Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PELATIHAN

PIRING MAKANKU SEBAGAI PENCEGAHAN


PENYAKIT DEGENERATIF

DI SUSUN OLEH:

AKILA LALITA WIDI

PO7131116001

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

JURUSAN GIZI

2016/2017
SATUAN ACARA PELATIHAN
PIRING MAKANKU SEBAGAI PENCEGAHAN
PENYAKIT DEGENERATIF

Topik : Piring Makanku (Gizi Seimbang)


Sub Topik : Penerapan untuk pencegahan penyakit degeneratif
Sasaran :
Hari/tanggal :
Tempat :

A. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan,
dan produktivitas kerja yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh Chadian gizi agar dapat menikmati
hidup dalam keadaan sehat. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat
mempengaruhi keadaan gizi. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu
dan masyarakat. Pola makan yang baik adalah berpedoman pada Gizi Seimbang.
Pedoman Gizi Seimbang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955.
Pedoman tersebut menggantikan slogan “4 Sehat 5 Sempurna” yang telah diperkenalkan
sejak tahun 1952 dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi. Tahun 1990
an kita sudah punya Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Indonesia memiliki masalah ganda pada gizi, kekurang dan kelebihan yang disebut
malnutrisi. Salah satu penyakit yang sering timbul di masyarakat yaitu penyakit degeneratif,
Penyakit degeneratif merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.
Menurut World Health Organization (WHO), badan lembaga kesehatan dari PBB, terdapat
hampir sekitar 17 juta orang meninggal dunia akibat penyakit degeneratif setiap tahun
(Depkes RI, 2005). . Penyakit degeneratif merupakan salah satu penyakit yang sekarang
menjadi masalah utama baik itu di negara maju maupun negara berkembang termasuk
Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh perubahan pola dan gaya hidup manusia seperti
mengkonsumsi makanan siap saji, gaya hidup yang santai (sedentary lifestyle) dan
kurangnya aktivitas olahraga (Tsujii, 2004). Penyakit ini merupakan penyakit kronik
menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang.
secara umum dikatakan bahwa penyakit ini yaitu suatu proses penurunan fungsi organ tubuh
yang umumnya terjadi pada usia tua. Namun ada kalanya juga bisa terjadi pada usia muda,
akibat yang ditimbulkan adalah penurunan derajat kesehatan yang biasanya diikuti dengan
penyakit. Akibat yang paling bahaya dari penyakit ini adalah rasa sakit dan juga sangat
menyita biaya terutama saat masa tua, dan bisa juga akan berakhir dengan kematian.
Hal ini yang membuat Kementerian Kesehatan, pada tahun 2014 telah mempublikasikan
pedoman gizi seimbang yang baru dengan berbentuk tumpeng dan disertai dengan pedoman
makan “piring makanku”. Piring makanku merupakan sajian sekali makan dengan menu 4
varian yang berbeda guna memenuhi kebutuhan zat gizi yang seimbang dan dilengkapi
dengan air putih, mengurangi konsumsi gula, garam, minyak, dan kebersihan yaitu mencuci
tangan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Menjelaskan tentang piring makanku sebagai pencegahan penyakit degeneratif
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan tentang gizi seimbang
b. Menjelaskan pengertian piring makanku
c. Mejelaskan tentang penyakit degenerative
d. Menjelaskan hubungan gizi dengan penyakit degenetarif
e. Menjelaskan peran piring makanku pada penyakit degenerative

C. Metode
Metode yang dilakukan dalam penyuluhan ini yaitu ceramah dan diskusi.

D. Media dan Alat Pelatihan


Media: powerpoint, kotak makan “T”, air minum
Alat pelatihan: meja, kursi, laptop, LCD

E. Rencana Pembelajaran
Tahap Media &
Waktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Metode
kegiatan alat

Pembukaan 5 menit 1. Salam pembukaan. 1. Menjawab salam Ceramah Mic sound


2. Memperkenalkan diri. 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud keterangan penyaji.
dan tujuan.
4. Kontrak waktu.
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan
10 3 tentang 1. Memperhatikan dan Ceramah PPT.
gizi seimbang
0 mendengarkan dan piring T
2. Menjelaskan keterangan penyaji. Diskusi air minum
pengertian piring 2. Mengajukan
makanku pertanyaan bila ada
3. Menjelaskan tentang materi yang kurang
penyakit degeneratif dimengerti.
4. Menjelaskan
hubungan gizi
dengan penyakit
degeneratif
5. Menjelaskan peran
piring makanku pada
penyakit degeneratif
Penutup 5 menit Mengucapkan terima Menjawab salam. Ceramah
kasih dan menutup
pelatihan

F. Pengorganisasian Kelompok
Penyaji: Kelompok 6
Dokumentator:
Perlengkapan:
G. Setting Tempat

Peserta Pelatih
Pelatihan
H. Rencana Evaluasi
1. Struktur
Struktur berkoordinasi dengan pihak yang terkait semua lengkap, diantaranya:
 Persiapan alat-alat seperti: proyektor, screen, laptop, kursi audience
 Persiapan materi
 Penyampaian materi
 Kesiapan peserta dalam menerima materi
2. Proses
 Peralatan telah disiapkan 30 menit sebelum acara guna melakukan bina suasana.
o Proyektor, screen, laptop, kursi audience
 Audience/peserta memerhatikan dan bertanya penjelasan tentang materi yang
diberikan oleh penyuluh.
 Masing-masing anggota tim bekerja sesuai tugas.
3. Hasil
Peserta memahami materi yang disampaikan meliputi:
a. Pengertian gizi seimbang
b. Pengertian piring makanku
c. Pengertian tentang penyakit degeneratif
d. Hubungan gizi dengan penyakit degeneratif
e. Peran piring makanku pada penyakit degeneratif

LAMPIRAN
PIRING MAKANKU SEBAGAI PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF
A. Pengertian gizi seimbang
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan
secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah
gizi. Pedoman Gizi Seimbang merupakan salah satu sarana pendidikan & penyuluhan gizi
kearah pola hidup sehat & sadar gizi "perilaku gizi seimbang”. Maksud dan tujuan PGS yaitu:
 Panduan Konsumsi makanan sehari-hari dan berperilaku sehat, berdasarkan Prinsip Gizi
Seimbang.
 Acuan bagi: Pemerintah, Pemda, tenaga Kesehatan dan pihak terkait dalam
penyelenggaraan gizi seimbang.

B. Pengertian piring makanku

Piring makanku merupakan sajian sekali makan, dimaksudkan sebagai panduan yang
menunjukkan sajian makanan dan minuman pada setiap kali makan (misal sarapan, makan
siang, makan malam). Visual Piring Makanku ini menggambarkan anjuran makan sehat
dimana separuh (50%) dari total jumlah makanan setiap kali makan adalah sayur dan buah
dan separuh (50%) lagi adalah makanan pokok dan lauk pauk. Piring Makanku juga
menganjurkan makan porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah, dan porsi makanan
pokok lebih banyak dari lauk pauk. Perlu minum setiap kali makan, bisa sebelum, ketika atau
setelah.
Meskipun gambar gelas hanya satu buah dalam visual ini, tidak berarti bahwa minum
dalam satu kali makan hanya satu gelas, bisa saja disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya
segelas sebelum makan dan segelas lagi setelah makan. Makan dan minum tidak ada artinya
bila tidak bersih dan aman termasuk tangan dan peralatan makan. Oleh karena itu sejalan
dengan prinsip gizi seimbang makan dalam visual Piring Makanku juga dianjurkan untuk cuci
tangan sebelum dan sesudah makan karena Piring Makanku adalah panduan setiap kali
makan, maka tidak dianjurkan aktifitas fisik dan pemantauan berat badan seperti halnya
tumpeng gizi seimbang.
½ dari piring makan terdiri dari sayur dan buah-buahan. Konsumsi buah-buahan dan
sayur-sayuran merupakan hal yang penting bagi kelengkapan gizi karena buah dan sayuran
merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam
sayur dan buah mengandung antioksidan yang berfungsi sebagai penangkal senyawa jahat
dalam tubuh. Dengan konsumsi serat yang cukup, berarti kita sudah menjaga kesehatan
organ pencernaan kita. Kita disarankan untuk mengonsumsi 400-600 gram buah dan sayur-
sayuran setiap hari dengan beragam jenis dan warna.
1/3 dari piring makan diisi sumber protein. Konsumsi protein merupakan hal yang juga
penting untuk kelengkapan gizi kita. Protein terdiri dari protein nabati dan protein hewani.
Contoh sumber protein nabati adalah tempe dan kacang. Protein hewani misalnya daging
sapi, kambing, ikan, ayam. Setiap kelompok protein memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing sehingga kita harus memiliki komposisi protein yang sesuai dari kedua
kelompok protein tersebut. Kebutuhan protein kita sekitar 2-4 porsi protein hewani yang
setara sekitar 140 gram daging sapi dan 2-4 porsi protein nabati yang setara dengan 100-200
gram kacang.
Bagaimana dengan makanan pokok? Piring makan diisi 2/3 dari sumber karbohidrat.
Makanan pokok merupakan sumber karbohidrat yang utama, yang juga mengandung
beberapa zat gizi, misalnya vitamin B1 dan vitamin B2. Kita disarankan untuk mengonsumsi
lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan. Salah satu cara yang
dapat kita lakukan adalah dengan mencampur sumber karbohidrat lokal dengan terigu,
misalnya dengan membuat mie dari campuran singkong dengan tepung terigu.
Lengkapi dengan sedikit minyak, seperti minyak zaitun, minyak kedelai, minyak jagung dan
lain-lain. Hindari minyak hidrogenasi yang mengandung lemak jenuh.
Konsumsi air putih, teh, atau kopi. Batasi susu dan produk turunannya, hanya sekitar 1-2
kali per hari, jus sekitar satu gelas per hari dan hindari minuman dengan kandungan gula
tinggi, juga batasi konsumsi garam.
C. Pengertian penyakit degenerative
Penyakit degeneratif adalah penyakit akibat penurunan fungsi organ / alat tubuh. Tubuh
mengalami defisiensi produksi enzim & hormon, imunodefisiensi, peroksida lipid, kerusakan
sel ( DNA ), pembuluh darah, jaringan protein & kulit ( ketuaan ). Secara umum dikatakan
bahwa penyakit ini merupakan proses penurunan fungsi organ tubuh yang umumnya terjadi
pada usia tua.
Namun ada kalanya juga bisa terjadi pada usia muda, akibat yang ditimbulkan adalah
penurunan derajat kesehatan yang biasanya diikuti dengan penyakit. Akibat yang paling
bahaya dari penyakit ini adalah rasa sakit dan juga sangat menyita biaya terutama saat masa
tua, dan bisa juga akan berakhir dengan kematian. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif.
Penyakit yang masuk dalam kelompok ini dan sering dijumpai dalam masyarakat yaitu
diabetes mellitus, stroke, obesitas, hipertensi, dll.
Faktor gizi atau makanan memiliki peranan yang cukup besar untuk memicu terjadinya
penyakit degenerative, terutama jenis makanan yang mengandung lemak jenuh (saturated
fat), garam dan gula, serta bermacam-macam additive seperti monosodium glutamate dan
tartrazine dengan kadar yang tinggi. Dengan munculnya tempat-tempat makan junk food
hampir di seluruh sudut kota yang menyediakan jasa pelayanan cepat saji dan menawarkan
jasa pesan antar secara otomatis merubah gaya hidup masyarakat ke dalam kebiasaan
makan makanan yang berlemak dan rendah serat .Junk food adalah makanan tidak sehat
karena memiliki nilai nutrisi rendah, junk food hampir tidak mengandung protein, vitamin serta
serat yang sangat dibutuhkan tubuh dan memiliki kadar kolesterol tinggi.

D. Hubungan gizi dengan penyakit degenerative


Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena perolehan zat gizi
mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah meningkatkan resiko penyakit
ini. Dari beberapa jenis penyakit di atas dapat kita simpulakan bahwa sebagian besar di
pengaruhi oleh konsumsi makanan. Masyarakat sekarang gemar mengkonsumsi makanan –
manakan tinggi lemak seperti goreng – gorengan, junk food, makanan – makanan instan.
Kandungan Junk food mengandung lemak jenuh (saturated fat), garam dan gula, serta
bermacam-macam additive seperti monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang
tinggi. Oleh
sebab itu daya tahan tubuh akan menurun dan meningkatkankan resiko penyakit ini
terutama karena konsumsi lemak dan gula berlebih. Hal ini menunjukkan bahwa piring
makanku berperan dalam pencegahan penyakit degenerative dengan konsumsi zat gizi
lengkap dalam sekali makan.
E. Peran “piring makanku” dalam pencegahan penyakit degenerative
Beberapa penyakit degenerative ini yang sering dijumpai dalam masyarakat.
1. Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yaitu 120/80 mmHg. Mengurangi garam pada
piring makanku. Kenapa? Karena garam mengandung kaya natrium sehingga natrium
yang berlebihan akan meningkatkan jumlah cairan dalam darah dan menambah volume
darah. Dianjurkan 1 sendok teh garam.
2. Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah suatu bagian otak tiba-
tiba terganggu. Konsumsi minyak/lemak yang berlebihan dan juga kurang serat dapat
memicu meningkatkan penyakit stroke terutama pada lansia. Sehingga pada piring
makanku konsumsi minyak/lemak dibatasi dan ½ dari piring mengkonsumsi buah dan
sayur.
3. Diabetes Millitus
Diabetes Millitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang
disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau
keduanya. 3. Diabetes militus juga disebabkan karena konsumsi karbohidrat dan gula
yang tinggi. Sehingga pada piring makanku dapat diberikan karbohidrat kompleks dan
membatasi konsumsi gula.
4. Obesitas
Obesitas adalah penumpukan lemak yang sangat tinggi di dalam tubuh sehingga
membuat berat badan berada di luar batas ideal. Sehingga pada piring makanku
diberikan rendah kalori dan protein yang memiliki rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa
kulit, daging muda, dan usahakan tidak mengolah dengan cara di goreng. Sebaiknya
kukus atau rebus.

DAFTAR PUSTAKA
Alodokter. Memenuhi Gizi Seimbang Dengan Panduan Piring Makan (artikel). Diakses
http://www.alodokter.com/memenuhi-gizi-seimbang-dengan-panduan-piring-makan pada
tanggal 6 Oktober 2017
Amelia, Sri. 2014. Pedoman Gizi Seimbang 2014. Diakses http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2
pada tanggal 6 Oktober 2017
Anonymous. 2017. Makalah Pedoman Gizi Seimbang. Diakses
https://www.scribd.com/document/355741917/Makalah-Pedoman-Gizi-Seimbang-docx
pada tanggal 6 Oktober 2017
Rijal. 2013. Penyakit Degeneratif. Diakses http://muhsinrijal.blogspot.co.id/2013/09/penyakit-
degeneratif.html pada tanggal 6 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai