Dalam praktikum ini, alat yang dibutuhkan diantaranya Bak instrumen yang berisi dua
pinset anatomis, tongue spatel, kain kassa, nierbeken, cairan pembersih mulut yang
mengandung Chlorhecidine 0,12% sebanyak 10 ml, spuit 10 ml, kom kecil, pelemban
bibir, perlak atau kain pengalas, handuk atau tissue dan Alat pelindung diri diantaranya
handschoon bersih, apron, maker, dan google bila perlu. Dan jika pasien mengamali
hipersekresi (air liur) maka diperlukan suction unit untuk menyedot sekresi tersebut.
Sebelum melakukan tindakan oral hygiene pada pasien ICU harus dilakukan
pengkajian area mulut pasien dengan pengkajian BOAS (Beck Oral Assesment Scale).
Pengkajian ini untuk menilai keparahan dan kondisi mulut pasien apakah baik atau
buruk. Semakin tinggi score yang ditunjukan maka perlu semakin sering area mulut
pasien dibersihkan. Berikut adalah format pengkajian BOAS
SCORE
1 2 3 4
Tindakan oral hyegene ini sangat penting dilakukan agar tidka terjadi trauma trakea dan
mencengah VAP. Tanda-tanda perlu dilakukan oral hygiene diantaranya ilah adanya
hipersekresi (air liur) oral kering, plak gigi, kerekatan plester ETT lepas dan kotor, pasien
menggigit, penekanan area mulut atau lidah, ETT maish terpasang dnegan baik atau
tidak. Untuk melakukan oral hygiene pasien yang baru masuk ICU , tunggu selama 2 hari
kemudia baru dilakukan oral hygiene secara berkala, karena dalam waktu 2 hari
itusedang berlangsung eombentukan koloni-koloni bakteri didalam mulut. Oral hygiene
tidak oleh mengunakan cairan Normal Saline karena dapat berisiko menimbulkan VAP.
V. Kesimpulan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan oral hygiene kepada pasien
yaitung dengan melakukan pengkajian BOAS terlebih dahulu untuk menentukan rencana
dan tindakan oral hygoene yang tepat untuk pasien. dnegan dilakukannya oral hygiene,
dapat meminimalkan infeksi bakteri di mulut pasien yang dapat memperparah kondisi
pasien.