Disusun Oleh :
Nur Angga Romaniar
D0019043
Dari hasil observasi dan ditemukan bahwa di ruangan ini antara lain masalah
merawat pasien totalcare. sehingga hal ini dapat menghambat ketidakadilan
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Tapi hal ini sudah
direkomendasikan ruangan kepada pihak Rumah Sakit.
1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi ketidak adilan perawat dalam merawat pasien totalcare
2. Mengidentifikasi cara penyelesaian masalah dalam merawat pasien totalcare
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kasus
Saya menemukan masalah saat di ruang IGD, yaitu ada seorang pasien datang
untuk kontrol dan melakukan tindakan operasi luka bakar pada tubuhnya
yang ke 4 dan perawat tersebut sudah males menghadapi pasien tersebut
karena sangat rewel dan perawat tersebut cerita kepada mahasiswa karena
setiap pasien tersebut datang pasti saya yang di tugaskan padahal banyak
perawat yang sedang sift kata perawat tersebut lalu perawat menyuruh
mahasiswa bilang keperawat lain untuk menangani karena saya ingin semua
perawat merasakan padahal pasien yang datang di IGD semua perawat harus
bisa menangani semua karena tidak hanya 1 perawat yang fokus 1 pasien
saja ,akan tetapi perawat bisa memegang semua pasien dalam keadaan
apapun. Perawat yang stand bay di IGD berarti pihak rumah sakit sudah bisa
menilai skill setiap perawat.
a. Pengertian Perawat
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikan keperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk
memberikan pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien
(Praptiningsih, 2006).
b. Peran Perawat
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukannya dalam sistem. Peran
perawat menurut Hidayat dalam konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989
(2008) terdiri dari peran sebagai asuhan keperawatan, advokat pasien,
pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan pembaharu.
1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan
perawat dengan memperhatikan keadaaan kebutuhan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar
dapat direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai
dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi
tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini
dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Peran sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpretasikan berbagai informasi lain khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga berperan dalam mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan
sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya
sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Peran Pendidik
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan
yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Peran Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.
5. Peran kolaborator
Peran perawat ini dapat dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-
lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Peran konsultan
Peran di sini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang
tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peran pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan yang
diberikan.
c. Metode Douglas
Douglas (1994) membagi tingkat ketergantungan pasien menjadi 3
(tiga) jenis, yaitu :
a) Minimal Care/Perawatan Minimal : memerlukan waktu
perawatan 1-2 jam.
b) Partial Care/Perawatan Partial : memerlukan waktu perawatan 3-
4 jam.
c) Total care/Perawatan Total : memerlukan waktu perawatan 5-7 jam.
Sedangkan klasifikasi derajat ketergantungan pasien terhadap
keperawatan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam, dengan
kriteria :
a. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian
dilakukan sendiri
b. Makan, minum dilakukan sendiri
c. Ambulasi dengan pengawasan
d. Observasi tanda-tanda vital
dilakukan tiap shiff e.
Pengobatan minimal, status
psikologis stabil
f. Persiapan pengobatan memerlukan prosedur