Tidak ada
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
(Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, tinggi badan, berat badan)
Frekuensi Normal
30x/menit 24-40x/menit
Pernafasan
Berat Badan 13 Kg 9,7–15,3 Kg Normal
2. INSPEKSI/OBSERVASI
Inspeksi statis
a.) Supine lying :
- Terlihat focus mata masih kurang baik
- Terlihat postur trunk simetris
- Nampak simetris pada esktremitas anggota gerak atas
- Nampak simetris pada anggota gerak bawah
b.) Prone :
- Mengangkat kepala secara mandiri
- Terlihat postur trunk simetris
- Ekstremitas atas mampu bertahan lama ketika on hand on elbow
- Nampak ektremitas bawah simetris
c.) Sitting :
- Saat di panggil mau melihat kearah suara
- Kepala dan leher fleksi
- Trunk terlihat simetris
- Ekstremitas bawah simetris
d.) Standing :
- Dapat berdiri tegak, tapi mata masih kurang focus
- Nampak ekstremitas atas simetris
- Nampak trunk simetris
- Ekstremitas bawah simetris
Inspeksi Dinamis : mampu berjalan mandiri, kontak mata masih belum focus
3. PALPASI
Teraba general hipotonus
4. AUSKULTASI
Tidak dilakukan
5. PERKUSI
Tidak dilakukan
6. JOINT TEST
pasif
Regio Dextra Gerakan Rom Endfeel
Shoulder Fleksi Full Firm
Ekstensi Full Firm
Abduksi Full Firm
Adduksi Full Firm
Elbow Fleksi Full Soft
Ekstensi Full Firm
Wrist Dorsal fleksi Full Firm
Palmar fleksi Full Firm
Inversi-eversi Full Firm
Hip Fleksi Full Firm
Ekstensi Full Firm
Abduksi Full Firm
Adduksi Full Firm
Knee Fleksi Full Soft
Ekstensi Full Firm
Ankle Dorsal fleksi Full Firm
Plantar fleksi Full Firm
7. NEUROLOGICAL TEST
(Pemeriksaan reflek, myotom tes, dermatom tes, Straight Leg Raising, dll)
8. KEMAMPUAN FUNGSIONAL
9. PEMERIKSAAN SPESIFIK
Pemeriksaan kontak mata
Pasien mampu memfokuskan mata selama kurang lebih 6 detik
DSM V For ADHD
Untuk setiap item di bawah ini, lingkari jawaban yang paling menggambarkan anak ini.
0=Tidak sama sekali; 1=Hanya Sedikit; 2=Sering; 3= Sangat Sering
Gejala kurang perhatian
1 Gagal memperhatikan detail atau membuat kesalahan 0 1 2 3
ceroboh dalam tugas sekolah, pekerjaan, atau selama
melakukan aktivitas lainnya (misalnya, mengabaikan atau
melewatkan detail, pekerjaan tidak akurat)
2 Mengalami kesulitan mempertahankan perhatian padatugas 0 1 2 3
atau aktivitas bermain (misalnya, mengalami kesulitan
untuk tetap focus selama kuliah; percakapan;
atau bacaan panjang).
3 Tampaknya tidak mendengarkan ketika diajak bicara 0 1 2 3
secara langsung (misalnya, pikiran tampaknya berada di
tempat lain, bahkan tanpa adanya gangguan yang jelas).
4 Tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas 0 1 2 3
sekolah, tugas, atau tugas di tempat kerja (misalnya,
memulai tugas tetapi dengan cepat kehilangan fokus dan
mudah teralihkan.
5 Mengalami kesulitan mengatur tugas dan aktivitas 0 1 2 3
(misalnya, kesulitan mengelola tugas berurutan; kesulitan
menjaga bahan dan barang-barang tetap teratur;berantakan,
tidak teratur dengan pekerjaan; memiliki pengelolaan
waktu yang buruk; gagal memenuhi tenggat waktu)
Gejala hiperaktif
10 Gelisah dengan atau mengetuk tangan atau kaki atau 0 1 2 3
menggeliat di kursi
11 Meninggalkan tempat duduk dalam situasi yang tidak 0 1 2 3
pantas (CATATAN: pada remaja atau dewasa mungkin
terbatas pada perasaan gelisah)
12 Tidak dapat bermain atau melakukan aktivitas santai 0 1 2 3
dengan tenang
13 Mengalami kesulitan bermain atau melakukan aktivitas 0 1 2 3
santai dengan tenang
14 Sedang "dalam perjalanan" atau bertindak seolah-olah 0 1 2 3
"digerakkan oleh motor" (misalnya, tidak dapat diam atau
tidak nyaman untuk waktu yang lama di restoran,rapat;
mungkin dialami oleh orang lain sebagai gelisah
atau sulit untuk mengikuti)
15 Berbicara berlebihan 0 1 2 3
Gejala Impulsif
16 Melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai 0 1 2 3
(misalnya, menyelesaikan kalimat orang; tidak bisa
menunggu giliran dalam percakapan)
Kira-kira kapan pertama kali Anda memperhatikan perilaku yang sering atau sangat
sering terjadi?
Apakah gejala-gejala ini mengganggu fungsi orang tersebut dalam dua atau lebih
pengaturan? [Ya] [Tidak]
Di mana ada penurunan? (lingkari semua yang sesuai)
Rumah [Sekolah] [Secara social]
Intruksi Scoring :
Untuk memenuhi kriteria DSM-V untuk ADHD di masa kanak-kanak,
seorang anak harus memiliki setidaknya 6 tanggapan "Sering" atau "Sangat Sering"
(skor 2 atau 3) untuk 9 item lalai (1-9) atau 9 impulsif hiperaktif. item (10-18), atau
keduanya. Untuk remaja yang lebih tua dan orang dewasa (usia 17 dan lebih tua),
setidaknya diperlukan lima gejala. Dokter dapat mempertimbangkan ADHD sebagai
diagnosis yang mungkin jika 5 atau lebih gejala diberi skor 2 atau 3 di salah satu atau
kedua domain. Selain itu, gejala harus sudah terjadi padausia 12 tahun, gejala tersebut
harus mengganggu fungsi individu dalam dua atau lebih situasi, dan tidak boleh
terutama disebabkan oleh faktor atau kondisi lain. Bergantung pada domain yang
terpengaruh, ADHD, sebagian besar tipe lalai; ADHD, tipe impulsif yang dominan
hiperaktif; atau ADHD, tipe gabungan dapat dipertimbangkan. Menggunakan skala
penilaian seperti ini, bagaimanapun, tidak cukup untuk mendiagnosis ADHD. Sumber
informasi lain harus dipertimbangkan dan profesional kesehatan yang sesuai harus
dikonsultasikan.
C. UNDERLYING PROCESS
Abnormalitas
neurotransmiter
Data yang disajikan di sini Tekanan psikologis ibu
menunjukkan potensi infeksi (misalnya stres,
kecemasan, dan depresi)
SARS-CoV-2 pada ibu yang telah ditemukan sebagai
mendorong aktivasi faktor risiko gangguan
kekebalan ibu, plasenta, dan perkembangan saraf pada Abnormalitas struktur
janin, sehingga berpotensi anak atau orang dewasa, otak
menimbulkan program seperti gangguan
perkembangan saraf janin pemusatan perhatian dan
yang merugikan. hiperaktif (ADHD),
Trends in Molecular gangguan spektrum
Medicine, April 2022, Vol. 28, autisme (ASD),
gangguan spektrum ADHD
No. 4 skizofrenia, perilaku (Attention Deficit
antisosial dan gejala Hiperactivity
depresi . Journal of
Psychosomatic disorder)
Obstetrics & Gynecology
Rekomendasi Terapi :
Terapi Okupasi bertujuan memungkinkan individu untuk berperan serta dalam
aktivitas keseharian
terapi wicara untuk meningkatkan kemampuan bicara dan mengekspresikan
bahasa pada anak
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Body Structure
a.) S110 Structure of brain.
s1100 Structure of cortical lobes, s11000 Frontal lobes, s11001 Temporal lobes,
s11002 Parietal lobes, s11003 Occipital lobes, s11008 Structure of cortical lobes,
other specified, s11009 Structure of cortical lobes, unspecified
b.) s298 Eye, ear and related structures, other specified
c.) s398 Structures involved in voice and speech, other specified (belum ada kata-
kata bermakna)
Body Function
a.) b140 Attention functions (kontak mata belum focus)
b.) b152 Emotional functions (emosi belum terkontrol)
c.) b1470 Psychomotor control (hiposensitif senso motor reflek)
d.) b3300 Fluency of speech (berbicara belum jelas)
Functional Limitation
a.) d310 Communicating with - receiving - spoken messages (anak mengalamin
gangguan komunikasi dengan orang lain)
b.) d1550 Acquiring basic skills (pemahaman masih terbatas)
Disability/Participation restriction
d131 Learning through actions with objects (anak belum mampu dalam menyusun kata-
kata menjadi kalimat)
Environmental Factor
e315 Extended Family : Keluarga dan lingkungan sekitarnya sangat membantu,
mendukung, dan memberikan semangat kepada anak dalam masa perkembangannya.
Personal factor
self-regulating their emotions
E. PROGRAM FISIOTERAPI
(Tujuan jangka panjang dan Pendek, Teknologi Intervensi FT)
a.) Tujuan jangka panjang : Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Social di
Lingkungannya
b.) Tujuan jangka pendek :
Meningkatkan Sinkronisasi Sensomotor Reflex
Peningkatan Fokus, Atensi, Kontak Mata, dan Penurunan Emosi
Intervensi Fisioterapi :
1.) NSMRDS
program yang alami dan genetic dan seluruh metabolisme perkembangan gerak,
perubahan-perubahan postif dalam struktur, postur dan gerak tubuh, dan sistem-
sistem koordinasi yang beragam. Teknik pada Neuro Senso Motor Reflek
dengan menggunakan teknik gerakan gelombang dengan bentuk searah jarum jam
pada tengah tubuh dilanjutkan bagian kanan serta kiri tubuh, kemudian pelvic kiri
dan kanan. Lalu gerakan gelombang melingkar dari perut sampai sacrum. Lakukan
3 kali pengulangan. Teknik yang kedua dari teknik Neuro Senso Motor Reflek
merangkak yang dilakukan dengan gerakan pelvic ke belakang agar berdiri posisi
merangkak secara benar dengan tangan dan kaki bersilang, missal tangan kanan ke
depan kaki kiri ke depan dan sebaliknya (Yulianasari & Susanti, 2019).
dari ujung ke ujung dengan melewati holahop yang sudah tersusun disertai
trampolin di ujung untuk anak melompat diatasnya dan meletakkan bola di atas
F. RENCANA EVALUASI
G. PROGNOSIS
1. Quo ad vitam baik
Bonam
2. Quo ad sanam
Dubio ad sanam
3. Quo ad funcionam
Dubio ad sanam
4. Quo ad cosmeticam
Bonam
T1 T2
Kontak mata 6 detik Kontak mata 6 detik
DSM V For ADHD tetap sama DSM V for ADHD tetap sama
I. EDUKASI
Pembimbing,
__________________________________
Intan Herlinawati ., SST., Ftr