Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN PENCEMARAN ASAP ROKOK DI LINGKUNGAN RUMAH

OLEH :

NAMA : ANGGRENY TONAPA

NIM : 01.2018.034

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KURNIA JAYA PERSADA

PALOPO

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat dan salam tak lupa pula saya

ciptakan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabatnya

tabiin dan tabiat hingga sampai kepada kita sebagai ummatnya.

Alhamdulillah pada kesempatan ini saya telah menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

”ASKEP KELUARGA TENTANG PENCEMARAN ASAP ROKOK DILINGKUNGAN

RUMAH” . Sebagai salah satu tugas pada kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih

kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan, yang telah memberikan arahan tugas ini

terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kepada teman-teman mahasiswa yang telah memberikan

dorongan semangat dan motivasi kepada saya.

Saya menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata

kesempurnaan. Semogah dengan adanya makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan kajian dan

informasi kepada pihak-pihak yang mengembangkan lebih jauh untuk kesempurnaan makalah

ini.
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Keluarga

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

B. Diagnosa Keperawatan

C. Intervensi

D. Implementasi

E. Evaluasi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang hidup

bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga bersama dan

saling menguntungkan, empunyai tujuan bersama, mempunyai generasi peneus, saling

pengertian dan saling menyayangi. (Murray & Zentner, 1997) dikutip dari (Achjar,

2010)

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,

adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang

umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-

individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan

untuk mencapai tujuan bersama. (Friedman, 1998)

Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Keluarga

adalah unit terkecil dari mastarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan ikatan

perkawinan, kelahiran atau adopsi yang tinggal di satu tempat/ rumah, saling berinteraksi

satu sama lain, mempunyai peran masing-masing dan mempertahankan suatu

kebudayaan.

A. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan keluarga ?

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui defenisi keluarga


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

1. Definisi keluarga

Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu kawasan suatu atap dalam

keadaan saling ketergantungan.

Menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2017, Keluarga merupakan unit

terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami istri, atau suami, istri adan anaknya,

atau ayah dengan anak (duda) atau ibu dengan anaknya (janda).

Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang

hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga

bersama dan saling menguntungkan, empunyai tujuan bersama, mempunyai generasi

peneus, saling pengertian dan saling menyayangi. (Murray & Zentner, 1997) dikutip

dari (Achjar, 2010)

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,

adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang

umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari

individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling

ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama. (Friedman, 1998)


Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

Keluarga adalah unit terkecil dari mastarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih

dengan ikatan perkawinan, kelahiran atau adopsi yang tinggal di satu tempat/ rumah,

saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai peran masing-masing dan

mempertahankan suatu kebudayaan.

2. Tipe keluarga

Dalam (Murwani, 2017) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :

a. Tipe Keluarga Tradisional

1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah,

ibu dan anak-anak.

2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah

dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman,

bibi dan sebagainya.

3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri

tanpa anak.

4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua

(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan

oleh perceraian atau kematian.

5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang

dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk

bekerja atau kuliah)

b. Tipe Keluarga Non Tradisional


1) The Unmarriedteenege mather Keluarga yang terdiri dari orang tua

(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah

2) The Stepparent Family Keluarga dengan orang tua tiri.

3) Commune Family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan

saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,

pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas

kelompok atau membesarkan anak bersama.

4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melelui

pernikahan.

5) Gay And Lesbian Family

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana

suami – istri (marital partners).

6) Cohibiting Couple

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena

beberapa alas an tertentu.

7) Group-Marriage Family

Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama

yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan

membesarkan anaknya.

8) Group Network Family


Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau

berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang

rumah tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan

anaknya.

9) Foster Family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara

didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu

mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

10) Homeless Family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang

permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan

ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

11) Gang.

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang

mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi

berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.

3. Fungsi keluarga

Menurut Friedman (1986) mengidentifikasi lima fungsi keluarga, sebagai berikut:

a. Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang

merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan

kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada

kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.


Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal

tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan

dalam keluarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan

fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri

positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan

fungsi afektif adalah :

1) Saling mengasuh : cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling

mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan

dukungan dari anggota yang lain. Maka kemampuannya untuk

memberikan kasih sayang akan meningkat, yang pada akhirnya tercipta

hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubbungan intim didalam

keluarga merupakan modal dasar dalam memeberikan hubungan dengan

orang lain diluar keluarga/ masyarakat.

2) Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan

mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu

mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi afektif akan tercapai.

3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangang sepakat

memulai hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui

proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan

anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi

yang positif sehingga anakanak dapat meniru tingkah laku yang positif dari

kedua orang tuanya. Fungsi afektif merupakan “sumber energi” yang

menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak


atau masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga

tidak dapat terpenuhi.

b. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui

individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam

lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga

merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang

baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan orang-orang yang ada di sekitarnya

Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan

sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam

bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai

melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan

dalam sosialisasi.

c. Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber

daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk

memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk

keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.

d. Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan

seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan,

pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan
penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri, hal ini menjadikan

permasalahan yang berujung pada perceraian.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek

asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan

atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam

memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.

Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat

dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat

melaksanakana tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah

kesehatan.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Data Umum :

a. Nama Kepala Keluarga                 :  Tn.M

b. Alamat                 :   Pangli Dusun Lingkungan Kalawa Selatan

c. Pekerjaan Kepala Keluarga           :  petani

d. Pendidikan Kepala Keluarga        :  SD

e. Komposisi Keluarga                      :  Ayah, ibu, dan empat orang anak

No Nama (inisial) Jenis kelamin Hubungan Umur pendidikan

dengan

KK

1. Tn. M L Suami 50 tahun SD

2. Ny. M P Istri 70 tahun SD

3. An. M P Anak 17 tahun SMA

4. An. S L Anak 15 tahum SD

5. An.A L Anak 12 tahun SD

6. An.J L Anak 9 tahun -


f. Genogram

Tn.M Ny.M

An.M An.Y An.A An.J

Keterangan :

: perempuan

: laki-laki

: klien

: meninggal

: meninggal
g. Tipe keluarga

Keluarga inti terdiri dari Tn.M , Ny.M dan keempat anak kandungnya.

h. Suku bangsa

Toraja . Tn.M berasal dari Pangli Dusun Lingkungan Kalawa Selatan dan

Ny.M berasal dari kampung yang sama

i. Agama

Semua isi keluarga menganut agama katolik. Tidak ada keyakinan yang

berdampak buruk pada status kesehatan keluarga An.S

j. Status sosial ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga tidak menentu per bulan karena Tn.M bekerja

sebagai petani sedangkan Ny.M merupakan Ibu rumah tangga. Tn. M

dan Ny. M  mengatakan penghasilan yang mereka dapat lebih dari cukup

untuk memenuhi kebutuhan setiap hari dan untuk membiayai anaknya.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Anak

pertama berusia 17 thn , yang kedua berusia 15 thn, ketiga berusia 12 thn dan

yang ke empat berusia 9 tahun  masih bersekolah masing-masing. Tn.M dan

Ny. M mengatakan komunikasi dengan anak-anaknya bersifat terbuka dan

masing-masing anak tahu akan tugas dan kewajibannya sebagai anak.


3. Riwayat keluarga inti

An.S mengatakan sudah merokok sejak berusia 14 tahun. Tn.M, Ny.M dan kedua

saudaranya merasa resah dengan perilaku merokok An.S yang merokok di sembarang

tempat. Sehingga membuat Ny. M, Tn.M dan kedua saudaranya merasa tidak nyaman

dengan asap rokok . Bila diingatkan An.S tidak peduli.

Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:

N Nama Umur Bb Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan

o (K Kesehata ((BCG/Pol kesehata yang

g) n io/ n dilakukan

DPT/HB/

Campak)

1. Tn. M 50 69 Baik Lengkap - -

tahun

2. Ny. M 60 49 Sakit L engkap -

tahun

3. An. M 17 53 Baik Lengkap - -

tahun

4. An. S 15 56 Baik Lengkap - -

tahun

5. An.A 12 47 Baik Lengkap - -

tahun

6. An.J 9 42 Baik Lengkap - -

tahun
4. Riwayat keluarga sebelumnya

Ny.M  adalah anak ke dua dari enam bersaudara, semua saudara Ny.M  masih hidup

dan dalam keadaan sehat. Tn.M  adalah anak pertama dari empat  bersaudara, dua

adik Tn.M telah meninggal.

