Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN BBLR PADA KLIEN BY.

“Y”
DI RUANG PERAWATAN PERINATOLOGI
RSUD BATARA GURU BELOPA KAB. LUWU
TAHUN 2021

NAMA :HAERUL HAMZAH, S.Kep


NIM : 032020030

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS
KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
TAHUN 2020/2021
A. Defenisi Bayi Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR)
Berat Badan Lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir
kurang dari 2500 gram (Pantiawati, 2014).
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat
badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut
prematur. Pada tahun 2018 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan
berat kurang 2500 gram disebut Low Birth Weight Infants (Proverawati,
2014).

B. Etiologi
Menurut Mitayani (2016) etiologi atau penyebab dari BBLR maupun usia bayi
belum selesai dengan masa gestasinya sebagai berikut :
a. Komplikasi obstetric
1) Multiple gestation
2) Incompetence
3) Pro (premature rupture of membrane)
4) Pregnancy induce hypertention (PIH)
5) Plasenta previa
6) Ada riwayat kelahiran premature
b. Komplikasi Medis
1) Diabetes Maternal
2) Hipertensi Kronis
3) Infeksi traktus urinarius
c. Faktor ibu
1) Penyakit : hal yang berhubungan dengan kehamilan seperti toksemia
gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik, infeksi akut, serta
kelainan kardiovaskuler.
2) Gizi ibu hamil Keadaan gizi ibu sebelum hamil, sangat besar
pengaruhnya pada berat badan bayi yang dilahirkan. Pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam kandungan sangat dipengaruhi oleh
makanan yang dimakan oleh ibunya. Agar dapat melahirkan bayi
normal, ibu perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia
intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR) (Lubis, 2014).
3) Usia ibu : angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu
dibawah 20 tahun dan multi gravid yang jarak kelahirannya terlalu
dekat.
4) Keadaan sosioal ekonomi : keadaan ini sangat berpengaruh terhadap
timbulnya prematuritas, kejadian yang tinggi terdapat pada golongan
sosial ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi
yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.
5) Kondisi ibu saat hamil : peningkatan berat badan ibu yang tidak
adekuat dan ibu yang perokok.
d. Faktor janin
1) Hidramnion, polihidramnion, kehamilan ganda, dan kelainan janin
(Lubis, 2014)

C. Manifestasi klinis Tanda dan gejala


Manifestasi klinis yang terdapat pada bayi dengan berat badan lahir rendah
adalah sebagai berikut:
a. Berat badan kurang dari 2.500 gram
b. Panjang badan kurang dari 45 cm
c. Lingkar dada kurang dari 30 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm
d. Masa gestasi kurang dari 37 minggu
e. Kepala lebih besar dari tubuh
f. Kulit tpis, transparan, lanugu banyak, dan lemak subkutan amat
sedikit
g. Osifikasi tengkorak sedikit serta ubun-ubun dan sutura lebar
h. Genitalia imatur, labia minora belum tertutup dengan labia mayora
i. Tulang rawan dan daun telinga belum cukup, sehingga elastisitas
belum sempurna
j. Pergerakan kurang dan lemah, tangis lemah, pernapasan belum teratur,
dan sering mendapat apnea
k. Bayi lebih banyak tidur dari pada bangun, refleks mengisap dan
menelan belum sempurna

D. Patofisiologi
Menurunnya simpanan zat gizi.Hampir semua lemak, glikogen, dan mineral,
seperti zat besi, kalsium, fosfor dan seng dideposit selama 8 minggu terakhir
kehamilan.Dengan demikian bayi preterm mempunyai peningkatan potensi
terhadap hipoglikemia, rikets dan anemia.Meningkatnya kkal untuk
bertumbuh. BBLR memerlukan sekitar 120 kkal/ kg/hari, dibandingkan
neonatus aterm sekitar 108 kkal/kg/hari
Belum matangnya fungsi mekanis dari saluran pencernaan.Koordinasi
antara isap dan menelan, dengan penutupan epiglotis untuk mencegah aspirasi
pneumonia, belum berkembang dengan baik sampai kehamilan 32-42
minggu.Penundaan pengosongan lambung dan buruknya motilitas usus sering
terjadi pada bayi preterm.Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan.
Bayi preterm mempunyai lebih sedikit simpanan garam empedu, yang
diperlukan untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak , dibandingkan bayi
aterm. Produksi amilase pankreas dan lipase, yaitu enzim yang terlibat dalam
pencernaan lemak dan karbohidrat juga menurun.Kadar laktase juga rendah
sampai sekitar kehamilan 34 minggu.Paru-paru yang belum matang dengan
peningkatan kerja bernafas dan kebutuhan kalori yang meningkat. Masalah
pernafasan juga akan mengganggu makanan secara oral.
Potensial untuk kehilangan panas akibat luasnya permukaan tubuh
dibandingkan dengan berat badan, dan sedikitnya lemak pada jaringan bawah
kulit memberikan insulasi.Kehilangan panas ini meningkatkan keperluan
kalori. (Moore, 2016)

E. Pemeriksaan diasnostik
Pemeriksaan darah lengkap

F. PenatalaksanaanMedis/Operatif
a. Mempertahankan suhu dengan ketat BBLR mudah mengalami hipotermia,
oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
b. Mencegah infeksi dengan ketat BBLR sangat rentan akan infeksi,
perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan
sebelum memegang bayi.
c. Pengawasan nutrisi/ASI Refleks menelan BBLR belum sempurna oleh
sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
d. Penimbangan ketat Perubahan berat badan mencerminkan kondisi
gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab
itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
e. Inkubator dengan suhu 34-350C
f. Oksigen kanul 1-2 liter / m
g. Perawaratan tali pusat
h. Oral hygene

G. Terapi Farmakologis
- Cefotaxime 50 mg/12 jam/iv
- Aminophili 9 mg/3 j/ iv
- Gentamicine 5 mg
H. Masalah keperawatan dan data pendukung
1. Data umum
Mengkaji tentang identitas klien meliputi : nama, umur,
alamat, agama, tanggal masuk RS, nomor rekam medis, diagnosa
medis, dan bangsal.
2. Pengkajian 13 domain NANDA
a. Health promotion yaitu tentang kesehatan umum pasien meliputi,
alasan masuk rumah sakit, TTV, riwayat masa lalu, riwayat
pengobatan, kemampuan mengontrol kesehatan, faktor sosial
ekonomi,dan pengobatan sekarang
b. Nutrition meliputi antropometri (BB,TB,LK,LD,LILA,IMT),
biochemical, clinical, diet, energi, faktor penyebab masalah
nutrisi, penelitian status gizi, pola asupan cairan, cairan masuk,
cairan keluar, balance cairan, pemeriksaan abdomen
c. Elimination meliputi sistem urinary, sistem gastrrointestinal, dan
Sistem integument
d. Activity/rest meliputi istirahat/tidur, Aktivitas , dan Cardio
responds, Pulmonary respon.
e. Perception/cognition meliputi : orientasi/kognisi, sensasi/persepsi,
dan komunikasi.
f. Self perfection meliputi tentang self-concept/self-esteem
(perasaan cemas/takut, perasaan putus asa, keinginan untuk
mencederai, adanya luka.
g. Role relationship meliputi peranan hubungan (status hubungan,
orang terdekat, perubahan konflik/peran, perubahan gaya hidup,
interaksi dengan orang lain
h. Sexuality meliputi tentang identitas seksual ( masalah/disfungsi
seksual, periode mestruasi, metode KB yang digunakan,
pemeriksaan SADARI, dan pemeriksaan papsmear
i. Coping/stress tolerance meliputi tentang coping respon ( rasa
sedih/takut/cemas, kemampuan mengatasi cemas, perilaku yang
menampakkan cemas)
j. Life principles meliputi nilai kepercayaan ( kegiatan keagamaan
yang diikuti, kemampuan untuk mengatasi, kegiatan kebudayaan,
kemampuan memecahkan masalah )
k. Safety/protection meliputi tentang alergi, penyakit autoimune,
tanda infeksi, gangguan thermoregulasi, dan gangguan resiko )
l. Comfort meliputi tentang kenyamanan/nyeri, rasa tidak nyaman
lainnya,dan gejala yang menyertai )
m. Growth/development meliputi tentang Pertumbuhan dan
perkembangan
I. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektipan pola napas b/d imaturitas neurologis
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
menerima nutrisi, imaturitas peristaltik gastrointestinal
c. Hipotermi b.d Penurunan laju metabolisme

J. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil
1. Ketidakefektipan Status pernapasan Menejemen jalan
pola napas b/d
Kriteria hasil: napas
imaturitas
neurologis - Freukensi pernapasan 1. Posisikan pasien
- Kapasitas vital untuk
- Sianosis memaksimalkan
ventilasi
2. Kelolah udara
atau oksigen
yang telah
dilembabkan
sebagaimana
mestinya.
3. Posiskan untuk
meringankan
sesak napas
Monitori status
pernapasan dan
oksigenasi
sebagai mana
mestinya

2. Ketidakseimbangan Noc : 1. Kaji kemampuan


nutrisi kurang dari
- Nutritional Status pasien untuk
kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan - Nutritional Status : food mendapatkan
menerima nutrisi, and fluid nutrisi yang
imaturitas peristaltik
gastrointestinal - Nutritional Status : dibutuhkan
nutrient intake 2. BB Pasien dalam
- Weight control batas normal
Kriteria Hasil : 3. Monitor
- Adanya peningkatan pertumbuhan dan
berat badan sesuai perkembangan
dengan tujuan 4. Pantau tanda-
- Berat badan ideal sesuai tanda vital
dengan tinggi badan
- Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi
- Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari menelan
- Tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
3. Hipotermia b.d Noc : 1. Monitor suhu,
Penurunan laju
- Thermoregulation nadi, dan RR
metabolisme
- Thermoregulation : 2. Selimuti pasien
neonate untuk mencegah
Kriteria hasil: hilangnya
- Suhu tubuh dalam kehangatan tubuh
rentang normal 3. Monitor warna
- Nadi dan RR dalam dan kelembaban
rentang normal kulit
4. Monitor frekuensi
dan irama
pernafasan

Anda mungkin juga menyukai