PO715241202029
PO715241202029
Dengan Judul :
Denpasar, ……………………….
Segala puji bagi Tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat dan karuniaNya
sebesar-besarnya kepada Lidia Valentin, S.Ft., Ftr selaku Clinical Educator di Siloam
Hospital Denpasar dan seluruh pihak yang terlibat serta membantu dengan
mengikuti program Profesi Fisioterapi, khususnya pada stase Fisioterapi Pediatri ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun supaya nantinya dapat
menjadi laporan kasus yang lebih baik lagi. Atas kesalahan yang ada, penulis
Semoga laporan kasus ini bermanfaat dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmatNya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan
Penulis
BAB I
A. Data Medis
B. Identitas Pasien
Nama :W
Agama : Muslim
Alamat : Kuta
C. History Taking
bulan Juni 2020 orang tua membawa anak untuk konsultasi ke Psikolog
karena orang tua merasa bahwa anaknya berbeda dengan saudaranya dan
orang tua tidak mau gegabah dikemudian hari. Anak melakukan terapi
D. Inspeksi/ Observasi
pada bagian tulang hidung diantara kedua mata, mata kanan terlihat lebih
kecil dari mata yang kiri, ukuran mulut dan telinga lebih kecil, telapak
tangan lebar dengan jari- jari pendek, jari kaki pertama dan kedua terdapat
jarak yang luas, ukuran jari kaki pendek, ekspresi wajah mongol, dan anak
tidak ngeces. Belum bisa mempertahankan satu posisi dalam waktu yang
Dinamis : anak terlihat sangat aktif, mau bergerak mencari mainan yang
diinginkan atau sumber stimulasi yang diberikan (suara atau benda), pada
saat merayap anak dominan menggunakan kaki kanan dan kaki kiri
terangkat.
adalah abnormal.
2. Pemeriksaan Reflek
Refleks Primitif
Refleks Postural
1 Kontraksi minimal
Kategori pemeriksaan
Tabel 3.3 Pemeriksaan kekuatan otot oral
1. Tersenyum 5
2. Mencucu 5
3. Membuka rahang 3
4. Keseimbangan
Dilihat dari DDST pada aspek motorik kasar, anak belum mampu berdiri
selama 2 detik secara mandiri
F. Diagnosa Fisioterapi (ICF-ICD)
G. Problematik Fisioterapi
1. Impairment
2. Activity limitation
3. Participation
restriction
a. Kesulitan Pemeriksaan DDST
melakukan
aktifitas bermain b. Belum mampu bermain bola dengan orang
lain
c. Belum mampu membalas sapaan dengan
daag-daag
BAB II
- Palmar reflek, plantar reflek, rooting reflek, sucking reflek, ATNR, dan
1. Impairment
2. Activity limitation
3. Participation restriction
merasa rileks dan nyaman dalam bentuk sentuhan ataupun usapan. Posisi
a. Usapan halus
b. Bintang halus
c. Gelombang
d. Stretch
e. Angka 1
f. Angka 8
g. Tendon guard
h. Stimulasi reflek
i. Mobilisasi sendi
2) Massage Wajah
7 kali pengulangan.
pengulangan.
g. Gunakan ibu jari, mengusap bagian di atas bibir ke arah sudut bibir,
i. Gunakan ibu jari, gerakan memutar searah jarum jam pada bagian
j. Gunakan ibu jari, gerakan memutar searah jarum jam pada bagian
di bawah bibir ke arah sudut bibir, lakukan 7 kali pengulangan.
Gunakan ibu jari, mengusap bagian dari sudut bibit ke arah telinga,
3) Postural Exercise
menekuk kedua lutut dan kedua tumit menapak rata pada lantai.
tangan bertumpu pada lantai. Tahan tubuh bagian tengah dan tekan
Duduk diatas bola besar, dan didorong ke kanan, kiri, depan dan
1. Edukasi
2. Home Program
Ulangi latihan yang dilakukan terapis dirumah setiap hari minimal sekali
E. Evaluasi
Evaluasi
No problematik Intervensi fisioterapi
Awal terapi Akhir terapi
2 Reflek primitive masih Neuro senso stimulasi Reflek primitive Reflek primitive
positif dan sangan masih aktif
mendominasi mendominasi namun,
gerakan (reflek gerakan sudah
chart) mulai ritmik
(reflek chart)
PEMBAHASAN
Terutama dari sisi fisik dan motoriknya. Anak dengan inisial W berusia 19
untuk mengaktifkan motor program yang alami dan genetik serta seluruh
kognitif yang alami dan khusus. Kelebihan metode NSMRD & S yaitu dapat
positif pada struktur, postur dan, gerak tubuh yang terkoordinasi dan
dinamis yang telah berkembang dari prinsip - prinsip dasar yang merespon
postur dan pola gerakan abnormal, mengajarkan postur dan pola gerak
yang normal. Kelemahan otot atau tonus otot rendah juga problematic
yang mudah dijumpai pada anak dengan down syndrome, problem ini
down syndrome dimana ketika terdapat kelemahan otot dan tonus otot
antara bagian bawah dan atas ekstremitas, serta mengurangi risiko cedera
Ahmadi, R., Hasan, D. and Hosin, B.A. 2012. The Effect of 6 Weeks Core
http://martharoundsslim.com/id69.html/step_test.jpg
7(24), pp.517-525.
Bensa, C.P. 2013. Deteksi Dini Tumbuh Kembang. Hak cipta oleh majalah
URL:
http://www.parenting.co.id/article/bayi/deteksi.dini.gangguan.tumbuh.ke
mbang/001/002/277
Bishop, R.D. and Hay, J.G. 2009. Basketball: the Mechanics of Hanging in the
Buckley, J.P., Sim. J., Eston, R.J., Hession, R., dan Fox, R., 2014. Reliability and
validity of measures taken during the Chester step test to predict aerobic
http://goo.gl/fWAKS
Cronin, G.W. and Rine, R.M. 2010. Pediatric Vestibular Disorders. Vestibular
October 3, 2013].
DiStefano, L.J, Clark, M.A. and Padua, D.A. 2009. Evidence Suporting Balance
Duus, P. 2010. Diagnosis Topik Neurologi: Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. Edisi
Empat.
Faigenbum, A.D., Bagley, J., Boise, S., Farrel, A., Bates, N. and Myer, G.D.
Two Testing Devices. Athletic Training & Sport Health Care, 7(4),
pp.160-164.
Fikriyati, M. 2013. Perkembangan Anak Usia Emas. Jakarta: Laras Media Prima.