Anda di halaman 1dari 25

PSIKOANALISA

SIGMUND FREUD
Psychoanalytic Approach
 Dikembangkan oleh Sigmund Freud
(1856 – 1939) yang dijuluki bapak
psikoanalisis dan pencipta teori kepribadian
modern
 Psikoanalisis mempunyai latar belakang ilmu
kedokteran (Freud, dokter penyakit jiwa)
 Belajar pada Charcot (1894)  terapi penyakit
histeria dengan metode hipnosa
 Belajar pada Breuer (1895)  terapi penyakit
histeria dengan metode asosiasi bebas
Psychoanalytic Approach

 Dari pengalaman terapeutik disusun teori


Psikoanalisis
 Berkembang di Eropa dan Amerika awal
abad 20
 Tahun 1900 Freud menulis buku terkenal
yaitu Traumdeutung atau Interpretation of
Dream
 Psychoanalysis merupakan jenis terapi
psikis dan juga teori kepribadian
Pendekatan Psychoanalytic :

 Freudian
Psychoanalysis
 Post-Freudian/
Neo- Freudian
Theories
Psychoanalytic Approach
 Pendekatan Psikoanalisa =
Psikodinamika
 Teori ini mementingkan aspek dinamis
yaitu sebab-sebab terjadinya proses
psikis
 Berdasarkan pemerhatian bahwa
individu seringkali tidak menyadari
faktor-faktor yang menentukan emosi
dan tingkah laku mereka.
Metode Psikoanalitis
 Pendekatan ini menyembuhkan
klien dengan menggunakan teknik
analisis mendalam yang bertujuan
untuk menggali pengalaman masa
lalu seseorang
Dasar-Dasar dari Teori Psikoanalisa:

 Dasar kepribadian seseorang diperoleh sejak


masa kecil
 Kejadian pada masa kecil/ lalu menjadi bagian
dari ketidaksadaran
 Gangguan jiwa terjadi akibat pertentangan
antara id (dorongan instinktual) dan Superego
(dorongan untuk mengikuti norma masyarakat)
 Pengalaman masa mendatang hanya
pengulangan dari pengalaman masa lalu
Psychoanalytic Approach
Dimensi
kepribadian
yang rational, Conscious
planful, Ego
penengah
Superego Preconscious

Dimensi
kepribadian Unconscious
moralistic,
judgmental,
perfectionist Id

Dimensi
kepribadian
irrational,
illogical,
impulsive
Psychoanalytic Approach

Conscious
 Conscious- Ego

ness: segala Superego Preconscious

sesuatu
yang kita Unconscious

Id
sadari
Psychoanalytic Approach

 Preconscious: Ego
Conscious

Segala
Superego Preconscious
sesuatu yang
membutuhkan Unconscious
sedikit usaha Id

untuk dibawa
ke dalam
kesadaran
Psychoanalytic Approach
 Unconscious:
Segala sesuatu Ego
Conscious
yang sukar sekali
muncul ke dalam Superego Preconscious

kesadaran
(menghasilkan Unconscious

pikiran-pikiran Id
dan dorongan-
dorongan)
Divisions of the Mind

 Id (Das Es) – dibawa sejak lahir


 Bekerja menurut prinsip kesenangan
 Memiliki 2 proses:
1)Tindakan refleks (reaksi otomatis)
con : mengejapkan mata
2)Proses primer (penurunan
ketegangan dengan cara membentuk
khayalan tentang objek yang dapat
menghilangkan ketegangan (pada
bayi membayangkan makanan )
Divisions of the Mind

 Superego – hasil interaksi dengan dunia


sekitarnya
 Internalisasi nilai dan moral dari
lingkungan sosial
 Dibedakan menjadi:
 ego ideal (apa yang semestinya/
idealnya dilakukan)
 conscience (apa yang tidak boleh
dilakukan)
Divisions of the Mind

Ego
 Paham akan realitas dan logika
 Mediator antara id dan superego
 Berfungsi untuk menunda pemuasan
sesuai situasi (reality principle)
Konsep-konsep Dasar Freud :

 Instink
 Merupakan representasi psikologis
dari kebutuhan ragawi, untuk
memenuhi kebutuhan fisiologis
Karakteristik instink :

