan gizi anak.Pola
makan yang dibiasakan oleh orangtua adalah tonggak utama terjadinyapermaslahan
tersebut, lepas dari permasalah ekonomi penduduk. Karena meskipunterbilang
keluarga miskin, bukan menjadi suatu halangan untuk tetap kreatif dalammendidik
anak. Saran yang dapat diajukan adalah, bagi para orangtua hendaknyalebih kreatif
dalam masalah mendidik anak, jangan hanya berpangku tangan tanpausaha yang lebih
baik
B.
Dari bagan di atas terlihat bahwa timbulnyaa masalah gizi kurang (buruk)
banyak faktor yang berpengaruh. Masalah gizi buruk pada umumnya terjadi
pada penduduk yang memiliki kehidupan sosial ekonomi miskin. Akar
permasalahan dari timbulnya kasus gizi buruk adalah krisis ekonomi yang
meningkatkan kemiskinan penduduk. Krisis ekonomi membuat daya jangkau
penduduk untuk memenuhi kebutuhan semakin buruk. Kurangnya pendidikan
dan ketrampilan juga memperparah kemiskinan. Pokok permasalahan
tersebut akan menyebabkan penduduk tidak mampu memenuhi kebutuhan
yaitu
1.
Keadaan
Infeksi
dan
kebiasaan
mengurangi
makanan
pada
saat
sakit
perdarahan
yang
terus
menerus
host)
dan
parasit
2.
yang
terdapat
Konsumsi
dalam
tubuh
Makanan
asupan
3.
gizi
Pengaruh
bagi
tubuh.
Budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengaruh budaya antara lain sikap
terhadap makanan, penyebab penyakit, kelahiran anak dan produksi pangan.
Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan,
tahayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi makan
menjadi rendah. Konsumsi makanan yang rendah juga disebabkan oleh
adanya penyakit terutama penyakit infeksi saluran pencernaan. Disamping itu
jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak
akan berpengaruh pada asupan zat gizi dalam keluarga. Konsumsi zat gizi
keluarga yang rendah juga dipengaruhi oleh produksi pangan. Rendahnya
produksi pangan disebabkan karena petani masih menggunakan teknologi
pertanian
yang
bersifat
sederhana.
4.
Faktor
Sosial
Ekonomi
pada
pasar
5.
dan
variasi
musim.
Produksi
Pangan
pertanian
dalam
Pelayanan
Pelayanan
kesehatan
Kesehatan
dan
pendidikan
memproduksi
dan
walaupun
pangan.
Pendidikan
tidak
secara
membantu penyerapannya ke dalam sel-sel tubuh. Dalam hal ini, air putih juga
berperansebagai bahan bakar untuk mendorong reaksi metabolisme tubuh. Sehingga
jika Anda tidakminum air putih, maka Anda tidak dapat membakar kalori (islamdownload.net:2010). Tubuh akan mengadakan proses terhadap makanan yang masuk.
Makanan yangmasuk ke tubuh akan menjalanai proses pencernaan dan penyerapan.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan energi adalah cenergi dari makanan, yang
kita butuhkan untuk melakukan segala aktivitas tubuh. Namun,kita juga penting bagi
kita untuk selalu memperhatikan keseimbangan energi. Kelebihanmaupun kekurangan
energi akan menyumbang dampak bagi tubuh kita serta turut berperanbagi
ketidaknormalan perkembangan postur tubuh.
D. AKIBAT DARI KEKURANGAN GIZI
Pengaruh kurang gizi pada tumbuh kembang anak antara lain :
a. Pada pertumbuhan anak :
1.berat badan tidak sesuai dengan umur
2.tinggi badan tidak sesuai dengan umu
3.berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan
4.lingkar kepala dan lingkar lengan kecil
Endema general (muka sembab, punggung kaki, dan perut yang membuncit).
Pada keadaan akhir (final stage) dapat menyebabkan shok berat, coma dan berakhir
dengan kematian.
Cara mengatasi kwarshiorkor
Dalam mengatasi kwashiorkor ini secara klinis adalah dengan memberikan makanan
bergizi secara bertahap. Contohnya : Bila bayi menderita kwashiorkor, maka bayi
tersebut diberi susu yang diencerkan. Secara bertahap keenceran susu dikurangi,
sehingga suatu saat mencapai konsistensi yang normal seperti susu biasa kembali.
2. Marasmus
Marasmus adalah berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-kering. Sebaliknya
walau asupan protein sangat kurang, tetapi si anak masih menerima asupan hidrat
arang (misalnya nasi ataupun sumber energi lainnya). Marasmus disebabkan karena
kurang kalori yang berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan yang tersimpan
dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat
diperlukan
untuk
kelangsungan
hidup.Penderita
marasmus
yaitu
penderita
Sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit bahkan sampai berat badan dibawah
waktu lahir.
Kulit keriput,
dengan adanya odema, menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit
mongering dan kusam serta otot menjadi lemah.
b)
Busung Lapar
Busung lapar atau bengkak lapar dikenal jiga dengan istilah Honger Oedeem (HO).
Adalah kwarshiorkor pada orang dewasa. Busung lapar disebabkan karena
kekurangan makanan, terutama protein dalam waktu yang lama secara berturut-turut.
Pada busung lapar terjadi penimbunan cairan dirongga perut yang menyebabkan perut
menjadi busung (oleh karenanya disebut busung lapar).Tanda-tanda yang terjadi
yaitu :
Badan kurus
adanya suatusolusi yang konkret dan dapat dilakukan dirumah, seperti: 1. Ikutsertakan
anak dalam menyajikan makanan. Anak yang ikut serta dalam penyajian makanan
akan lebih semangat ketika waktu makan tiba.
2. Konsultasi ke posyandu atau puskesmas terdekat. Konsultasikan masalah anak
susah makan, karena kemungkinan besar ada faktor fisik yang mempengaruhi hal
tersebut. Secara umum, faktor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan
faktor fisik. Faktor fisik meliputi terdapatnya gangguan di organ pencernaan maupun
terdapatnya infeksi dalam tubuh anak (enny sophia-medicastore).
3. Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan. Dalam hal apapun anak butuh
suasana yang menyenangkan. Begitu juga dalam hal makanan. Dengan berbagai
kreasi yang dapat anda lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka
bentuk dan wadah yang menarik. Tentu saja hindari gaya mengancam pada anak.
4. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak
maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila anak terlalu banyak
minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat
yang bisa masuk ke perut anak (mayoclinic.com).
5. Selama waktu makan, minimalkan gangguan Gangguang yang dimaksud misalnya
matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
Ketika Ibu hamil, pola makan pun hendaknya di jaga. Makanlah makanan
yangbernutrisi guna menjaga kesehatan janin mulai dalam kandungan hingga lahir.
DalamBuletin PKH dinyatakan bahwa, gizi ibu hamil sebetulnya tidak jauh dari gizi
untukpola makanan sehat. Hanya saja, adanya janin di kandungan mengharuskan ibu
hamilekstra hati-hati dalam mengkonsumsi. Ibu hamil yang kekurangan gizi
dapatmengakibatkan terjadinya keguguran, bayi lahir prematur, kematian janin,
kelainansistem syaraf pusat bayi maupun perkembangan yang tidak normal
(Muslimahsetiawan, 2013:06). Jelaslah bahwa nutrisi ibu hamil sangat berpengaruh
terhadapperkembangan janin sebelum dan sesudah dilahirkan. Dampak tersebut juga
bisaterjadi sampai anak usia balita yang notabennya lahir prematur dan semakin
pada timbulnya gizi buruk. Anak yang diasuh ibunya sendiridengan kasih sayang,
apalagi ibunya berpendidikan, mengerti soal pentingnya ASI,manfaat posyandu dan
kebersihan, meskipun sama-sama miskin, ternyata anaknyalebih sehat (ceria
cemerlang, 2013).Di desa sutojayan ini memang perlu adanya suatu kesadaran
atasperan orangtua untuk memerangi gizi buruk. Bagaimanapun juga orangtua
adalahtonggak utama untuk keberhasilan si anak.
Yang dapat dilakukakan Pemerintahan adalah mengadakan program untuk
mencerdaskan serta meluruskan cara pandangorangtua di desa-desa.Gizi buruk adalah
masalahyang berakar pada perekonomian penduduk sehingga sangat susah untuk di
pecahkan. Setelah penelitian yang saya lakukan berdasarkan sample, sebanyak lima
balita BGM adalah balita yang lahir dari keluarga miskin. Terlihat bahwakeluarga
tersebut setiap bulannya rutin menerima Raskin (beras untuk keluargamiskin) dari
Pemerintah Kota. Namun tetap saja hal tersebut tidak boleh dijadikansebuah alasan
bahwa keluarga miskin tidak mampu menghidupi anak-anak merekasehingga si anak
terlantar begitu saja. Tidakkah semua orangtua wajib untuk merawatanaknya,
mendidik, dan tidakkah semua anak mempunyai hak agar dapat hidupdengan layak?
DAFTAR PUSTAKA
http//islam-download.net:2010
wawancara pada kader posyandu ceria cemerlang
http//mayoclinic.com
Komarudin Hidayat,nutrisi ibu hamil jakarta;media citra.2000
Costa Rica,Memperkuat Daya Tahan Tubuh Balita, Bandung:cipta aneka.2007
Http//faktor-faktor pengaruh gizi buruk.
http//pengaruh makanan pada gizi anak usia dini
http//hubungan ibu hamil dengan gizi anak ketika lahir
http//peran orantua pada anak yang mengalami gizi buruk
5.
Apr
8
Perkembangan Sosial Pada Masa Anak-anak Akhir dan Remaja
hormat terhadap orang yang lebih tua, dll. Memang pada saat ini remaja lebih
progresif dibandingkan orang tuanya.
KESIMPULAN
Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai
dengan tuntutan sosial dengan berprilaku yang dapat diterima secara sosial,
memenuhi tuntutan yang diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yang
positif terhadap kelompok sosialnya.
Perkembangan sosial akhir masa kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak
ke kelas satu SD. Pada masa ini biasanya orang tua akan memberikan hanya sedikit
waktunya untuk berinteraksi dengan anak, sosialisasi di sekolah pada umumnya
terjadi atas dasar interest dan aktvitas bersama, lebih banyak meluangkan waktu untuk
teman sebaya dan mulai membentuk hub. peer group (geng) lebih cenderung dengan
teman perempuan.
Perkembangan sosial pada masa remaja (pudertas) merupakan masa yang
unik, masa pencarian identitas diri dan ditandai dengan perkembangan fisik dan psikis
anak. Pada masa ini sosialisasi anak lebih luas dan berkembang, mereka mulai
menjalin hubungan dengan teman-teman laki-lakinya dan mengadakan kencan-kencan
(dating). Anak lebih mementingkan teman dari pada keluarga dan mulai timbul
banyak pertentangan dengan orang tua. Mereka umumnya belum bekerja dan masih
belum mampu menafkahi dirinya sendiri.
Karena itu sebaiknya orang tua benar-benar memperhatikan perkembangan
anak sampai ia mampu untuk membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk
untuk dirinya (dewasa). Tetapi tidak dengan bersikap otoriter terhadap anak, supaya
anak merasa lebih nyaman dan tidak takut untuk menceritakan konflik-konflik yang
terjadi selama masa perkembangannya.
REFERENSI
Hurlock, Elizabeth, B., Psikologi Perkembangan, Erlangga, Jakarta, 2006.
Hurlock, Elizabeth, B., Perkembangan Anak, Erlangga, Jakarta, 1993.
Santrock, Life Span Development, Boston: McGraww Hill College, 2003.
Monks, F.J Konoeks, AMP., Haditono, SR., Psikologi Perkembangan Dalam Berbagai
Bagiannya, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000.
Diposkan 8th April 2014 oleh diane aan
Lihat komentar
6.
Apr
8
Pembelajaran Berbasis Proyek
7.
Apr
8
KEMAGNETAN
A.
PENGERTIAN MAGNET
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magntis lthos yang
berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak
tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub
selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain.
Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam.
Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi
oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang rendah oleh magnet.
A.
SIFAT-SIFAT MAGNET
1.
Kutub-kutub Magnet
Semua magnet memperlihatkan ciri-ciri tertentu. Magnet memiliki dua tempat yang gaya
magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U)
dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N dan S. N merupakan
kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti utara) sedangkan S kutub selatannya
(singkatan dari south yang berarti selatan).
Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling sederhana berupa
batang lurus. Bentuk lain yang sering kita jumpai misalnya bentuk tapal kuda (ladam) dan jarum. Pada
bentuk-bentuk ini, kutub magnetnya berada pada ujung-ujung magnet itu. Gambar C1 memperlihatkan
berbagai bentuk magnet yang sering kita jumpai.
Medan Magnet
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet
tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah
di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Garis gaya magnet dapat
digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet. Jika
pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya
magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.
