Anda di halaman 1dari 1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malnutrisi merupakan suatu masalah yang umum terjadi pada pasien


dirumah sakit, termasuk pasien bedah (Ward, 2003). Pada penelitian
Kusumayanti dkk (2004) di tiga Rumah Sakit Pendidikan, yakni Perjan Rumah
Sakit Sanglah Denpasar, Perjan Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta, dan
Perjan Rumah Sakit M. Jamil Padang, ditemukan 2,89% pasien yang menurun
status gizinya selama dirawat, berdasarkan hasil Subjective Global
Assessment (SGA) dari 29 pasien yang diteliti.

Malnutrisi berhubungan dengan menurunnya fungsi otot, fungsi respirasi,


fungsi imun, kualitas hidup, dan gangguan pada proses penyembuhan luka
(Bruun, dkk, 2004). Hal ini menyebabkan meningkatnya lama rawat inap,
meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien, dan tingginya
kejadian atau risiko terjadinya komplikasi selama di rumah sakit (Cinda, 2003).
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya di RSUP Dr.
Sardjito, terdapat 45,6% pasien mengalami penurunan status gizi pasca
pembedahan (Kesehatan, 2010). Perubahan ini terjadi karena proses
biokimiawi dalam tubuh karena pada pascabedah terjadi aktivasi katekolamin
dan glukagon yang memecah glikogen otot dan hati, juga lemak dan protein.
Kondisi ini merugikan bila tidak diimbangi dengan diet yang baik (Widayanti
dkk, 2006).

Anda mungkin juga menyukai