GAWAT DARURAT
PRODI NERS
DISUSUN OLEH:
TIM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Tujuan:
1. Mencegah gerakan fragmen tulang yang patah.
2. Mengurangi rasa nyeri.
3. Mencegah cedera lebih lanjut jaringan sekitar.
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang.
5. Mengurangi perdarahan.
Alat:
1. Bidai : kaku (rigid splint), Lunak (soft splint), Tarik (traction splint),
sling dan bebat.
2. Verban gulung
3. Set perawatan luka
4. Kasa steril
5. NaCl 0,9%
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR BALUT BIDAI
Dilakukan
Ya
No Tindakan Tidak
Baik Kurang
2 1 0
1 Menggunakan pencegahan baku
terhadap infeksi (Standart
Precaution)
2 Mengatasi permasalahan ABC
terlebih dahulu dan
menghentikan perdarahan
3 Menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan dan mengatur posisi
pasien senyaman mungkin serta
membuka pakaian yang
menutupi daerah fraktur
4 Memeriksa dan mencatat
pulsasi, motorik, sensorik
sebelum memasang bidai
5 Melakukan traksi (menarik)
manual secara perlahan dan
gentle bila ekstremitas
mengalami angulasi yang besar
6 Menutup luka terbuka dengan
kassa atau kain steril
7 Memberikan bantalan yang
cukup lunak pada bidai
8 Memasang bidai pada tempat
yang tepat. Bidai dapat
memfiksasi dua sendi yang
berdekatan (sendi atas dan
bawah)
9 Memeriksa dan mencatat pulse,
motor, sensasi setelah
memasang bidai
10 Mengevaluasi keadaan pasien
setelah dilakukan tindakan dan
mendokumentasi kan tindakan
dan respon pasien
(..... x 2) + (.....x 1)
Skor + (....x 0)
.........
Skor x 10 … … x 10 Nilai :
Nilai = 2 = 2
Komentar Instruktur : Paraf & Nama Instruktur
Penampilan Keseluruhan:
Baik sekali
Baik
Perlu perbaikan
Prasat
Resusitasi Jantung Paru (AHA, 2015)
Tujuan:
Resusitasi Jantung Paru merupakan bagian dari pengelolaan gawat
darurat medik yang bertujuan:
a. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya pernafasan
b. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi
Penampilan Keseluruhan:
Baik sekali
Baik
Perlu perbaikan
Prasat : Penatalaksaan ACS ( Defibrilation)
Persiapan alat:
a. Format pengkajian
b. Nursing kit (Spyghnomanometer,
stethoscope,termometer, refleks hamer)
1 c. Penlight
d. Jam tangan
e. APD
f. Alat oksigenasi (tabung oksigen
lengkap dengan humidifier, slang
Persiapan pasien:
oksigen/masker)
1. Jelaskan prosedur kepada pasien
2 dan keluarga
2. Menjaga privasi pasien
3. Beri posisi trendelenburg
B Pelaksanaan 60%
Lakukan pengkajian primer survey
1
meliputi:
Perhatikan/amati keadaan umum pasien
Kaji jalan nafas (Airway) :
Anda lakukan observasi pada gerakan dada,
2
apakah ada gerakan dada atau tidak.
Apabila ada gerakan dada spontan berarti
jalan nafas lancar atau paten, sedang apabila
tidakfungsi
Kaji ada gerakan dada walaupun diberikan
paru (breathing):
Kaji/observasi kemapuan mengembang paru,
3 adakah pengembangan paru spontan atau
tidak. Apabila tidak bisa mengembang
spontan maka dimungkinkan terjadi
Menilai
gangguanperfusi:
fungsirefill
paru kapiler,
sehinggaperabaan
akan
akaral, perabaan nadi, melihat pucat,
4
sianosis.
Menilai sistim kardiovaskular: pemeriksaan
fisis jantung,
Resusitasi tekanan darah, mengukur
awal
Mempertahankan jalan napas
Memberikan oksigen
5 Memasang akses vaskular (vena perifer,
intraoseus, vena dalam)
Melakukan fluid challenge: lakukan
pemasangan cairan IV 2line. Cairan
Mengenal jenis syok
intravena dengan :
jumlah dan kecepaatan
6 Membedakan jenis syok: hipovolemik,
kardiogenik dan disributif
Memilih cairan/obat
7 Mengenal cairan resusitasi: kristaloid dan
koloid
Lakukan re-evaluasi :
8
Tanda-tanda vital
Cairan Dan
Lakukan pengeluaran
survey cairan
sekunder jika kondisi pasien
9 sudah stabil.
lakukan pemeriksaan fisik (data focus)
sesuai dengan keluhan pasien. Bila
Nilai = (40% x skore A)+ (60% x
skore B)
Skor x 10 … … x 10 Nilai :
Nilai = 2 = 2
Komentar Instruktur : Paraf & Nama
Instruktur
Penampilan Keseluruhan:
Baik sekali
Baik
Perlu perbaikan
Prasat Immobilisasi Spinal Dan Memasang Neck Collar
Tujuan:
Setiap peserta pelatihan dapat mendemontrasikan teknik immobilisasi
spinal dan pemasangan neck collar.
Strategi :
1) Instruktur akan mendiskusikan dan mendemontrasikan
a. Prinsip-prinsip immobilisasi spinal
b. Pentingnya ketua tim dalam prosedur dan mengintruksikan kepada
orang anggotanya.
c. Instruktur melakukan collar servikal
d. Melakukan rogrolling oleh tiga orang tem.
e. Keamanan pasien di atas backboard
2) Peserta pelatihan akan melakukan praktek:
a. Pemasangan neck collar
b. Logrolling oleh tiga orang tem
c. Keamanan pasien diatas backboard.
3) Setiap peserta pelatihan dirotasi untuk latihan dalam kelompoknya.
Evaluasi
1. Setiap peserta pelatihan akan dievaluasi kemampuan melakukan
immobilisasi servikal.
2. Setiap tahap harus didemontrasikan.
3. Kurang dari 70% harus diulangi
Prinsip-prinsip immobilisasi servikal
1. Prinsip umum :
• Ketua tem bertanggungjawab dalam memerintahkan secara verbal
dalam melakukan prosedur dan instruksi pada anggota tem.
• Ketua tem bertanggungjawab dalam menstabilkan servikal pasien
selama rogrolling.
• Semua pasien yang unresponsif harus diimmobilisasi
• Langsung lakukan evaluasi dengan melakukan pemeriksaan fisik.
• Jaga alignment dan immobilisasi kolumna vertebralis
• Neck Collar harus immobil untuk mencegah fleksi, ekstensi,
ekstensi rotasi dan pergerakan ke arah lateral.
2. Indikasi :
• Mekanisme injuri spinal
• Potensial injuri spinal : jatuh, kecelakaan dll.
3. Alat–alat :
• Long Spine Board
• Neck collar
No Tahap-Tahap Prosedur Dilakukan Tidak
Baik Kurang
2 1 0
1. Stabilisasikan kepala pasien dan
informasikan pada pasien untuk
tidak menggerakan kepala dan
leher.
2. Periksa fungsi motorik dan
sensorik.
3. Pembantu pengkajian area tubuh
pasien.
4. Pembantu 1 langsung untuk
melepas perhiasan.
5. Pembantu 1 langsung melakukan dan
amankan dalam pemasangan collar.
Penampilan Keseluruhan:
Baik sekali
Baik
Perlu perbaikan
Daftar Tilik Initial Assesment
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Kategori Skore
Skore 1 ( satu ) : Bantuan hampir seluruhnya, prosedur dilakukan tapi tidak tepat.
Skore 2 (dua) : Bantuan sebagian, prosedur dilakukan kurang sempurna
Skore 3 (tiga) : Mandiri, langkah dilakukan degan benar
BOBOT SKOR
KEGIATAN TINDAKAN 1 2 3
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
Kategori Skore
Skore 1 ( satu ) : Bantuan hampir seluruhnya, prosedur
dilakukan tapi tidak tepat. Skore 2 (dua) : Bantuan sebagian,
prosedur dilakukan kurang sempurna
Skore 3 (tiga) : Mandiri, langkah dilakukan degan benar
B Pelaksanaan 60%
Perawat menerima pasien yang berkunjung ke
IGD dan melakukan anamnese dan pemeriksaan
1 singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan
derajat kegawatannya oleh petugas