Gambar 5. Diagram garis gaya magnet dapat dibuat sesuai pola serbuk besi yang terjadi.
berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan akhirnya. Garis gaya magnet
membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet adalah daerah di
sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, digambarkan oleh garis gaya magnet yang menyebar
dari kutub-kutub magnet. (Sudibyo, Elok, dkk. 2008: 204-206)
3.
a.
Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat. Contoh: besi,
baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b.
a.
b.
c.
b.
c.
d.
Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga, dan 1%
mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
Berdasarkan penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan sifat
magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras dan magnet
lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan ini sangat sulit untuk
dijadikan magnet. Namun demikian, setelah bahan tersebut menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras
ini akan dapat menyimpan sifat magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau alas an
itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat magnet tetap (permanen).
Contoh pemakaiannya adalah pita kaset dan kompas. Bahan-bahan magnet lunak, misalnya besi dan
mumetal, jauh lebih mudah untuk dijadikan magnet. Namun demikian, sifat kemagnetannya bersifat
sementara atau mudah hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan magnet lunak ini banyak dipakai untuk
membuat electromagnet (magnet listrik). (Budi Prasodjo, 2007: 242-243)
B.
1.
1.
yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama sekali tidak dapat dibuat
menjadi magnet.
2.
3.
Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang
sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).
Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan
arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet
elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.
Besi mudah kehilangan sifat kemagnetnnya, sedangkan baja sukar kehilangan kemagnetannya. Hal
itu disebabkan magnet-magnet elementer dalam besi lebih mudah berputar dibandingkan dengan
magnet elementer dalam baja. Baja lebih sukar dijadikan magnet. Kemagnetannya bersifat tetap.
Kemagnetan besi bersifat sementara karena susunan magnet-magnetelementernya mudah menjadi ajak.
Contoh kasus hilangnya sifat kemagnetan yaitu pita kaset dibuat dari bahan magnet keras sehingga
merupakan magnet permanen. Walaupun demikian selalu dianjurkan bagi pengendara mobil untuk
mengeluarkan kaset dari tape mobil dan menyimpannya di tempat yang terlindung dari sengatan
matahari. Intruksi ini adalah untuk menghhindari pita kaset kehilangan sifat-sifat magnetiknya karena
sengatan matahari. Jika pita kaset kehilangan sifat magnetiknya, kaset tersebut akan rusak dan tidak
dapat lagi menghasilkan musik yang merdu di telinga
Setelah kita dapat membuat magnet tentu saja ingin menyimpannya. Agar sifat kemagnetan
sebuah magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong besi)
yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertu- juan untuk mengarahkan magnet
elementer hingga membentuk rantai tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang diperlukan
dua angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan. Jika berupa magnet U
untuk menyimpan diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya. Kita sudah
mengetahui benda magnetik dapat dijadikan magnet. Sebaliknya magnet juga dapat dihilangkan
kemagnetannya. (Wariyono, 2009)
Sebuah magnet cenderung berkurang sifat magnetiknya karena kutub-kutub bebas di dekat ujungujung magnet tolak-menolak dan mengacaukan garis gaya dari magnet-magnet elementer. Untuk
menyimpan magnet batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya, dapat dilakukan cara berikut:
1.
Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub tidak sejenis saling
berseberangan. Tutup kedua ujung pasangan magnet dengan sepasang besi lunak, yang bertindak
sebagai penyimpan. Magnet-magnet elementer dari magnet diarahkan hingga membentuk rangkaian
tertutup.
2.
3.
D.
E.
KEMAGNETAN BUMI
1.
2.
Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat menunjuk
arah utara dengan tepat. Penyim- pangan jarum kompas itu terjadi karena letak kutub-kutub magnet
bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang terhadap letak kutub bumi. Hal ini
menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami penyimpangan terhadap arah utara-selatan
bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap arah
utara-selatan bumi (geografis). Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah
utara-selatan geografis disebut deklinasi (Gambar G2). Pernahkah kamu memerhatikan mengapa
kedudukan jarum kompas tidak mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi ka- rena garis-garis
gaya magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara
jarum kompas me- nyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara
jarum kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang dibentuk
oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi (Gambar G3). Alat yang
digunakan untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator. (Amrulloh, 2009)
Referensi
(http://www.addthis.com/bookmark.php)
Mengenai Saya
Arsip Blog
Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.