A. PENGERTIAN
Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan
kelahiran normal atau dengan bantuan alat tertentu sampai usia 1 bulan.
Bayi baru lahir fisiologis adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan berat
badan lahir 2500-4000 gram. (Depkes RI, 2007)
Jika bayi cukup bulan dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau tidak menangis
atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau tonus otot tidak baik lakukan langkah
resusitasi. (APN. 2008)
Keadaan umum bayi dinilai setelah lahir dengan penggunaan nilai APGAR. Penilaian ini
perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai ada 5 poin
Appearance (warna kulit)
Pulse rate (frekuensi nadi)
Grimace (reaksi rangsangan)
Activity (tonus otot)
Respiratory (pernapasan).
Setiap penilaian deberi nilai 0, 1, dan 2. Bila dalam 2 menit nilai apgar tidak mencapai 7,
maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut, oleh karena bila bayi mendertita
asfiksia lebih dari 5 menit, kemungkinan terjadinya gejala-gejala neurologik lanjutan di
kemudian hari lebih besar. berhubungan dengan itu penilaian apgar selain pada umur 1 menit,
juga pada umur 5 menit.
Tabel Nilai APGAR
Skor
Tanda
0 1 2
Sekuruh tubuh
Appearance Pucat Badan merah, ektrimitas biru
kemerahan
Pulse Tidak ada < 100 x/menit > 100 x/menit
Grimace Tidak ada Sedikit gerakan mimik/ menyeringai Batuk/ bersin
Activity Tidak ada Ekstrimitas dalam sedikit fleksi Gerakan aktif
Respiration Tidak ada Lemah/ tidak teratur Baik/ menangis
Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi tersebut normal atau asfiksia.
Nilai Apgar 7-10 : Bayi normal
Nilai Apgar 4-6 : asfiksia sedang ringan
Nilai Apgar 0-3 : asfiksia berat
(Sarwono Prawirohardjo, 2009)
Keterangan:
Skor < 4 : tidak ada gawat nafas
Skor 4-7 : gawat nafas
Skor > 7 : ancaman gagal nafas
1. Rooting reflex
Gerakan secara tiba-tiba ini terjadi ketika Anda menyentuh kulit di sekitar pipi dan pinggir
mulut bayi.
Bayi akan mengikuti arah sentuhan tersebut sambil membuka mulutnya. Ia pun akan
berusaha mendapatkan jari tangan Anda ke mulut dengan menggerakan kepalanya.
Refleks pada bayi baru lahir ini bukan gerakan yang tidak mengandung arti. Ini merupakan
transisi supaya dapat beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan baru.
Rooting reflex ini juga membuat bayi mampu menemukan payudara atau botol susu sehingga
Anda bisa menyusui.
Pada usia 4 bulan, gerakan yang terjadi secara tiba-tiba ini akan hilang karena bayi sudah bisa
mendapatkan puting susu atau dot botol tanpa kesulitan lagi mencari.
Ini merupakan jenis refleks yang terjadi setelah rooting reflex karena membantu bayi
mengisap puting atau dot untuk mendapatkan ASI maupun susu.
Meskipun berbeda, tujuan kedua refleks ini sama, yaitu membantu bayi untuk mendapatkan
makanan. Ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh, bayi akan mulai
menghisap.
Refleks menghisap mulai muncul saat usia 32 minggu kehamilan dan menjadi sempurna saat
usia 36 minggu kehamilan. Oleh karena itu, bayi prematur biasanya belum bisa menghisap
dengan baik.
Tidak hanya dari jari orangtua, bayi juga dapat melakukan gerakan secara tiba-tiba dengan
menghisap jari atau tangannya sendiri.
3. Refleks moro
Refleks moro atau bisa juga disebut sebagai rekleks kejut. Kondisi ini terjadi saat bayi
terkejut karena suara atau gerakan yang tiba tiba juga cukup keras.
Refleks pada bayi baru lahir ini membuatnya menundukkan kepala, memanjangkan tangan
juga kaki, menangis, lalu menekukkan kembali tangan serta kaki. Biasanya, refleks moro
akan terlihat hingga bayi berusia 2 bulan.
Ketika kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan memanjangkan lengan di sisi yang sama.
Sebaliknya, lengan pada sisi yang berlawanan akan ditekuk.
Refleks leher tonik ini terlihat seperti orang yang berlatih olahraga anggar. Gerakan ini
penting untuk menjaga stabilitas postur tubuh serta melatih pergerakan mata menuju titik
pandang.
Biasanya, jenis refleks ini berlangsung sejak bayi baru lahir berusia 5 bulan hingga 7 bulan.
Tangan bayi akan tetap tertutup selama bulan pertama. Biasa juga disebut sebagai grasp
reflex, bayi akan menutup jari-jarinya seperti gerakan menggenggam.
Refleks menggenggam pada bayi baru lahir muncul ketika Anda menyentuh telapak
tangannya. Misalnya, ketika Anda menggelitik atau menaruh sesuatu di telapak tangan.
Gerakan secara tiba-tiba ini muncul sejak lahir dan bisa bertahan hingga usia 5 ata 6 bulan.
Ada kemungkinan Anda juga bisa melihat hal serupa di area kaki ketika bayi berusia 9 bulan.
6. Refleks Babinski
Refleks Babinski merupakan salah satu jenis gerakan yang normal pada bayi. Hal ini terjadi
ketika telapak kaki disentuh dengan tekanan yang cukup kuat.
Efeknya jempol bayi akan mengarah ke atas dan jari-jari kaki lainnya akan menyebar.
Gerakan secara tiba-tiba ini kemungkinan akan menghilang pada usia 1 hingga 2 tahun.
7. Stepping reflex
Refleks ini juga dikenal dengan istilah walking/dance reflex. Hal ini karena bayi terlihat
seperti melangkah atau menari ketika ia diposisikan dalam posisi tegak dengan kaki yang
menyentuh tanah.
Gerakan tiba-tiba ini muncul sejak bayi baru lahir dan terlihat paling jelas setelah usia 4 hari.
Biasanya, gerakan tiba-tiba ini tidak terlihat lagi ketika bayi sudah di usia 2 bulan.
Apa yang terjadi jika bayi tidak dapat melakukan refleks tersebut?
Jika jenis refleks pada bayi baru lahir yang sudah dipaparkan di atas tidak terjadi, ada faktor-
faktor yang bisa menjadi penyebab. Hal ini dapat disebabkan karena adanya trauma saat
proses kelahiran, obat-obatan, ataupun suatu penyakit tertentu.
Apabila tidak melihat adanya gerakan secara tiba-tiba atau terus berlanjut, bawa bayi Anda ke
dokter spesialis anak untuk diperiksa lebih lanjut.
Ada kemungkinan, refleks yang berlangsung lebih lama merupakan tanda kelainan pada saraf
bayi.
6. Identifikasi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya mungkin lebih dari satu
persalinan, maka sebuah alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru
lahir dan harus tetap di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan pasien, di
kamar bersalin, dan di ruang rawat bayi. Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan
tepi yang halus dan tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas. Pada
alat identifikasi harus tercantum: nama (bayi, nyonya), tanggal lahir, nomor bayi, jenis
kelamin, unit, nama lengkap ibu. Di setiap tempat tidur harus di beri tanda dengan
mencantumkan nama, tanggal lahir dan nomor identifikasi.
Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di catatan yang tidak mudah hilang.
Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang berpengalaman menerapkan car ini,
dan dibuat dalam catatan bayi. Bantalan sidik jari harus disimpan dalam ruangan bersuhu
kamar. Ukurlah berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam
medik.
Depkes RI. 2007. Buku Acuan & Panduan Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusu Dini.
JNPK-KR: Jakarta
Depkes RI. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. JNPK-KR: Jakarta
Saifuddin, A. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPK-KR:
Jakarta.
Prawirohardjo, s . 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta: YBP-SP