Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS JURNAL

A. Judul Penelitian

“Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Appendiktomi”

B. Peneliti

Neila Sulung, Sarah Dian Ran   

C. Nama Jurnal,Volume, Edisi, Tahun Terbit, ISSN

Jurnal Endurance Vol 2, No 3 (2017), E-ISSN 2477-6521

D. Alamat Jurnal

http://ejournal.lldikti10.id/index.php/endurance/article/view/2404/0

E. Reviewer

Ayu Pratika Wati (2014901055)

F. Ringkasan Jurnal

Appendisitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis dan merupakan penyebab

abdomen akut yang paling sering (Mansjoer 2000, p. 307). Appendiktomi adalah

pembedahan untuk mengangkat apendiks pembedahan diindikasikan bila diagnosa

apendiksitis telah ditegakkan. Hal ini dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko

perforasi. Pilihan appendiktomi dapat Cito (segera) untuk apendiksitis akut, abses, dan perforasi.

Pilihan appendiktomi elektif untuk appendicitis kronik (Suratun dkk 2010, p.99). Hampir

semua pembedahan mengakibatkan rasa nyeri, nyeri terjadi akibat luka, penarikan,

manipulasi jaringan serta organ. Bila pasien mengeluh nyeri maka hanya satu yang mereka

inginkan yaitu mengurangi rasa nyeri. Hal itu wajar, karena nyeri dapat menjadi pengalaman

yang kurang menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang tidak adekuat (Zulaik, 2008).
Teknik relaksasi genggam jari adalah cara yang  mudah  untuk  mengelola  emosi  dan

mengembangkan kecerdasan emosional. Teknik ini  membantu  tubuh,  pikiran  dan  jiwa  untuk

mencapai  relaksasi. Teknik  relaksasi  juga merupakan suatu tindakan untuk membebaskan

mental  dan  fisik  dari  ketegangan  dan  stress, sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap

nyeri.  Berbagai  metode  relaksasi  digunakan untuk menurunkan kecemasan dan ketegangan

otot  sehingga  didapatkan  penurunan  denyut jantung,  penurunan  respirasi  serta  penurunan

ketegangan  otot. Beberapa  penelitian, menunjukan  bahwa  relaksasi  efektif  dalam

menurunkan  nyeri  pasca  operasi.

G. Tujuan penelitian

Untuk Mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Intensitas Nyeri Pada

Pasien Post Appendiktomi

H. Subjek Penelitian

Seluruh pasien post appendiktomi di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi 2017. Populasi

sebanyak 15 orang dengan jumlah sampel diambil 10 orang. Kriteria inklusi sampel pada

penelitian ini adalah :

1. Pasien berusia antara 15 tahun sampai 50 tahun

2. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent

3. Pasien post appendiktomi hari ke-1

4. Pasien mendapatkan analgetik yang sama

5. Pasien dengan skala nyeri ringan, sedang dan berat, dapat diajak

berkomunikasi
I. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental. Rancangan penelitian eksperimen ini adalah

Designs dengan metode rancangan One Group Pre-test Post-test. Penelitian dilakukan diruang

rawat inap bedah RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017 pada 17 Februari

sampai 1 Mei 2017. Populasi dari penelitian yak 15 orang dengan jumlah sampel diambil 10

orang yang diambil secara purposive sampling. Kriteria inklusi sampel pada penelitian ini

adalah : Pasien berusia antara 15 tahun sampai 50 tahun, bersedia menjadi responden

dengan menandatangani informed consent. Pasien post appendiktomi hari ke-1, Pasien

mendapatkan analgetik yang sama. Pasien dengan skala nyeri ringan, sedang

dan berat, dapat diajak berkomunikasi. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel

independent (bebas)/ intervensi yaitu relaksasi genggam jari.Variabel Dependen pada

penelitian ini adalah Intensitas nyeri pasien postoperasi apendiktomy yang di ukur dengan

cara mengobservasi intensistas nyeri pasien menggunakan lembaran pengukuran nyeri yang

alatnya menggunakan skala numeric.

J. Langkah-Langkah Penelitian

Sebelum dilakukan relaksasi genggam jari (Pretest):

1. Peneliti sebelumnya menetapkan pasien post appendiktomi berdasarkan criteria

2. Sebelum peneliti mendapatkan siapa yang akan menjadi responden, peneliti

meminta daftar nama pasien post appendiktomi

3. Peneliti menemui langsung responden dengan post appendiktomi keruang rawat

bedah.

4. Peneliti menjelaskan secara singkat tentang penelitian.


5. Peneliti meminta persetujuan kepada pasien untuk kesediaannya menjadi

responden untuk mendatangani lembar persetujuan

6. Penelitian melakukan tes awal (pretest) dengan memberikan pertanyaan memilih

skala nyeri yang dirasakan dan memilih skala nyeri menggunakan lembaran

checklist yang telah ditetapkan.

Saat dilakukan relaksasi genggam jari (Intervensi):

1. Posisikan pasien dengan berbaring lurus ditempat tidur, minta pasien

untuk mengatur nafas dan merileksasikan otot.

2. Peneliti duduk berada disamping pasien, relaksasi dimulai dengan menggenggam ibu

jari pasien dengan tekanan lembut, genggam hingga nadi pasien terasa berdenyut.

3. Pasien diminta unuk mengatur nafas dengan hitungan mundur

4. Genggam ibu jari selama kurang lebih 3-5 menit dengan napas secara teratur dan

kemudian seterusnya satu persatu beralih kejari selanjutnya dengan rentang waktu

yang sama

Setelah dilakukan relaksasi genggam jari (Posttest) :

1. Setelah kurang lebih 15-25 menit, alihkan tindakan untuk tangan yang

lain.

2. Anjurkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi genggam jari 3 kali dalam

sehari.

3. Berikan reinforcement positif atas keberhasilan responden melakukan tehnik relaksasi

genggam jari.
4. Tes akhir dilakukan sama dengan melakukan tes awal dengan memberikan

pertanyaan tentang nyeri yang dirasakan dan memilih skala nyeri menggunakan

lembaran checklist yang telah ditetapkan mewakili sensasi nyeri yang dirasakan

serta hasil tersebut dicatat dalam lembaran hasil pengukuran.

5. Catat dan dokumentasikan hasil observasi yang telah dilakukan

6. Ucapkan terima kasih atas kesediaan responden untuk berpartisipasi

7. Lakukan pengolahan data pada data yang telah terkumpul untuk dijadikan

laporan penelitian.

K. Hasil

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata sebelum dilakukan teknik relaksasi genggam jari

adalah 4,80 dan hasil rata-rata sesudah dilakukan teknik relaksasi genggam jari adalah 3,87.

Hasil bivariat didapat p value 0,000. Sehingga menunjukkan ada perbedaan intensitas nyeri

sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi genggam jari pada pasien post appendiktomi.

L. Pembahasan dan Kesimpulan

Menurut potter & perry (2005), terapi genggam jari dapat mengontrol diri ketika terjadi

rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri. Relaksasi juga dapat

menurunkan kadar hormone stress cortisol, menurunkan sumber-sumber depresi sehingga

nyeri dapat terkontrol dan fungsi tubuh semakin membaik. Teknik  relaksasi  juga merupakan

suatu tindakan untuk membebaskan mental  dan  fisik  dari  ketegangan  dan  stress, sehingga

dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri.  Berbagai  metode  relaksasi  digunakan untuk

menurunkan kecemasan dan ketegangan otot  sehingga  didapatkan  penurunan  denyut jantung,

penurunan respirasi, serta penurunan ketegangan otot.


Hal  ini  sesuai  dengan  teori gate  control  dari  Melzack  dan  Wall mengusulkan bahwa impuls

nyeri dapat diatur atau bahkan dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf

pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka

dan impuls  dihambat  saat  sebuah  pertahanan tertutup.

Upaya  menutup  pertahanan  tersebut merupakan  dasar  teori  menghilangkan nyeri.

Pemblokan  ini  dapat  dilakukan  melalui mengalihkan  perhatian  ataupun  dengan tindakan

relaksasi.

M. Kelebihan dan kekurangan

1. Kelebihan

a. Teknik ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat ataupun biaya

b. Teknik ini dapat dilakukan pasien secara mandiri setelah diajarkan oleh perawat

c. Pada jurnal ini dijelaskan secara rinci bagaimana melakukan teknik genggam jari

2. Kekurangan

a. Pada jurnal ini tidak terdapat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga

kurang terlihat perbedaannya

N. Kesimpulan

Menurut reviewer, teknik relaksasi genggam jari merupakan salah satu intervensi

nonfarmakologi yang dilakukan dengan message atau pijatan pada tangan yang sangat sederhana,

mudah diajarkan dan mudah dilakukan oleh siapapun. Teknik relaksasi genggam jari juga dapat

dilakukan sendiri dan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari untuk merilekskan

ketegangan fisik. Namun pada penelitian ini masih ditemukan bahwa intensitas nyeri tidak terlalu

banyak berkurang, beberapa factor yang dapat mempengaruhi adalah reaksi nyeri setiap orang
berbeda-beda, kepatuhan pasien dalam memperagakan intervensi pun dapat mempengaruhi hasil

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai