Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

A. TOPIK
Pokok bahasan : Hipertensi
Sub pokok bahasan : Diit untuk hipertensi
Topik : Diit hipertensi
Hari / tanggal : Jumat, 17 Maret 2017
Waktu : 11.30 12.00 WIB
Sasaran : Ny. J
Tempat : Tembalang

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang hipertensi di rumah Ny. J selama 40
menit, diharapkan Ny. J dapat mengerti dan memahami tentang hipertensi.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang diit hipertensi di rumah Ny. J selama
30 menit, diharapkan Ny. J mampu :
a. Menyebutkan pengertian pada diit hipertensi
b. Menyebutkan tujuan diit hipertensi
c. Menyebutkan kembali macam dan indikasi pemberian diit pada hipertensi
C. SASARAN
Ny. J berusia 70 tahun bertempat tinggal di tembalang yang menderita hipertensi.
D. METODA PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN WAKTU PELAKSANAAN

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan a. Menjawab salam Kata-
salam b. Mendengarkan dan kata/
b. Memperkenalkan menyimak kalimat
diri c. Bertanya mengenai
c. Menyampaikan perkenalan dan
tentang tujuan jika ada
tujuan pokok yang kurang jelas
materi
d. Meyampakaikan
pokok pembahasan
e. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 15 menit a. Penyampaian a. Mendengarkan dan Lembar
Materi menyimak balik
b. Menggali tingkat b. Bertanya mengenai Leaflet
pengetahuan
hal-hal yang belum
tentang diit
jelas dan
pada penyakit
Hipertensi. dimengerti
c. Menjelaskan
pengertian diit
padaHipertensi.
d. Menjelaskan
tujuan diit
padaHipertensi.
f. Menjelaskan
makanan-
makanan diit
pada Hipertensi
g. Tanya Jawab
h. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
bertanya
i. mendemonstrasikan
pembuatan jus
mentimun
3. Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi a. Sasaran dapat Kata-
b. Menyampaikan menjawab tentang kata/
kesimpulan materi pertanyaan yang kalimat
c. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan b. Mendengar
menjawab salam c. Memperhatikan
d. Menjawab salam

G. MATERI
1. Pengertian
Diit pada Hipertensi adalah mengelola diit pada Hipertensi dengan cara melakukan
diit makanan dan memperhatikan pola makanan.
2. Tujuan
Untuk menghilangkan garam/air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah
pada penyakit Hipertensi.
3. Macam-macam dan indikasi pemberian
Indikasi Pemberian
a. Diit rendah garam I
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam dasar sama sekali. Makanan ini
diberikan pada penderita hipertensi berat (diastole>114 mmHG)
b. Diit Rendah Garam II
Pemberian makanan sehari sama dengan diit rendah garam I. Dalam pemasakan
dibolehkan menggunakan the sendok garam dapur. Makanan ini diberikan
untuk penderita hipertensi sedang (diastole 100-114 mmHg)
c. Diit Rendah Garam III
Pemberian makanan sehari sama dengan diit rendah garam I. Dalam pemasakan
dibolehkan menggunakan the sendok garam dapur. Makanan ini diberikan
untuk penderita hipertensi ringan (diastole <100 mmHg).
4. Jenis makanan untuk diet hipertensi
a. Makanan rendah lemak
Makanan yang mengandung banyak emak berlebih tidak baik untuk kesehata
tubuh karena dapat menghambat jalannya darah mengalir ataupun bisa
mengakibatan penyempitan pembuluh darah yang dampaknya bisa meningkatkan
tekanan darah.
b. Makanan yang tidak mengandung banyak garam
Makanan yang mengandung banyak garam bisa meningkatkan tekanan darah
begitu cepat. Mengonsumsi garam berebih bisa membuat ginjal bekerja berlebih
dan juga bisa mengakibatkan jantung memompa darah secara berlebihan.
c. Sayuran dan buah
Makanan untuk diet hipertensi yang penting juga mengandung banyak nutrisi
didalamnya. Jika makan makanan yang memicu tekanan darah tinggi sebaiknya
didampingi dengan sayur dan buah, seperti seledri, mentimun, melon, pisang,
tomat yang bisa menurunkan tekanan darah dengan cept sehingga bisa sering
dikonsumsi.
5. Macam-macam makanan
Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan ( diet rendah garam ).
Sumber Makanan Yang Boleh Diberikan Yang Tidak Boleh Diberikan

Sumber Karbohidrat Beras, kentang, singkong, Roti, biscuit, dan kue yang
terigu, tapioca, hunkwe, gula, dimasak dengan garam dan
makanan yang diolah dari atau soda
bahan makanan diatas tanpa
garam dapur dan soda, seperti
macaroni, mie, bihun, roti,
biscuit, kue kering

Sumber protein hewani Daging dan ikan Otak, ginjal, lidah, sarden,
maksimum100 gr sehari, telur keju, daging, ikan dan telur
maksimal 1 butir sehari, susu yang diawetkan dengan
maksimum 200 gr sehari garam dapur seperti daging
asam, dendeng, rawon, ikan
asin, ikan kaleng, kornet,
udang kering, telur asin, telur
pindang, dsb

Sumber protein nabati Semua kacang-kacangan dan Semua kacang-kacangan dan


hasilnya diolah dan dimasak hasilnya yang dimasak
tanpa garam dengan garam dapur
Lemak Minyak, margarine tanpa Margarine dan mentega biasa
garam, mentega tanpa garam

Sayuran Semua sayuran segar, sayuran Sayuran yang diawetkan


yang diawetkan tanpa garam dengan garam dapur dan
dapur, natrium benzoas dan ikatan natrium lainnya,
soda seperti sayuran dalam kaleng,
sawi asin, asinan, acar dan
sebagainya
Buah-buahan Semua buah-buahan segar, Buah-buahan yang diawetkan
buah yang diawetkan tanpa dengan garam dapur dan
garam dapur, natrium benzoas ikatan natrium lainnya
dan soda

Bumbu Semua bumbu segar dan kering Garam dapur, baking powder,
yang tidak mengandung garam soda kue, vetein, dan bumbu
dan ikatan natrium lainnya yang mangandung garam
dapur, sepertim kecap, terasi,
saus tomat, petis, tauco dan
sebagainya

Minuman Teh, kopi, minuman teh botol Coklat


ringan

6. Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional yang dapat dibuat di rumah antara lain dengan mengkonsumsi
secara teratur jus :
a. Buah mentimun
b. Buah belimbing
c. Daun seledri
Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah :
a. 100 gram jus mentimun dicuci bersih
b. Buah mentimun tidak perlu dikupas
c. Tambahkan 100 cc air
d. Haluskan dengan blender
e. Diminum setiap pagi dan sore hari

H. METODE EVALUASI
1. Prosedur : pre test dan post test
2. Jenis : lisan
3. Bentuk : pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, Aziz. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Salemba, 2006.

Capernito, Linda J, dalam Yasmin Asih, (1998). Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada
Praktek Klinis, Jakarta, EGC, Edisi 6.

Barbara C Long, (1996). Perawatan Medikal Bedah. Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan Bag. 3. Unpad, Bandung.

Barbara Engram, (1998), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa Ester
Monica, Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai