Anda di halaman 1dari 14

2019

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI


RUMAH MAKAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

DINIRAWATI (191313055)

ALESSANDRO GALANG KRISTIANTO (191313062)

I KOMANG HERY SETYAWAN (191313069)

EKALENA GIAWA (191313070)

POLITEKNIK MEKATRONIKA SANATA DHARMA

TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmatNya sehingga

kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang resiko infeksi pada teknisi

elektromedis.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat di
Program Studi Teknologi Elektromedis Politeknik Mekatronika Sanata Dharma. Selanjutnya,
kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ag. Sri Oktri Hastuti, M.Kep,PhD.NS selaku
dosen pengampu mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan makalah ini. Maka dari itu,

kami mengharapkan kritik dan koreksi dari pembaca sekalian.

Yogyakarta, 9 Oktober 2019

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan dan manfaat
BAB II. TINJAUN PUSTAKA
1. Definisi Rumah Makan
2. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Makan
4. Tinjauan Kondisi Dapur di Rumah Makan Padang Murah
5. Potensi Kecelakaan Kerja di Dapur
6. Alat Pelindung Diri
7. Upaya K3 yang dijalankan
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki perhatian terhadap
masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini dapat di lihat sejak
dikeluarkannya UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan UU No. 36
tahun 2009 tentang Kesehatan.1 Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya kasus
kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia.
Berdasarkan data pengawasan norma ketenagakerjaan Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), pada 2006 terdapat 95.624 kasus
kecelakaan kerja. Masih tingginya kasus kecelakaan kerja ini disebabkan karena
belum optimalnya tingkat pemahaman dan kesadaran akan kesehatan dan
keselamatan kerja.
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping
kebutuhan sandang bagi kelangsungan hidupnya. Makanan yang bersih dan aman
dihasilkan oleh berbagai tempat pengolahan makanan, akan memberikan sumbangan
yang berarti bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Rumah makan adalah setiap tempat usaha komersil yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya
(Depkes 1990). Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan factor
makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Rumah makan merupakan tempat pengolahan makanan yang memproduksi
dan menjual berbagai jenis makanan dan minuman bagi masyarakat luas yang
cenderung berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan pergeseran pola hidup dari
kebiasaan makan di rumah menjadi makan di rumah makan.
Rumah makan sebagai salah satu tempat pengolahan makanan yang menetap
dengan segala peralatan dan perlengkapannya yang di gunakan untuk proses
membuat, menyimpan, menyajikan makanan dan minuman bagi umum, dimana
orang dapat datang untuk membeli makanan dan minuman di tempat tersebut.
Sebagai salah satu bangunan tempat-tempat umum yang sifatnya komersil, dengan
kegiatan penyediaan makanan dan minuman, maka rumah makan harus memenuhi
persyaratan kebersihan dan kesehatan.

2. Tujuan dan Manfaat


a. Untuk memberikan infomasi seputar keselamatan dan kesehatan kerja, khusunya
pada karyawan warung makan.
b. Menambah wawasan kepada penulis serta pembaca mengenai pentingnya K3.
c. Untuk mengetahui bentuk – bentuk dari K3
d. Serta upaya – upaya dalam menjalankan K3 dalam dunia kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Defini Rumah Makan


Rumah makan atau restoran adalah istilah umum untuk menyebut
usaha gastronomi yang menyajikan hidangan kepada masyarakat dan menyediakan
tempat untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk
makanan dan pelayanannya. Meski pada umumnya rumah makan menyajikan
makanan di tempat, tetapi ada juga beberapa yang menyediakan layanan take-out
dining dan delivery service sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada
konsumennya. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan
yang dihidangkannya. Sebagai contoh yaitu rumah makan chinese food, rumah makan
Padang, rumah makan cepat saji (fast food restaurant) dan sebagainya.
Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut dengan istilah restoran.
Restoran merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa Prancis yang diadaptasi
oleh bahasa inggris; "restaurant" yang berasal dari kata "restaurer" yang berarti
"memulihkan".
Dapur secara harafiah berarti suatu tempat, biasanya di dalam rumah, di mana
seseorang melakukan suatu aktivitas mengolah dan menyediakan bahan makanan
atau pangan. Aktivitas seperti ini dinamakan dengan kegiatan memasak. Di sisi lain,
kata dapur juga bisa mengacu pada aktivitas memasak ini maupun hasil daripada
aktivitas ini.

2. Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Kesehatan dan keselamatan kerja (K3, terkesan rancu apabila
disebut keselamatan dan kesehatan kerja) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi
memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat
tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. [2] Praktik K3 meliputi pencegahan,
pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk
pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu
kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi
organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Makan


Untuk dapat menyediakan pelayanan makanan dan minuman, sebuah restoran
dilengkapi dengan dapur yang berfungsi sebagai tempat pengolahan makanan dan
minuman untuk dikonsumsi para tamu di restoran tersebut. Dapur merupakan suatu
tempat khusus yang dilengkapi dengan peralatan khusus untuk mengolah serta
memproduksi makanan, dari bahan mentah menjadi makanan yang siap dikonsumsi.
Bagian-bagian dapur perlu dibuat sedemikian rupa agar dapat berfungsi dengan baik
serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pekerjanya dalam
menyediakan makanan dan minuman yang aman, bersih dan sehat.
Ketika bekerja di dapur karyawan juga haruslah mengantisipasi keadaan di
dapur serta meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yaitu dengan cara bekerja
secara disiplin dan hati hati. Bekerja di dapur memiliki resiko munculnya cedera
ringan bahkan hingga cedera serius. Alat memasak yang panas, banyaknya peralatan
dapur yang tajam dan berbahaya yang diletakan di sembarang tempat dan tidak
teratur, dapat mengancam keselamatan kerja bagi karyawan dapur. Pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja di dapur adalah suatu bentuk upaya untuk
meminimalisir serta mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. mengurangi
kelelahan kerja, meningkatkan daya produktivitas manusia, serta memelihara
lingkungan kerja yang sehat dan efisien.
Birds (di dalam Rudi Suardi ;2005;4) mengemukakan “bahwa setiap
kecelakaan kerja yang menimbulkan cedera, terdapat lima faktor berurutan, yaitu :
manajemen, sumber penyebab dasar, tanda tanda (resiko), kontak, dan kerugian“
Dalam teorinya Birds mengemukakan bahwa usaha pencegahan kecelakaan kerja
hanya dapat berhasil dengan mulai memperbaiki manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja. Praktek di bawah standar atau unsafe acts dan kondisi di bawah
standar atau unsafe conditions merupakan penyebab langsung suatu kecelakaan, dan
penyebab utama dari kesalahan manajemen.
Adapun Dark, Mclean,dan Weatherhead (2010:4) mengatakan “ The work
place duty of care requires employers to provide their employeers with a safe place to
4 work. This includes training and supervision of staff in safe work practice, provision
of safety equipment where needed, proper first aid treatment as required.” Maksud
dari kutipan ini, tempat kerja sudah seharusnya menyediakan karyawan tempat yang
aman untuk berkerja. Termasuk memberikan perawatan, pelatihan mengenai cara
kerja aman, serta peralatan penujang keselamatan kerja pertama yang tepat
dibutuhkan.
Pernyataan diatas sangatlah sesuai dengan pernyataan Ramli (2010:25). “
Pemilik atau pengusaha bertanggung jawab terhadap semua aktifitas usahanya
termasuk aspek keselamatan kerja yang timbul dari proses atau aktifitas operasinya. “
Adapun arti dari pernyataan diatas adalah bahwa perusahaan atau pemilik usaha harus
menyediakan tempat yang aman untuk bekerja termasuk diantaranya pemberian
pengawasan serta pelatihan (training), tersedianya bantuan peralatan pertolongan
pertama serta keselamatan yang tepat dan sesuai apabila diperlukan.
Salah satu tujuan keselamatan kerja menurut Undang-undang No. 1 tahun
1970 pasal b, yakni : “Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran.
Berkaitan dengan sistem proteksi dan pencegahan kebakaran (fire protection systems)
dalam rancang bangun,operasi, dan penggunaan sarana, pabrik, bangunan, dan
fasilitas lainnya.” Dapat dijelaskan bahwa sebagai karyawan diwajibkan mendapatkan
suatu sistem perlindungan hukum dari perusahaan tempatnya bekerja untuk menjaga
kondisi dan keselamatan karyawan itu sendiri saat operasional kerja berlangsung, 5
yang mencakup keamanan dari ruang kerja, bangunan, peralatan, serta fasilitas-
fasilitas lainnya.
Untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal bagi
karyawan, maka suatu ruang kerja dalam hal ini dapur haruslah memiliki standar
desain serta kondisi dapur yang ideal bagi operasional. Seperti yang dicantumkan
dalam Keputusan Menkes NO. 175/MEN/SK/V/2003 bahwa setiap dapur komersial
harus memiliki :

1. Konstruksi bangunan
Kondisi dapur dapat dikatakan ideal jika jarak antar sections serta penempatan
peralatan kerja efisien, luas dapur yang disesuaikan dengan kapasitas jumlah tamu
restoran, serta adanya alur kerja yang baik.
2. Lantai
Lantai terbuat dari bahan yang tidak mudah licin.
3. Dinding
Dinding mudah dicuci, dibersihkan serta tidak ada celah atau retak.
4. Ventilasi
Harus memiliki jendela, pintu dan lubang udara ataupun exhaust untuk sirkulasi
udara segar dan menjaga lingkungan kerja agar sehat.
5. Pencahayaan
Pencahayaan dan penerangan haruslah mencukupi ruang kerja.
6. Pembuangan
Sistem pembuangan harus dibagi ke dalam 4 kategori yaitu : Sisa makanan,
lemak, sampah anorganik, sampah organik.
7. Pembagian dapur
Setiap dapur harus dibagi ke dalam 4 wilayah yaitu : persiapan ( mise enplace),
pengolahan (cooking process), penyajian (serving), pembersihan (cleaning)
8. Perkakas memasak
Perkakas memasak harus sesuai dengan kondisi dapur,berfungsi dengan baik, dan
harus selalu dijaga dan dibersihkan.
9. Peralatan memasak
Mudah dipindahkan,mudah dibersihkan, ditanamkan ke dinding apabila
diperlukan.
10. Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan
perlengkapan P3K.
11. Perlengkapan penanggulangan kebakaran
Setiap dapur harus memiliki instruksi manual dan fire extinguisher
Rumah makan yang kami amati adalah Rumah Makan Padang Murah di Jalan
Nyi Tjondrolukito.

4. Tinjauan Kondisi Dapur di Rumah Makan Padang Murah


Dapur merupakan area utama produksi usaha pengolahan produk makanan.
Diperlukan lingkungan dapur yang aman, nyaman serta ideal untuk meminialisir
terjadinya kecelakaan kerja serta menjamin keselamatan karyawan di tempat kerja.
Suatu kondisi dapur yang baik juga harus memperhitungkan faktor keamanan
dan efektifitas pekerjaan di dapur. Apabila dapur dalam kondisi yang baik, alur kerja
atau kitchen flow berjalan dengan lancar maka kegiatan operasional dapur pun akan
berjalan dengan efisien serta aman.
Selain itu fasilitas yang sudah tersedia di dapur haruslah dirawat serta dijaga
dengan baik demi kelangsungan operasional restoran. Aspek fisik dari kondisi dapur
merupakan hal yang paling mendasar dan harus diperhatikan agar dapur berjalan
efisien dan aman. Untuk itu dalam pembuatan dapur yang ideal diperlukan suatu
perencanaan yang tepat.
Menurut hasil observasi dari penulis, ditemukan bahwa kondisi dapur Rumah
Makan Padang Murah licin sehingga rawan terjadi terpeleset, tersandung, dan terjadi
kecelakaan kerja. Adapun pencahayaan dapur yang redup pada malam hari dan pada
siang hari dibekali sinar matahari sebagai sumber utama pencahayaan (berasal dari
jendela). Selain itu, dapur tidak terdapat pembagian dapur sesuai fungsinya. Sistem
pembuangannya pun terbilang kurang baik karena tidak ada pembagian jenis-jenis
sampah.

5. Potensi Kecelakaan Kerja di Dapur


a. Luka Sayatan
Disebabkan oleh penggunaan pisau, mesin pemotong, dll.
b. Peralatan yang Dialiri Listrik
Apabila penggunaannya tidak sesuai, maka blender, mixer, dll dapat
menyebabkan cidera.
c. Gelas serta Aneka Barang Pecah
Gelas, mangkok, dan piring sangat rentan menyebabkan cidera.
d. Luka Bakar
Hal yang paling sering serta wajar terjadi dalam kecelakaan kerja di dapur yakni
luka bakar, mulai dari luka bakar ringan hingga luka bakar parah yang terjadi yang
diakibatkan kontak dengan permukaan panas pemanggang (griller), oven, kompor,
alat pengukus, alat penggorengan serta peralatan masak lainnya yang
menghasilkan energi panas.
e. Terpeleset dan Jatuh
Seringnya terjadi jatuh di dalam dapur umumnya disebabkan oleh lantai yang licin
serta berminyak. Karyawan juga banyak yang tidak memperhatikan keadaan dari
lantai tersebut. bahaya dari lantai berminyak dan basah akan semakin buruk
apabila terjadi saat jam kerja operasional dapur sedang sibuk.
f. Kebakaran
Sebagian besar dapur memiliki potensi kebakaran yang cukup tinggi karena
penggunaan api yang terus menyala. Potensi kebakaran yang terjadi di perusahaan
penyedia jasa makanan lebih tinggi di banding jenis bisnis lainnya.

6. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat pelindung diri yang digunakan di Restoran/rumah makan, yaitu


perlengkapan pakaian yang ditentukan dan penggunaan masker, sarung tangan,
penutup kepala pada waktu tertentu. Penggunaan pakaian/seragam ini memang
terkesan sederhana, namum memiliki fungsi yang sangat penting dalam melindungi
diri selama melaksanakan kegiatan di tempat kerja. Adapun perlengkapan tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Sarung tangan (hand gloves) Sarung tangan digunakan oleh pekerja saat mengatur
makanan-makanan mentah seperti daging dan ikan, dan pada saat mengangkat
barang pecah belah
b. Masker (Mask) Berfungsi untuk mencegah terhirupnya debu yang dapat
menyebabkan bersin dan penularan penyakit, khususnya untuk pekerja di Gudang
c. Penutup kepala
Berfungsi untuk melindungi keringat dan rambut yang jatuh dapat mempengaruhi
kualitas makanan. Serta penggunaan helm pada kendaraan bermotor.
d. Kaos kaki atau sepatu tertutup
Berfungsi untuk melindungi pekerja agar tidak jatuh saat menginjak lantai yang
licin, dan tidak terluka saat menginjak pecahan kaca atau barang pecah belah.
e. Celemek Celemek merupakan kain penutup baju yang digunakan sebagai
pelindung agar baju tetap bersih.

Dalam kunjungan kami ke Rumah Makan Padang Murah, karyawan sehari-


harinya menggunakan sarung tangan, alas kaki, dan celemek dalam
mempersiapkan makanan.
7. Upaya K3 yang Dijalankan
a. Memonitor semua proses pekerjaan karyawan di rumah makan.
b. Karyawan-karyawan telah dibekali keahlian sesuai tugas masing-masing untuk
meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari tinjauan serta analisa yang sudah dijelaskan
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Kondisi fisik dapur sangatlah memengaruhi terhadap aspek keselamatan
kerja karyawan khususnya di dapur. Beberapa penyebab tingginya risiko
terjadinya kecelakaan kerja di Rumah Makan Padang Murah yakni:
kondisi lantai yang licin dan pencahayaan yang tidak optimal.
2. Peralatan keselamatan kerja di dapur untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja di dapur Rumah Makan Padang Murah belumlah lengkap
dan berjalan dengan maksimal. Misalnya, tidak adanya alat pemadan api
dan kotak P3K.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ornl.gov/

http://www.citation.co.uk/health-and-safety/safe-working-practices

https://rimarim.weebly.com/home/panduan-keselamatan-kerja-di-dapur

Anda mungkin juga menyukai