 Sumber : kondisi jasmani yang merasakan


adanya kekurangan (disebut kebutuhan)
 Tujuan : menghilangkan rangsangan atau
tegangan yang dirasakan oleh id dan ego
 Obyek : segala sesuatu yang harus
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan /
dapat meredakan ketegangan seperti
benda, tindakan, atau kondisi yang dapat
memberikan kenikmatan/kepuasan
Penggolongan Instink :

 Freud membagi instink ke dalam 2


kategori :
 Life instink (instink hidup)
Misal: lapar, haus, sex
Energi dari instink hidup disebut libido.
 Death instink (instink mati)
Instink merusak (destruktif). Salah satu
derivatnya adalah dorongan agresif
Kecemasan
Jenis kecemasan:
1. Reality anxiety (timbul dari bahaya
nyata)
2. Neurotic anxiety (kekhawatiran jika id
lepas kendali)  ketakutan pada
hukuman)
3. Moral anxiety ( timbul jika individu
melanggar norma yang tertanam dalam
dirinya/ berasal dari kata hati)
Kecemasan
 Bentuk kecemasan yang terjadi di kemudian hari berasal
dari trauma kelahiran dimana pada saat kelahiran, bayi
diterpa bertubi-tubi oleh stimulus-stimulus dari dunia yang
belum dikenalnya dan bayi belum dapat menyesuaikan diri
terhadap semua stimuli tadi.
 Bayi butuh lingkungan yang terlindungi, agar egonya
mempunyai kesempatan berkembang & menguasai stimuli
yang kuat dari lingkungan luar
 Jika ego tidak dapat mengatasi kecemasan secara
rasional maka kembali pada cara-cara yang tidak realistik
 Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism)
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

A. MEKANISME PERTAHANAN DIRI


 Penggunaan MPD adalah normal
 Tujuannya untuk melindungi ego dan
mengurangi kecemasan
 Jenis-jenisnya:
1. Represi: menekan impuls ke bawah sadar
2. Denial: Berbohong pada diri sendiri
3. Reaction Formation: menyembunyikan motif
dan perasaan sesungguhnya dan
menggantinya dengan kebalikannya.
4. Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu karena
fase berikutnya menimbulkan kecemasan
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
5. Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal
yang besar/sulit, serta menganggap
besar atau penting hal-hal yang
kecil/mudah dengan argumentasi yang
seakan-akan rasional.
6. Displacement: mengalihkan pada
objek lain yang dapat
menenangkannya
7. Proyeksi: memproyeksikan impulsnya
pada orang lain (seolah-olah orla yang
memiliki impuls tersebut)
TAHAPAN PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
1. Tahap oral (0-1 th)
 Perilaku menghisap & menggigit
 Jika tidak terpenuhi:
a. Oral passive personality (kurang
terbuka, tidak asertif)
b. Oral aggressive personality (suka
mendebat/ ngeyel, sarkatis, mencaci)
TAHAPAN PERKEMBANGAN

2. Tahap anal (1-3 th)


 Perilaku buang air besar dan kecil
 Jika tidak diajarkan  anal
aggressive personality (tidak rapi,
jorok, sembarangan, seenaknya)
 Jika terlalu keras diajarkan  anal
refentif personality (kurang berani,
pelit, kurang spontan)
TAHAPAN PERKEMBANGAN
3. Tahap phalik (3-5 th)
 Oedipus and Electra Complexes.
Oedipus kompleks: anak laki” ingin memiliki ibu
Electra Complex: anak perempuan ingin memiliki
ayah
 Jika dilarang:
 withdrawal (menarik diri dari hubungan
heteroseksual)
 sangat feminin & cenderung tidak
tertarik pada lawan jenis
4. Tahap Latent (umur 5-12/13 tahun)
dorongan aktifitas dan pertumbuhan cenderung
bertahan dan sepertinya istirahat dalam arti
tidak meningkatkan pertumbuhan
5. Tahap Pubertas (antara umur 12/13-20 tahun)
dororongan-dorongan aktif kembali, kelenjar
indoktrin (kelenjar tanpa saluran penghasil
hormon) tumbuh pesat dan berfungsi
mempercepat pertumbuhan kearah kematangan
6. Tahap Genital (setelah umur 20 tahun dan
seterusnya)
Individu mengembangkan minat seksual yang
kuat pada lawan jenis. Jik tahap lainnya telah
selesai dengan sukses, individu sekarang harus
seimbang, hangat dan peduli.

Anda mungkin juga menyukai