5. Lingkungan

a. Karakteristik rumah :

Luas rumah 57 m2 dengan panjang 13 m dan lebar 7 m terdiri dari tiga kamar

tidur,satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu kamar mandi,satu dapur dan

gudang tempat penyimpanan barang, merupakan rumah permanen dan milik

sendiri. Setiap ruangan memiliki jendela kecuali kamar mandi sehingga sirkulasi

udaranya cukup baik. lantai rumah terbuat dari lantai kasar yang beralas tikar

sehingga tampak bersih, sumber air adalah air tanah atau sumur. Sedangkan untuk

pembuangan saluran air dibuatkan pipa menuju bela kang rumah yang kira-kira 10

m dari jarak belakang rumah.  


    
Gudang Dapur Kamar
mandi

Kamar
3

Kamar
2 Ruang keluarga

Kamar 1
Ruang tamu

b. Karakteristik tetangga dan komunikasi

Keluarga Tn.M bertetangga dengan beberapa keluarga petani dan pegawai.

Semua tetangga  beragama campuran dan bersuku campuran meskipun berasal

dari berbagai daerah kebetulan tempat tinggal mereka tidak terlalu jauh

dengan gereja sehingga mereka biasanya ibadah bersama ke gereja sehingga

tampak ramai dan komunikasi mereka cukup baik.


c. Mobilitas geografis keluarga :

Semenjak menikah sampai sekarang Ny.M dan Tn.M  tidak pernah bepindah-

pindah tempat

d. Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat :

Keluarga Tn. M  tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti

musyawarah dan kerja bakti yang diadakan di masyarakat. Serta dapat

berinteraksi dengan baik. Keluarga Ny.M  aktif dengan kegiatan beribadah di

lingkungan rumahnya.

e. Sistem pendukung keluarga :

Selama An.S merokok semua keluarga menasehati An.S jika merokok bisa

mengakibatkan kesehatannya kurang baik. Tetapi An.S tidak memperdulikan

nasehat keluarganya. Ny.M  dan Tn.M sudah pusing melihat An.S merokok di

usia yang masih muda.  

6. Struktur keluarga

a. Pola Komunikasi Keluarga :

Keluaga Ny.M dan Tn.M  melakukan komunikasi secara terbuka, Ny.M

adalah ibu yang santai yang jarang memarahi anak-anknya tapi Tn.M sangat

tegas tehadap anak-anaknya dan tak segan memarahi anak-anaknya ketika

mereka punya salah.

b. Struktur Peran Keluarga :

Ny. M adalah ibu sekaligus membantu mencari nafkah bagi keluarga, dan

Tn.M menjadi seorang ayah sekaligus juga pencari penghasilan utama bagi

keluarganya.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)

a) Tn.M sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab dalam mengatur

rumah tangga

b) Ny. M sebagai istri yang bekerja sebagai Ibu rumah tangga.

c) An. M sebagai anak pertama

d) An. S sebagai anak kedua .

e) An.A sebagai anak ketiga

f) An.J sebagai anak ke empat

d. Nilai dan norma keluarga

Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi

kesehatan keluarganya

7. Fungsi keluarga

a. Fungsi efektif

Ny.M dan Tn.M  menganggap anaknya sudah tumbuh menjadi anak-anak

yang baik dan saling menghormati dalam keluarga, meskipun kadang-kadang

ada pertengkaran kecil antara anak-anak mereka dikarenakan hal yang sepele

tapi dengan cepat mereka juga berbaikan kembali.

b. Fungsi Sosial :

Keluarga mereka semua non muslim sehingga mereka aktif dengan kegiatan

beribadah meskipun tidak mengikuti organisasi.

c. Fungsi Reproduksi :

Ny.M  dan Tn.M  mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi, mereka

sudah bersyukur mempunyai dua orang anak yang baik-baik, Ny.M dan Tn.M


melakukan hubungan intim sebagaimana seorang suami istri. Mereka sepakat

untuk membesarkan anaknya dengan baik dan memberi pendidikan yang

baik.

d. Fungsi Ekonomi :

Keluarga mengatakan kondisi keluarga mereka tetap stabil karena mereka

mempunyai tabungan keluarga yang dapat digunakan kapan saja.

8. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaa Tn. M Ny. M An. M An. S An. A An.J

n fisik

Tekanan 120/70 130/80 120/80 100/80 100/70 100/70

darah mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg mmHg

Nadi N: 80 x/m N: 78x/m N: 80 x/m N: 75 x/m N: 80 x/m N :69 x/m

Suhu
S: 36,50c S: 36,00c S: 36,20c S: 36,20c S: 36,50c S: 36,00c
RR
P: 22x/m P:22x/m P: 22x/m P: 22x/m P: 22x/m P : 22x/m
BB
BB: 60 kg BB: 51 kg BB: 49 kg BB: 47 kg BB: 45 kg
BB :

Kepala

Rambut Hitam, Hitam, Hitam, Hitam, Hitam, Hitam,

bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak

mudah mudah mudah mudah mudah mudah


dicabut. dicabut. dicabut. dicabut. dicabut. dicabut.

Kulit Kering, Lembab, Lembab dan Lembab dan Lembab dan Lembab dan

kasar dan dan elastis elastis elastic elastis elastis

kurang

elastis

Mata konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva

tidak tidak tidak tidak tidak tidak

anemeis anemeis anemeis anemeis anemeis anemeis

Hidung Normal, Pendengaran Pendengaran Pendengara Pendengaran Pendengaran

tidak ada baik, sekret baik, sekret n baik, baik, sekret baik, sekret

polip dan tidak ada tidak ada sekret tidak tidak ada tidak ada

sekret ada

Mulut & Bibir pecah- Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa bibir

tenggorokan pecah dan bibir lembab bibir lembab bibir lembab bibir lembab lembab

berwarna
hitam, tidak

ada

pembesaran

amandel

Telinga Pendengaran Pendengaran Pendengaran Pendengara Pendengaran Pendengaran

baik, baik, baik, n baik, baik, baik,

serumen serumen serumen serumen serumen serumen

tidak ada ada, tidak tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

berbau

Leher Normal: Normal: Normal: Normal: Normal: Normal:

tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba

adanya adanya adanya adanya adanya adanya

pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar

tiroid dan tiroid dan tiroid dan tiroid dan tiroid dan tiroid dan

vena vena vena vena vena vena

jugularis jugularis jugularis jugularis jugularis jugularis

Dada Normal Normal Normal Normal Normal Normal


Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

keluhan, keluhan, keluhan, keluhan, keluhan, keluhan,

baal, CRT < baal, CRT < baal, CRT < baal, CRT < baal, CRT < baal, CRT <

3 detik 3 detik 3 detik 3 detik 3 detik 3 detik

Perut Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

nyeri teka, nyeri teka, nyeri teka, nyeri teka, nyeri teka, nyeri teka,

tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba tidak teraba

pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

hepar hepar hepar hepar hepar hepar

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Ekstremitas keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan keluhan

9. Keluhan utama An.S : Tidak ada keluhan

10. Harapan keluarga


Keluarga berharap Tn.M sangat berharap dengan adanya penyuluhan kesehatan

tentang merokok ini dapat berguna dan bermanfaat untuk An.S dapat lebih

meningkatkan pengetahuan tentang.

11. Analisa data, perumusan masalah dan diagnosa keperawatan

Data Etiologi Masalah

Ds : Disfungsi proses Penyalagunaan zat rokok

- An.S keluarga dalam lingkungan keluarga

mengatakan

bahwa ia

perokok aktif

sejak usia 14

tahun sampai

sekarang. An.S

menghabiskan 6

batang rokok

dalam sehari

namun dapat

meningkat

menjadi 9

batang perhari

bila ia cuman

bersantai-santai

dirumah. An.S
mengatakan

tidak bisa

berhenti

merekok

walaupun kedua

orang tua sudah

menesehati

bahaya merokok

disembarang

tempat tetapi

terkadang An.S

tidak

mendengarkan

nasehat orang

tuanya

Do:

- Keadaan umum

An.S baik,

konjungtiva

anemis, bibir

Nampak hitam
- TTV

TD : 100/80

mmHg

N: 75 x/m

S: 36,20c

P: 22x/m

BB: 47 kg

Ds : Kontaminasi zat adiktif Pemajanan kontaminasi

- Ny. M dalam lingkungan keluarga

mengatakan

terkadang sakit

badan bila

bekerja keras.

Ny.M hanya

merasa

terganggu

dengan perilaku

anaknya (An.S)

yang merokok

sembarang
tempat. Ny.M

mengatakan

tidak dapat

mencium aroma

rokok terlalu

sering.

Do:

- TTV

TD: 130/80

mmHg

N: 78x/m

S: 36,00c

P:22x/m

Ds : Ansietas Ancaman pada status

- An.M terkini terkait pajanan zat

mengatakan saat adiktif dalam lingkungan

ini tidak keluarga.

memiliki

keluhan terkait

penyakit. An.M
tidak memiliki

riwayat penyakit

baik turunan

maupun dari

factor lain, saat

ini An.M

merasa cemas

terhadap

perilaku

merokok

adiknya (An.S)

yang merokok

disembarang

tempat karena

An.M

mengkhawatirka

n ibunya

(Ny.M) yang

memiliki

riawayat

penyakit sesak

dan tidak dapat

terpapar dengan
asap rokok

adiknya (An.S).

Do :

- Klien Nampak

cemas

- TD : 120/80

mmHg

- N : 80 x/m

- 36,20c

- P : 22 x/m

B. Diagnosa Keperawatan

1. Disfungsi proses keluarga pada keluarga An.S b/d penyalah gunaan zat (rokok)

dalam lingkungan keluarga

2. Kontaminasi zat adiktif pada keluarga An.S khususnya Ny.M b/d perilaku merokok

yang menyebabkan pemajanan kontaminasi dalam lingkungan keluarga

3. Ansietas pada keluarga An.S khususnya An.M b/d ancaman pada status terkini

terkait pajanan zat adiktif dalam lingkungan keuarga.


C. Skala Prioritas Pemecahan Masalah Dalam Rencana Perawatan Keluarga Tn.M Terlebih

Dahulu Dibuat Sistem Skoring Masalah Kesehatan Sebagai Berikut :

1. Disfungsi proses keluarga pada keluarga An.S b/d penyalah gunaan zat (rokok)

dalam lingkungan keluarga

No
Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
.

Sifat masalah Masalah disfungsi proses

keluarga berhubungan
- Tidak/kurang
dengan penyalah gunaan
sehat
zat pada keluarga Tn.M,
- Ancaman
memang merupakan
1 kesehatan 1 2/3x1=2/3
ancaman kesehatan yang
- Keadaan
perlu untuk di tangani,
sejahtera
Dimana An.S masih

mencemari lingkungan

rumah dengan asap rokok.

2 Kemungkinan 2 1/2x2=1 An.S merupakan perokok

masalah dapat aktif dengan menghabiskan

diubah 6 batang rokok perharinya,

sehingga hanya sebagian


- Mudah
masalah yang dapat
- Sebagian
ditangani karena An.S
- Tidak dapat mengatakan tidak dapat

berhenti merokok

walaupun mengetahui

bahaya dari rokok.

Potensial An.S mengatakan perokok

masalah untuk aktif sejak usia 14 tahun

dicegah hingga sekarang, sehigga

potensial masalah untuk


- Tinggi
dicegah cukup karena An.S
3 - Cukup 1 2/2x1=1
tidak dapat berhenti
- Rendah
merokok walaupun sering

diperingati kedua orang

tuanya untuk berhenti

merokok

4 Menonjolnya An.S merupakan perokok

masalah aktif sejak usianya 14

tahun hingga sekarang,


- Masalah
1 2/2x1=1
dengan menghabiskan 6
berat harus
batang rokok perharinya
segera
walupun belum ada gejala
ditangani
ataupun penyakit yang
- Ada masalah,
mucul akibat menghisap
tetapi tidak
rokot, tetapi masalah ini
perlu segera

ditangani merupakan masalah yang

- Masalah menonjol dan harus segera

tidak di tangani

dirasakan

Total skor 3 2/3

2. Kontaminasi zat adiktif pada keluarga An.S khususnya Ny.M b/d perilaku merokok

yang menyebabkan pemajanan kontaminasi dalam lingkungan keluarga

No
Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
.

1 Sifat masalah 1 2/3x1=2/3 Ny. M memiliki

riwayat sesak, bila


- Tidak/kurang
menghirup asap
sehat
rokok seperti sulit
- Ancaman
bernapas dan
kesehatan
tenggorokan terasa
- Keadaan
pedis, sehingga
sejahtera
merupakan ancaman

kesehatan dan perlu

untuk ditangani pada

keluarga Tn. M
khusunya Ny. M.

Kemungkinan Ny. M mengatakan

masalah dapat anaknya merupakan

diubah perokok aktif dan

merokok disebarang
- Mudah
tempat sehingga asap
2 - Sebagian 2 1/2x2=1
rokok mengendap
- Tidak dapat
ditiap ruangan, maka

kemungkinan

masalah untuk diubah

sebagian.

Potensial masalah Masalah leih lanjut

untuk dicegah belum terjadi, adanya

keinginan Ny. M
- Tinggi
3 1 3/3x1=1 untuk membantu
- Cukup
anaknya (An.S)
- Rendah
untuk tidak merokok

disembarang tempat.

4 Menonjolnya 1 2/2x1=1 Ny. M mengatakan

masalah masalah ini berat dan

sangat dirasakan
- Masalah berat
keluarga sehingga
harus segera
ditangani

- Ada masalah,

tetapi tidak perlu perlu untuk segera

segera ditangani ditangani.

- Masalah tidak

dirasakan

Total skor 3 2/3

3. Ansietas pada keluarga An.S khususnya An.M b/d ancaman pada status terkini

terkait pajanan zat adiktif dalam lingkungan keuarga.

No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah 1 2/3x1=2/ An. M mengatakan

3 merasa cemas dengan


- Tidak/kurang sehat
perilaku merokok
- Ancaman kesehatan
adiknya, sebab ibunya
- Keadaan sejahtera
memiliki riwayat sesak

dan tidak dapat meghirup

asap rokok, hal menjadi

ancaman kesehatan

keluarga terutama Ny. M

sehingga perlu untuk di


tangani

Kemungkinan masalah An. M mengatakan

dapat diubah adiknya merupakan

perokok aktif sejak usia


- Mudah
14 tahun hingga
- Sebagian
sekarang dan sudah
2 - Tidak dapat 2 2/2x1= 1
terbiasa merokok

disembarang tempat

sehingga kemungkinan

masalah sebagian dapat

di ubah.

Potensial masalah Masalah leih lanjut

untuk dicegah belum terjadi, adanya

keinginan An. M untuk


3 - Tinggi 1 3/3x1=1
membantu adiknya (An.
- Cukup
M) untuk tidak merokok
- Rendah
disembarang tempat.

4 Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 An. M mengatakan

masalah ini berat dan


- Masalah berat harus
sangat dirasakan
segera ditangani
keluarga sehingga perlu
- Ada masalah, tetapi

tidak perlu segera


ditangani

- Masalah tidak untuk segera ditangani

dirasakan

Total skor 3 2/3

D. Prioritas Masalah

1. Disfungsi proses keluarga pada keluarga An.S b/d penyalah gunaan zat (rokok)

dalam lingkungan keluarga. (3 2/3)

2. Kontaminasi zat adiktif pada keluarga An.S khususnya Ny.M b/d perilaku merokok

yang menyebabkan pemajanan kontaminasi dalam lingkungan keluarga. (3 2/3)

3. Ansietas pada keluarga An.S khususnya An.M b/d ancaman pada status terkini

terkait pajanan zat adiktif dalam lingkungan keuarga. (3 2/3).

E. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Intervensi

Disfungsi proses keluarga pada  Diskusikan pentingnya untuk tidak

keluarga An.S b/d penyalah gunaan menggunakan zat terlarang ,

zat (rokok) dalam lingkungan indentifikasi tujuan perawatan paling

keluarga ideal

 Bantu untuk re- sosialisasi,

membangun kembali hubungan dan

penurunan keegoisan.

 informasikan klien bahwa frekuensi


dan volume penyalahgunaan zat

terlarang bisa menyebabkan disfungsi

yang berbeda pada satu orang dengan

orang lain

Kontaminasi zat adiktif pada  Identifikasi hal-hal yang

keluarga An.S khususnya Ny.M b/d membahayakan dilingkungannya

perilaku merokok yang  Modifikasi lingkungan untuk

menyebabkan pemajanan meminimalkan bahan berbahaya dan

kontaminasi dalam lingkungan berisiko

keluarga  Edukasi individu dan kelompok yang

berisiko tinggi terhadap bahan

berbahaya yang ada dilingkungan.

 Ciptakan lingkungan yang tenang dan

mendukung

Ansietas pada keluarga An.S  Gunakan pendekatan yang tenang dan

khususnya An.M b/d ancaman pada meyakinkan

status terkini terkait pajanan zat  Bantu klien mengidentifikasi situasi

adiktif dalam lingkungan keuarga yang memicu kecemasan

 Dukung penggunaan mekanisme

koping yang sesuau

 Pertimbangkan kemampuan klien

dalam mengambil keputusan


F. Implementasi keperawatan

Waktu Implementasi Evaluasi

02/10/2020  Mendiskusikan pentingnya S:

untuk tidak menggunakan zat - An.S siap melakukan

terlarang , indentifikasi tujuan terapi yang diresepkan

perawatan paling ideal seperti: mengganti

 Membantu untuk re- nikotin dalam bentuk

sosialisasi, membangun permen karet yang

kembali hubungan dan diresepkan (nikotere)

penurunan keegoisan. secara perlahan

 Menginformasikan klien - Keluarga Tn. M

bahwa frekuensi dan volume khusunya An. S

penyalahgunaan zat terlarang mengerti tentang

bisa menyebabkan disfungsi bahaya penggunaan zat

yang berbeda pada satu orang (rokok) didalam rumah.

dengan orang lain - Keluarga Tn.M

khususnya An. S

menegerti tentang

penyalahgunaan zat

terlarang bisa
menyebabkan disfungsi

yang berbeda pada satu

orang dengan orang

lain

O:

- Keluarga Tn. M

khususnya An. S

memperhatikan dan

mengerti tentang

penjelasan yang

disampaikan.

- Keluarga Tn. M

khususnya An. S mulai

mengganti rokok

dengan permen karet

secara bertahap

A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

03/10/2020  Mengindentifikasi hal-hal S:

yang membahayakan  Keluarga An.S mampu

dilingkungannya mengidentifikasi hal-

 Memodifikasi lingkungan hal yang

untuk meminimalkan bahan membahayakan


berbahaya dan berisiko dilingkungan seperti

 Mengedukasikan individu dan asap rokok

kelompok yang berisiko tinggi  Keluarga. An. S

terhadap bahan berbahaya mampu memodifikasi

yang ada dilingkungan. lingkungan

 Menciptakan lingkungan yang meminimalkan bahan

tenang dan mendukung berbahaya: seperti

ruangan dengan

ventilasi yang memadai

O:

 Keluarga mengerti

mengenai edukasi

tentang kelompok yang

berisiko tinggi terhadap

bahan berbahaya

dilingkungan dan

bertanya bila tidak

mengerti

A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan

04/10/2020  Mengunakan pendekatan yang S:

tenang dan meyakinkan  Keluarga An.S

 Membantu klien khususnya An. M


mengidentifikasi situasi yang mampu

memicu kecemasan mengidentifikasi

 Dukung penggunaan situasu yang memicu

mekanisme koping yang kecemasannya seperti:

sesuau perilaku merokok

 Mempertimbangkan adiknya yang dapat

kemampuan klien dalam memicu kambuhnya

mengambil keputusan penyakit Ny. M

 Keluarga An. S

khususnya An. M

mampu mengambil

keputusan dengan tepat

O:

 Keluarga Tn. M mampu

mengerti dan mampu

melakukan Teknik

napas dalam dengan

baik dan benar

A: masalah teratasi

P: intervensi dihentikan
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang hidup

bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga bersama dan

saling menguntungkan, empunyai tujuan bersama, mempunyai generasi peneus, saling

pengertian dan saling menyayangi. (Murray & Zentner, 1997) dikutip dari (Achjar,

2010)

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,

adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang

umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-

individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan

untuk mencapai tujuan bersama. (Friedman, 1998)

B. Saran

Untuk menurunkan resiko perokok dibawah umur hendaknya melakukan

perubahan pola gaya hidup yang sehat seperti menghindari rokok dengan menganti

permen karena jika anak dibawah umur mengkonsumsi rokok akan berbahaya pada

kesehatan tubuhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, K. A. (2010). Aplikasi Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta :CV. Sagung

Seto

Alimul Hidayat, Aziz. 2009.Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)

2007. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: 2007

Dalimartha , Setiawan. 2008. Herbal Untuk Pengobatan Reumatik. Jakarta: Penebar

swadaya.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Surveilans Penyakit Tidak Menular pada Puskesmas dan

Rumah Sakit di Jawa Tengah. Semarang: 2011

Herdman , Heather, T NANDA International. (2012). Diagnosa keperawatan : Defenisi

dan Klasifikasi, alih bahasa, edisi pertama. Jakarta : Salemba

IP. SUIRAOKA 2012. Penyakit Degeneratif Mengenal, Mencegah dan Mengurangi

Faktor Resiko 9 Penyakit Degeneratif. Nuha Medika: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai