3
OKSIGENASI
▸ Oksigenasi memberikan aliran
oksigen (O2) lebih dari 21%
pada tekanan 1 atmosfir sehingga
konsentrasi O2 meningkat dalam
tubuh
▸ Tujuan :
▹ Mempertahankan O2 yang
adekuat dalam jaringan
menurunkan kerja paru
▹ Menurunkan kerja jantung
kadar oksigen dalam darah
yang dibutuhkan oleh tubuh
agar berfungsi optimal 95-
4
100 persen
Indikasi pemberian O2
5
Metode Pemberian Oksigen
▸ Oksigen diberikan dengan cara
sesederhana mungkin dan fraksi
inspirasi oksigen (FiO2) serendah
mungkin, namun tetap dapat
mempertahankan nilai PaO2 > 60
mmHg dan SaO2 > 90%
▸ Pilihan metode tergantung besar
FiO2, kenyamanan pasien,
tingkat kelembapan yang
dibutuhkan, dan kebutuhan terapi
nebulisasi
6
Anatomi sistem pernapasan
• Hidung
Saluran • Faring
pernapsan
• Laring
atas
• Epiglotis
• Trakhea
Saluran • Bronkus
pernapasa
• bronkiolus
n bawah
Paru
Fisiologi Sistem Pernapasan
Bernapas
▸ Inspirasi (O2)
▸ Ekspirasi (CO2)
8
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PERNAPASAN
1. Perilaku kesehatan
▹ Nutrisi obesitas e/c ekspansi
paru, gizi buruk e/c anemia
▹ Exercise, aktivitas fisik
▹ Merokok
▹ Alkohol dan obat-obatan
▹ Kecemasan, emosi,
2. Faktor lingkungan tempat kerja,
suhu lingkungan, ketinggian tempat dari
permukaan laut
3. Faktor kesehatan
9
PROSES PERNAPASAN
NORMAL
▸ Terdiri dari
1. IRV (inspiration reserve volume) jumlah udara yang
masuk paru pada pernapasan normal, ± 1500 cc
2. TV (tidal volume) jumlah udara yang keluar masuk
paru pada pernapasan normal 500 cc
3. ERV (Expiration Reserve Volume) jumlah udara
yang keluar dari paru setelah ekspirasi 1000 cc
4. RV (Residual Volume) jumlah udara tertinggi dalam
paru setalh ekspirasi maksimum 1200 cc
10
Want big impact? Use big image.
11
Fisiologi Sistem Pernapasan
1. Hipoksia
Tidak tercukupi kebutuhan O2 dalam tubuh
akibat defisiensi O2 atau peningkatan
penggunaan O2 di tingkat sel.
Hipoksia ditandai dengan kebiruan pada
kulit (sianosis)
Disebabkan menurunnya kadar
Haemoglobin (Hb), menurunnnya difusi O2
dari alveoli ke dalam darah, menurunnya
perfusi jaringan, atau juga gangguan
ventilasi yang dapat menurunkan
13
konsentrasi O2
Gangguan kebutuhan oksigenasi
2. Perubahan pola napas
a) Tachypnea RR > 24x/ menit
b) Bradypnea RR < 10x/ menit
c) Hiperventilasi
d) Kusmaul
e) Hipoventilasi
f) Dispnea
g) Orthopnea
h) Ceyne stokes
i) Pernapsan paradoksial
j) Biot
14
k) Stridor
Gangguan kebutuhan
oksigenasi
3. Obstruksi jalan napas
Tanda klinis :
▸ batuk tidak efektif atau tidak ada
▸ Tidak mampu mengeluarkan sekresi di jalan napas
▸ Suara napas menunjukkan sumbatan
▸ Jumlah, irama dan kedalaman pernapasan tidak normal.
4. Pertukaran gas
▸ Kondisi individu mengalami penurunan gas baik O2 maupun CO2 antara alveoli paru dan
sistem vascular dapat disebabkan oleh sekresi yang kental dan imobilisasi akibat penyakit
sistem saraf, depresi susunan saraf pusat , depresi susunan saraf pusat, atau penyakit radang
pada paru.
15 ▸ Tanda klinis: dispnea, napas dg bibir pada fase ekspirasi yang panjang, agitasi, lalah/ letargi,
meningkatnya tahanan vascular paru, menurunnya saturasi O2 dsn meningkatnya PCO2,
sianosis
Teknik pemberian O2
16
Nasal Chateter
Kateter nasal
Alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara kontinu dengan
aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi 24%-44%
18
Kanula nasal
Kanula nasal
21
22
Sungkup muka dengan kantong
rebreathing
23
Sungkup muka dengan kantong Non
Rebreathing
24
Sungkup muka dengan kantong
Non Rebreathing
28
Sistem aliran tinggi 2
Sistem aliran tinggi
▸ Teknik pemberian oksigen di mana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh
tipe pernapasan, sehingga dengan teknik ini dapat menambahkan konsentrasi
oksigen yang lebih cepat dan teratur.
30
Masker venturi
31
Alat penghasil Oksigen
▸ Konsentrator (mengambil
udara dari ruangan,
memakai listrik
Pemberian O2 (Oksigenasi)
▸ Pemberian O2 ke dalam paru dengan menggunakan alat bantu, yaitu kanula, nasal
san masker
▸ Alat dan bahan :
1. Tabung O2
2. Flowmeter
3. Humidifier
4. Aquadest
5. Nasal kateter, kanula, atau masker
6. Vaselin/ lubrikan atau pelumas (jelly)
34
Pemberian O2 (Oksigenasi)
▸ Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Cek flowmeter dan humidifier
4. Hidupkan tabung O2
5. Atur posisi pasien dengan semifowler atau sesuia dengan kondisi pasien
6. Berikan O2 melalui kanula atau masker
7. Apabila menggunakan kateter ukur terlebih dahulu jarak hidung dengan telinga
kemudian berilubrikan dan dimasukkan pada lubang hidung
8. Catat pemberian dan lakukan observasi
9. Cuci tangan
35
Tindakan untuk mengatasi
masalah kebutuhan
oksigenasi
Latihan napas
▸ Tujuan : memperbaiki ventilasi alveoli atau
pertukaran gas, mencegah ateleksis, meningkatkan
efisiensi batuk, dan dapat digunakan untuk
mengurangi stress
▸ Prosedur
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang dilakukan
3. Atur posisi pasien (duduk/ tidur terlentang)
4. Anjurkan mulai latihan dengan cara menarik
napas dahulu melalui hisung dengan mulut
tertutup
5. Anjurkan menahan napas selama 1-1,5 detik dan
disusul dengaan menghembuskan napass melalui
bibir dengan bentuk mulut mencucu atau seperti
orang yang sedang meniup
37
6. Catat respon yang terjadi
7. Cuci tangan
Tindakan untuk mengatasi masalah
kebutuhan oksigenasi
2. Latihan batuk efektif
▸ Tujuan : melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif dengan tujuan untuk
membersihkan laring, trakea, bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas
▸ Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan duduj di tepi tempat tidur membungkuk ke depan
4. Anjurkan untukmanrik napas secara perlahan dan dalam menggunakan pernapasan diafragma a
5. Setelah itu tahan napas kurang lebih 2 detik
6. Batukkan 2 kali dengan mulut terbuka
7. Tarik napas dengan ringan
8. Istirahat
9. Catat respon yang terjadi
38
10. Cuci tangan
Evaluasi dan
monitoring
40
Referensi
41
Thanks!
Any questions?
You can find me at:
▸ kasyafiyajayanti@
staff.gunadarma.ac
.id
42
Terima kasih