Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

HARI KEDUA

NAMA : SRI DEWI PUSPITA ANGGI, Amd. Kep

NO.ABSEN : 33

INSTANSI : KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDA ACEH

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari Kedua sesuai deadline yang sudah tertera pada system
tugas peserta.
Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. TRIAGE
Pada kondisi bencana ada istilah START, Jelaskan istilah tersebut dan cara
pengaplikasian dari Metode START tersebut..!!
Jawaban :
Triage dilakukan dengan system START (Simple Triage and Rapid Treatment)
sangat berguna untuk kasus dalam jumlah banyak, pengkajian di lakukan 60 detik
berdasarkan ventilasi perfusi dan nadi radialis dan status neurologi. Pada Kondisi
Bencana lebih di utamakan korban yang mempunyai daya tahan hidup lebih tinggi
atau korban dengan kartu hijau
Memilah pasien berdasarkan pengkajian awal terhadap pasien dengan menilai
airway, breathing dan circulation.
a. Awal
Panggil semua korban yang dapat berjalan dan perintahkan pergi kesuatu
tempat dan semua korban yang mengikuti instruksi ini dapat kartu Hijau

b. Airway
Korban tidak bernafas : buka jalan Nafas (Airway) tetapi bila tidak bernafas
mendapat kartu Hitam dan bila kembali bernafas mendapat kartu Merah dan di
lakukan Pemeriksaan berikutnya

c. Breathing
Korban dengan pernafasan spontan >30x/ menit mendapat kartu Merah
sedangkan korban dengan pernafasan <30x/menit di lakukan pemeriksaan
tberikutnya
d. Circulation
Pemeriksaan Circulation atau Capillary refil dapat dilalukan dengan cara periksa
nadi pergelangan tangan bila teraba kecil dan cepat maka akan mendapt kartu
Merah dan bila teraba kuat maka ketahap berikutnya

e. Kesadaran
Korban yang Tidak dapat mengikuti perintah mendapt kartu Merah sedangkan
korban yang dapat mengikuti perintah mendapat kartu Kuning

2. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan

Jawaban :

a. Danger yaitu amankan pasien amankan petugas dan amankan lingkungan

b. Respon, cek respon dengan berteriak manggil pasien dan menepuk bahu

c. Call for help, bila di rumah sakit panggil tim codeblue bila di luar rumah sakit telfon
119

d. Primary Survey dengan memonitor airway apakah ada sumbatan jalan nafas,
brething dengan melakukan kontrol ventilasi melakukan pemeriksaan inspeksi (RR,
jejas, kesimetrisan dinding dada dan vena jugularis), auskultasi dengan
mendengarkan suara nafas, perkusi, dan palpasi untuk mengetahui adanya krepitasi

e. Circulation dengan melihat adanya tanda tanda syok, disability dengan melakukan
pengecekan GCS dan lateralisasi. Kemudian exposure dengan mengkaji seluruh
tubuh dibagian depan dan belakang tubuh kemudian berikan
selimut untuk mencegah hipotermi. Tindakan tambahan dengan pemasangan folley
catether & gastric tubee.

f. Re Evaluasi dengan memonitor TTV melakukan anamnesa (keluhan, obat yang


diminum, makan dan minum, penyakit penyerta, adanya alergi, dan
kejadian),kemudian lakukan pemeriksaan head to toe (berupa bentuk, tumor, luka,
dan sakit), mengecek lubang hidung, teling, mulut serta anus, kemudian lakukan
pemeriksaan penunjang.

3. Airway And Breathing Management


Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan
sumbatan jalan nafas, apa yang menjadi poin penting ketika anda berhadapan
menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and Breathing...?
Jelaskan
Jawaban :
4. Trauma Capitis
Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, ada berapa tingkat kesadaran dan GCS..?
Jelaskan masing-masing poin-nya..!!
Jawaban :
Ada 7 tingkat kesadaran

a. Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap


dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang
ditanyakan pemeriksa dengan baik.
b. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap
lingkungannya.

c. Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus


tidur bangun yang terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta
meronta-ronta.

d. Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar
bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.

e. Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat
dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak
terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

f. Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap


pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang
nyeri hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupil masih baik.

g. Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons


terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap
rangsang nyeri.

Tingkat kesadaran tertinggi atau bisa dibilang terjaga sepenuhnya, berada di skala 15.
Sementara yang terendah atau yang dikatakan koma, berada di skala 3.
Untuk mengetahuinya skala GCS, tim medis akan melakukan pengecekan sebagai
berikut:
Mata
Nilai GCS yang dievaluasi melalui pemeriksaan mata:
 Jika tim medis meminta membuka mata dan merangsang seseorang dengan
nyeri tapi mata orang tersebut tidak bereaksi dan tetap terpejam, maka poin
GCS yang didapat yaitu 1
 Jika mata terbuka akibat rangsang nyeri saja, poin GCS yang didapat yaitu 2.
 Jika mata seseorang terbuka hanya dengan mendengar suara atau dapat
mengikuti perintah untuk membuka mata, poin GCS yang didapat yaitu 3.
 Jika mata terbuka secara spontan tanpa perintah atau sentuhan, maka poin
yang didapat yaitu 4.
Suara
Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons suara:
- Jika seseorang tidak mengeluarkan suara sedikitpun, meski sudah dipanggil
atau dirangsang nyeri, maka orang tersebut mendapat poin 1.
- Jika suara yang keluar seperti rintihan tanpa kata-kata, poin yang didapat yaitu
2.
- Seseorang dapat berkomunikasi tapi tidak jelas atau hanya mengeluarkan kata-
kata tapi bukan kalimat yang jelas, poin GCS yang didapat yaitu 3.
- Jika seseorang dapat menjawab pertanyaan dari tim medis tapi pasien seperti
kebingungan atau percakapan tidak lancar, maka poin yang didapat adalah 4.
- Seseorang dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan benar dan
sadar penuh terhadap orientasi lokasi, lawan bicara, tempat, dan waktu, maka
poin yang didapat yaitu 5.
Gerakan
Nilai GCS yang dievaluasi dalam pemeriksaan respons gerakan:
 Tidak ada respons gerakan tubuh walau sudah diperintahkan atau diberi
rangsangan nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 1.
 Seseorang hanya dapat mengepalkan jari tangan dan kaki, atau menekuk kaki
dan tangan saat diberi rangsangan nyeri, poin yang didapatkan adalah 2.
 Seseorang hanya menekuk lengan dan memutar bahu saat diberi rangsangan
nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 3.
 Seseorang dapat menggerakkan tubuh menjauhi sumber nyeri ketika dirangsang
nyeri, poin GCS yang diperoleh yaitu 4. Contohnya, seseorang dapat menjauhkan
tangan ketika dicubit.
 Bagian tubuh yang tersakiti dapat bergerak dan orang yang diperiksa dapat
menunjukkan lokasi nyeri, poin GCS yang didapat yaitu 5. Contohnya ketika
tangan diberi rangsangan nyeri, tangan akan mengangkat.
 Seseorang dapat melakukan gerakan ketika diperintahkan, poin GCS yang
didapatkan yaitu 6.
Skala GCS didapat dari menjumlahkan tiap poin yang diperoleh dari ketiga aspek
pemeriksaan di atas

5. Trauma Thorax and Abdoment


Pasien Tn. J diketahui umur 45 thn mengalami kecelakaan dan terdapat jejas di dada
sebelah kiri, terjadi peningkatan teknan JVP sebelah kiri, dan terjadi deviasi trakea
kesebelah kanan, RR 37 x/mnt, HR 125 x/mnt, TD 160/90 MmHg, pasien pucat, akral
dingin, CRT 4 dtk, ada jejas di Abdomen akibat trauma tumpul, dari data diatas
pasien mengalami kasus trauma dengan...? Jelaskan langkah-langkah yang anda
lakukan..!!
Jawaban :
Pasien mengalami kasus trauma dengan tension pneumothoraks
Untuk penangananya sendiri ,dengan cara Needle Thorakosintesis/needle
dekompresi. Untuk langkah-langkahnya :
Tentukan garis mid-axila anterior, jarum besar di tusukan pada IC 4 atau 5. Sesaat
setelah insersi udara akan mendadak keluar dan tekanan dada akan berkurang.
Katup satu arah dapat di pasangkan pada kateter jarum untuk mencegah masuknya
udara atau katup dapat di buat dengan mudah dan sederhana dengan menggunakan
potongan jari sarung tangan steril lalu lubangi pada ujungya

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai