Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT

AN. ”M” USIA 2 TAHUN DENGAN BALITA SEHAT


DI POLINDES TAMBERU TIMUR

Disusun Oleh:

MAGHFIROH

NIM: 412321116

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES SUKMA

WIJAYA SAMPANG

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan studi kasus ini telah mendapat persetujuan dan pengesahan oleh
pembimbing saya selama praktek di Polindes Tamberu Timur.

Laporan studi kasus ini disusun oleh:


Nama : Maghfiroh
NIM : 412321116
Disahkan dan disetujui pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 10 Februarri 2024

Mengetahui:
Pembimbing Akademik Pembimbing Praktek

(Abadiyah Zakiyah K.,S.ST.M.Kes) (Yunanda Rizky M.S,Tr.Keb)

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk berkumpul di ruangan ini dan telah
memberikan kita kesempatan dalam pembuatan makalah ini.
Askeb ini disususn sebagai syarat untuk mendapatkan nilai tugas dari hasil
praktek. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing praktek yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Kami sebagai penulis makalah ini mungkin dalam pembuatan makalah
masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga kami sangat memerlukan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembimbing praktek dan
pembimbing akademik.

Sampang, 06 februari 2024

(MAGHFIROH)

3
DAFTAR ISI

Cover
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Ruang Lingkup 1
1.4 Metode Penulisan 2
1.5 Sistematika Penulisan 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Balita 4
2.3 Konsep Asuhan Kebidanan 6
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subyektif 9
3.2 Data Obyektif 9
3.3 Analisa 10
3.4 Penatalaksanaan 11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 12
4.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Balita sehat adalah balita yang tidak mengalami gangguan bio, psiko,
social dan termasuk proses tumbuh kembang. Banyak pula disekitar kita,
mendapati balita yang kurang sehat. Hal ini disebabkan banyak hal bisa karena
riwayat imunisasi yang tidak lengkap atau sang ibu tidak mau membawa bayinya
untuk diimunisasi karena takut anaknya menjadi sakit. Dan dapat pula
dikarenakan oleh cakupan nutrisi berupa ASI eksklusif atau makanan pendamping
ASI (PASI) lainnya. Dan dalam hal ini, peranan bidan sangat dibutuhkan dalam
pemberian imunisasi ataupun penyuluhan tentang ASI eksklusif dan PASI, untuk
meningkatkan kesehatan bayi dan balita.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada balita melalui
penerapan konsep manajemen asuhan kebidanan secara sistematis.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada balitadiharapkan meliputi:
1. Melakukan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi masalah dan diagnosa.
3. Mengidentifikasi masalah protein yang terjadi.
4. Berikan kebutuhan segera.
5. Merumuskan dan mengembangkan rencana asuhan kebidanan.
6. Melaksanakan asuhan kebidanan.
7. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan.

1.3 Ruang Lingkup


Asuhan kebidanan pada balita dengan beberapa perubahan yang fisiologis
maupun pada tumbuh kembang balita.

5
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Wawancara/ Anamnesa
Mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung antara
petugas dengan keluarga.
1.4.2 Observasi
Melakukan pengamat langsung terhadap perubahan yang terjadi pada
klien.
1.4.3 Praktek
Dapat memberikan suatu masukan dalam upaya peningkatan mutu dan
pelayanan pada balita.
1.4.4 Study Pustaka
Mempelajari buku-buku makalah tentang balita.

1.5 Sistematika Penulisan


Judul
Kata pengantar
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II: TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Balita
2.2 KonsepAsuhanKebidanan
BAB III: TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subyektif
3.2 Data Obyektif
3.3 Analisa
3.4 Penatalaksanaan
BAB IV: PENUTUP
4.1 Kesimpulan

6
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

7
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Balita


2.1.1 Pengertian
- Balita : anak dibawah usia 5 tahun.
- Pertumbuhan : bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh, sebagian atau keseluruhan sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
- Perkembangan : bertambahnya struktur dan fungsi yang lebih
komplek dan kemampuan gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
2.1.2 Tahap Tumbuh Kembang pada Anak
- Pertumbuhan
BB : ± 1 kg/bulan.
TB : ±1,25 cm/bulan.
Lila : ± 16cm/tahun.
Lika : ± 0,5cm/bulan.
Lida : ± 0,25cm/bulan.
- Perkembangan
1. Motorik Kasar
a. Merangkak
Menahan kepala selama 1 menit.Kepala dapat diangkat selama 1 menit,
hal ini dikarenakan sikap leher kaku mulai menghilang. Kelenturan
jaringan otot pada tengkuk bahu dan punggung atas memungkinkan anak
untuk mengacungkan lengan lebih kedepan dan bertopang pada lengan
bawah, pinggulnya menempel pada atas.
b. Duduk
Turut mengangkat kepala sebentar waktu ditarik untuk didudukkan,
jaringan otot bagian depan menjadikan lebih kuat. Kepala tidak lagi segera
terkulai kebelakang tetapi turut diangkat sebentar, sekurang- kurangnya

8
pada permulaan ditarik, tetapi tenaga ini belum cukup kuat untuk
mengangkat kepala sampai sikap duduk. Kedua kaki agak terlipat
c. Menahan kepala tegak selama 1/2 detik.
Bayi dilakukan menegakkan kepala paling sedikit selama 1/2 menit bila ia
sudah didudukkan, untuk ini ia harus menegakkan tenaganya terutama
waktu menjaga keseimbangan punggungnya melengkung karena belum
dapat meluruskan waktu duduk.
d. Berjalan
Melengkungkan badan waktu berjalan.Bila kita mengangkat sampai
berdiri kedua kaki tetap melengkung, lamanya tingkat perkembangan ini
tidak sama tiap anak pada perkembangan ini tidak sama untuk meluruskan
kedua kaki dan mengencangkan, melainkan sampai dapat melengkukan
kakinya dengan aktif.
2. Motorik Halus
a. Memegang
Menggerakkan kliningan yang diberikan kepadanya, bila kita memberikan
kliningan pada anak dan menggenggamnya. Ia akan berusaha supaya
mainan ini betul – betul untuknya, didekatkan dimulut, lalu memegangkan
dengan tangan sebelahnya lagi.
b. Persepsi
Memandang gerakan kliningan hingga bola mata sampai kesudut mata,
bila kita menggerakkan kliningan perlahan pada bayi dari samping
kesamping, maka mata anak akan mengikuti dengan pandangan matanya
hingga bola mata sampai kesudut mata, sering kali kepala ikut tetapi yang
penting gerakan bola matanya.
3. Personal Sosial
Pada waktu senyuman jadi sebagian dari perilaku bayi. Sampai usia kira -
kira 6 bulan, bila melihat raut muka orang lain bergerak maka ia akan menjawab
dengan senyuman, ia akan tersenyum bila melihat orang asing baginya. Bayi tidak
akan tersenyum pada setiap benda yang dilihatnya kecuali berbentuk seperti
manusia.

9
4. Bahasa
Mengungkapkan perasaan dengan bersuara. Rangkain bunyi " Rrrr " suara
tenggorokan biasanya pada akhir triwulan anak mengeluarkan bunyi " r " yang
berurutan, terdengar seperti orang berkumur selain itu ia juga mengeluarkan bunyi
tenggorokan yang terdengar " e – khe " " e – khe " bila dibaringkan dan bila
sedang bertega hati, pada usia ini tangisan spontan menurun.

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan


2.2.1 Prinsip Metode Pendokumentasian SOAP
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana , jelas, logis dan tertulis.
Pencatatan ini dipakai untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan.4 (empat)
langkah dalam metode ini adalah secara rinci sebagai berikut:
S (Data Subjektif)
Merupakan informasi yang diperoleh langsung dari klien. Informasi
tersebut dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa.
O (Data Objektif)
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan pada
waktupemeriksaan termasuk juga hasil pemeriksaan laboratorium, USG, dll. Apa
yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti diagnose
yang akan ditegakkan.
A (Analisa/ Asessement)
Merupakan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data objektif yang
didapatkan.Merupakan suatu proses yang dinamik, meliputi:
1. Diagnosa
2. Antisipasi diagnosa/ masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera.
P (Plan/ Planning)
Merupakan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan
kesimpulan yang dibuat.

10
2.2.2 Langkah-langkah Manajement SOAP
Pengkajian
Identitas anak
a. Nama anak
Nama yang jelas dan lengkap bila perlu dipertanyakan nama panggilan
sehari-hari agar tidak keliru dengan penderita yang lain. ( Depkes RI, 1995)
b. Tanggal lahir/ umur
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan terapi. (Soetjiningsih,
1995)
c. Jumlah saudara
Jumlah anak yang banyak dalam keluarga akan mengakibat kan
berkurangnya perhatian dan kasih sayang terutama jika Anak terlalu dekat.
(Stoetjiningsih, 1995)
Identitas orang tua
a. Nama orang tua
Ditanyakan untuk mengetahui dan memangil mereka agar Tidak keliru.
(Cristina, 1993)
b. Umur
Untuk mengetahui tingkat intelektual, tingkat pendidikan Mempengaruhi
sikap perilaku kesehatan seseorang. (Depkes RI, 1995)
c. Pekerjaan
Untuk mengetahui taraf hidup sesuai dan sosial ekonomi keluarga agar
nasehat yang diberikan sesuai. (Cristina, 1993)
d. Agama
Berhubungan dengan perawatan yang berkaitan dengan ketentuan agama
dan mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kesehatan penderita.
(Cristina, 1993)
e. Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal,menjaga kemungkinan bila ada nama yang sama
dalam suatu lingkungan untuk mengadakan kunjungan pada penderita. (Cristina,
1993)

11
S : Data Subjektif
Berisi tentang data dari klien (segala bentuk pernyataan atau keluhan
klien) diperoleh dari anamnesa yang merupakan ungkapan langsung.
O : Data Objektif
Data yang diperoleh dari hasil observasi melalui pemeriksaan umum, fisik,
obstetric, penunjang (laboratorium, USG, inspekulo, VT, dll).
A : Analisa
Kesimpulan berdasarkan dari data S dan O, meliputi diagnosis, antisipasi
diagnosis atau masalah potensial, serta perlunya tindakan segera.
P : Plannig
Rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan analisis, termask
asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium, serta
konseling.

12
BAB III
TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
Tanggal : 04 Februari 2024
Waktu : 15.35 WIB
a. Balita
Nama : An. “M”
Umur : 2 tahun
Tanggal/ jam lahir :-
Jenis kelamin : laki-laki
b. Orang tua
Nama : Ny. “S” Nama : Tn. “A”
Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Agama : islam Agama : islam
Bangsa/suku : indonesia/madura Bangsa/suku : indonesia/madura
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat : Bandaran Alamat : Bandaran

A. DATA SUBYEKTIF
Ibu datang ke polindes mengatakan ingin menimbang berat badan anaknya.

B. DATA OBYEKTIF
1. PemeriksaanUmum
- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- Tanda-tanda vital
Nadi : 110X/menit
Suhu : 36.5 ºC
Pernafasan : 30X/menit

13
- Antropometri
BB : 7500 gram
TB : 84 cm
Lila : tidak terkaji
Lika : tidak terkaji
Lida : tidak terkaji
2. Pemeriksaan Fisik (inspeksi dan palpasi)
Kepala : simetris, rambut hitam, tidak rontok.
Muka : simetris, tidak oedema, kunjungtiva merah muda, sclera putih,
palpebra tidak oedema.
Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada polip.
Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak OMP, pendengaran baik
Mulut : simetris, tidak stomatitis, mukosa bibir lembab, gigi tidak caries,
tidak gingivitis, tidak epulis.
Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembendungan vena
jugularis.
Mammae : simetris, papilla menonjol, tidak ada benjolan abnormal.
Axilla : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kebersihan baik
dan bersih.
Abdomen : simetris, tidak ada bekas operasi, peruttidakkembung.
Ekstremitas
Atas : simetris, tidak oedema.
Bawah : simetris, tidak oedema, tidak varises.
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak terkaji

C. ANALISA
An. ”M” usia 2 tahun dengan balita sehat.

14
D. PELAKSANAAN
Tanggal : 04 Februari 2024
Waktu : 15.40 WIB
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan balita dengan komunikasi terapeutik
baik secara verbal ataupun non verbal, ibu dan keluarga memahami.
2. Melakukan penimbangan dan pengukuran.
BB : 7500 gram
PB : 85 cm
Ibu dan keluarga memahami.
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, Ibu dan keluarga
memahami.
4. Memberi tahu ibu untuk tetap menjaga asupan nutrisi anak dengan
memberikan makanan yang sehat dan bergizi seimbang, ibu memahami.
5. Melatih kecerdasan anak dengan permainan-permainan yang melatih otak
anak, ibu memahami.
6. Biarkan anak menemukan potensi dalam dirinya, ibu memahami.
7. Berikan motivasi agar anak mau berinteraksi dengan lingkungan, ibu
memahami.
8. Menjaga pola istirahat anak, ibu memahami.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Balita adalah dimulai bayi dibawah 5 tahun sedangkan sehat adalah
dimana tidak ada gangguan bio, psiko, sosio, dan spiritual.
Balita sehat adalah balita yang tidak mengalami gangguan baik bio, psiko,
sosio, dan spiritual, dan termasuk juga proses tumbuh kembangnya.

4.2 Saran
1. Bagi Pasien : diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan
tentang berbagai perubahan pada balita sehat.
2. Bagi Bidan/Profesi : diharapkan mampu memberikan pelayanan
asuhan kebidanan sesuai dengan kondisi pasien
serta memberi motivasi, HE(healt education),
maupun KIE (Komunikasi,Informasi dan Edukasi)
sehingga dapat mengatasi kecemasan dan
kekhawatiran ibu dan masalah yang sedang di
hadapi ibu dapat teratasi.
3. Bagi Institusi/Lembaga : diharapkan mampu menambah referensi yang
berguna untuk mahasiswa khususnya dan
pendidikan pada umumnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1993.Cara kerja di Puskesmas.Jakarta: EGC.


Mochtar, Rustam. 1998.Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi,
Jakarta: EGC.
Pritchard, Maedonal. 1999.Obstetri Williams.Surabaya: Airlangga University.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005.Ilmu Kebidanan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005.Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan
Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

17

Anda mungkin juga menyukai