A. Latar Belakang
Data Riskesdas 2010 menyebutkan, jumlah persentase status gizi kategori kurus dirinci
sebagai berikut : pada balita 13,3%, dan anak sekolah usia 6 - 12 tahun 12,2%. Sementara itu
jumlah persentase masyarakat Indonesia yang gemuk dirinci sebagai berikut : pada balita
14%, pada anak usia 6 – 12 tahun sebanyak 9,2%, pada anak usia 13 – 15 tahun 2,5%, anak
usia 16 – 18 tahun 1,4%, dan dewasa lebih dari 18 tahun sebanyak 21,7%. Jika dulu
masyarakat golongan kelas menengah yang identik berbadan subur, kini di masalah
peralihan, kelebihan berat badan justru diderita masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah.
Kedua masalah tersebut muncul karena pola makan yang tidak seimbang.
Kata Gizi terjemahan dari bahasa inggris "Nutrition" dan “Nutrition science”. Kata
Inggris “Nutrition” dalam bahasa Arab disebut “Ghizai”, dan dalam bahasa Sanksekerta
“Svastaharena”. Keduanya artinya sama, makanan yang menyehatkan. Makanan bergizi
adalah makanan yang dimakan secara beraneka ragam, makanan beragam makin tinggi
gizinya, cara menyusun hidangan yaitu dengan menggunakan pedoman.
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di dalam
makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi
utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur. Tidak
seimbang ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal.
Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting
yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang
dalam kehidupan sehari-hari, mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah menerima materi ini peserta mampu memahami tentang gizi seimbang pada
remaja.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta diharapkan mampu :
a. Mampu menjelaskan Pengertian gizi pada remaja
b. Mampu menjelaskan Triguna makanan gizi seimbang pada remaja
c. Mampu menjelaskan Faktor yang mempengaruhi gizi seimbang remaja
d. Mampu menjelaskan Kebutuhan zat gizi seimbang bagi remaja
e. Mampu menjelaskan Masalah gizi pada remaja
f. Mampu menjelaskan Akibat kekurangan gizi
g. Mampu menjelaskan Akibat kelebihan gizi
h. Mampu menjelaskan Pola makan yang baik
i. Mampu menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
C. Implementasi
1. Metode
- Ceramah / Diskusi kelompok
- Tanya Jawab
2. Media
- Laptop
- LCD (Infocus)
- Leaflet
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu, 2 Maret 2019
Waktu : 09.00 WITA – Selesai
Tempat : Ruang Kelas
Satuan Acara Penyuluhan
Gizi Seimbang Pada Remaja
UPT Kesmas Blahbatuh I
Tahun 2019
MATERI
1. Pengertian gizi pada remaja
2. Triguna makanan gizi seimbang pada remaja
3. Faktor yang mempengaruhi gizi seimbang remaja
4. Kebutuhan zat gizi seimbang bagi remaja
5. Masalah gizi pada remaja
6. Akibat kekurangan gizi
7. Akibat kelebihan gizi
8. Pola makan yang baik
9. bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
METODE
Leaflet
Ceramah / Diskusi kelompok
MEDIA
Leaflet, Laptop, LCD (Infocus)
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PELAKSANAAN
(1 x 60 menit)
1. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi
anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-6 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu
(ASI) saja. Bagi bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting
dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh
baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
a. Zat Tenaga
Makanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah makanan yang
berfungsi untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-hari, contohnya berkerja
dan berolahraga. Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh kita bisa didapatkan dari
padi-padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai
pemberi energi/tenaga untuk kegiatan hidup manusia. Makanan yang mengandung zat
tenaga antara lain : beras, mie, kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.
b. Zat Pengatur
Makanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah makanan yang
berfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan fungsinya secara
teratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan.
Fungsi utama dari zat pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimal
terhadap serangan penyakit. Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain :
kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas,
nangka, mangga dan lain-lain.
c. Zat Pembangun
Makanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang berfungsi untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di dalam tubuh bisa kita dapatkan
dari protein hewani dan nabati seperti kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-
lain. Zat pembangun sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa
berganti dengan yang baru. Makanan yang mengandung zat pembangun antara lain :
tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dan lain-lain
Peranan protein yang utama adalah memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak,
pengatur fungsi fisiologis organ tubuh. Kebutuhan protein bagi remaja umur 10-12 tahun
adalah 50gr/hari, umur 13-15 tahun sebesar 55 gr/hari umur 15-18 tahun sebesar 57
gr/hari atau 14-16% dari kalori total (0,8-1gr/kg BB/hari). Sumber protein utama adalah
ikan, daging, ayam, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dapat di simpan di dalam tubuh sebagai
cadangan energi.Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia remaja tidak di anjurkan
karena dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar kolesterol
darah,yaitu 20-25% dari kalori total kurang lebih 3 SDM untuk masak 1 hari. karena 1
gram lemak menghasilkan 9 kalori. sumber ; minyak, mentega.
d. Serat
Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan proses buang air
besar menjadi teratur dan menghindari penyakit.Serat dapat memberi rasa kenyang
pdalam waktu lama. Sumber : sayuran-sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat.
e. Mineral
1000-1500mg/hr (wanita)
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu berupa
akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan
terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis erat
hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang
lawan jenis kurang seksi.
c. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum dijumpai terutama
pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah, dikonversi
menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa
oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat
besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan bahan makanan
yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan makanan
yang tinggi Fe.
Remaja yang tak memperoleh cukup gizi yang biasa didapati pada buah-buahan dan ikan
lebih rentan terhadap kondisi paru-paru yang dibawah normal, sakit asma, batuk dan sesak
nafas. Remaja dengan asupan dan terutama vitamin C paling rendah memiliki paru-paru yang
lebih lemah dibandingkan dengan yang lain. Remaja yang kurang mengkonsumsi vitamin E,
yang terdapat pada minyak nabati dan kacang, lebih mungkin untuk terserang asma. Remaja
yang mengkonsumsi kurang banyak buah dan lebih sedikit asam lemak omega-3 lebih
mungkin untuk terserang asma dan gangguan pernafasan seperti tersengal-sengal.
Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak),
daya tahan tubuh rendah, kurangnya tingkat intelegensia (kecerdasan), dan produktivitas yang
rendah.
7. AKIBAT KELEBIHAN GIZI
Kelebihan gizi ditandai dengan kelebihan berat badan. Ini jelas memperbesar risiko
munculnya berbagai penyakit kronis degeneratif, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan
penyakit jantung. Kondisi ini terjadi karena asupan gizi melebihi kebutuhan.
Perlahan, masyarakat Indonesia mungkin sudah biasa lepas dari persoalan kekuarangan
gizi. Yang terjadi justru memasuki masa transisi dari persoalan kurang gizi ke kelebihan gizi.
Bahkan, masalah kelebihan gizi mulai menimpa masyarakat kelas ekonomi rendah. Artinya,
mereka dengan tingkat ekonomi rendah, bukan tak mungkin menderita penyakit kronis
degeneratif seperti jantung.
masalah kekurangan gizi, yang bisa menimpa kalangan menengah ke atas. Umumnya
terjadi akibat buruknya sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang potensial memicu
penyakit infeksi seperti diare dan ISPA. Dan, mereka yang sering terkena infeksi potensial
menderita kekurangan gizi.
1) Makanlah aneka ragam ragam makanan yang terdiri dari zat tenaga,zat pembangun,
dan zat pengatur
2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3) Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
5) Gunakan garam beryodium
6) Makanlah makanan sumber zat besi
7) Berikan ASI ekslusif pada bayi umur 0-6 bln
8) Biasakan makan pagi
9) Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
10) Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur
11) Hindari munum minuman beralkohol
12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13) Bacalah label pada makanan yang dikemas
MENU SEHARI
Cek akurasi timbangan badan pastikan tidak rusak dan muncul angka nol.
Melepas alas kaki saat menimbang
Menimbang berat badan hingga muncul angka dan berhenti.
Lihat hasil penimbangan.
RUMUS MENGHITUNG IMT (INDEKS MASA TUBUH
KET :
KATAGORI IMT
17.0-18.5 = KURUS
18.5-25,0 = NORMAL
25.0-27.0 = GEMUK
>27.0 = OBESITS
BBI = ( TB – 100 ) – 10 %
KET :