Oleh :
NPM. 1914901110026
TAHUN 2020
LAPORAN BST PERAWATAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TIDAK SADAR
STASE KEPERAWATANGAWAT DARURAT
1. Pengertian
Oral hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi.
oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah dan
mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir. oral
hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang dihospitalisasi.
Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara mandiri atau dengan bantuan
perawat. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara
mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Pemberian asuhan keperawatan untuk
membersihkan mulut pasien sedikitnya dua kali sehari.
2. Tujuan
Tujuan dari tindakan oral hygiene adalah sebagai berikut:
a. Mencegah penyakit gigi dan mulut
b. Mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.
c. Mempertinggi daya tahan tubuh
d. Memperbaiki fungsi mulut untuk meningkatkan nafsu makan.
Sedangkan menurut Hidayat dan Uliyah (2005), tujuan dari tindakan oral hygiene, adalah:
a. Mencegah infeksi gusi dan gigi.
b. Mempertahankan kenyamanan rongga mulut.
b. Prosedur tindakan
1) Pastikan program dokter bila diperlukan hal-hal khusus
2) Pastikan identitas pasien
3) Jika memungkinkan jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan kepada
keluarga pasien
4) Dekatkan alat-alat
5) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
6) Uji adanya reflex muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian
belakang lidah (pasien dengan gangguan reflex menelan memerlukan perawatan
khusus)
7) Inspeksi rongga mulut
8) Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras, bila
perlu nyalahkan mesin pengisap dan sambungkan slang ke kateter pengisap.
9) Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu.
10) Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah dengan
memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar belakang.
Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa).
11) Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air segar.
Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan penguyah dan
permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir.
Gosok lidah tetapi hindari menyebabkan reflex muntah bila ada. Basahi aplikator
bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
12) Isap sekresi bila terakumulasi.
13) Jelaskan kepada keluarga bahwa tindakan telah selesai.
14) Lepaskan sarung tangan.
15) Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
16) Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
17) Dokumentasikan prosedur dan keadaan pasien
18) Periksa kembali bila diperlukan.
6. Bahaya oral hygiene buruk terhadap penyakit sistemik.
beberapa studi klinis terbaru menunjukkan hubungan langsung antara kebersihan mulut
yang buruk (bakteri dan infeksi rongga mulut) dan penyakit sistemik, yaitu:
a. Penyakit kardiovaskuler (serangan jantung dan stroke)
b. Bakteri pnemonia
c. Bayi lahir berat badan rendah
d. Komplikasi diabetes
e. Osteoporosis